NovelToon NovelToon
CINTA PAKSA CEO KEJAM

CINTA PAKSA CEO KEJAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Beda Usia
Popularitas:673
Nilai: 5
Nama Author: Anila Nabastala

Seorang gadis cantik bermata bulat besar secara tidak sengaja menabrak seorang pria bernama Saga, gadis itu dalam keadaan mabuk.

Dalam keadaan lampu yang redup, Saga bisa merasakan kulit sang gadis yang terasa begitu halus dan lembut saat tangan Saga menyentuh lengan sang gadis tersebut yang melingkar di pinggang Saga.

" kau sangat tampan " ucap gadis tersebut sambil tersenyum dan mendongkakkan kepalanya untuk melihat wajah Saga yang saat ini tengah menunduk dan melihat kearah sang gadis.

Gadis tersebut mengeluarkan lidahnya dan menjilati bibirnya yang pink alami tanpa polesan lipstick ataupun lip balm.

" Lepaskan ..!! " ucap Saga dingin dan berusaha untuk melepaskan lengan gadis tersebut, namun semakin Saga mencoba untuk melepas makin erat gadis itu memeluknya.

" emm.. tidak mau.. kau sangat tampan aku sangat menyukaimu "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 12

Nayla membuka pintu ruangan Saga secara perlahan, dia merasa was was juga takut kalau saga juga memarahinya, walaupun dia tahu ini adalah salahnya, tapi tetap saja dia merasa takut.

Saat Nayla masuk dia melihat Saga yang sedang duduk dikursi kebesarannya, dengan posisi mata yang tertutup, sebelah lengannya yang di letakan di dahi, kakinya yang panjang dan ramping dinaikan diatas meja.

Sesaat Nayla terpana melihat ketampanan Saga dalam posisi tidur seperti itu terlihat sekali aura yang bersinar.

Setelah beberpa saat menatap Saga Nayla mulai mencari tempat untuknya duduk, dia kemudian berjalan perlahan mendekati sofa, saat dia akan menempelkan bokongnya di sofa tiba tiba Saga berbicara.

" apakah dirumahmu tidak ada jam " ucap saga dengan datar tanpa membuka mata ataupun merobah posisinya, Nayla langsung bangkit saking terkejutnya karena dia mengira kalau saga sedang tidur.

" ah.. apa " ucap nya spontan karena dia benar benar tidak menyangka kalau Saga tidak tidur.

" tenyata anda tidak tidur ya tuan " ucap Nay sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Saga membuka matanya, dia menurunkan lengannya kemudian kakinya juga dia turunan, lalu dia melipat kedua tangannya diatas meja, sambil mencondongkan tubuhnya kedepan dan menatap tajam kearah Nayla.

Menyadari tatapan bos nya yang mengerikan nyali Nayla makin mengkerut, dia makin ketakutan, dan tubuhnya pun gemetar.

Seketika wajah Nayla pucat, dia membayangkan Saga yang marah kemudian memukul kepalanya dan mengeluarkan otaknya, lalu dia akan menyuruh pelayan untuk memasak otaknya kemudian saga akan memakannya, Nayla sampai berfikir seperti itu, mungkin karena dia sering menonton film pembunuh, hingga pikirannya pun terkontaminasi.

" astaga tatapan matanya mengerikan sekali, sekalipun dia terlihat tampan tapi siapa yang mau menikah dengan orang terlihat mengerikan seperti ini " Nayla berguman dalam hatinya.

" perlu atau tidak aku memberikanmu jam ?? " tanya Saga kembali, dengan nada lebih dingin dan tatapan lebih tajam kearah Nayla, yang membuat bulu kuduk Nayla berdiri. Apa dia pikir kalau saga itu setan, ada ada aja si Nay ini.

" jam.. untuk apa anda memberikan saya jam ?? " ucap Nayla yang bingung dengan pertanyaan bosnya tersebut.

" jam dirumahmu sudah rusak ?? Buktinya sekarang jam setengah sepuluh kamu baru datang, sedangkan jam kerja dimulai jam delapan, dan kamu harus sampai di kantor jam tujuh empat puluh lima menit " ucap saga dengan penuh intimidasi.

" katakan apa alasanmu !! " suara Saga makin meninggi membuat Nayla terjengkit kaget namun dia masih menunduk karena takut.

" jam dirumahku masih bagus dan masih bisa dipakai, itu.. itu akunya saja yang bangun kesiangan " ucap Nayla dengan gugup dan sedikit pelan.

" apaa... !!! Bangun kesiangan " ucap Saga sambil menegakkan tubuhnya kemudian dia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi, dengan tangan melipat didada.

" apa kami tidak tahu cara menggunakan Alarm ?? "

" aku tahu caranya.. dan aku juga sudah mengaturnya untuk menyalah di jam tujuh, tapi memang aku yang tidak mendengar saat alarm berbunyi "

" bahkan suara Alarm saja kamu tidak bisa mendengarnya... apa kamu ini kerbau atau apa ?? Ini adalah hari pertama mu bekerja, dan kau sudah terlambat datang, kamu sendiri pasti tahu orang yang datang terlambat akan dipotong gaji, gaji harian kamu disini tidak seberapa, dalam satu hari kamu hanya bekerja delapan jam, coba kamu bayangan berapa gaji yang akan kamu terima tiap harinya, jika kamu datang terlambat terus " ucap saga panjang lebar dan tanpa jeda, dia juga terlihat sangat kesal, mungkin jika karyawan lain yang terlambat tidak akan ada toleransi dia akan langsung memberikan peringatan dan mungkin langsung dipecat.

Nayla terdiam kepalanya sedikit mendongkak keatas, bibirnya komat kamit, dan jari jari tangannya bergerak gerak, dia seperti sedang berhitung.

" maaf tuan apakah anda punya kalkulator, saya tidak bisa menghitungnya, sedikit sulit buatku " ucap Nayla dengan polosnya.

Saga mengigit bibir bawahnya menahan emosi yang saat ini dia rasa, dia merasa tidak tahu harus berbuat apa pada gadis yang ada didepannya ini, dia merasa kesal sekali.

" dasar bodoh.. !! Berhitung seperti itu saja tidak bisa, bagaimana mungkin kamu bisa masuk ke perguruan tinggi dengan otak yang pas pasan seperti itu " ucap Saga seolah meremehkan kemampuan Nayla.

Nayla menaikan dagunya dengan bangga dan terkesan sombong dengan memberatkan dirinya menatap Saga.

" aku adalah calon siswa jurusan seni, dan nilai ujianku juga lumayan bagus, jadi siapa bilang aku tidak akan masuk perguruan tinggi " melihat raut wajah Nayla yang mulai berani dan tidak ketakutan lagi, dalam hati saga tersenyum dan keadaan moodnya pun mulai membaik. Rupanya Saga memang sengaja ingin memancing emosi Nayla agar dia tidak takut padanya.

" apa yang kamu lakukan semalam ?? " Saga menurunkan ritme suaranya menjadi rendah, dia bangun dari duduknya dan berjalan kedepan meja dan mendaratkan bokong nya di ujung meja kerjanya, dengan masih melipatkan kedua tangannya di dada, sungguh pemandangan yang sangat indah membuat Nayla terkadang lupa diri, Saga begitu tampan matanya yang tajam alisnya yang tebal hidung yang mancung dan bibir yang seksi, sungguh indah mahluk ciptaan Tuhan ini.

" aku.. aku tidak melakukan apa apa, aku hanya dirumah saja " ucap Nayla bohong, tidak mungkin juga kan dia bilang kalau dia bekerja di club malam sebagai pengantar minuman, mencari uang tambahan agar cepat terkumpul uangnya untuk membayar hutang sialan pada bosnya yang seperti lintah darat tersebut.

" apa yang kamu lakukan dirumah ?? "

" bermain Game .. "

" game apa yang kamu mainkan "

" game.. kenapa anda menanyakan hal itu tuan, apakah itu penting buat anda ?? " ucap Nayla yang merasa heran dengan pertanyaan bos nya.

" kamu cukup menjawab, tidak perlu bertanya balik kalau saya tidak menyuruh " ucapnya dengan tegas dan sedikit membentak. Nayla mengerutkan bibirnya kedepan, dia merasa dongkol terhadap bos nya ini, terkadang dia baik tapi terkadang dia juga menyebalkan.

" aku bermain Mobile Legend " cicit Nayla sambil tertunduk.

" pantas saja otakmu sedikit dangkal, karena kerjaan hanya main game saja " ucapnya sambil tersenyum smirk. Nayla mengangkat kepalanya terlihat raut wajah kesal.

" iya itu adalah permainan anak muda jaman sekarang orang tua seperti anda mana paham dengan permainan ini " ucap Nayla dengan nada kesal, begitu pun dengan saga dia juga terlihat kesal karena dikatakan tua.

" jadi maksud kamu aku tua begitu.. " nada bicara Saga begitu dingin, raut wajahnya yang tampan berubah nampak mengerikan kembali, Nayla sadar seharusnya dia tidak berkata seperti itu, itu sama saja dia seperti membangunkan singa yang sedang tidur, kalau dia sampai mengamuk habislah kamu Nay.

Saga berusaha menahan amarahnya, dia memalingkan badannya menghadap jendela kaca sehingga nampak gedung gedung tinggi pencakar langit.

" buatkan aku kopi segera " ucap nya dengan datar, sejenak Nayla tertegun namun dengan cepat dia menyadarkan dirinya.

" ba... baik " ucap Nay yang sedikit gugup kemudian dengan cepat dia keluar ruangan dan menuju pantri untuk membuatkan Saga kopi.

Setelah kopi siap diapun membawa kopi tersebut keruangan Saga dan menaruhnya diatas meja kerja Saga.

Saga melihat sekilas kopi buatan Nayla, dia bisa mencium aroma kopi yang wangi, dan masih terlihat asap yang mengepul keatas. Sebenarnya Saga ingin mencicipi kopi tersebut, hanya saja dia masih kesal terhadap Nayla yang mengatakan bahwa dirinya tua, sehingga timbullah niat jahil untuk membalas Nayla.

" aku tidak suka kopi panas, kamu harus menyeduhnya dengan air delapan puluh derajat Celsius " ucap Saga yang pandangannya masih tertuju pada komputer yang ada didepannya, mendengar hal itu tentu saja membuat emosi Nayla meradang, namun sekuat tenaga dia menahan, raut wajah yang tadi nya kesal langsung berubah menjadi senyum yang dipaksakan.

" lalu kopi ini bagaimana tuan ?? " tanya Nay sebelum dia pergi meninggalkan ruangan Saga.

" buang.. !!! "

" hah... buang... dasar orang kaya, mentang mentang punya uang main buang buang saja, apa dia tidak tahu di dunia ini banyak orang yang masih kelaparan " gerutu Nayla sambil berjalan keluar dari ruangan tersebut, sementara Saga tersenyum kecil sambil melihat kearah punggung Nayla.

Sepuluh menit kemudian Nayla datang lagi, kali ini dia membawa kopi dengan suhu derajat 80° Celsius. Nayla mendekati meja saga untuk meletakkan kopi tersebut namun sebelum kopi tersebut mendarat dimeja Saga berbicara kembali.

" apa kopi itu diberikan gula ?? "

" ehh... kenapa anda tidak bilang tadi kalau anda ingin kopinya diberi gula " ucap Nayla yang semakin kesal.

" apa kamu ingin membunuhku dengan memberikan kopi pamit, kamu sengaja ya ingin lepas tanggung jawab dari hutang, karena kalau aku mati maka kamu akan terbebas dari hutang, benarkah?? " ucap saga dengan sedikit intimidasi agar sandiwaranya berhasil.

" anda jangan sembarang tuan, mana ada orang mati minum kopi cuma gara gara tak diberikan gula, lagian saya mana tahu kalau anda ingin kopi manis " ucap Nayla tak kalah sengit.

" kamu itu asisten ku, harusnya kamu tahu apa yang diinginkan oleh bos mu "

" kalau anda tidak mengatakannya bagaimana bisa saya tau kesukaan anda tuan yang terhormat "

" tapi kan kamu bisa bertanya dulu sebelum membuatnya "

" tapikan seharusnya sebelum saya bertanya apa salahnya jika anda memberitahukan terlebih dahulu " Saga terdiam dia tidak tahu harus berkata apalagi, gadis ini walaupun terlihat sedikit bodoh tapi dia cukup pandai dalam berdebat.

" ya sudah buatkan yang baru, aku mau gula dua sendok dengan suhu air 80° Celsius, ingat aku mau gulanya terlehih dahulu dimasukan kedalam cangkir, baru kemudian kopi dan air, semua harus berurutan dengan benar, cepat dan nggak pake lama " ucap saga yang mulai merendahkan suaranya. Sepertinya hanya Nayla saja yang bisa membuat Saga seperti itu.

Dengan tangan yang masih mengepal dan wajah yang memerah serta mulut yang komat kamit, Nayla keluar ruangan Saga dan menuju pantri, dia membuat kopi sesuai arahan Saga. Setelah selesai membuat kopi kemudian Nayla membawa keruangan Saga dan mendekati meja Saga, nayla berdiri tepat disebelah Saga dan meletakan kopi tersebut disamping gelas yang berisikan air putih.

Saat nayla membungkuk untuk menaruh kopi, Saga dengan pikiran mesum nya meremas lembut bokong Nayla, yang seketika membuat Nayla berdiri dan menatap tajam Saga.

" tuan.... apa yang anda lakukan tuan..!!!?? "

1
Adinda
ceritanya bagus semangat thor
Nuna Yoongi
bagus banget ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!