NovelToon NovelToon
PENANTIAN CINTA HALAL

PENANTIAN CINTA HALAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: ZIZIPEDI

Aila Rusli tumbuh dalam keluarga pesantren yang penuh kasih dan ilmu agama. Diam-diam, ia menyimpan cinta kepada Abian Respati, putra bungsu Abah Hasan, ayah angkatnya sendiri. Namun cinta mereka tak berjalan mudah. Ketika batas dilanggar, Abah Hasan mengambil keputusan besar, mengirim Abian ke Kairo, demi menjaga kehormatan dan masa depan mereka.

Bertahun-tahun kemudian, Abian kembali untuk menunaikan janji suci, menikahi Aila. Tapi di balik rencana pernikahan itu, ada rahasia yang mengintai, mengancam ketenangan cinta yang selama ini dibangun dalam doa dan ketulusan.

Apakah cinta yang tumbuh dalam kesucian mampu bertahan saat rahasia masa lalu terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZIZIPEDI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENANTIAN CINTA HALAL

Tarikan napas dr. Nindi terdengar dalam dan panjang.

Ia berusaha menjaga senyum profesionalnya di hadapan pria muda berwajah dingin yang duduk di depannya.

“Begini, Pak Bayu. Maksud saya bukan ingin mengecilkan keadaan. Tapi muntah-muntah dan dehidrasi seperti yang dialami istri Bapak adalah hal umum pada wanita hamil trimester pertama.”

Bayu sontak menegang. Matanya memaku wajah sang dokter.

“Maaf... apa yang Ibu katakan tadi? Hamil?”

dr. Nindi mengangguk. “Ya, benar. Istri Bapak sedang hamil. Untuk kepastiannya, nanti saya berikan rujukan ke dokter kandungan agar dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan.”

Bumi serasa berguncang. Bayu membatu. Napasnya memburu. Seolah waktu berhenti berdetak.

Rahangnya mengeras. Kedua tangannya mengepal hingga buku jarinya memutih. Ia bangkit, suara kursi berdecit kasar di lantai.

“Terima kasih, Dok,” ucapnya singkat, datar, nyaris tanpa intonasi.

Tanpa menunggu, Bayu melangkah cepat menuju ruang inap. Dadanya bergemuruh, matanya nyalang, langkahnya berat seolah diseret perasaan yang tak tertahankan. Ia buka pintu perlahan.

Azela terbaring di sana. Wajahnya pucat. Lemah. Namun bagi Bayu, semua tampak seperti topeng ketidakjujuran.

Tega kamu bohongi aku dan keluargaku…

Kamu jadikan aku tameng dari aibmu sendiri…

Aku bukan boneka yang bisa kamu peralat, Azela…

Bayu hanya berdiri di ambang pintu. Tak melangkah masuk. Tatapannya dingin, menusuk seperti salju di malam tanpa bintang.

Amarahnya membuncah.

Setelah dr. Nindi keluar dan memberikan resep, Azela perlahan membuka mata.

“Mas... kenapa aku dibawa ke rumah sakit?”

Bayu tersenyum tipis. Tapi senyum itu tak menyentuh matanya. Senyum penuh luka. Penuh jijik.

“Kenapa takut dengan rumah sakit, Azela? Bau disinfektan mengganggu ya? Aneh. Bukankah kamu dokter?”

Azela menunduk. Tak sanggup menatap.

“Apa maksudmu berkata begitu, Mas?”

Bayu melangkah masuk, menutup pintu, lalu bersandar di dinding.

“Kamu hamil.”

Suara itu pelan. Tapi seperti petir di telinga Azela.

“Aku bahkan belum pernah menyentuhmu, Azela. Kamu pikir benihku bisa lompat dari doa? Masuk begitu saja ke rahimmu?”

Azela menangis. Bahunya bergetar hebat.

“Maafkan aku, Mas... aku... aku tidak punya pilihan lain.”

Bayu tertawa miris. Dingin. Luka hatinya tak bisa ditutup lagi.

“Pilihan? Kamu menghancurkan hidupku, Zela. Aku pikir kamu wanita baik-baik. Ternyata kamu lebih kotor dari yang kubayangkan.

Aku lebih baik menikahi janda terhormat daripada perempuan bekas pelukan laki-laki yang tak bertanggung jawab.”

Suara Bayu tajam. Setajam pisau yang menusuk harga diri Azela. Ia pun berlalu keluar, meninggalkan Azela dalam isak yang meremukkan nyawa.

Beberapa jam kemudian, Azela diizinkan pulang. Biaya rumah sakit sudah dilunasi Bayu. Ia menumpang ojol menuju rumah suaminya. Langkahnya goyah. Matanya sembab. Jiwanya compang-camping.

Saat membuka pintu rumah, ia tertegun. Bayu sedang mengemas pakaian.

Tanpa pikir panjang, Azela bersimpuh.

Tangan kecilnya melilit kaki Bayu erat.

“Mas... tolong jangan pergi. Aku rela jadi apa saja. Budakmu, pembantu, apapun! Asal jangan tinggalkan aku sendiri. Aku mohon...!”

Bayu tak menatapnya. Ia mendongak, memejam mata, menahan ledakan kecewa.

“Lepas. Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu,” katanya pelan.

“Tidak! Aku tidak akan melepaskanmu!”

Tangan Bayu mencengkeram tangan Azela lalu menepisnya kasar. Ia melangkah pergi.

Tapi belum sempat melewati ambang pintu, bunyi benda jatuh terdengar dari kamar.

Bayu berbalik.

“Azela...!”

Wanita itu tergeletak. Pisau buah di lantai. Darah merah segar mengalir dari pergelangan tangannya.

Bayu panik. Untuk pertama kalinya, ia kehilangan kendali.

“Ya Allah... Azela, kamu kenapa?!”

Ia berlari, mengoyak kemejanya, melilit pergelangan Azela yang berdarah. Ia tak peduli lagi dengan jijik atau benci. Sekarang nyawa yang dipertaruhkan.

Setelah ditangani di klinik kecil dan menerima beberapa jahitan, Bayu membawa Azela pulang. Wanita itu pucat. Lemas. Tak bersuara.

Bayu duduk di tepi ranjang. Menatap Azela yang menangis dalam diam.

Ia menyodorkan obat.

“Minum.”

Azela tak merespons. Isaknya menggema. Hati Bayu bergemuruh, antara luka dan iba yang saling bertarung.

“Azela...” ucap Bayu akhirnya.

“Sampai kapan kamu akan menyakiti dirimu seperti ini?”

Ia menunduk, suaranya bergetar.

“Kamu tahu bunuh diri itu dosa besar? Allah berfirman:

‘Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu...’ (An-Nisa: 29)

Bayu menatap Azela. Matanya basah.

“Rasulullah bersabda, orang yang bunuh diri akan disiksa dengan cara dia mati, berulang-ulang... dalam neraka. Kamu ingin seperti itu?”

Azela menutup wajahnya. Tangisnya pecah makin keras.

Bayu menghela napas panjang.

“Mas tahu kamu tertekan. Tapi tolong jangan tutup jalan taubatmu sendiri. Mas marah, iya. Tapi Mas lebih takut... kehilangan kamu dengan cara seperti ini.”

Azela gemetar. Ia mendekap bantal, suaranya nyaris tak terdengar.

“Maafkan aku, Mas... Aku hanya ingin melindungi orangtuaku... Aku takut... sangat takut...”

Bayu memejamkan mata. Pundaknya jatuh.

1
Ita Putri
poor bayu
Ita Putri
jangan" hamil anak almarhum dr.kenzi
R I R I F A
lanjut aku suka cerita yg islami...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!