season 1
Aku tau,kamu tau..
komunikasi adalah kunci terjalinnya suatu hubungan bagaimana jika kamu menikahi seorang pria yang sulit di ajak berkomunikasi?
Hubungan yang mulai membaik harus di hancurkan karena rahasia yang mulai terkuak.
Yuk ikuti kisah nisma dan zykra...
season 2
Apakah pelarian dan rahasia zera akan terungkap?
Bagaimana cara bagas menghadapi akibat dari tingkah lakunya di masa lalu ?
untuk menjawab tanda tanya itu yok baca season 2 dari delusi yang menceritakan kisah bagas dan mantan asistennya yang tiba-tiba menghilang membawa luka dan rahasia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prameswari Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 23
Nisma di buat dongkol dengan tingkah suaminya yang menurutnya sangat menyebalkan dan tidak berperasaan, setelah membuatnya menangis dan melakukan hal yang jahat kepadanya dan bisa-bisa sang suami bertingkah seakan tidak terjadi apa-apa belum lagi dia di buat kesal dan marah sekaligus dengan perkataan zykra yang menyangkut kesepakatan keluarganya.
Entah berapa banyak lagi kebohongan yang mereka sembunyikan dari nya yang jelas dia tidak akan tinggal diam dan mencari jawabannya sendiri. Yang jelas sekarang dia harus mendapat penjelasan dari sang suami.
Ingin mendapat penjelasan dari sang suami nisma tidak berhenti mengikuti sang suami untuk meminta penjelasan atas perkataanya yang semalam, dia terus mengikuti zykra yang baru selesai keluar dari kamar mandi dan akan berpakaian. Sedangkan zykra nampak biasa saja atas sikap sang istri yang mengekornya, dia berprilaku seolah-olah tidak ada nisma di sekitarnya.
"Jelaskan apa maksud perkataanmu yang semalam." Nisma berbicara mengikuti zykra yang akan berpakaian. Mendengar sang istri berbicara zykra dengan santainya melepaskan handuk yang menutup bagian bawahnya. Melihat itu membuat nisma membulatkan matanya atas tingkah sang suami yang tidak tahu malu. Dengan kesal dia berkata dan pergi.
" Dasar tidak tahu malu." nisma pergi dengan menghentakkan kakinya.
Sedangka zykra hanya tersenyum melihat tingkah laku nisma yang di luar dari kebiasaannya.
" Ternyata membuatnya bertahan hanya harus membutnya rasa ingin tahu nya meningkat." zykra berbicara sendiri dengan tersenyum.
Setelah selesai berpakaian zykra turun ke bawah untuk sarapan, disana sudah ada sang istri yang tengah menyantap makanannya. Melihat sang suami datang dan duduk di seberang nya, nisma memutar bola matanya malas.
Karena ingin pergi dari hadapan sang suami, nisma makan dengan terburu dia ingin segera menyelesaikan makan nya dan pergi untuk memberi vitamin simba. Cara makan nisma yang terburu-buru tidak luput dari pandangan zykra, melihat itu dia menghentikan makannya dan berkata.
" Pelan-pelan nanti bayinya tersedak." ucap zykra yang masih menatap sang istri.
Mendengar yang di katakan sang suami, nisma kembali memutar bola matanya dan dengan menghela napas dia berkata.
" Tidak usah khawatir, dia bayiku." ucap nisma kembali memakan makananya tidak secepat tadi.
" Tapi dia juga bayiku." ucap zykra tidak mau kalah karena mendengar sang istri yang hanya menyebutkan bayi itu miliknya saja.
" Aku yang mengandungnya." balas nisma telak.
" Kita membuatnya bersama." jawab zykra sambil tersenyum tengil.
Mendengar apa yang terucap dari mulut suaminya, nisma semakin kesal dan memutuskan untuk pergi dan membawa sarapannya untuk di makan di gazebo belakang rumah.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Nisma's pov...
Mendengarnya berbicara dan melihat tingkahnya yang asli sungguh membuatku kesal dan muak. Kuputuskan pergi dan membawa sarapanku untuk di makan di gazebo. Bisa-bisanya selama ini dia menyembunyikan sifat aslinya dengan sangat baik dan yang lebih bodoh bisa-bisa nya aku tertipu dengan sikap manisnya selama ini.
Jika saja aku tidak sedang hamil aku akan pergi meninggalkan semuanya, meninggalkan suami dan keluargaku yang dengan tega menjadikanku tumbal, entah apa alasan mereka bisa melakukan hal kejam seperti itu tapi apapun alasan mereka, mereka tatap salah karena telah membohongi dan membodohiku.
Aku makan melanjutkan sarapanku yang tertunda karena manusia itu. Hari ini aku makan nasi karena semenjak hamil manusia itu menyediakan nasi untukku selain itu aku juga sudah muak makan dengan mengikuti menu western itu perutku tidak kenyang jika tidak memakan nasi.
Saat sedang mengunyah suapan terakhir dan akan minum ternyata aku lupa tidak membawa air minum, saat ingin berdiri untuk membawa air, ku lihat manusia menyebalkan itu datang dan membawa air putih dan juga susu ibu hamil. Dia datang berjalan menghampiriku dan berdiri tepat di depanku yang sedang duduk.
" Minum air putih lalu minum juga susu nya." Ucapnya menyodorkan nampan yang dia bawa. Aku mengambil nampan yang dia sodorkan lalu aku meminum air putih dan susu yang dia bawakan. Melihat dia menatapku seperti itu aku muak melihat tatapan dan tingkah palsunya.
" Jangan memelotot seperti itu, nanti bayi kita takut." aku membulatkan mataku mendengar apa yang diucap manusia menyebalkan itu yang sialnya adalah suamiku. Sungguh tingkahnya yang saat ini sangat aneh, sejak kapan dia bisa bercanda seperti itu yang aku tahu dia adalah manusia paling serius yang pernah aku temui selain ayahku.
Aku berdiri ingin pergi dari hadapannya, tapi baru dua langkah aku berjalan dia menahan tanganku dan berkata.
" Baiklah, suamimu pergi dulu." ucapnya sambil mengecup sudut bibirku lalu pergi setelah mengusap perut bawahku.
Aku kembali duduk tidak jadi pergi, aku heran dengan tingkah nya yang berubah-ubah. Saat awal pernikahan, dia diam tidak banyak bicara dan saat ini tingkahnya tengil dan berbicara hal tidak perlu. Aku tidak tahu sifat aslinya yang mana, mengingat itu aku jadi sedih dan ingin menangis, ternyata kami memang tidak saling mengenal dan memahami satu sama lain. Tak ingin kembali larut dalam kesedihan aku memutuskan untuk kembali ke kamar untuk membersihkan diri dan lebih baik aku tidur lagi.
Setelah membersihkan diri, aku tidak jadi tertidur karena bibi mengatakan ada ayahku menungguku di bawah. Mau apa ayah datang kesini dan menemuiku, jujur aku masih kesal untuk bertemu dengannya. Aku menuruni tangga dan melihat ayah sedang duduk di sofa . Ayah berdiri melihatku datang menghampirinya, aku melihat ayah menelisik tubuhku entah kenapa begitupun sebaliknya aku menelisik penampilan ayah yang sudah tua, aku jadi sedih melihatnya.
Kami sama-sama masih terdiam setelah duduk selama lima belas menit. Aku bingung ingin berkata apa karena jika sekarang aku mengeluarkan sepatah kata yang ada di hatiku aku pasti akan menangis karena tidak sanggup untuk bertanya pada ayahku aku hanya bisa menunduk.
" Maaf " Ayah berkata dengan lirih. Mendengar ayah meminta maaf membuat air mataku akhirnya menetes. Seperti yang sudah-sudah semarah apapun aku terhadap ayah, aku tidak bisa mendengarnya meminta maaf apalagi setelah kejadian terakhir aku menyinggung hatinya.
" Kenapa." hanya kata itu yang bisa aku ucapkan karena setelahnya aku menangis tersedu-sedu, aku kembali mengingat semua yang mereka lakukan kepadaku. Aku menangis sambil menundukan kepalaku dan kurasakan ayah memeluk pundakku dam berkata. " Maaf, tapi percayalah semua yang ayah lakukan demi kebaikanmu." ayah berkata dengan lirih, aku tebak dia pasti tengah menahan tangisnya.
Setelah menenangkan diri dan mengehentikan tangisan, aku menarik napas dan menghembuskan nya lalu bertanya pada ayah.
" Tapi kenapa kalian harus bohong." ucapku sambil menatap mata ayah.
" Itu hanya suamimu yang bisa menjawab." Ucap ayah, setelahnya dia berpamitan padaku karena keretanya akan berangkat sebentar lagi. Seperti biasa aku dan ayahku tidak pernah berbicara panjang lebar, jika berbicara pasti langsung pada intinya dan aku sudah terbiasa. Sepeninggalan ayah aku memutuskan untuk kembali ke dalam kamar, karena aku mengantuk mungkin karena terlalu banyak menangis.
Setelah semalam menangis dan tadi juga menangis mataku jadi sulit untuk di buka sesampainya di dalam kamar aku membaringkan tubuh dan juga pikiranku yang lelah. Berusaha untuk baik-baik saja nyatanya sangat susah, belum juga satu hari aku sudah kembali sedih dan menangis lagi mungkin karena hormon kehamilan atau memang aku nya saja yang tabiatnya cengeng.
terimakasih...
salam hangat😘