NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Putri Asli Yang Di Buang

Terlahir Kembali Putri Asli Yang Di Buang

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Crazy Rich/Konglomerat / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:52.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Lily Dekranasda

Mikayla, wanita pekerja keras yang telah mengorbankan segalanya demi keluarga, justru terbaring sendiri di rumah sakit karena sakit lambung kronis akibat kelelahan bertahun-tahun. Di saat ia membutuhkan dukungan, keluarganya justru sibuk menghadiri pernikahan Elsa, anak angkat yang mereka adopsi lima tahun lalu. Ironisnya, Elsa menikah dengan Kevin, tunangan Mikayla sendiri.

Saat Elsa datang menjenguk, bukan empati yang ia bawa, melainkan cemooh dan tawa kemenangan. Ia dengan bangga mengklaim semua yang pernah Mikayla miliki—keluarga, cinta, bahkan pengakuan atas prestasi. Sakit hati dan tubuh yang tak lagi kuat membuat Mikayla muntah darah di hadapan Elsa, sementara gadis itu tertawa puas. Tapi akankah ini akhir cerita Mikayla?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mikayla Sekarat

Elsa terdiam sejenak, menatap Mikayla yang mulai menggigil di atas ranjang. Nafas Mikayla mulai tersengal, wajahnya pucat dan penuh keringat dingin.

"S-suster..." bisiknya, mencoba berteriak, namun suara yang keluar hanya lirih dan parau. Tubuhnya bergetar menahan rasa sakit yang semakin menyesakkan.

Elsa melangkah mundur satu langkah, tapi bukan karena khawatir, melainkan untuk menjaga jarak agar gaun pengantinnya tak terkena cipratan darah. Ia menyilangkan tangan di depan dada, menatap Mikayla dengan tatapan kosong.

"Oh, jadi kamu benar-benar sekarat?" suaranya datar, hampir terdengar bosan. Ia mendongak sedikit, lalu menatap Mikayla dengan senyum tipis. "Apa hari ini hari kematianmu, Kak Mikayla?"

Mikayla terbatuk keras, darah menyembur ke sisi bantalnya. Tubuhnya melengkung menahan sakit, pandangannya mulai kabur.

"G-Gio..." lirihnya, menyebut satu-satunya nama yang terlintas dalam kesadarannya yang mulai menghilang.

Elsa menunduk sedikit, wajahnya mendekat ke Mikayla. Senyumnya menyeringai, seperti iblis yang puas menyaksikan korban terakhirnya.

"Selamat tinggal, Kak Mikayla. Semoga kau bahagia... di kehidupan berikutnya," bisiknya manis. "Biarkan aku menggantikan mu sekarang. Menjadi putri satu-satunya."

Air mata jatuh dari sudut mata Mikayla. Napasnya semakin pendek, namun mulutnya masih mampu bergetar mengeluarkan kalimat penuh makna.

"Kau... akan... dapat... balasan nya, Elsa..." gumamnya, nyaris tak terdengar.

Elsa justru tertawa kecil. Ringan, namun Mengerikan.

"Balasan?" ia mengedikkan bahu. "Aku tidak peduli. Toh kau akan mati sebentar lagi. Dan lucunya, semua orang mengira penyakitmu karena stres dan kerja keras."

Ia berjalan anggun keluar ruangan, tanpa menoleh lagi. Pintu menutup pelan di belakangnya.

Mikayla menatapnya lemah, napasnya tercekat. Dahinya berkerut.

"Kenapa? Kau kaget? Biar ku beritahu, karna kamu akan mati sebentar lagi,"

Elsa mendekat lagi, berbisik tepat di telinga Mikayla, penuh racun.

"Itu karena racun yang selama ini ku tabur dalam makanan dan minumanmu. Racun langka, tak terdeteksi oleh tes laboratorium. Aku membelinya di pasar gelap. Hanya untukmu."

Mikayla menatap Elsa dengan mata melebar, tubuhnya menegang. Tak percaya.

"Dah, aku pergi. Mau menikah dengan Kevin, tunanganmu dan sebentar lagi akan menjadi milikku. Hahaha."

Elsa melangkah pergi dengan anggun, menyibakkan gaun pengantinnya. Ia tidak menoleh lagi.

Pintu kamar sudah tertutup. Elsa telah pergi. TApi ucapannya masih menggema di kepala Mikayla seperti mantra kutukan.

Napas Mikayla semakin berat. Dada naik turun dengan susah payah. Rasa nyeri menusuk perutnya tak tertahankan. Tangan kanannya bergetar hebat saat mencoba meraih ponselnya yang tergeletak di meja samping ranjang.

"Tolong..." bisiknya lirih. Mata basah, jemarinya dingin.

Dalam kesadarannya yang semakin menipis, ia masih punya secercah harapan. Harapan bahwa keluarganya, walau satu saja, ingat dan peduli. Bahwa ia bukan benar-benar sendirian. Tidak seperti apa yang dikatakan Elsa tadi.

Dengan gemetar, ia membuka kontak "Papa". Ikon foto pria paruh baya dengan senyum lebar terpampang di layar. Jemarinya menekan tombol hijau. Suara nada sambung terdengar. Satu kali... dua kali...

"Angkat, Pa... tolong!"

Tetap tak diangkat.

Air mata mengalir tanpa suara. Ia menatap layar yang kembali gelap, lalu mencoba lagi. Masih tidak dijawab. Ia tidak tahu bahwa ayahnya sedang tertawa bersama para tamu, bersulang untuk pernikahan Elsa.

Dengan lemas, Mikayla berganti ke kontak berikutnya: "Mama".

Nada sambung kembali terdengar.

"Ma... tolong, Ma..." suara Mikayla bergetar.

Lagi-lagi tak diangkat. Mungkin sang mama sedang sibuk membenarkan veil pengantin Elsa. Atau tertawa di meja bundar bersama keluarga Kevin.

Mikayla menggigit bibirnya, mencoba menahan isak. Tapi tubuhnya terlalu lemah. Air mata terus membanjiri pipinya yang pucat. Perutnya terasa seperti diremas dari dalam.

Namun ia belum menyerah. Ia membuka kontak Ryan, Kakak Pertama. Kakak sulungnya yang dulu sering menggendongnya saat kecil. Yang dulu selalu berkata, 'Kakak akan jaga kamu. Meskipun kamu sudah menikah'.

Dengan gemetar, ia menekan panggilan.

"Halo?" suara Ryan terdengar dari seberang.

"K-Kak... ini aku, Mikayla..."

"Mikayla? Kamu ganggu banget sih!" suaranya langsung naik satu oktaf. "Kamu tahu nggak aku lagi di pesta? Banyak tamu penting, dan kamu malah nelepon-nelepon!"

"Aku… aku di rumah sakit, Kak… aku... kesakitan..." suara Mikayla nyaris tercekat.

"Oh come on, Mik! Serius? Drama kamu nggak ada habisnya ya? Kamu pasti cuma cari perhatian karena Kevin nikah sama Elsa. Gedein hati dikit lah!"

"K-Kak, aku muntah darah, aku benar-benar kesakitan, kak." bisiknya, napasnya terputus-putus.

"Udah ah! Jangan bawa-bawa penyakit buat ngerecokin hari bahagia orang lain. Cukup ya! Jangan bikin malu keluarga!"

Klik.

Panggilan terputus.

Mikayla menatap layar kosong, matanya terbuka tapi tak melihat. Tangannya bergetar. Tubuhnya semakin menggigil, namun ia masih berusaha.

"Satu lagi… satu lagi..." gumamnya.

Ia membuka kontak Nathan - Kakak Kedua. Kakaknya yang lebih pendiam tapi selalu terlihat tenang. Hatinya berdoa... mungkin Nathan akan percaya.

Tombol hijau ditekan. Suara sambungan terdengar.

"Halo?" suara Nathan terdengar di seberang.

"Kak...Kak Nathan... ini aku... Mikayla..."

"Mik? Kamu kenapa?"

"Aku... aku di rumah sakit... perutku sakit... Bisakah kakak kesini?" suaranya lemah sekali.

Diam sejenak. Tapi bukan diam prihatin.

"Astaga Mikayla, kamu serius? Hari ini pernikahan Elsa dan kamu masih aja bikin ulah? Apa kamu pikir aku bakal percaya kamu? Kamu cuma mau ganggu acara ini kan?"

"Tidak, aku… sumpah… aku... sakit beneran..." isaknya tertahan. "Aku sendiri, Kak... tolong..."

"Udah cukup! Kamu nggak malu? Gedean dikit hatinya! Elsa lebih butuh perhatian hari ini. Dia hari ini menjadi pengantin, bukan kamu! Kalau kamu mau nangis, simpen buat diri sendiri!"

"Kak... aku... mohon..."

Klik.

Panggilan kembali terputus. Mikayla menatap ponsel yang tergelincir dari tangannya dan jatuh ke lantai. Tangisnya pecah, kali ini tak bisa dibendung. Isaknya lirih, tercekik, seperti suara bayi yang dibiarkan menangis sendirian dalam gelap.

“Kenapa…” bisiknya. “Kenapa kalian semua ninggalin aku…?”

Tubuhnya melunglai di atas ranjang. Monitor detak jantung mulai berbunyi tak stabil. Infusnya bergerak cepat, sementara wajah Mikayla memucat hebat. Darah kembali mengalir dari sudut bibirnya. Ia berjuang untuk tetap sadar.

Sementara itu, ponsel Mikayla di lantai menyala singkat. Satu notifikasi masuk dari grup keluarga,

"Selamat atas pernikahan Elsa dan Kevin! Sungguh pesta yang luar biasa!"

Tanpa satu pun menyebut nama Mikayla.

Suara mesin monitor semakin cepat. Pintu kamar tiba-tiba terbuka dengan keras. Dokter Gio berlari masuk, diikuti dua perawat.

"Mikayla!" serunya panik saat melihat darah di bantal dan tubuh Mikayla yang menggigil hebat.

"Gio..." bisik Mikayla lemah, setitik harapan yang tersisa di matanya.

Tubuh Mikayla makin lemah. Matanya sudah setengah tertutup, napasnya tak beraturan, dan suara monitor detak jantung mulai terdengar kacau.

1
sahabat pena
udah lah mikayla lgsg pergi jauh aja tinggalin keluarga nya itu.. greget bgt. lanjut thor 💪💪💪
Mineaa
udahlah.... cepet cepet pergi aja dari keluarga tocix itu.....
buktikan bahwa kamu bisa bahagia dan menjadi orang besar tanpa harus memakai embel embel nama keluarga tocix itu
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Lyvia
thor kayaknya darahQ langsung tinggi deh baca ini 😀😀
pingin tak tabok pke sandal.swalloy itu si ratu drama terus tak lempari telur bosok
suwun thor udah bikin emosi qt turun naik 😀
Lyvia
thor kayaknya darahQ langsung tinggi deh baca ini 😀😀
pingin tak tabok pke sandal.swalloy itu si ratu drama terus tak lempari telur bosok
suwun thor udah bikin emosi qt turun naik 😀
Sri hari Jeni
mampus aja tu smua keluarganyabtemasuk anak angkat tak tau diri,dasar benalu😠
mery harwati
Ditungu aksi Mikayla, sudah cukup 25 episode terlewati di kehidupan kedua Kayla, tinggal waktunya menikmati hasil kehidupan kedua dengan meninggalkan keluarga, tunangan & segala dramanya..
Mikayla semangat 💪
mery harwati
Sudah 23 episode, belum kelar² cerita di RS & segala printilan drama Elsa..
Akun Realme
greget aq bacanya thor.
bakal nyesel nanti keluarganya.
Yusni
keluarga gilaaaaa...
Yusni
aku kasi secangkir kopi biat semangat thor yg ngetik...heehe
Yusni
selalu begitu alurnya
Musdalifa Ifa
ini sih TDK layak disebut sebagai keluarga 😤😤😤, kasihan mikayla
Dianra Malakut
bs nya plenga plongo aja reaksi nya kaya org b3g0 aja, ya awal nya merasa mnyesal tp ttp aja ga mereka ga nyadar dri msh ngbelain si Elsa, percuma kalian memrasa trpukul nnti juga mereka luluh lg sm si Elsa, yaah.. udh ke prediksi... selagi kluarga kayla d RS kayla beres2 baju deh fix ini mh kayla hrs pergi jauh ntah k luar negeri atau kmn lah bukan kh sdh jls bhknkayla seh pnya niat akan pergi jika kluarga kandung nya ttp belain si elsa
Alona Luna
keluarga gak guna. sampah. tega menyakiti anak kandung demi anak pungut. dan kayla. udah diberi kesempatan kedua. seharusnya dia bisa memanfaatkan kesempatan itu sebaik²nya. Jangan jadi bodoh kayak gitu. naif banget. harusny jadi wanita yang lebih kuat. buat ngehancurin semua yang sudah melukainya
perahu kertas
maaf thor tdk bisa sya lanjutkan bacanya agak bertele tele 🙏😞
pineeuid_
ambil aja sekumpulan sampah itu. herannya kayla masih betah lama² berurusan sm sampah. apa gak eneg? kita aja muak liatnya/Panic/
Narti Narti
keluarga setan kaya gini boleh gak sich di kasi racuuuuuuuuun sesak aku thor 😭😭😭😭😭😭😭
Sri hari Jeni: boleh teh aku ikut ya😂
total 1 replies
Hikam Sairi
terlalu bertele-tele atau memang begini ya... nanti kelamaan menderita nya giliran endingnya seneng nya bentar doang 🙃
kriwil
baru di cerita ini ada orang ngadopsi anak udah mau ber uban 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!