“Ivory Esmeralda, apakah kau sedang mencoba untuk menguji kesabaranku sekarang? Bukankah sejak awal kau sudah menyetujui semua perjanjiannya?”
“Apa maksudnya Ivory Esmeralda? Namaku jelas-jelas Ivory Asteria, lalu kenapa … Sial, jangan katakan kalau dugaanku benar-benar menjadi kenyataan. Aku memasuki dunia lain?”
“Ingatlah, pernikahan ini hanya akan berlangsung selama 6 bulan lamanya. Jangan berharap aku akan memperlakukanmu sebagai seorang istri karena kau tahu sendiri bahwa aku telah memiliki seorang kekasih yang sangat aku cintai.”
Kalimat yang sama, ekspresi raut wajah dan nada bicara yang sama seperti yang di gambarkan oleh penulis dari novel yang berjudul ‘Kematian Tragis Permaisuri Raja Vampir’ yang Ivory baca sebagian sebelum dia terjatuh dari tangga begitu mendengar kabar tentang kecelakaan kedua orang tuanya.
“Benarkah aku memasuki dunia novel? Pengangguran menjadi Ratu, apakah mungkin? Bahkan Ratu Vampir, bagaimana jadinya nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Apakah Tidak Menggoda?
Ragnar sama sekali tidak menanggapinya, dia terus berjalan menuju istananya untuk melihat perkembangan dari eksperimen yang Denzel lakukan di ruangan rahasianya.
Sungguh Ragnar sama sekali tidak habis pikir mengapa belakangan ini, Ratunya terus menarik perhatian banyak orang. Bahkan tanpa Ragnar sadari dia juga mulai tertarik dengan Ratunya itu yang memiliki kekuatan besar dan bahkan tidak mempan dengan kekuataan pembaca pikirannya.
“Waah, jangan katakan kalau gossip itu benar adanya! Anda mulai melupakan Tuan Denzel dan beralih pada Ratu yang katanya memiliki paras yang sangat cantik berbeda dengan mantan ratu sebelumnya!” seru Ellias dengan tampang terkejut yang sengaja dibuat-buat.
“Yakh, apakah kau mengabaikan aku disaat kau telah memaksaku untuk menjadi pengawal pribadimu?”
Ellias cukup merasa kesal karena diabaikan, hingga dia berani bersikap layaknya seorang teman yang tengah kesal dengan sikap temannya yang lainnya.
“Kau akan bertemu dengannya suatu hari nanti? Kenapa kau harus menanyakan hal tidak penting itu kepadaku,” ujar Ragnar masih terkesan tidak peduli.
“Ya, setidaknya kau bisa menceritakan tentang dia kepada ….”
Perkataan Ellias terhenti, begitu Ragnar membuka pintu kamarnya dan melihat Ivory yang mengenakan gaun cukup terbuka, tengah duduk santai di sofa seolah sengaja untuk menggoda Ragnar.
0
Ivory bahkan terlihat tidak peduli dengan keberadaan Ellias yang berdiri mematung di samping Ragnar dan berkata, “Anda sudah kembali, Yang Mulia?”
“Hai, apakah dia Ratu yang tengah hangat digosipkan itu?” bisik Ellias pada Ragnar.
“Keluarlah!” perintah Ragnar yang sebenarnya ditujukan kepada Ellias, tapi sepertinya Ivory yang merasa di usir seperti sebelumnya.
“Apakah kau ingin mengusirku lagi, setelah aku melakukan semua ini untukmu?” tanya Ivory dengan wajah polosnya.
“Benar, Yang Mulia! Tidak baik mengusir wanita cantik seperti istri anda ini.” Ellias kembali berbisik sekaligus menjadi provokatornya.
“Kau keluar, Dasar bodoh!”
Ragnar langsung mendorong tubuh Ellias keluar dari kamarnya dan menutup pintunya dengan kekuatan yang dia miliki. Setelahnya dia berjalan menghampiri Ivory dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan oleh siapapun yang melihatnya.
Akibat dorongan kuat Ragnar, Ellias yang tidak siap sontak terlempar cukup jauh hingga akhirnya tubuhnya membentur salah satu pilar. Disaat yang bersamaan, Dorian dan Denzel tiba di sana dan menatap heran dengan keadaan Ellias yang cukup mengenaskan.
Bugh …
“Aah, Shit! Sungguh ini sakit sekali,” umpat Ellias sembari meringis kesakitan pada pinggangnya yang membentur pilar tersebut.
“Hai, apa yang sedang kau lakukan di bawah sana? Mencari sarang semut ‘kah?” tanya Morgan seolah tidak menyadari ringisan kesakitan yang Ellias tunjukkan di wajahnya.
“Benarkah kau sedang mencari sarang semut? Apakah mungkin ada sarang semut di istana Yang Mulia Raja?” Dorian bahkan mempercayai apa yang Morgan katakan dengan polosnya.
“Sialan kalian berdua! Aku di dorong oleh Yang Mulia, karena tidak ingin istrinya yang cantik dan seksi dilirik olehku,” ujar Ellias dengan menahan segala rasa kekesalannya.
“Eeeh … Apakah yang kau maksud Yang Mulia Ratu?” tanya Morgan sekedar menebaknya.
“Benar! Yang Mulia Ratu memang sedang berada di dalam kamar Yang Mulia Raja sekarang untuk membicarakan sesuatu, karena itulah aku berjaga di sini,” jelas Dorian membenarkan tebakan tersebut.
“Waaah … Berarti gossip itu memang benar!” seru Morgan sedikit heboh.
“Aku rasa begitu! Yang Mulia bahkan terlihat sangat posesif dengan Yang Mulia Ratu sampai aku di dorong keluar dengan sekuat tenaga seperti tadi.” Kali ini Ellias yang membenarkan perkataan tersebut.
...****************...
Sementara yang terjadi di dalam kamar, untuk beberapa saat Ragnar hanya diam menatap dingin pada Ivory yang juga menatapnya dengan tatapan menggoda. Ingat, tujuan utama Ivory kali ini adalah untuk menggoda Ragnar agar mau menemaninya keluar istana untuk mencari calon sekutunya.
“Kenapa kau berada di dalam kamarku lagi tanpa ijin?” tanya Ragnar terdengar sangat dingin.
“Untuk menggodamu! Apakah kau tidak tergoda dengan tubuh dan wajahku ini?” jawab Ivory menghilangkan semua rasa malunya demi tujuan utamanya.
“Apakah kau sudah benar-benar gila?” ketus Ragnar sembari menghela napas frustasi.
“Kenapa? Apakah ini tidak menggoda?” Bahkan Ivory menanyakan pertanyaan bodoh itu dengan wajah polosnya.
“Cepat katakan saja apa yang kau inginkan kali ini dan segera pergi dari kamarku,” ujar Ragnar yang dapat menebak adanya tujuan lagi Ivory berani menggodanya seperti itu.
“Aku hanya ingin pergi keluar istana bersama denganmu, tapi kau menolaknya dengan dingin. Seperti kau menolakku setelah aku goda sampai mengenakan baju seperti ini. Ck … Sepertinya kau memang benar-benar suka batang rupanya,” jelas Ivory yang terdengar seperti gumaman diakhir kalimatnya.
“Haah … Kenapa kau ingin sekali pergi keluar istana, sedangkan kau tahu persis bahwa banyak vampire pembunuh yang sedang memburumu,” ujar Ragnar, entah sadar atau tidak perkataannya terdengar seperti dia sedang mengkhawatirkan keselamatan Ivory.
“Karena itulah aku ingin pergi ke luar istana bersamamu,” balas Ivory, “Setidaknya ada kau dan para pengawalmu yang akan menjadi pelindungku nantinya.” Sambungnya.
“Apa kau sedang mencoba memanfaatkan—”
“Bukan memanfaatkan hanya saja aku ingin pergi ke perayaan pendirian Kerajaan ini. Aku dengar pasar akan selalu ramai dengan pemandangan lampu yang jauh lebih indah, bahkan banyak pedagang yang datang dari luar. Aku hanya ingin pergi melihatnya sebentar, karena selama ini aku hanya terkurung di Mansion Percival.”
Mungkin bisa dikatakan Ivory menjadi satu-satunya yang biasa memotong ucapan Raja Ragnar seenaknya dan tidak mendapat teguran apapun, apalagi hukuman. Dan entah mengapa Ragnar sendiri tidak merasa tersinggung dengan sikap dan kelakuan Ratunya kali ini.
“Haaah ….” Tampak Ragnar menghela napas panjang lalu berkata, “Apakah kau sangat ingin pergi ke luar istana—”
“Tentu saja!” Untuk kesekian kalinya Ivory memotong perkataan Ragnar, “Kalau aku tidak ingin pergi, lalu untuk apa aku melakukan semua ini? Mengenakan gaun seksi hanya untuk menggoda dan membujukmu untuk bisa menemaniku pergi ke luar istana, seperti yang para pelayan sarankan.” sambungnya.
“Bisakah kau tidak memotong ucapanku terus menerus? Setidaknya dengarkan apa yang akan aku katakan sampai selesai,” ujar Ragnar dengan nada ketusnya, jelas saja dia mulai merasa kesal karena Ivory terus memotong ucapannya.
“Aah, aku minta maaf! Silahkan katakan apapun yang ingin kau katakan, kali ini aku akan mendengarkannya baik-baik asalkan kau mau menemaniku pergi ke luar Istana dan berkeliling di pasar.” Dengan tidak tahu malunya, apa yang Ivory katakan seperti sedang mengancam ataupun mendesak Ragnar untuk menyetujui keinginannya.
“Kau bahkan sekarang mencoba mengancamku rupanya,” ketus Ragnar yang dibuat pusing kepala dengan Ratunya kali ini.
“Apakah aku sama sekali tidak menggoda? Kenapa sudah sekali untuk mendapatkan kata ‘Iya’ atau ‘Baiklah’ dari mulutnya itu? Haruskah aku berbuat lebih jauh dari ini?” Batin Ivory.
Bersambung ….
mampir absen mo ikut ngehaluin ivory yachhh😁😁
Ragnar apa yang kau pikirkan lagi cari tahu benar atau tidaknya.
Rend Damien Xandrio ternyata adalah orang yang sudah menolong Ivory.