Rini terpaksa harus menikah dengan seorang pria koma demi menyelamatkan anaknya yang di sekap oleh ibu tirinya, namun siapa sangka jika pria tersebut adalah seorang yang dulu menghamilinya. Bagaimana kisah Rini selanjutnya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria Asing 2
Seorang pria tampak membuntuti Rini, ia sengaja memilih berjalan menjauhinya. Namun ia terus mengikutinya dengan penuh teliti.
Ia bahkan segera bersembunyi saat Rubu ini menoleh ke belakang.
Ia tak mau jika Rini sampai memergoki nya.
Namun siapa yang tahu jika Rini benar-benar seorang yang jenius. d
Dia berhasil memergoki laki-laki misterius yang membuntutinya.
Pukulan keras Rini berhasil melumpuhkan pria itu hingga ia lelaki itu roboh di tanah
Rini yang begitu kesal karena terus diikuti pun bergegas menghampiri pria tersebut. Ia pun membuka masker yang dipakai oleh pria tersebut.
Betapa terkejutnya Rini saat mengetahui wajah pria itu. Denyut jantungnya berdebar lebih kencang saat menatap wajah pria itu.
Wajahnya seperti familiar dan ia pernah bertemu sebelumnya.
"Kamu??" seru Rini
Pria itu pun tak kalah terkejut saat mengetahui wajah pria tersebut.
pria itu langsung memalingkan wajahnya dan menghindari tatapan mata Rini.
Namun Rini tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu.
"Kamu, sepertinya aku pernah melihat mu?" ucap Rini begitu kaget saat mengetahui siapa yang menguntitnya
Pria itu buru-buru bangun dan berusaha untuk melarikan diri. Namun dengan cepat Rini menarik dengan pria itu.
"Jangan kabur, jawab aku!" serunya
Lelaki itu tampak ketakutan dan berusaha melepaskan diri darinya. Namun Rini mencengkeram erat lengannya.
"Katakan padaku apa maksudmu membuntuti ku, apa ada seseorang yang menyuruhmu untuk memata-matai ku!" desaknya
Pria itu menggelengkan kepalanya.
"Lalu kenapa kau mengendap-endap mengikuti ku!" desak Rini
Lelaki itu masih saja bungkam membuat Rini semakin geram padanya.
"Katakan padaku cepat!" gertak Rini
"Ok, ok!" seru pria itu akhirnya membuka mulutnya
Ia kemudian memberitahu kenapa ia membuntutinya. Rini tampak shock saat mendengar cerita pria itu. Wajahnya seketika memucat hingga ia pun nyaris jatuh pingsan.
Pria itu langsung menangkap tubuh Rini.
"Maaf jika sudah membuat mu shock, tapi aku hanya ingin memastikan apa benar Caca putriku atau bukan?" jawab pria itu
Rini masih terdiam, wanita itu benar-benar tak menyangka jika pria itu adalah pria yang menghamilinya waktu itu.
Selama ini ia terus mencari tahu siapa ayah kandung Caca. Namun pria itu justru datang sendiri untuk mencari kebenarannya.
Pria itu kemudian membantu Rini bangun dan mengajaknya berbincang di sebuah tempat yang lebih nyaman.
Pria itu pun menyebutkan tempat dimana ia menginap saat malam kejadian. Rini pun membernarkan jika ia juga menginap di tempat yang sama yang diceritakan oleh pria itu
Namun ia masih ingat dengan ucapan sang ibu jika ayah Caca adalah seorang politikus.
"Benar, saya memang bekerja sebagai wakil rakyat yang juga petinggi salah satu partai penguasa di negeri ini. Saya sudah muak dengan ancaman ibumu yang terus memanfaatkan aku!" terang pria itu
"Apakah ibuku memeras mu?" tanya Rini
"Benar, bukan hanya uang dia juga sering meminta perlindungan saat kau berusaha untuk mengambil Caca darinya," jawab pria itu
"Jadi itu alasannya kenapa ia mati-matian mempertahankan Caca, ternyata dia memanfaatkannya untuk memeras mu," ucap Rini
"Benar, tapi aku sedikit ragu, wajar saja karena waktu itu meskipun aku dalam keadaan mabuk tapi aku masih bisa melihat wajah wanita yang tidur bersamaku," ucap pria itu
"Jadi kau meragukan aku?"
"Iya, itu sebabnya aku ingin melakukan tes DNA terhadap putrimu," ucap pria itu
"Ok, aku tidak keberatan toh selama ini akupun mencari tahu siapa ayah putriku,"
"Baik, aku berjanji akan bertanggung jawab jika dia memang benar putriku," ucap pria itu
Ia kemudian menyerahkan beberapa helai rambut yang sudah di masukan salam plastik, lengkap dengan sikat gigi yang ia pakai.
"Beritahu aku jika hasilnya sudah keluar," ucap pira itu kemudian memberikan kartu namanya
Ia pun kemudian meninggalkan Rini.
Rini terpaku menatap kartu nama yang tergelar di meja.
"Wajahnya begitu mirip dengan Caca, aku yakin dia adalah ayahnya," ucap Rini
Ia kemudian mengambil kartu nama itu dan bergegas menuju ke halte bus.
Keesokan harinya Rini memberikan sample rambut putrinya dan pria itu kepada Natasha untuk melakukan tes DNA.
"Apa kamu yakin dia ayah Caca?" tanya Natasha
Rini mengangguk, "1000 persen," ucapnya
"Lalu apa rencana mu jika ia benar-benar ayah Caca, apa kau akan menikah dengannya?"
Rini menggelengkan kepalanya, "Entah, dia hanya bilang akan bertanggung jawab tapi ia tidak menyinggung akan menikahi ku. Lagipula aku masih terikat kontrak pernikahan dengan Carlen jadi aku tidak bisa menikah dengan pria lain," jawab Rini
"Ok, semoga saja dia bukan ayah Caca jadi kau tidak perlu menikah dengannya," jawab Natasha kemudian bergegas meninggalkannya.
Tidak lama Rini menerima panggilan masuk dari Widya. Wanita itu tampak cemas dan beberapa kali menanyakan tentang Caca.
"Jangan pernah mencari tahu siapa ayah Caca, karena jika waktunya sudah tiba ibu yang akan memberitahu mu siapa ayahnya," ucap Widya
"Kenapa tidak sekarang saja ibu, beritahu aku siapa ayah Caca agar aku bisa tenang," jawab Rini
"Waktunya belum tepat," jawab Widya
"Lalu kapan bu, kenapa ibu menyembunyikan identitasnya dariku, apa yang sebenarnya ibu rahasiakan dariku?" tanya Rini
"Sudahlah, kamu tahu apa, sebaiknya kamu menurut saja jika ingin tahu siapa ayah anakmu itu," jawab Widya kemudian mematikan ponselnya
Sementara itu semenjak Salma dirawat di rumah sakit, Carlen harus selalu menemaninya 24 jam.
Wanita itu selalu memintanya untuk terus bersamanya. Ia bahkan hanya mau makan jika Carlen yang menyuapinya.
Tentu saja hal itu membuat Maudy geram. Wanita itu terus mengumpat saat Carlen tak pulang untuk mengurusi anak-anaknya dan lebih memilih merawatnya.
"Dasar penyihir, aku yakin dia hanya pura-pura amnesia agar bisa dekat lagi dengan putraku. Sepertinya ia tidak punya cara lain untuk mendekatinya selain berpura-pura sakit. Dasar penyihir!" gerutu Maudy
Salma bahkan tak mau menemuinya saat Maudy ingin menjenguknya.
Ia malah berteriak ketakutan dan meminta Carlen mengusirnya.
"Kalau dia hanya mengingat orang-orang yang membuatnya bahagia harusnya ia mengingat ku. Karena bagaimanapun juga dulu aku sangat menyayanginya, sama seperti Carlen aku menginginkan ia menjadi menantu ku apalagi setelah melahirkan Gala, meskipun semuanya berubah saat aku tahu dia meninggalkan cucunya setelah melahirkannya," ucap Maudy
Maudy yang sangat membenci Salma pun tak tinggal diam, ia sengaja meninggalkan sebuah kamera pengintai di ruang perawatan Salma saat gadis itu sedang pergi keluar dengan Carlen.
"Aku yakin kamera ini akan membuktikan apa benar dia amnesia atau hanya pura-pura," ucapnya lirih
Ia segera pergi saat mendengar suara Salma dan putranya.
kamu seeh Rin....
pake acara mancing singa yang lagi tidur alhasil Rini langsung di terkam deeeh
Carlen langsung kepikiran ama perkataan Rini barusan
lihat aja tuuh, saat ini Carlen langsung mendadak ketakutan dengan analisa yang kamu berikan padanya
karena yang ada di kamar itu kan cuman mereka berdua aja seeeh
haaayoooo kamu emang mau ngapain ama Rini tuuuh Len....🤣🤣🤣
mana ada yang lupa jika udah menyangkut masalah gituan seeeh
itu kayaknya udah alami mengalir aja deeeh saat suasana udah mendukung 🤣🤭
sabar donk kek....
mungkin saat ini Carlen masih gak percaya aja karena barusan lamar Rini secara resmi di depan keluarga besar Wibisono gitu begitu juga yang dirasakan oleh Rini