NovelToon NovelToon
Bukan Penentu Takdirmu

Bukan Penentu Takdirmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:494
Nilai: 5
Nama Author: Efelin

Kayla selalu gagal dalam membina hubungan dengan pria. Ia selalu saja di tinggal menikah.

Sebenarnya Kayla menerima takdir jika ia di tinggalkan kekasihnya menikah dengan orang lain, tapi ia tidak terima jika di tuduhkan menjadi penghalang mantan kekasihnya memiliki keturunan dengan istrinya.

Mampukah Kayla melawan tudingan itu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Efelin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Tentu saja hal itu membuat ibunya Albert terharu dan semua kejadian itu di lihat oleh Gerrard.

" Tante, hadiahnya boleh di buka tidak? " tanya Albert yang sudah tidak sabar dan penasaran.

" Boleh tapi yang kecil, nanti yang besar di rumah saja. " jawab Kayla.

Albert pun membuka goodie bag itu yang mengeluarkan isinya.

" Wah, terima kasih ibu, bajunya bagus sekali seperti kesukaanku. " ucap Albert sambil memeluk ibunya.

Tentu saja ibunya Albert berusaha menahan air mata harunya. Ia tidak menyangka Kayla mau berkorban atas nama dirinya demi menyenangkan putranya.

" Nah, bajunya di simpan dulu, nanti pakai saat tiup lilin ya. " ujar Kayla.

Albert pun memasukkan kembali sepasang baju itu ke tempatnya.

Kemudian Kayla menghampiri ibunya Albert dan berkata lirih tapi dapat di dengar oleh ibunya Albert dan Gerrard.

" Hanya ini yang bisa saya berikan untuk Albert. Dia sangat berharap ulang tahunnya pernah di rayakan tapi takut mengatakan pada ibu karna ia mengerti keadaan ibu. Maaf jika apa yang saya lakukan membuat ibu tersinggung. Saya tidak ada bermaksud lain, hanya ingin mewujudkan keinginannya. " jelas Kayla.

Ibunya Albert hanya bisa menggenggam kedua telapak tangan Kayla. Ia tidak bisa berkata apapun akan tindakan Kayla demi kebahagiaaan putranya.

Tak lama kemudian, datang 2 orang remaja.

" Kak Kayla, katanya kakak minta tolong tadi. " ucap salah seorang remaja.

" Oh..iya. Tolongin kakak bawakan 2 kardus ini ke rumah Albert terus nanti ke rumah mbah Siti, ambil pesanan kakak terus antar juga ke rumah Albert. " kata Kayla.

Kemudian kedua remaja itu masuk dan membawa kardus yang di maksud.

" Ini untuk malam mingguan, jangan digunakan untuk yang dilarang orang tua ya. " ucap Kayla sambil menyerahkan amplop ke tangan mereka masing-masing.

" Terima kasih kakak cantik, sering-sering aja, dengan senang hati kamu akan bantu. " canda remaja yang lain.

" Selamat ulang tahun ya Albert. " ucap Kayla dan Vita sambil menyalami Albert.

" Terima kasih tante-tante cantik. " kata Albert.

" Selamat ulang tahun jagoan. " tiba-tiba Gerrard berjongkok di depan Albert.

" Ini hadiah dari om. Jadi anak yang sayang dan patuh pada ibu. " lanjut Gerrard sambil memasukkan sesuatu ke dalam saku baju Albert.

" Terima kasih om. Tapi..apa boleh Albert peluk om. Albert rindu ayah. " ucap Albert dengan mata berkaca.

Gerrard pun merentangkan tangannya dan Albert langsung memeluk Gerrard dengan erat sambil menangis.

Mereka yang ada di sana merasa terharu. Setelah reda tangis Albert, Gerrard merenggangkan pelukannya.

" Jadi jagoan tidak boleh sedih. Albert kan anak hebat, buat ibu bangga. " ucap Gerrard.

" Baik om, terima masih. " ucap Albert sambil menyeka air matanya.

" Terima kasih pak atas hadiahnya dan maaf atas permintaan anak saya. " ucap ibunya Albert merasa tak enak pada Gerrard.

" Tidak apa-apa ibu. Semoga hadiahnya bermanfaat. " ucap Gerrard yang sudah tegak berdiri.

Setelah suasana di rasa tenang, ibunya Albert berkata,

" Kalau begitu kami pamit. Sekali lagi terima kasih banyak untuk Kayla, Vita dan bapak. " ucap ibunya Kayla.

" Sama-sama. " ucap Kayla, Vita dan Gerrard bersama.

Kini mereka semua meninggalkan kostan Kayla.

" Saya mohon maaf pak, tapi saya harus pergi mengajar. " ucap Kayla.

" Boleh saya mengantarnya, sekalian jalan-jalan. " ujar Gerrard.

Kayla pun mengiyakan permintaan Gerrard karna merasa tidak enak menolaknya.

Kayla masuk kembali untuk mengambil tasnya dan bingkisan untuk anak-anak yang belajar nanti.

" Mari pak. " ucap Kayla yang agak kerepotan membawa 2 kardus kue basah.

" Sini saya bantu bawa, nanti malah jatuh. " ucap Gerrard.

Kini mereka berada di mobil Gerrard yang sedang melaju.

" Kalo boleh tahu, isi kardus itu apa, kok harum? " tanya Gerrard.

" Itu kue basah seperti yang bapak makan tadi. Nanti dinikmati setelah selesai belajar agar anak-anak semangat. " jawab Kayla.

" Boleh saya tanya soal ulang tahun Albert tadi, maaf kalo pengen tahu karna saya penasaran. " ucap Gerrard.

Kayla pun bercerita tentang Albert. Albert hidup berdua dengan ibunya yang bekerja di tempat laundry. Sejak kecil, Albert tidak mengenal ayahnya karna ketika Albert berusia 1 tahun, ayahnya meninggal karna kecelakaan kerja. Uang santunan ayahnya telah habis untuk kebutuhan mereka sehari-hari selama karna ibunya Albert tidak bekerja saat itu.

Albert 2 minggu yang lalu bercerita pada Kayla, jika ia ingin merayakan ulang tahunnya seperti teman dekat tempat tinggalnya karna sampai ia berusia 5 tahun, ia belum pernah merayakannya.

" Jadi kamu diam-diam mewujudkan keinginannya tanpa memberitahu ibunya? " tanya Gerrard.

" Iya pak. Jika minta izin ibunya pasti di larang. " jawab Kayla.

" Maaf jika pertanyaan saya agak sensitif. Apa kamu tidak merasa rugi sudah banyak mengeluarkan tenaga dan dana untuk Albert, padahal dia bukan keluargamu? "

" Saya tanya balik sama bapak, apa bapak ada hitung-hitungan saat memberi hadiah tadi dan saya rasa nominalnya melebihi yang sudah saya keluarkan? "

" Saya tidak merasa rugi asal itu dapat memberi kebahagiaan untuk Albert dan ibunya. "

" Nah, bapak saja baru pertama kali ketemu, langsung bertindak, apalagi saya yang setiap minggu ketemu Albert. Jika kita bisa buat orang lain bahagia, itu rasanya puas di hati, tanpa melihat nominal dan apa yang sudah kita berikan. " jelas Kayla.

Gerrard semakin bersimpati akan kepribadian Kayla yang mau membantu sesama.

Mobil yang mereka kendarai telah tiba di depan sebuah gudang tua namun tampak rapi.

" Terima kasih pak mau mengantar saya. " ucap Kayla.

" Di sini kegiatan mengajarnya, apa tidak ada masalah? "

" Sebenarnya ada tapi perlahan bisa kami atasi. "

" Boleh saya ikut masuk, sekalian tambah pengalaman? "

" Silahkan asal tidak membuat bapak terganggu. "

Gerrard dan Kayla pun masuk ke dalam. Kehadiran mereka di sambut oleh beberapa orang yang telah hadir di sana.

Kayla pun memperkenalkan Gerrard dengan teman sesama pengajar di tempat itu.

" Senang berkenalan dengan kalian. Silahkan lanjutkan kegiatannya. Maaf jika kehadiran saya mengganggu, saya hanya ingin melihat saja. " jelas Gerrard.

Gerrard kini duduk di pojok gudang yang tidak begitu luas itu, sementara Kayla dan teman-temannya mengajar sesuai bagian mereka.

Setelah 2 jam berlalu, kegiatan belajar mengajar pun selesai. Kayla menghidangkan kue yang ia bawa tadi di samping minuman yang telah tersedia.

Makanan dan minuman telah habis tak bersisa. Anak-anak pun telah pulang dan para pengajar sedang berbenah hendak pulang.

" Maaf semua, aku pamit dulu ya. " ucap Kayla.

Kini Gerrard dan Kayla telah berada di mobil.

" Habis ini apa kamu ada kegiatan lain, Kay? " tanya Gerrard.

" Tidak ada pak. "

" Boleh temani saya makan siang. Ternyata melihat kegiatanmu yang super sibuk buat saya jadi lapar, kebetulan sudah jam makan siang. "

" Baiklah tapi bapak yang tentukan tempat karna saya tidak punya tempat rekomendasi. "

Akhirnya Gerrard membawa Kayla ke kafe miliknya. Kafe itu ia rintis sejak masih kuliah bersama beberapa temannya saat itu.

1
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat🙏
LISA
Kesannya Kayla sombong bgt sih g mau nerima tlpn dr Alex
LISA
Aq mampir Kak
santhylidia: terima kasih selalu support atas karyaku.
sukses selalu untukmu /Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!