NovelToon NovelToon
1 Atap Terbagi 2 Surga

1 Atap Terbagi 2 Surga

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cinta Terlarang
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Aku sangka setelah kepulanganku dari tugas mengajar di Turki yang hampir 3 tahun lamanya akan berbuah manis, berhayal mendapat sambutan dari putraku yang kini sudah berusia 5 tahun. Namanya, Narendra Khalid Basalamah.
Namun apa yang terjadi, suamiku dengan teganya menciptakan surga kedua untuk wanita lain. Ya, Bagas Pangarep Basalamah orangnya. Dia pria yang sudah menikahiku 8 tahun lalu, mengucapkan janji sakral dihadapan ayahku, dan juga para saksi.
Masih seperti mimpi, yang kurasakan saat ini. Orang-orang disekitarku begitu tega menutupi semuanya dariku, disaat aku dengan bodohnya masih menganggap hubunganku baik-baik saja.
Bahkan, aku selalu meluangkan waktu sesibuk mungkin untuk bercengkrama dengan putraku. Aku tidak pernah melupakan tanggung jawabku sebagai sosok ibu ataupun istri untuk mereka. Namun yang kudapat hanyalah penghianatan.
Entah kuat atau tidak jika satu atap terbagi dua surga.

Perkenalkan namaku Aisyah Kartika, dan inilah kisahku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24

"Eh...eh...bu Aisyah sebentar lagi masuk!! Ayo kita mulai siap-siap!" seru pria berambut cepak, yang mengintipkan setengah badannya diambang pintu.

"Sekarang?!" balas wanita berjilbab jingga.

"Oke!! 1.....2.....3!!"

"Surpriseeeee......." seru semua mahasiswa, disaat dosen cantik itu baru menutup pintu.

"Welcome to Indonesia, bu Aisyah!!" seru kembali semua mahasiswanya

Aisyah terperanjat, kedua netranya seketika berembun. Dia tidak menyangka, anak didiknya ternyata begitu berempati padanya.

"Terimakasih banyak, kalian benar-benar sukses membuat saya terharu!!" kata Aisyah, setelah dia meletakan laptop kerjanya diatas meja.

'Aisyah?? Ternyata dia masih muda, dari yang aku bayangkan!! Pantes, mas Bastian samapai nyuruh aku kuliah disini!' gumam batin seseorang, yang baru pertama kali melihat seorang dosen Aisyah.

Sementara Aisyah, dia yang menyadari ada satu mahasiswa barunya, sontak melangkah lebih dekat, sambil berkata.

"Apa kamu mahasiswa baru? Tolong, perkenalkan nama kamu??" pinta sang dosen, menunggu jawaban mahasiswanya yang duduk paling belakang.

Wanita cantik berambut curly panjang itu, sontak bangkit dari duduknya, dan langsung memperkenalkan nama.

"Nama saya Adinda Permata Atmaja, atau lebih sering di panggil Dinda!! Terimakasih," ucap Dinda, seorang Mahasiswa baru yang berusia 20 tahun.

"Terimakasih Dinda, kalau begitu kamu bisa duduk terlebih dahulu!!" balas Aisyah tersenyum. Kemudian dia kembali menuju laptopnya, "Baik semua. Kalian bisa buka di halaman 120!!"

Pelajaran pun dimulai, dengan antusiasnya semua mahasiswa begitu mengikuti kurikulum yang telah dijelaskan dosen cantik tersebut.

Aisyah juga menyelipkan kalimat penyemangat untuk anak didiknya, agar lebih kuat menjalani kehidupan, walaupun semesta sedang tidak bersahabat. Tidak semua dari mahasiswanya terlahir dari keluarga berada. Bahkan ada yang rela berjualan, hingga bekerja paru waktu, untuk bisa melanjutkan kuliah. Aisyah tahu, tidak semua anak didiknya hidup berkecukupan.

"Yakinlah, untuk menjadi kupu-kupu yang indah, ada perjuangan hebat agar bisa membawanya terbang menghinggapi beberapa bunga impian mereka!! Jadi semangat, kalian juga memerlukan proses untuk membawa dari kalian satu-persatu, berada dalam puncak kesuksesan!!"

kalimat yang baru saja Aisyah lontarkan, rupanya diterima dengan pikiran positif oleh semua mahasiwanya.

'Hai bocah!! Bagaimana, apa dosenmu baik-baik saja?'

'Aisyah baik-baik saja, kan?'

'Eh awas ya kamu, Dinda!! Aku potong uang jajanmu 50 persen!'

Dinda yang sejak tadi tampak antusias dengan materi pembelajaran sang dosen, rupanya begitu terganggu saat mendengar beberapa pesan yang baru saja masuk kedalam ponselnya.

'Pasti mas Bastian?! Bener-bener ya, begini kalau perjaka tua lagi bucin-bucinnya!! Gue mau masuk fakultas apa, eh dipaksa ikut fakultas bu Aisyah!!' gerutu gadis cantik itu, sambil melihat beberapa pesan yang barusan dikirim oleh sang kakak.

Selang 2 jam, Aisyah kini telah kembali kedalam ruanganya, sebelum dia pulang untuk menjemput sang putra, Narendra.

Dia beristirahat sebentar, dengan merogoh ponselnya, untuk melihat siapa saja yang menghubunginya, karena sejak tadi ponselnya ta henti bergetar.

Dia berencana ingin membalas pesan dari Bastian, karena tadi pagi dia belum sempat membalasnya. Tapi, fokus Aisyah terganggu disaat dia menemukan nomor asing yang baru saja masuk dalam ponselnya.

"Nomor siapa ini?!" gumam Aisyah saat melihat nomor asing tersebut.

'Apa kamu masih mengingatku, Ara?! Salam bambi kecil!'

Begitulah kalimat yang baru saja terkirim di ponsel dosen cantik tersebut. Seketika ingatan Aisyah menerobos jauh, hingga tiba-tiba dia mengingat sesuatu.

"Dava, lihat sini....!! Anak rusa itu begitu menggemaskan saat dia makan! Aku jadi teringat animasi kartun bambi waktu lalu," Aisyah menarik lengan sang sahabat dengan kuat, untuk mengajaknya melihat kearah kumpulan rusa yang sedang asik makan.

"kamu menyukai animasi bambi?" tanya Dava antusias.

Bukanya menjawab, Aisyah dengan wajah bahagianya, sontak menunjukan salah satu rusa muda yang begitu tampan bak seseorang yang sedang asik makan dengan tenang.

"Kalau dilihat-lihat cara bambi itu makan, kok mirip banget ya sama kamu, Dav?!" kekeh Aisyah ringan. Tatapanya masih kearah satu rusa yang menyendiri, tenang dalam makanya.

'Aku tahu, sosok bambi yang kamu maksud Aisyah!! Tanpa kamu sadari, kamu telah menganggapku sebagai pangeran tampan, walaupun sosoknya adalah rusa!' gumam batin Dava, yang begitu dalam menatap wajah Aisyah dari samping.

Pada saat itu, sekolah mereka melakukan study tour ke berbagai macam wisata, yang salah satunya adalah kebun binatang.

Tok..tok..tok

Hingga, lamunannya pecah saat pintu ruanganya terketuk dari luar.

Klek...

Pintu terbuka dari luar, dan menampakan seorang wanita berjilbab navy, tengah masuk sembari membawa dua map, untuk diberikan kepada rekan dosenya.

"Maaf bu Aisyah mengganggu waktunya sebentar! Anda disuruh pak rektor, untuk memimpin rapat saat ini!"

Aisyah menerima dua map tersebut, "Baik, bu winda!" balasnya dengan tersenyum.

Setelah kepergian rekanya, Aisyah mulai mempelajari proposal tersebut, sebelum dia mempresentasikan didepan para rektor. Namun sebelum itu, Aisyah telah memberi pesan pada sang bunda untuk segera menjemput Narendra.

Sebelum dia keluar, untuk melakukan rapat, dosen cantik itu sudah membalas pesan terhadap pria pengagumnya terlebih dahulu, yakni Bastian.

"Narendra baik-baik saja! terimakasih, sudah berempati dengan putra saya!!" (send)

'Putramu sangat manis, Aisyah!! terimaksih kembali, karena sudah melahirkan putra sepintar Narendra!!' balas Bastian.

Aisyah tersenyum manis, hingga tanpa dia rasa kedua pipinya bersemu merah, karena menahan malu, setelah membaca balasan pesan Bastian.

"Maaf, jika putra saya sering mengganggu aktivitas anda dulu!" (send)

'Apa boleh, kalau senggang waktu, saya ingin mengajak Narendra main?!'

"Biar Narendra yang memberi keputusanya sendiri!! tapi maaf, jika pengasuhnya juga harus ikut!" (send)

'Tidak masalah, biar saya yang menjemputnya!! kamu tidak perlu khawatir, saya bukan orang jahat!!'

Aisyah mengakhiri tukar pesanya, karena dia harus segera menuju ruang rapat, untuk menggantikan sang rektor

** **

Di tatapnya satu kali lagi ponsel tersebut, yang masih setia ditanganya, sebelum dia beranjak turun dari mobil.

Pria tampan berbadan tinggi, tegap. Hidup mancung, kedua alis tebal bertaut dengan mata runcingnya, kini sudah berada didepan halaman perusahaan besar milik tuan Basalamah.

Kedatanganya tanpa diminta siapapun. Namun dari kedatanganya itu, bak ancaman besar oleh seseorang yang kini tengah berada dalam ruangan tersebut. Kharisma pria itu begitu sangat kuat. Wajah yang dulu ceria, kini berubah datar tanpa ekpresi, semenjak 9 tahun yang lalu.

Baru saja dia ingin turun, namun dia urungkan kembali, karena mangsanya baru saja keluar menuju mobilnya.

"Danu, ikuti mobil hitam itu!!" tunjuknya pada mobil hitam, yang berjarak dari posisi tempatnya.

"Baik tuan!!"

Sementara disatu mobil, Bagas baru saja mengirim pesan kepada istri pertamanya, bermaksud siang ini dia ingin mengajaknya bertemu bersama sang putra, hanya untuk sekedar makan siang bersama.

Mobil Bagas melesat kencang, membelah ramainya jalanan kota, karena dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan putranya.

Namun, tiba-tiba.....

Ckitttt.....

Lajunya terpotong oleh kendaraan lain, yang kini sedang berhenti tepat didepan mobilnya.

"Cari mati mobil itu!!" geram Bagas dengan kening mengernyit.

Dia segera turun, Karena mobil didepanya itu benar-benar mengganggu waktu berharganya.

"Heii...keluar!! Apa maumu, tiba-tiba berhenti didepan mobil saya!" teriak Bagas menahan kesalnya.

Pria yang masih berada di dalam mobilnya itu, tampak menarik sudut bibirnya, mendengar teriakan seroang Bagas. Detik kemudian, dia segera memakai kacamata hitamnya dan bergegas untuk turun.

Deghh....

Bagas terperanjat saat melihat sang adik yang kini tengah berdiri, tepat berada disebrang tempatnya.

"Dava....!!" lirih Bagas terkejut.

"Heh!!" Dava mendesah kasar, seraya melepas kacamata hitamnya, "Apa anda tidak menyambut kedatangan saya, tuan Bagas terhormat!!" seru Dava tersenyum remeh.

Bagas menarik nafas dalam, kedatangan sang adik benar-benar tidak pernah terlintas dari dalam benaknya. Dia melangkah dua kali lebih dekat, dengan nafas yang sudah memburu.

"Apa maksud kedatanganmu, Dava?! KATAKAN...!!" bentak Bagas yang emosinya mulai terpancing.

Dava terkekeh ringan, namun terdengar begitu menusuk oleh gendang telinga sang kakak. Dia juga melakukan hal yang sama, selangkah lebih dekat dari posisi semula.

"Simple saja Bagas!! Aku datang hanya untuk mengambil, apa yang telah kamu rebut dulu!!" tandas Dava, menekan setiap kalimatnya.

Bagas semakin naik pitam, hingga urat dilehernya tampak ikut menonjol keluar, "Apa maksud ucapanmu?!" suara Bagas memberat, karena emosinya benar-benar sudah di ubun-ubun.

Tatapan Dava yang semula tenang, kini seketika menajam, bak seorang elang yang baru saja menemukan mangsanya.

"Kamu bukan lagi seorang kakak, Bagas!! Tapi dimataku, kamu hanyalah pria bejad yang tidak mempunyai hati nurani!!" pekik Dava, mendorong badan sang kakak kebelakang dengan wajah tenangnya.

Bagas spontan terhuyung kebelakang, karena mendapat dorongan tiba-tiba dari lawan bicaranya. Namun dengan cepat, dia menjaga keseimbangannya agar tidak sampai jatuh.

Merasa tidak terima, Bagas langsung mendekat dengan mencengkram kerah jas sang adik, dengan melontarkan kata, "Aku tidak akan membiarkanmu mendekati Aisyah kembali!! Jika sampai itu terjadi, aku tidak akan segan-segan membuat hidupmu berantakan, Dava!!" bentaknya tepat didepan wajah sang adik.

"Singkirkan tangan kotormu itu, dari pakaian mahalku, Bagas!!" seru Dava dengan tenang.

Pri tampan itu mengusap sisi kemejanya, yang sempat terkena tanga sang kakak, karena menurutnya tangan Bagas begitu menjijikan.

"Aku akan membuat Aisyah jatuh cinta lagi kepadaku. Cintaku untuknya begitu tulus, walaupun sempat kamu hancurkan dulu, Bagas!! Aku berencana meminang dia setelah pendidikanku selesai, namun dengan kejinya, kamu memanfaatkan kesenanganmu diatas cinta palsumu!! BRENGSEK!!" teriak Dava diakhir kalimatnya.

Bagas masih terdiam, mencerna setiap kata yang keluar dari mulut sang adik, walaupun dalam hatinya, sudah ingin menghajar pria didepanya itu.

Melihat lengahnya sang kakak, Dava tiba-tiba melangkah dengan cepat, hingga...

Bughh....

"Itu balasan, atas PERBUATANMU DULU, Bagas!!" bentak Dava, yang sudah mulai menunjukan taringnya.

Bughh....

"Dan ini balasan, atas PENGHIANATAN YANG KAMU BERIKAN PADA Ara!!" bentak Dava kembali.

Bagas yang mendapat serangan tiba-tiba, tampak menyeka ujung bibirnya yang mengalir sedikit darah segar. Isi kepalanya sudah memanas, hingga dia juga ingin melayangkan pukulan, namun diarea perut sang adik.

Belum sampai terkena pukulan, Dava lebih dulu menghindar dengan cepat. Karena putra kedua tuan Basalamah itu, sangat terkenal sekali dalam ilmu beladirinya.

"Aku dulu diam, karena aku masih menghargaimu sebagai kakakku. tapi kini, hubungan darah diantara kita, MUSNAH SUDAH!!" bentak Dava dengan suara menggelegar," merasa sudah puas menumpahkan amarahnya, Dava menarik nafas dalam dengan sekali tarikan kerah jasnya.

Detik kemudian, dia langsung melenggang pergi dari sana, tanpa peduli tatapan benci dari sang kakak.

1
Adinda
gak usah sama dua saudara itu aisyah ribet, lebih baik sama babang bastian
cinta semu
apa Aisyah sudah mengajukan perceraian ya🤔🤔moga aja iya ...move on lebih cepat lebih baik ...toh suami dah di ambil mbk Kunti🤣😁😛😁
Gjam Mariput
good Dava
Mundri Astuti: wayoloh Bagas, belom jadi janda aja dah 2 brondong mendekat, gaya loh Bagas sok kecakepan
total 1 replies
Sulastri Oke86
lanjut kak
uswatun hasanah
waduh... Aisyah bakalan direbutin sama cogan" setelah jadi janda, bakalan rameee..
Septi.sari: bakal ada pertarungan sengit kak, 🤭
total 1 replies
Sulastri Oke86
Luar biasa
cinta semu
semangat Aisyah masih ada pelangi setelah hujan badai....😎
waa
mahendra??? siapa??? si mahar???
Septi.sari: maaf kak, yang asli namanya Mahardika. ini sudah tahap perbaikan. ✨

terimakasih 🙏
total 1 replies
waa
terlalu banyak omonggg hingga makann omongan sendiri...
waa
untunggg ada bima...
waa
WHAHAHHAHA KOK AKU NGAKAK YA??? MASUKIN KE RSJ DONGG SI MELATONG ITUUU UDAH GILA SOALNYAA
uswatun hasanah
semangat Thor, novelmu bagus, alur ceritanya jg, usahakan update tiap hari 💪
Septi.sari: masya allah kak, nantikan update terbaru dari autror. dan salam kenal 🙏🦋
total 1 replies
Mundri Astuti
pinter aisyah, emang bagas doang yg bisa cari lagi
Septi.sari: bener kak, kita kawal sampai bahagia 😍
total 1 replies
Lee Mba Young
Pernikahan mereka tidak sah kan tidak ada persetujuan istri pertama. mending pisah trus penjarakan dng pasal perzinahan. pernikahan mereka tidak sah krn nikah tanpa izin. mending gugat trus penjarakan. hakim akn lngsung mengabul kan permintaan cerai krn jelas si suami tlh selingkuh dan nikah lagi
Mundri Astuti
setuju, mending dibuat pisah Aisyah thor, trus dpt laki" yg tulus cintanya buat Aisyah ma anaknya
cinta semu
ya jelaslah Bagas cinta sm melati ...u aja Aisyah yg masih ngehalu menjadi ratu di hati Bagas ...dosen kok g bisa lepas dari pengkhianat & pelakor... modal kata2 bijak g mempan Aisyah mending sudahi saja rmh tangga u dgn Bagas ...tapi kalo u pengen punya adik madu ya ...kekepin aja tu laki ...
Haerul Anwar: bacot
total 1 replies
cinta semu
kok kayak gini ya ...knp g di sedekah kn saja suami macam bagas ...biar dpt pahala .... daripada mendapatkan surga yg terbagi ...hemm... meskipun dosen dah sekolah sampai luar negeri tapi tetap aja ...sm dgn yg lain ...kalo g mau cerai ya ikhlaskan saja di madu
Septi.sari: kak, jangan lupa baca bab selanjutnya, sudah ongoing. jawaban aisyah ada disana 🔥🦋
total 1 replies
yanah~
Mampir kak 🤗 sabar ya Aisyah 😔
yanah~: oh jauh ya kak
Septi.sari: saya pati kak, 🦋😍
total 4 replies
Medeia
semangat terus, thor. mampir juga ya thot
Medeia
janda ga tuh?/Grin//Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!