Hati Bella merasa terus tersiksa, pernikahannya tidak mendatangkan kebahagiaan dalam hidupnya, ia mencoba kabur tapi...
BRUK...
Tubuh Bella terbanting ke lantai hingga membuatnya jatuh pingsan.
Beberapa bulan kemudian ia kembali bertemu cinta pertamanya dan akhirnya menikah dan hidup bahagia namun, semua tidak berlangsung lama ketika Bella sepenuhnya telah kembali ke dunia gelap, ia dihadapkan ego besar setelah penghianatan suami keduanya.
Akankah pernikahan mereka akan baik baik saja? lalu bagaimana kisah selanjutnya Bella?
Dan rahasia mengerikan apa di balik sosok Bella?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oktavianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah Baru
Langit cerah di pagi hari, Arunika sudah ribut perihal pakaian yang akan dirinya kenakan. Diego dan Edgar hanya saling menatap, membiarkan Arunika.
Sedangkan Bella sibuk memasak di dapur kemudian Diego menghampirinya dengan membawa berapa barang. Kini mereka semua menepati rumah baru yang begitu mewah, melenceng dari persetujuan awal dengan Edgar.
Bella tidak menolak tumpukan uang yang dihamburkan oleh Gevano menjadikan tambahan untuk membeli rumah yang kini lebih nyaman bagi mereka. Diego dan Arunika juga akan tinggal selama sebulan lagi sebelum Arunika kembali menjelma menjadi idol.
Bella sedang menggoreng jengkol sebagai masakan pelengkap setelah semuanya selain tersaji di meja makan, Arunika yang sedang ribut sendiri masalah pakaian langsung lebih kesal ketika seisi rumah tercium bau aneh.
"Okaasaannn,bau apa ini, aneh!." Teriak Arunika berada di ruang tengah.
"Urusaiii, ini adalah makanan terlezat." Kata Bella.
Setelah selesai ia menyajikannya bersanding dengan masakan lainnya rapi di meja. Edgar membantu menuangkan jus, sedangkan Diego lebih dulu menenangkan Arunika.
"Tinggalkan dia Diego, dia memang gadis rewel!." Seru Bella.
Diego tampak patuh, bagaimanapun juga perutnya lapar sedangkan Arunika masing ribut dengan moodnya di pagi hari.
"Itadakimasu!." Kata Diego.
"Kalian makan selain jengkol, pagi hari tidak cocok untuk anak muda." Kata Edgar.
Mereka bertiga menikmati sarapan bersama, sedangkan Arunika duduk di ruang tengah dengan wajah kecut.
"Rika chan, sebaiknya kamu mencoba ini bibi sangat pandai memasak." Bujuk Diego.
"Biarkan saja, dia memang keras kepala." Kata Bella.
"Aku akan membeli makanan secara online!." Balas Arunika.
Hal itu hanya membuat Bella tertawa, karena putrinya tidak memegang uang sepeserpun tapi berdalih memesan pizza di pagi hari.
Selesai sarapan Edgar berangkat sekolah, sedangkan Arunika dan Diego mereka sekolah secara online sehingga tidak perlu pergi kemanapun.
Bella melanjutkan aktivitasnya seperti ibu rumah tangga pada umumnya, sampai seseorang datang mengetuk kediaman mereka. Diego membantu membuka pintu, terlihat seorang wanita lanjut usia dengan nada ramah menanyakan keberadaan Bella. Dia membawa beberapa buah tangan ditangannya.
Diego mempersilahkan wanita tua itu untuk duduk dan memanggil prempuan yang wanita tua itu maksud. Tidak berselang lama Bella muncul, ia mengenali wanita tua tersebut sebagai Bu Sundar, yang sudah lama kabur dari ingatannya karena waktu yang cukup lama.
"Non Bella!." Kata Bu Sundar, ia berdiri menyambut majikannya dulu dengan senyum haru.
"Bu Sundar." Kata Bella.
Mereka kemudian duduk sambil mengobrol, dari kejauhan Arunika mengintip sang Ibu yang sedang asyik berbincang membuka kesempatan untuk mencari tas nya yang di sembunyikan.
Tapi niat itu tercium oleh Diego, dia menjitak kening Arunika saat ia mengendap endap memasuki kamar Bella.
"Awww...." Rintih Bella.
"Jangan lakukan itu, kemari lah!." Ucap Diego, dia menarik tangannya membawanya ke meja makan.
"Aku tidak mau makanan ini, semua masakan ibu aneh!." Protes Arunika.
"Ayolah ini tidak buruk, ini sayur dan udang!." Kata Diego.
Diego berusaha membujuk Arunika, meskipun awalnya dia menolak pada akhirnya ia menerima suapan dari Diego karena perutnya begitu lapar.
Di ruang tamu, Bu Sundar menceritakan kekacauan yang baru saja terjadi yang hanya di tanggapi dengan anggukan lirih dari Bella. Bu Sundar juga menambahkan bahwa Gevano mengalami retak di telapak tangan kirinya.
"Saya senang, kalo Non Bella ternyata baik baik saja, akhir akhir ini Pak Shaka juga jarang pulang, Asih jadi sering tantrum, di tambah lagi Gevano juga mulai seperti Edgar tidak betah di rumah semenjak mendengar kepulangan Non Bella." Imbuh Bu Sundar.
"Sungguh?." Kata Bella.
"Bu Sundar heran, kenapa Pak Shaka bisa menikahi pelakor." Kata Bu Sundar berdecak heran, "Padahal Non Bella pasangan paling sempurna," sambungnya kembali.
Setelah lama berbincang, Bu Sundar pamit pulang, ia mengucapkan terimakasih karena sudah di izinkan mampir dan mendoakan Bella agar kembali ke sisi Mas Shaka seperti yang seharusnya.
Bu Sundar juga tidak lupa mengucapkan banyak permintaan maaf kembali merasa hutang budi setelah dirinya pernah di tolong bertahun tahun yang lalu dan tetap meminta Mas Shaka untuk tetap memperkejakan dirinya hingga saat ini.
Memang sejak Mas Shaka terlibat perselingkuhan dengan Asih, dan Bella memutuskan untuk membiarkan Asih berada di samping Mas Shaka sebagai istri kedua. Namun, meskipun dengan setatus istri pertama ia tidak pernah bersanding selama bertahun-tahun karena pada tahun tahun yang telah berlalu keluarga Takahashi terlihat perseteruan yang mencekam membentang jarak yang luar biasa dalam, ini juga bukan sepenuhnya karena Asih dirinya tidak kembali ke sisi Mas Shaka.
Mas Shaka juga telah mengundurkan diri menjadi Dosen dan membangun kerajaan bisnis raksasa sekarang, namanya terkenal sebagai pebisnis konglomerat.
Pukul 14.00 Wib, Edgar pulang dari sekolah, ia membawa seorang gadis bersama dirinya. Arunika mengamati dari jendela kamar miliknya di lantai atas dan mengirim pesan memberi tahu jika Edgar pulang bersama kekasihnya kepada Diego.
Di kamar Bella sedang tidur siang, setelah ia merawat kulitnya. Dan suara Diego terdengar mengetuk pintu kamar membuat Bella kemudian menyuruhnya untuk masuk.
"Laporan dari tim Ino baru saja masuk." Kata Diego.
Hal tersebut di balas dengan gerakan tangan yang hanya di pahami oleh Diego.
Mengikuti jejak sang Ayah, Nijima, ia mengabdi pada keluarga Takahashi, dirinya pun sangat terlatih, Diego memiliki kemapuan yang bisa di sandingkan dengan agen militer terbaik negara meski usianya sangat muda.
Arunika lari menghampiri tubuh Bella yang coba kembali terlelap tanpa mengetuk pintu, dirinya heboh mengatakan Edgar datang dengan kekasihnya.
"Lihat Oka sann, gadisnya sangat cantik." Kata Arunika.
"Jangan berbohong, Edgar tidak memiliki kekasih, sana keluar." Cletuk Bella, mengusir sosok Arunika.
"Lalu, dimana Diego, aku mengirimkannya pesan padanya, apa ibu menyuruhnya belanja." Tanya Arunika penasaran.
"Dia sedang keluar, sana jangan ganggu ibu." Ucap kembali Bella.
"Ibu, berikan aku satu juta saja please!." Ujar Arunika memohon.
"Iiieee!." Tolak Bella dalam bahasa Jepang yang langsung membuat dirinya pundung.
Selang beberapa lama giliran Edgar yang mengetuk pintu kamar, sehingga Bella tidak lagi bisa memejamkan mata, sang putra mengatakan bahwa teman perempuan yang tempo hari dirinya ceritakan ingin bertemu.
Dengan senang hati Bella mengiyakan memberi tahu jika dia akan segera menemuinya setelah ganti baju.
"Rumahmu besar sekali." Ucap wanita tersebut merasa kagum.
"Jangan sungkan, minumlah." Kata Edgar memberinya sebotol air minum.
Bella kemudian berjalan ke ruang tamu untuk menemui gadis yang Edgar maksud.
"Lihat, itu ibuku." Ucap Edgar.
"Hajimemashite!." Sapa Bella.
Gadis muda itu tampak tertegun, tidak di sangka bahwa ibu dari Edgar begitu muda dan cantik.
"Edgar sering bercerita tentangmu akhir akhir ini sebelum kita bertemu hari ini." Kata Bella
"I.iya Tante, terimalah ini sebagai ucapan terimakasih atas bantuan anda." Ucap gadis muda tersebut menyerahkan sebuah bingkisan, " ini memang tidak ada harganya di banding dengan bantuan anda." Imbuhnya.
Gadis muda di depannya adalah salah satu korban dari Desta, ia datang secara khusus untuk mengucapkan terimakasih.
"Jangan begitu, Tante tidak membantu seperti yang di ceritain sama Edgar." Ujar Bella merasa tidak enak hati menerima bingkisan tersebut.
"Tidak apa apa, saya harap anda berkenan menerima." Ucap gadis muda tersebut.
"Baiklah, Tante terima."
"Doumo Arigatou Gozaimasu!." Ucap gadis muda tersebut dalam bahasa jepang sambil membungkuk.
Bella tidak bisa menahan senyumannya, mereka mengobrol dan Bella bertanya tentang gadis muda tersebut tentang bahasa jepang, tapi ia menjawab dia belajar semalam sebelum menemui Bella setelah Edgar bercerita jika ibunya berasal dari jepang, lantas hal itu membuat Bella tertawa.
"Gadis muda, ibu asli orang Indonesia, tidak perlu terlalu kaku." Nasehat Bella.
"Tapi, bukannya ibu dari Jepang?." Tanya Edgar mendadak.
"Orang tua ibu berasal dari Indonesia dan jepang, papa jepang, ibu Indonesia bagian jawa, tapi ibu gak bisa sedikit bahasa Jawa." Jelasnya.
Mereka akhirnya berbincang bincang ringan selama beberapa menit sebelum mereka akhirnya berpisah.