Lima puluh ribu tahun yang lalu terjadi perang besar yang melibatkan semua aliran seni beladiri di Medan Perang Asyura.
Dewi Pedang Yuanxin, yang berhasil menjadi peri pedang terkuat juga harus gugur di dalam medan tempur. Namun sebelum kematiannya, dia melepaskan jiwanya untuk berkelana mencari pewaris agar aliran pedang yang sebenarnya tidak menghilang dari dunia ini.
Lima puluh ribu tahun kemudian, Juan Bai yang tidak memiliki akar spiritual dan diafragma bertemu dengan wanita cantik di dalam mimpinya.
"Apakah kamu ingin berkultivasi pedang?"
"Yah, Aku ingin membalas dendam orang yang telah membantai keluargaku, dan menjadi orang kuat yang tak terkalahkan!"
Lalu, bagaimana kisah Juan Bai selanjutnya?
Simak terus ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jazzy bold, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Panggung Hidup Dan Mati
"Kanedy.."
Helius meneriakan nama orang yang menyerang Juan Bai, namun sayang sekali orang itu sudah berpindah alam.
Hanson Chang, kepala keluarga Chang melihat ke arah Qin Hao, "Qin Hao, dia telah membunuh orang keluarga Chang ku, jadi dia harus mati."
Bahkan saat berbicara, dia memancarkan aura alam kebangkitan tahap puncak yang membuat orang-orang tertekan. Bahkan Juan Bai juga merasa sesak nafas.
Qin Hao melambaikan tangannya lalu muncul sebuah penghalang untuk menahan tekanan dari kepala keluarga Chang.
"Hanson, dia adalah menantu keluargaku. Kamu juga barusan melihat siapa yang menyerang duluan. Anakmu lah yang tidak tau diri ingin membunuh orang lain, lalu apa kamu hanya boleh membunuh orang lain tapi orang lain tidak boleh membunuh kalian?"
"Cuihh, aturan dari mana itu!" Qin Hao meludah ke lantai, bahkan cipratan ludahnya mengenai salah satu anak keluarga Chang.
Brakk!
Hanson Chang seketika berdiri dengan aura pembunuhan di tubuhnya, sontak hal ini menghancurkan banyak meja dan beberapa dinding rumah keluarga Qin.
"Keluarga Qin apakah ingin melawan keluarga Chang ku?"
"Jika kalian tidak menyerahkan anak ini, maka aku akan menyatakan perang pada keluarga Qin kalian."
Namun Qin Hao mengabaikan kata-kata orang tua di depannya, "Kau harus membayar ini semua."
"Aktifkan formasi, karna kalian sudah datang, maka lebih baik tidak perlu pulang." Seusai berkata, Qin Hao menghancurkan sebuah token emas di tangannya.
Setelah token itu di hancurkan, sebuah formasi perlindungan langsung menutupi seluruh mansion keluarga Qin.
Melihat hal ini, sontak Hanson Chang seketika merasa gugup, "Qin Hao, apakah kamu benar-benar ingin memulai permusuhan dengan keluarga kami? Jika kamu melakukan hal ini, maka keluarga Shangguan tidak akan tinggal diam saja."
Hanson Chang tidak khawatir tentang dirinya, namun dia khawatir pada anaknya Helius dan beberapa orang lainnya. Jadi dia berusaha menyebut nama keluarga Shangguan agar Qin Hao tidak bertindak ceroboh.
Disisi lain, Juan Bai hanya diam dari awal hingga akhir.
Dia tidak menyangka keluarga Qin akan bertindak sampai seperti ini demi melindungi dirinya, "Budi ini tidak bisa di lupakan!" Juan Bai bergumam dalam hati.
Namun sepertinya dia juga melihat rasa frustasi di mata Qin Hao, bahkan pria lain yang menggunakan jubah hijau juga tangannya bergetar.
Juan Bai melihat ke arah Yun Xiao, dan Yun Xiao juga tampak sedikit pucat pada saat ini.
"Senior, biarkan aku menantang Helius Chang di panggung hidup dan mati di tengah kota, dengan begitu tidak perlu ada keributan antar dua keluarga. Dan siapa yang memenangkan pertandingan ini dia berhak menikahi Yun Xiao." Pada saat ini, suara Juan Bai terdengar memecahkan kesunyian.
Sontak saja hal ini membuat Qin Hao menghela nafas lega, bahkan pria yang menggunakan jubah hijau juga merasa sedikit rileks. Meskipun mereka terlihat tidak takut, namun jika mereka memusnahkan keluarga Chang, keluarga mereka juga akan di musnahkan oleh pihak lain.
Yun Xiao yang mendengar kata-kata Juan Bai, jantungnya berdebar lebih kencang. Dia merasa gugup dan juga khawatir.
Qin Hao menatap Juan Bai lalu bertanya, "Apakah kamu yakin ingin menantang Helius Chang?"
"Aku yakin!" Jawab Juan Bai dengan tegas.
Namun disisi lain Helius Chang tidak berfikir begitu, dia tidak begitu yakin bisa mengalahkan Juan Bai.
Bahkan dia sendiri tidak akan bisa membunuh Kanedy secepat yang di lakukan Juan Bai, namun Juan Bai bisa membunuh Kanedy tanpa ada perlawanan.
Hanson Chang menatap anaknya lalu bertanya, "Apakah berani menantang anak itu?"
Tentunya orang yang di maksud adalah Juan Bai.
Helius Chang sedikit ragu-ragu, lalu berkata dengan suara kecil, "Ayah, aku tidak yakin bisa mengalahkannya."
Suaranya sangat kecil, bahkan orang-orang di aula tidak ada yang mendengar.
Hanson Chang menepuk bahu Helius Chang lalu berkata, "Tidak perlu khawatir, ayah akan memberikan senjata hitam kelas atas untuk kamu gunakan."
Mata Helius berkilat cerah, jika dia mendapatkan senjata hitam kelas atas, maka dia tidak akan takut.
Helius Chang berdiri lalu membusungkan dadanya, "Aku, Helius Chang tidak takut pada siapapun." Dia mengalihkan pandangannya pada Juan Bai lalu berujar, "Jika aku membunuhmu, maka aku akan membuat Yun Xiao merangkak di bawah selangkangan ku dan aku akan menjadikannya pelacur di tempat tidur."
Sembari berkata, Helius menatap payudara Yun Xiao yang tidak terlalu besar sambil menjilat bibirnya.
Di pandang seperti pelacur oleh Helius Chang, tubuh Yun Xiao bergetar karena marah, namun dia tidak bisa berkata apapun. Dia ingin melawan pun tidak bisa, Karena kultivasinya terlalu rendah.
Pria berjubah hijau berkata, "Ayo pergi ke tengah kota."
Kemudian formasi di tutup lalu semua orang pergi ke tengah kota.
Di tengah kota Wumei ada panggung hidup dan mati yang di sediakan oleh penguasa kota, tujuannya untuk menyelesaikan urusan antar dua pihak yang tidak bisa di selesaikan dengan diskusi.
Dahulunya sering terjadi perang yang melibatkan antar keluarga karena hal sepele, itu bermula dari konflik kecil antar dua orang yang tidak bisa di selesaikan lalu menjalar ke perang antar keluarga.
Akhirnya pemimpin kota Wumei terdahulu sengaja membangun panggung hidup dan mati untuk menyelesaikan urusan, dan pada saat itu cara ini sangat efektif. Lalu akhirnya panggung hidup dan mati ini tetap di lestarikan hingga saat ini.
Ini juga salah satu aturan di kota Wumei yang Juan Bai baca sebelumnya, ini juga alasan mengapa dia menantang Helius Chang untuk bertanding di panggung hidup dan mati.
Saat itu Juan Bai berfikir aturan ini sangat aneh, namun sekarang dia mengetahui betapa bergunanya aturan ini.
. . .
Setengah jam kemudian, hampir setengah penduduk kota Wumei berkumpul di pusat kota.
Mereka tidak berbisnis seperti biasanya, tapi sedang berkumpul untuk melihat orang yang akan bertanding di panggung hidup dan mati.
"Hei cepat tutup tokomu, ayo kita pergi ke pusat kota."
"Ahh, apa yang terjadi disana?"
"Aku mendengar anak keluarga Chang di tantang untuk bertanding di panggung hidup dan mati oleh seseorang."
"Wow, kalau begitu aku harus menutup toko sekarang!"
"Hei, jangan lupa membawa uang untuk taruhan."
"Aiya, aku hampir lupa!"
. . .