🌹NOVEL DENGAN 20 BAB TERBAIK VERSI EDITOR NOVELTOON🌹
SINOPSI
Sendu, seorang gadis desa yang nekat menginjakkan kaki ke ibu kota hanya untuk mencari sang calon suami yang tak kunjung kembali, padahal hari pernikahan mereka tinggal menghitung hari.
Bukannya bertemu dengan sang calon suaminya, Sendu justru di hadapkan kepada masalah yang menyeretnya masuk ke dalam gemerlapnya dunia malam.
"Cepat layani aku!" Ucap pria berbaju jas hitam itu.
"Tuan, saya bukan wanita penghibur... " Sendu menangis tersedu.
"Munafik! Kalau kamu bukan pelacur, lantas kenapa kamu bisa ada di sini?"
🍂🍂🍂🍂🍂
NOVEL : AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR
PENULIS : LV EDELWEISS
GENRE : CINTA PERNIKAHAN - NIKAH PAKSA
APP : @noveltoon_ind
NOTES : KARYA ASLI, DILARANG KERAS PLAGIAT ATAU MEMALSUKAN DENGAN SENGAJA. PENJARA DAN DENDA MILYARAN RUPIAH.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENJADI NONA MUDA
Di sebuah hotel berbintang lima, dan di dalam sebuah kamar jenis president Suite, sepasang kekasih tengah melakukan adegan ranjang yang luar biasa gila. Mereka bukan suami istri, namun gayanya sudah lebih jago dari sepasang pengantin.
"Come on darling..."
"Iyahh... Ahhgg... Aghh.. " Desah sang wanita.
"Agghh..AGGHH...!" Jerit sang pria.
Mereka lalu lemas secara bersamaan setelah mencapai pelepasan masing-masing.
"Kamu lepas di dalam? " Tanya sang wanita shock.
"Maaf, aku kelepasan... " Ucap sang pria dengan mimik wajah penuh penyesalan.
"Anjing... " Wanita itu mendorong sang pria ke samping.
"Sorry darling... Aku lupa."
"Kalau aku hamil gimana? Hubungan kita rumit Pandu..." Ucap sang wanita yang tak lain adalah Gianna.
"Aku akan tanggung jawab."
"Shit! Kamu pikir segampang itu kita nikah. Kamu nggak tau aja kalau istri Gilang juga ditolak mentah-mentah oleh dua manusia jelmaan siluman itu." Ucap Gianna.
"Gilang? Udah nikah? Sama siapa?" Tanya Pandu penasaran. Dia lalu duduk di samping sang pacar dan membelai rambut Gianna.
"OG-nya..." Gianna mulai membakar rokoknya..
"What? Astaga... punya pelet apa wanita itu?"
"Shut up... Emang kamu punya pelet apa untuk aku...?" Tanya Gianna yang membuat Pandu terdiam seketika.
Merasa hebat juga tuh lakik. Padahal dia dan perempuan yang di maksud sama saja. Sama-sama berasal dari kampung. Bedanya Sendu cerdas, sedang dia minim literasi.
Gianna tidak memberitahukan Pandu jika gadis yang dinikahi adiknya itu adalah Sendu, wanita yang pernah menarik tangan Pandu saat di alun-alun kota waktu itu.
"Aku mau ke kantor dulu. Kamu kerja kan hari ini?" Tanya Gianna.
Alex langsung menjauhkan tangannya dari kepala sang pacar. Dia lalu membuang wajahnya ke arah depan. Entah apa yang pria licik itu pikirkan.
"Sebenarnya aku kerja hari ini. Tapi motor aku rusak lagi, sayang. Aku nggak tau nanti pergi ke proyek naik apa."
"Lagi? Motor kamu rusak lagi?"
Pandu mengangguk cepat. Dia melirik sepintas kepada Gianna.
Gianna lalu mengambil tasnya. Dia kemudian mengeluarkan seikat uang berwarna merah muda dan memberikannya kepada Pandu.
"Cukup nggak? " Tanya Gianna.
"Darling... aku nggak enak sama kamu...Ak.."
Gianna dengan cepat mencium bibir Pandu. Membuat Pandu tak dapat menyelesaikan ucapannya.
"Udah, ambil aja. Anggap aja itu hadiah dari aku..."
"Oke. Makasih ya sayang. Kamu memang perempuan terbaik ku. Nggak salah aku memilih kamu." Pandu menggombal.
"Ya udah, aku mandi dulu ya. Mau ke kantor." Gianna lalu berlalu ke kamar mandi tanpa sehelai benang pun.
Pandu hanya melihatnya dan melepaskan senyum sinis nya. Seperti ada niat jahat yang tengah ia sembunyikan.
...🍃🍃🍃...
Alex membawa sang istri ke dapur. Setelah sang istri mengatakan jika ia ingin memasak, Alex pun tidak keberatan. Selain agar Sendu tidak merasa bosan di rumah, Alex juga sudah mulai terbiasa dengan masakan gadis desa tersebut.
"Sendu, ini namanya Bi Yasmin. Dia kepala bagian perdapuran di rumah ini. Kalau kamu mau masak, dan butuh apa-apa, kamu boleh tanya sama Bi Yasmin, oke..?" Ucap Alex seraya tersenyum pada sang istri.
Pelayan ber-name tag Yasmin itu pun langsung menganggukkan kepalanya dalam sekali angguk.
"Baik.. pak..." Ucap Sendu.
Para pelayan berseragam lengkap di dapur menautkan dahi mereka tatkala mendengar Sendu memanggil suaminya dengan sebutan 'Pak'.
"Ya udah, aku.. mandi dulu ya...?" Alex kemudian meninggal kan Sendu bersama para pelayan.
Sendu mulai melangkahkan kaki nya hendak mendekat kepada para pelayan tersebut. Namun dengan cepat mereka berbaris dengan posisi saling berhadapan. Memberi akses kepada Sendu untuk lewat di tengah-tengah mereka.
Sendu langsung bengong melihat pemandangan yang ada di depannya. Dia jadi teringat bagaimana dulu dia dan para karyawan saat menyambut pak Gio pulang dari luar negeri.
Sendu pun berjalan mendekati para pelayan dan tertunduk semua. Dia menghampiri Bi Yasmin. Pelayan yang paling senja usainya di banding yang lain.
Sendu mengulurkan tangannya kepada Bi Yasmin. Namun Bi Yasmin tidak menyambutnya. Dia masih tertunduk.
"Saya Sendu Bi..." Ucap Sendu seraya meraih tangan Bi Yasmin dan hendak menempelkannya ke dahinya. (Tanda hormat pada orang yang lebih tua).
Sekarang giliran pelayan usia 45 tahunan itu yang bengong di buat oleh Sendu. Matanya membulat tatkala ia melihat istri Tuan mudanya itu menyalami dirinya seperti seorang anak yang hendak berangkat ke sekolah.
Namun dengan cepat Bi Yasmin menarik tangannya. Dia terlihat ketakukan.
"Non, jangan..." Ucap Bi Yasmin.
"Loh, kenapa Bi?" Tanya Sendu dengan raut wajah heran.
"Nanti kalau dilihat Nyonya atau Tuan Muda, saya akan kena marah." Ucapnya dengan ekspresi ketakutan.
"Kenapa harus marah Bi? Saya kan hanya menyalami Bu Yasmin aja, karena Bi Yasmin lebih tua dari saya." Kata Sendu seraya tersenyum ramah.
"Iya sih Non, tapi kan, Non Sendu istrinya Tuan Gilang. Kami ini di sini cuma pelayan. Nggak pantes Non Sendu menyalami saya seperti itu." Jelas Bi Yasmin.
Sedikit Sendu mulai paham maksud dan arah pembicaraan Bi Yasmin. Berarti masalah kasta di rumah tersebut, sangat di junjung tinggi. Seseorang hanya di pandang berdasarkan status sosialnya buka dari umur atau pun pengalaman hidup.
Sendu kembali menarik tangan Bi Yasmin. Dia kemudian tersenyum kepada seluruh pelayan yang ada.
"Bi... Bibi itu lebih tua dari saya. Jadi wajar saja, kalau saya memperlakukan Bibi seperti tadi. Saya ini, bukan Ratu. Saya juga bukan penguasa alam semesta. Yang harus di hormati secara berlebihan seperti itu. Saya hanya manusia biasa. Bahkan Nabi saja,
pernah mencium tangan orang lain. Padahal kita tau, bahwa Beliau adalah manusia paling mulia di muka bumi ini. Apa lagi saya... saya bukan siapa-siapa... "
Semua pelayan pun mulai tersenyum setelah mendengar ucapan Nona Muda mereka. Mereka satu persatu mulai meraih tangan Sendu dan memperkenalkan diri kepada Sendu. Sendu tentu sangat happy menyambut uluran tangan mereka semua. Sampai pada akhirnya...
"Apa-apaan ini?" Tanya Mama Gita.
Semua pelayan spontan terkejut melihat Nyonya Besar datang. Mereka dengan cepat kembali ke posisi mereka masing-masing.
Sendu segera mengalihkan atensinya kepada mama Gita. Gadis cantik itu hanya terdiam seraya menatap mama Gita yang berjalan perlahan mendekati mereka.
"Apa kamu tahu, cara menempatkan dirimu Sendu?" Tanya mama Gita.
Sendu menundukkan kepalanya. Dia tahu jika mama Gita pasti tidak akan setuju dengan perbuatannya kepada para pelayan tadi. Sebab mertuanya itu adalah wanita yang sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat strata sosialnya.
"Kamu itu sekarang istrinya Gilang. Tuan Muda di rumah ini. Kamu harusnya tau, kalau kamu dan mereka ini berbeda. Kecuali... kalau kami juga mau di anggap seperti mereka di rumah ini. Kamu paham? " Ucap mama Gita.
Yah, meski dengan intonasi bicara yang santai, namun kalimat mama Gita sangat sarat akan ancaman. Dia tentu tidak akan segan-segan untuk menjadikan menantunya itu pembantu jika Sendu terus bersikap baik kepada para pelayan.
"Saya paham Bu.. " Ucap Sendu.
Mama Gita pun berlalu meninggalkan mereka semua. Para pelayan juga membubarkan diri mereka. Mereka kembali melakukan pekerjaan mereka masing-masing.
Sendu hanya bisa terdiam setelah ditinggal pergi oleh mama Gita. Dalam hati dia hanya bisa beristighfar, mencoba untuk memahami apa yang sulit untuk di pahami.
Sekarang tugas mu bertambah, Sendu. Tidak hanya membimbing suamimu saja, tapi juga seluruh penghuni rumah mewah ini.
Baiklah, pelajaran akan segera di mulai...
*Bersambung
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
DILARANG KERAS PLAGIAT⚠️
TAPI KALAU LIKE, KOMEN DAN SHARE NGGAK DILARANG KOK... SERIUS😁
karena miras adalah Sumber dari segala kejahatan dan kemaksiatan....
padahal kau sdh hijrah lohh Lex!!!!
Semangat up Thor...💪💪💪