Aku Bukan Wanita Penghibur
Seorang wanita berkerudung hitam, tengah duduk sambil menangis di atas ranjang sebuah hotel berbintang. Dia bahkan terlihat sangat ketakutan, tatkala seorang pria berjas hitam, tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar hotel yang ia tepati itu dan mengunci pintu kamar tersebut.
Sang pria kemudian mematikan semua lampu kamar, lalu mulai membuka jas mewahnya. Dia lalu berjalan mendekati wanita malang, yang tengah menangis ketakutan di atas ranjang tadi.
"Cepat, layani aku sekarang!" bisik pria bertubuh proporsional tersebut, seraya mengelus wajah cantik sang wanita.
"Tuan, tolong jangan sentuh saya. Saya bukan wanita penghibur." kata wanita itu seraya mengatupkan kedua tangannya. Memohon untuk tidak disentuh oleh pria, yang kini hanya berkemeja putih tipis itu.
"Munafik! Kalau kamu bukan pelacur, lantas kenapa kamu bisa ada di sini, ha?" tanya sang pria itu.
"Sa...saya, saya di jebak, Tuan. Saya dipaksa." ucap gadis malang itu lagi.
Pria berwajah tampan itu pun tertawa dan menarik mundur tubuhnya. Menjauh beberapa sentimeter dari sang wanita malang.
Pria itu menyalakan kembali lampu kamar dan mulai membakar rokoknya. Menuangkan minuman beralkohol ke dalam dua gelas sloki cantik. Lalu memberikannya satu gelas kepada sang wanita, namun wanita itu menolaknya.
"Maaf Tuan, saya tidak minum minuman keras."
Pria itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Kemudian meletakkan minuman tersebut pada salah satu meja kecil di sisi tempat tidur.
"Siapa nama mu?" tanya pria itu seraya menghembuskan asap rokoknya ke langit-langit kamar hotel.
"Sendu Tuan." jawabnya.
"Sendu ?" ulang pria itu.
"Kamu tahu kan Sendu, aku ini sudah menghabiskan begitu banyak uang hanya untuk malam ini?"
"Dan kamu juga pasti tahu, bagaimana ruginya aku, jika sampai tidak jadi menikmati tubuh mu yang indah ini." tambah pria itu.
Wanita bernama Sendu itu pun menggelengkan kepalanya. Dia paham betul apa maksud dari si pria. Pria itu pasti tetap akan menyentuh tubuhnya walau apapun alasan yang akan Sendu katakan nanti.
Dan benar saja, belum habis pikiran itu menggerogoti kepala Sendu, pria itu kembali mematikan lampu kamar yang membuat mata Sendu membulat seperti bola. Sendu kembali memeluk erat bantal yang memang sudah ia peluk sedari tadi. Takut.
Pria itu kembali mendekati Sendu. Kali ini jauh lebih dekat lagi. Bahkan seperti ingin mencium bibirnya. Sendu sangat ketakutan. Dia seperti kehabisan akal untuk melindungi tubuhnya dari jamahan tangan liar sang pria asing tersebut. Hingga saat pria itu siap menyatukan bibir mereka.
Sendu pun berkata sesuatu yang membuat pria itu berhenti seketika, dari menjalankan aksinya.
"Nikahi saya Tuan! Nikahi saya dulu!" ucap Sendu dengan nada suara bergetar.
Sendu tahu jika itu adalah kata paling pasrah yang ia punya saat ini. Namun dari pada dia harus berzina dengan pria tersebut. Yang bahkan dalam mimpi pun tak pernah ia lihat.
Akan lebih baik, jika sang pria tersebut, mau menikahinya walau pun hanya untuk semalam saja. Walau hanya untuk menikmati tubuhnya, bukan karena ia mencintai Sendu. Tak apa, Sendu bisa menerimanya dan tak akan marah. Sebab Sendu jauh lebih takut, jika Tuhan yang marah.
Pria itu tiba-tiba saja tertawa terbahak. Membuat dahi Sendu bertaut karena heran. Ia tak tahu apa yang lucu dari permintaannya itu, sehingga sang pria menertawakannya.
"Apa kata mu? Menikahi mu? Pelacur seperti mu mau menjadi istri ku? Astaga..." pria itu kembali terbahak.
Sendu lalu turun dari atas ranjang. Dengan cepat ia memegang kaki pria sombong itu. Dan mulai menangis di sana.
"Tuan, saya bukan pelacur. Belum pernah ada laki-laki yang menyentuh saya, Tuan. Jadi saya mohon, jangan tuan mengambilnya dengan cara yang haram seperti ini. Halal kan saya dulu. Setelah itu terserah, kalau Tuan mau menceraikan saya, saya tidak akan menuntut apa-apa dari Tuan."
Sendu memohon pada sang pria sambil menangis terisak. Membuat sang pria terdiam dan lama tak berkata apa-apa. Namun setelah beberapa saat, barulah ia kembali bersuara.
"Benarkah yang kamu katakan itu?" tanya sang pria. Sendu menganggukkan kepala cepat.
Tentu saja benar, sebab Sendu sebenarnya hanyalah seorang gadis desa yang tersesat pada tempat yang salah. Dia bukan wanita penghibur seperti yang pria itu sangkakan.
Awalnya Sendu datang ke kota, untuk mencari calon suaminya yang tidak kunjung kembali ke desa. Bahkan di saat-saat menjelang hari pernikahan mereka.
Jadi, Sendu yang hidupnya sebatang kara, tak punya ayah dan ibu. Hanya memiliki seorang nenek yang sudah tua di kampung. Memberanikan diri untuk menginjakkan kaki ke ibu kota. Guna bertemu dengan sang calon suami.
Dia pergi tanpa bekal alamat atau sekedar nomor kontak calon suaminya. Hanya bermodalkan bertanya ke sana kemari. pada orang-orang, tentang dimana pembangunan gedung tinggi, yang sempat calon suaminya kata kan sebelum meninggalkannya untuk pergi bekerja ke kota.
Di kota, aku bekerja di sebuah proyek pembangunan gedung tinggi, Sendu...
Namun kini, bukannya bertemu dengan sang calon suami, Sendu malah menyasar di sebuah klub malam, yang menyediakan layanan plus-plus bagi para pelanggannya.
Saat itu, Sendu sedang bertanya pada orang-orang yang ada di sekitaran klub malam. Namun ia malah di tipu dan di suruh masuk ke dalam klub malam tersebut.
Setibanya di dalam klub, Sendu disuruh duduk pada sebuah sofa, untuk menunggu seseorang. Tak dia sadari, ternyata dirinya sedang di jual oleh pemilik klub pada seorang pria, yang merupakan pelanggan baru di klub malam tersebut.
"Nama Bapak siapa?" tanya mucikari di dalam klub.
"Alex." Jawab pria tersebut.
"Bapak Alex ganteng banget sih, saya bakal kasih yang spesial untuk cowok seganteng bapak."
Pria bernama Alex itu pun tersenyum simpul.
"Iya Pak. Barang baru. Dijamin, masih ting-ting." kata pria lain yang bergaya bak seorang wanita (waria).
"Yuk pak, ikut saya." ajak si mucikari.
Pria berjas hitam yang mengaku bernama Alex itu pun mengikuti sang mucikari menuju ke ruang tunggu para PSK. Matanya tak lepas dari mengamati sekitaran diskotik.
"Nah ini pak. Ini semua barang-barang terbaik kami. Bapak mau pilih yang mana?"
Alex pun mengamati satu persatu para gadis yang sedang duduk di sofa. Semuanya cantik-cantik dan seksi-seksi.
Namun tiba-tiba saja matanya tertuju pada satu gadis berkerudung hitam. Yang penampilannya sangat berbeda dari gadis yang lainnya. Tampilan yang belum pernah ia lihat ada pada pelacur mana pun, yang pernah ia gunakan jasanya.
Gadis itu terlihat sangat cantik dan lugu. Duduk sendiri seraya memeluk tas yang ia bawa. Gadis itu tak lain adalah Sendu. Wanita yang yang saat ini tengah bersimpuh di kaki Alex, meminta Alex untuk menikahinya.
"Kamu mau aku nikahi dengan mahar berapa?" tanya Alex.
"Berapa saja Tuan. Yang penting sah secara agama. Saya hanya takut berzina, Tuan." ucap Sendu dengan suara bergetar.
"Bagaimana dengan wali mu?" tanya Alex lagi.
"Saya tidak punya orang tua. Saya sebatang kara Tuan. Hanya nenek yang saya punya. Kita bisa pakai wali hakim, Tuan." jelas Sendu.
"Baik lah, besok aku akan menikahi mu. Tapi ingat, ini hanya rahasia di antara kita. Tidak boleh ada orang lain yang tahu." ucap Alex.
Mata Sendu spontan membesar. Dia seperti tak percaya dengan apa yang Alex kata kan. Dia merasa bersyukur, meski pun ia tahu, hidupnya pasti tak akan sama lagi setelah esok ia dinikahi oleh Alex. Namun itu jauh lebih baik, dari pada ia harus membawa dosa zinanya dengan Alex, seumur hidupnya. Bahkan kelak di hadapan Tuhannya.
"Terima kasih Tuan, terima kasih banyak. Tuan orang baik. Saya tahu, tuan orang yang baik." ucap sendu seraya terus menunduk.
"Sudahlah Sendu. Kamu boleh bangun sekarang. Besok jam 6 pagi, akan datang orang ke sini untuk mempersiapkan mu. Setelah itu mereka akan membawa mu bertemu dengan ku dan kita akan menikah."
*Bersambung
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hai penduduk Bumi yang budiman. Ini karya ke tiga saya. Jangan lupa like dan komennya ya...
Temukan banyak kejutan dan pelajaran dari Novel terbaru saya ini...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
sunshine
baca novel awak. juga ya ku temukan jodohku lewat tunggakanku/Facepalm/
2024-12-23
0
Iwan Sukendra
nyimak
2025-01-03
0
sunshine
gereget bacanya...
2024-12-23
1