NovelToon NovelToon
Dear, My Heartbeat

Dear, My Heartbeat

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Enemy to Lovers / Careerlit / Light Novel
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: DityaR

“Lo cantik banget, sumpah,” bisiknya. “Gue gak bisa berhenti mikirin lo. Pingin banget lakuin ini sama lo. Padahal gue tahu, gue gak seharusnya kayak gini.”

Tangan gue masih main-main di perutnya yang berotot itu. “Kenapa lo merasa gak boleh lakuin itu sama gue?”

Dia kelihatan kayak lagi disiksa batin gara-gara pertanyaan itu. “Kayak yang udah gue bilang ... gue gak ngambil apa yang bukan milik gue.”

Tiba-tiba perutnya bunyi kencang di bawah tangan gue, dan kita berdua ketawa.

“Oke. Kita stop di sini dulu. Itu tadi cuma ciuman. Sekarang gue kasih makan lo, terus lo bisa kasih tahu gue alasan kenapa kita gak boleh ciuman lagi.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DityaR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gara-Gara Ailsa

...Nauru...

...────୨ৎ────જ⁀➴...

Sekarang gue benar-benar gak bisa tidur. Soalnya aroma stroberi masih kebayang-bayang di kamar, dan setelah melihat dia memperhatikan tittid gue selama ... ya, tiga puluh detik, badan gue langsung tegang kayak batu. Parahnya lagi, gue juga gak bisa main sendiri, karena dia cuma tidur tiga meter dari gue.

Seorang Batari tidur di rumah gue, bro.

Anak-anak pasti bakal shock banget kalau tahu.

Tapi mau bagaimana?

Gue ninggalin dia di tempat itu, di rumah dengan pintu rusak?

Gue memang brengsek, tapi gak separah itu.

Gue bolak-balik di kasur, mencari posisi enak, tetap saja percuma. Titid gue punya kehendak sendiri, sudah kayak minta tolong, nyuruh tangan gue buat membantu keluarin semua tekanan ini.

"Nauru," dia bisik pelan. Gue sampai kaget. Sial.

"Ya?"

"Lo juga susah tidur?"

"Kayaknya sih. Banyak pikiran." Itu benar, tapi alasan utamanya ya karena dia. Karena dia ada di sini. Bikin gue ereksi.

"Karena lo bakal tanding sama Rahardian, ya?"

Gue ambil satu bantal lagi, taro di belakang kepala, biar bisa agak bersandar. "Itu salah satunya."

"Jadi lo benar-benar bakal lawan dia?"

Gue suka suara dia. Lembut, sensual, tapi effortless banget.

"Belum gue umumin sih." Gue batuk kecil, tenggorokan kayak seret. "Tapi iya, gue bakal lawan dia."

"Oke, berarti kita impas. Lo simpan rahasia-rahasia Gue, sekarang gue yang jagain rahasia lo."

"Rahasia gue sih paling juga bakal ketahuan besok atau lusa. Jadi lo gak perlu lama-lama simpan." Gue ketawa kecil.

"Lo gugup?"

Gue merasa ujung bibir gue otomatis naik pas dengar dia tanya begitu.

Ailsa Batari ini bisa saja membalas kalau gue songong, tapi ada sisi manis dari dia yang jarang gue temuin.

Cewek terakhir yang pernah gue pacari, motong ban mobil gue pakai silet. Dan yang sebelumnya lagi, malah tidur sama cowok lain di gym gue, cuma gara-gara gue nongkrong bareng teman waktu dia pengen ketemu.

Cewek manis itu bukan tipe gue.

Bukan berarti gue tertarik sama Ailsa ya. Dia cuma ... lagi ada di sini saja.

"Gue gak bisa dibilang gugup sih. Tapi gue takut ngomong ke Mama, Nenek, sama Tante. Mereka pasti gak senang. Gue juga gak kebayang mesti berantem di depan umum gini. Tapi gue tahu, gue bakal berjuang keras dan tampil dalam kondisi terbaik gue. Itu saja yang bisa gue lakuinnn."

"By the way, film Rocky itu favorit gue banget. Lo bakal latihan ala Rocky juga gak? Minum telur mentah, ngejar ayam di kandang?" Suaranya kedengaran becanda.

"Kayaknya iya. Gue bakal habiskan sekitar tiga bulan buat latihan full tiap hari, sambil kerja juga. Untungnya usaha gue kan gym, lumayan ngedukung lah. Gue juga mesti ubah pola makan buat jaga tenaga. Tapi kayaknya gue gak perlu minum telur mentah deh, dimasak dulu aja kali ya."

"Ahhh… lo bisa jadi kelinci percobaan gue, nih," katanya.

"Hmm, kayaknya chai latte labu gak masuk daftar makanan atlet tinju, deh."

"Jangan ngeledek dong. Gue tahu kok makanan kayak apa yang dibutuhin buat latihan berat. Gue lulusan gizi, bro. Tujuan gue buka kafe juga buat nyediain jus sama minuman protein. Sekarang gue lagi bikin minuman hijau, isinya protein tinggi plus suplemen buat energi dan pemulihan otot. Shake protein juga oke banget buat nyelingin di antara waktu makan. Pas lo lagi bentuk otot dan latihan keras, lo mesti penuhin kebutuhan badan lo."

"Lo peduli sama badan gue ya, Ailsa?" Suara gue agak serak.

Ya ampun, tadinya bahas minuman hijau, terus malah belok ke arah mesum.

Dia itu keluarga Batari, bro. Besok lo gak bakal ngobrol sama dia lagi.

"Jelas lah. Gue cuma pengen lo sehat. Gimana kalau gue cobain beberapa resep minuman ke lo. Gratis. Kalau suka, tinggal promosiin aja. Hitung-hitung bantu gue juga."

"Gue bisa bayar sendiri minuman gue," kata gue, suara gue malah kedengaran lebih keras dari yang gue kira.

"Masalah lo apa sih? Gue bukan kasih sedekah juga. Kita tetanggaan. Gue nawarin kopi gratis ke semua usaha di jalan ini. Itu marketing, bukan amal. Cuma lo doang yang ngeribetin."

"Masalahnya, gue males menerima belas kasihan dari orang tajir, princess."

Dia buang napas panjang, kelihatan kesal. "Gue benci dipanggil princess."

"Kenapa? Cocok kok, ya pakai aja ..."

Dia langsung duduk tegak. Dengan cahaya bulan masuk dari tirai, gue lihat siluet dia, punggung lurus, bahu ke belakang, tangan kayak lagi mengepal kecil.

"Itu gak cocok sama gue. Lo lihat sendiri gue kerja tiap hari. Gue angkat-angkat barang kiriman di gang belakang. Gue ngawasin renovasi, bahkan bantu bongkar bangunan. Gue kerja dari pagi sampai malam. Menurut lo itu kayak princess?"

Dia rebahan lagi, suara sudah agak adem.

"Fair. Gue gak bakal panggil lo princess lagi."

"Wow, ternyata lo bisa ngalah juga," katanya.

Kita bahkan bukan teman, jadi gue gak mengerti juga kenapa gue ingin terus ngobrol sama dia.

Harusnya sih gue tidur. Tapi entah kenapa, gue gak mau.

"Gue bakal cobain minuman hijau lo. Kalau enak, gue promosiin di gym."

"Makasih, tetangga. Gitu dong jawabnya. memangnya sesusah itu, ya?" katanya.

"Oke." Gue pura-pura kesal, tapi dia pasti tahu gue becanda. "Tapi kenapa lo kasih nama tempat itu Batari Beans, padahal lo pengen lebih dari sekadar kafe?"

Dia diam cukup lama sebelum jawab.

"Kalau gue cerita, jangan kasih tahu siapa-siapa, ya."

"Gue udah gak sabar nih dengar rahasia kelam di balik nama Batari Beans," kata gue datar, tapi senyum gak bisa gue tahan.

"Jadi gini, waktu gue masih sekolah, teman-teman gue manggil gue Mrs. Bean. Keren kan, panggilannya?"

Gue ketawa, "Memang sih, tingkah lo kadang kayak Mr. Bean."

"Akhirnya gue milih nama Beans. Lo tahu kan dia lucu tanpa ngomong?"

Sekarang gue benar-benar terbahak-bahak.

"Beans? Itu nama paling keren yang bisa lo temuin?"

"Aduh, gue waktu itu baru dua belas atau tiga belas tahun, oke? Di kepala gue, nama Beans udah keren banget dibanding Ailsa."

"Kakak lo manggil lo Beans juga?" tanya gue, merasa kalau dia menggemaskan banget cerita begini. Gak nyangka saja.

"Enggak. Gak ada yang manggil gue Beans di rumah. Caspian bilang gue bukan tipe orang yang cocok punya nama panggilan. Jadi ya udah, gue dipanggil Ailsa."

Dasar brengsek itu kakak.

Kenapa juga gak mengizinkan adiknya pakai nama sendiri?

"Kakak lo nyebelin banget deh."

"Lo bahkan gak kenal dia."

Oh, tapi gue kenal ... lebih dari yang lo kira.

"Gue tahu dia gak manggil lo pakai nama yang lo pengen. Gue tahu dia nyelonong ke tempat lo malam ini dan nyolong. Itu aja sudah cukup buat gue sebut dia brengsek."

Dan gue juga tahu dia bikin gue dan sahabat gue disalahkan buat sesuatu yang sebenarnya Caspian yang lakukan. Tapi makin gue kenal Ailsa, makin yakin kalau dia kemungkinan besar gak tahu apa-apa soal itu.

1
nuna
modus bgt si
nuna
ketemu Nauru lg dah
nuna
pdahal yg ngerusk anaknya sendiri /Awkward/
nuna
si bocil ni kyknya gemesin bgt
nuna
wkwk
nuna
tuh kan
nuna
Ailsa diperkosa y
nuna
calon mamamu juga tu Ailsa wkwk
nuna
haaaha/Grin/
nuna
Masi g ngrti deh. bukanya Batari keluarga baik ya?
erik
bgus
Yuliana Purnomo
lanjut
Yuliana Purnomo
👍👍👍👍
Yuliana Purnomo
kayaknya perjalanan cinta kalian banyak rintangan nya deh
Yuliana Purnomo
pasti Jully,,alasan Ailsa belajar boxing
Yuliana Purnomo
hemmm mulaii membangun kedekatan Beans dn Nauru
Yuliana Purnomo
semangat rabbit boy
Yuliana Purnomo
pasti yg dtng Beans
Yuliana Purnomo
paling bisa si rabbit boy
Abu Yub
tinggalkan jejak.iklan .lanjut/Pray/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!