NovelToon NovelToon
FAKE MARRIED

FAKE MARRIED

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Berbaikan
Popularitas:19k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Zahra

Setelah setahun menjalani pernikahan Palsu, Rendi tidak tahu jika Devi mengandung putranya. Lalu bagaimana kelanjutan hubungan Dev dengan Rendy setelah kelahiran putranya itu??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baby Al (REVISI)

Tiba-tiba pemuda itu menggenggam erat jemariku.

"Jangan takut, aku akan menemanimu," ucap pria itu

Aku melirik kearahnya, ia tersenyum menatapku. Entah kenapa ia terlihat berbeda kali ini. Biasanya ia terlihat menyebalkan tapi kali ini ia terlihat begitu peduli dan hangat.

Entahlah, aku tidak perduli. Yang jelas aku sangat ketakutan kali ini. Aku mengambil ponselku dan menghubungi Mila, aku harap dia bisa datang ke rumah sakit untuk menemani aku melahirkan.

Setidaknya aku merasa ada seseorang yang aku sayang di sampingku.

"Iya Dev aku akan segera ke rumah sakit," ucap Mila membuat ku sedikit tenang

Namun satu jam aku tunggu ia belum juga datang, padahal operasi akan segera di mulai.

Tiba-tiba tensiku naik saat hendak masuk ruang operasi. Mungkin karena aku takut jadi seperti ini. Dokter pun tak bisa melanjutkan tindakan karena melihat tensiku yang tiba-tiba naik.

"Bagaimana ini dok?" tanya perawat dengan wajah bingung

"Sepertinya kita tunda dulu operasinya sampai tensinya turun," jawab sang dokter

Mereka kemudian meninggalkan aku sendirian di ruangan ini. Aku kembali menghubungi Mila, namun ia tak mengangkat teleponnya.

Aku semakin sedih, sepertinya aku ditakdirkan sendirian di dunia ini. Saat aku menangis tiba-tiba lelaki itu kembali muncul.

"Jangan bersedih, ingat anakmu. Kamu harus kuat demi anakmu. Kalau kamu kamu sedih seperti ini anakmu juga akan ikut sedih, sekarang kamu harus kuat, percayalah kamu dan bayimu akan baik-baik saja," lelaki itu kemudian mengusap perutku.

"Halo keponakan ku, perkenalkan aku Ed pamanmu, maaf selama ini paman selalu jahat pada ibumu. Kamu jangan nakal ya, cepat keluar dan jangan membuat ibumu kesakitan," ucapnya lembut

Tiba-tiba air mataku kembali menetes membuat pria itu langsung mengusapnya.

"Aku minta maaf jika selama ini aku selalu jahat padamu,"

Ia kemudian mengeluarkan sebuah kertas berwarna pink dan memberikannya kepadaku. Aku begitu terkejut saat membacanya.

Surat itu dari Mamah Rahayu, ia mengatakan jika ia benar-benar menyayangi ku.

"Itu adalah pesan terakhir mamah untukmu. Jika ia tahu kau mengandung cucunya, ia pasti sangat bahagia. Untuk itu kamu harus kuat,"

Ku peluk erat surat warna pink itu, dan aku meminta Ed untuk memanggil Perawat karena aku siap untuk melakukan operasi Caesar.

Ku beranikan diri untuk kembali ke ruang operasi. Seorang perawat cantik datang mengecek tensi darah ku.

Alhamdulillah kali ini tensi darah ku sudah turun dan sudah bisa masuk ke ruang operasi.

Semuanya berkat mama,h, terima kasih mamah, karena surat darimu aku jadi memiliki keberanian untuk melahirkan secara Caesar.

Ed juga selalu mendampingi ku selama proses persalinan. Meskipun ia selalu menutup mata selama proses persalinan. Namun ia terus menggenggam erat tangan ku selama persalinan berlangsung.

Selama proses persalinan aku membaca surat dari mamah berulang-ulang. Disana Mamah mengatakan jika ia meninggal bukan karena pernikahan palsuku dengan Rendi. Dari awal ia sudah tahu jika pernikahan kami memang palsu.

Namun ia tidak menyebutkan penyebab kematiannya.

Proses persalinan pun selesai. Alhamdulillah aku melahirkan anak lelaki yang sangat tampak. Wajahnya sangat mirip dengan mas Rendy.

Malam itu aku ditemani oleh Ed. Entah kenapa Mila seperti menghilang hari itu. Ia bahkan tak mengirimi aku pesan kenapa ia tidak datang.

Untung ada Ed yang merawat ku. Meskipun kami belum akrab namun hari itu ia terlihat begitu care kepadaku.

Ed menyarankan ku untuk menemui Tuan Abimana. Ia mengatakan jika keluarganya wajib tahu kalau aku melahirkan anak Mas Rendi.

"Ini bisa menjadi sebuah pembuktian kepada ayah, jika pernikahanmu dengan Mas Rendy itu bukan pernikahan palsu. Aku yakin ayah akan menerimamu kembali sebagai menantunya, meskipun Mas Rendy belum diketahui keberadaanya sampai saat ini." ucap Ed

Ia bahkan bersedia untuk membantu menjelaskan kepada bapak dengan bukti surat dari ibu.

Namun aku menolaknya. Aku sudah bahagia dengan kehidupan ku yang sekarang. Aku tidak mau lagi berurusan dengan orang kaya yang hanya membuat hidupku menderita.

"Tapi setidaknya kamu bisa hidup bahagia setelah itu. Begitupun dengan bayimu, ingat anakmu itu butuh kebahagiaan. Kamu juga bisa kembali kuliah di kampus kami dan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak," imbuhnya

"Sepertinya itu tidak mungkin lagi. Karena sekarang aku sudah mempunyai pekerjaan yang tidak bisa aku tinggalkan lagi yaitu merawat dan membesarkan anakku. aku juga tidak mau kesibukanku akan memisahkan aku dengannya. Kalau boleh aku minta padamu jangan pernah beritahu keluarga mu jika aku melahirkan anak Mas Rendy termasuk Mas Rendy," jawabku

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin Al bisa hidup tenang tanpa harus mengetahui kenyataan bahwa ayahnya sudah meninggalkannya," jawabku

Ed terdiam menatap ku. Sepertinya ia belum puas dengan jawabanku.

"Kenapa kamu tidak menikah lagi?"

Pertanyaan Ed membuat ku tertawa. Bagaimana tidak, apakah aku masih bisa menikah lagi??.

Memang seharusnya aku bisa menikah lagi, tapi bagaimana bisa aku menikah lagi jika sampai saat ini statusku masih tidak jelas. Mas Rendi belum menceraikan aku secara hukum meskipun ia sudah meninggalkan aku .

"Kau tahu alasannya Ed, bagaimana bisa aku menikah lagi jika kakakmu belum menceraikan aku?" jawabku getir

Ed seperti bisa mengerti keadaanku. Kini ia berhenti menanyaiku dan tidak pernah memaksa ku lagi untuk menemui ayahnya.

Hari keempat, aku sudah diijinkan pulang.

Hingga hari terakhir pun Mila tak kunjung datang. Meski aku sedikit kecewa padanya namun aku bisa apa.

Ed menawarkan diri untuk mengantar ku pulang, tapi aku menolaknya. Aku tidak mau ia tahu tempat tinggal ku.

Saat tiba di rumah, suasana tampak sepi. Rumah terlihat begitu kotor dan berdebu seperti tidak dibersihkan beberapa hari. Aku merasa ada yang aneh dengan Mila. Sepertinya ia tidak pulang ke rumah untuk beberapa hari. Bahkan semua barang-barang miliknya pun sudah tidak ada. Sepertinya ia sudah pergi meninggalkanku. Ibu kos bilang Mila pulang kampung dan tidak akan pernah kembali lagi.

Saat aku tanya alasannya ibu kos pun tidak tahu. Aku tidak tahu kenapa Mila seperti ini, mungkin sesuatu terjadi dengan keluarganya. Atau ada hal yang mendesak yang membuatnya harus segera pulang tanpa bisa memberitahuku.

Meskipun tidak ada Mila bersamaku tapi kali ini aku tidak kesepian karena ada baby Al yang menemaniku setiap hari. Senyumnya selalu menghiburku saat aku sedang sedih dan menghapus semua lelahku. Ia selalu membuat aku bersemangat setiap kali aku merasa down dan putus asa.

Aku kembali memulai bisnis kuliner yang sudah lama tutup demi menghidupi bayi mungilku. Meskipun tidak seramai dulu, Alhamdulillah aku masih bisa mencukupi kebutuhan hidupku dengan baby Al.

Hari itu aku kedatangan tamu dua orang debt kolektor. Mereka datang untuk menagih hutang, padahal aku sama sekali tidak memiliki hutang apapun.

"Kami datang untuk menagih hutang atas Nama Mila Arsita sebesar 10 juta rupiah," ucap pria itu

Sial, ternyata selama ini Mila selalu meminjam uang dari para rentenir. Yang lebih menyebalkan dia selalu memakai nama ku sebagai jaminan. Bukan hanya satu tapi banyak, tentu saja ini membuat aku pusing.

Apa ini alasannya ia pergi meninggalkanku. Lagi-lagi aku yang harus menanggung kesalahan orang lain yang tidak aku lakukan.

Semua tabungan ku habis untuk membayar hutang-hutang Mila. Sekarang aku tidak punya apa-apa lagi. Ya Tuhan kenapa hidupku selalu sial.

Suara tangis Al membuat aku sadar, aku sudah mengabaikannya. Segera ku ambil bayi mungil ku dan menyusuinya.

Melihat Al membuat kesedihanku sejenak menghilang.

"Cepat besar ya sayang, biar mamah bisa cari kerja yang lebih baik, agar kita bisa hidup lebih layak,"

Al tersenyum membuat ku semakin gemas dengannya. Berkali-kali aku menciumnya. Beruntung aku punya Al, meskipun saat ini kondisiku sedang tidak baik-baik saja karena Mila, tapi bayi mungil ini mampu membuatku tersenyum lagi dan bersemangat untuk melanjutkan hidupku.

"Halo Dev, apa kabar?"

Tiba-tiba Ku dengar suara seorang pria menyapaku.

Ed???

Ku lihat lelaki itu tersenyum padaku.

Bagaimana ia bisa tahu kosanku??

"Hi," jawabku datar

"Bagaimana kabar ponakan ku?" sapanya kemudian berjongkok di depan ku dan menatap wajah baby Al.

"Alhamdulillah dia baik-baik saja,"

"Boleh aku menggendongnya?" tanya Ed lagi

Aku mengangguk dan memberikan baby Al padanya.

"Dia tampan sekali, sama seperti Mas Rendy. Kalau mamah lihat dia pasti senang sekali memiliki cucu yang sangat tampan ini," pujinya

Ia begitu gemas saat melihat Al dan beberapa kali menciuminya.

"Apa kamu tidak mau menemui ayahku, aku yakin dia pasti akan sangat senang saat melihat cucunya," tanya Ed tiba-tiba

"Maaf aku tidak mau, kamu masih ingat janjimu kan?"

Ed mengangguk. Sepertinya ia tahu benar jika aku sedang tidak mood.

"Ok," Ed kemudian menyerahkan sebuah undangan padaku.

"Datanglah ke pesta pertunangan ku, aku sangat berharap kamu bisa datang,"

"Ok, aku pasti akan datang," jawabku meskipun sedikit ragu aku bisa datang

Setelah menyampaikan undangan Ed pun pamit pulang.

Malam itu, aku putuskan untuk datang ke pesta pertunangan Ed. Aku sengaja menitipkan Al kepada ibu kos.

Suasana pesta tampak meriah dan mewah. Aku segera mencari Ed untuk mengucapkan selamat lalu pulang. Aku tidak bisa lama-lama di sini. Namun susah sekali mencari Ed.

Aku terus berkeliling untuk mencarinya, namun aku tidak menemukannya.

"Sebenarnya kemana dia??"

Saat aku sedang sibuk mencari keberadaan Ed, tiba-tiba ku dengar seseorang memanggilku.

"Dev???"

Aku pikir itu Ed sehingga aku langsung memutar tubuhku untuk melihatnya.

Jantungku berdegup kencang saat melihat pria itu. Aku bahkan nyaris pingsan dibuatnya.

1
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
Ndak usah pedulikan mereka Dev
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
heeeem wes talah Dev....
gak usah kaget dengan semua ucapan Nayla padamu, anggap aja Nayla lagi gak waras otaknya
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
keluar dari Bangsal perawatan --> keluar dari bangsal perawatan
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
aku tidak nau berpikir terlalu jauh --> aku tidak mau berpikir terlalu jauh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
mendengar laki-laki ini perempuan jahat --> maksud kalimat ini apa yak kak ?
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
diiih ngapain seeh tuuh Darius pake acara mengancam Devi segala 👉👈
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
apakah chapter ini di ulang kah ?
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
kayaknya ini cerita saat Devi masih berstatus sebagai mahasiswi bukan seeh 👉👈
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
adiknya Rendy itu bukannya Edwin yaaak
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
enak aja ngatain orang boodoooh
Kasih Bonda
next post on
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman 🦈
maling teriak maling Nayla.. awal bab cerita waktu Nayla belum dekat sama Ed ya bunga🤔
Kasih Bonda
next post on
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
mau kamu gmn Darius apa kamu mau rencana kamu berhasil... tak mungkin
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
naaah apa yang kamu katakan saat ini bener adanya deh Dev...
Darius merasa di cuekkan oleh Rendy dan intinya, Darius cemburu jika kasih sayang Rendy kembali padamu
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
Rendy pasti sedang dek ygat dengan seseorang --> Rendy pasti sedang dekat dengan seseorang
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waaaduuuh Devi langsung kena skakmat dari Darius tuuuh sehingga Devi pun gak bisa memberikan sanggahan pada ucapan yang baru aja Darius ungkapkan
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
jika masa rindu mengajakmu balikan --> maksudnya apa ini ya kak ?
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
heeeem Darius sengaja jadi kompor meleduk neeeh yakni dengan cara bersikap mesra dengan Rendy
padahal aslinya seeeh.......
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
heeem bagus juga tuuh alasan kamu saat ini Dev
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!