NovelToon NovelToon
(BUKAN) ORANG KETIGA

(BUKAN) ORANG KETIGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / One Night Stand / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Apa aku salah menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan yang tidak pernah terpikirkan oleh ku?

Evelyn, wanita dewasa yang tidak sengaja melakukan one night stand dengan seorang lelaki bernama Eden lebih muda 5 tahun dari nya, yang notabenenya adik dari sahabat nya bernama, Sonia.

Gila nya! pria itu sudah memiliki keluarga, bagaimana kah nasibnya setelah kejadian itu apa Eve akan meminta pertanggung jawaban pada lelaki yang sudah beristri atau memilih pergi.

Eve mengatakan dirinya sebagai orang ketiga Tapi tidak sedikit orang mengatakan dirinya bukanlah orang ketiga.

'Kamu bukanlah penghancur dalam hubunganku'
- ROBERTO ALEXANDER ADENGGA -

'Apa wanita seperti ku pantas bahagia diatas penderitaan orang lain'
- EVELYN ALDISSA DINATA -

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 4

Dari kejauhan Eden dapat mendengar suara samar-samar seperti suara desahan Eden memejamkan matanya sesaat mencoba menormalkan deru nafasnya yang mulai memburu tidak karuan. 

Tanpa babibu Eden mendobrak pintu kamar itu membuat kedua orang yang berada didalam sana terperanjat kaget dan syok lebih tepatnya ketika melihat kedatangan Eden. 

Raut wajah kedua manusia bejat itu tampak pucat tertangkap basah si pemilik rumah, terutama Bella Naylssa Adengga, istri sahnya yang ia nikahi 5 tahun lalu. sedang bergumul diatas ranjang dengan seorang pria, Aaron Ryan.  tanpa mengenakan sehelai benang apapun diatas kasur berbalutkan selimut saja yang menjadi saksi bisu perselingkuhan mereka. 

" Jadi seperti ini kelakukan kamu! dibelakang saya selama ini! " bentak Eden menggeram marah. 

Terutama pada si wajah pria brengsek itu, Eden begitu tahu siapa orang itu dengar suaranya saja Eden sudah tahu betul siapa manusia bejat itu, Rival nya sejak masa SMA.

" Oh, jadi lo selingkuhan nya. " ucap Eden menyeringai melipat tangan nya didepan dada menghunus tajam kedua manusia itu yang saling terkikuk takut yang sibuk memasang pakaian masing-masing.

" Ya, emangnya kenapa? lo mau nuntut dia perceraian? silahkan dengan senang hati gue bakal merebutnya dari lo. " ucap Aaron dengan bangga. 

" Cih, ambil saja sana barang bekas gue gak sudi sama cewek murahan yang kurang belaian. " ucap Eden. 

Membalikan tubuhnya meninggalkan kedua makhluk hina itu, belum ada beberapa langkah tangan Eden sudah dicegat siapa lagi kalau bukan Bella yang sejak tadi hanya diam. 

" Sayang! dengarkan aku dulu, ini gak seperti yang kamu lihat dia yang sudah jebak aku sayang. " ucap Bella membela diri. 

" Sial! sejak kapan gue jebak lo jalang! " sentak Aaron tidak terima. 

" Anda pikir saya percaya setiap ucapan anda? lalu suara siapa yang saya dengar mendesah merdu dibawah kukungan. " ucap Eden sarkas. 

" Dia ancam aku Eden! aku gak menikmatinya. " ucap Bella. 

" Hentikan saja semua ini Bel, gue udah muak sama kelakuan lo. " ucap Eden menghela nafas lelah. 

" Sekarang kamu mau kemana? dimana Bobby? " tanya Bella mulai panik. 

" Buat apa lo tanya anak gue? lo aja asik-asiknya bercinta tanpa memikirkan anak lo dimana selama ini. " ucap Eden. 

" Gue bakal urus surat cerai kita setelah ini. " sambung Eden melangkah menuruni anak tangga di ikuti Bella yang mash tidak terima. 

" Gak! kamu gak boleh ceraikan aku gitu aja, kamu gak mikir dengan Bobby? gimana perasaan Bobby saat orang tuanya bercerai? " ucap Bella. 

Eden menghentikan langkahnya sesaat Bella yang melihat tersenyum dalam hati ucapan nya sesuai dugaan. ya kelemahan Eden adalah anaknya sendiri sebisa mungkin Eden akan mewujudkan apapun keinginan anaknya asalkan anaknya bahagia. 

Bella yakin Eden tidak akan mampu menceraikan nya. 

" Kamu menjadikan anak saya sebagai tameng. " ucap Eden membalikan tubuhnya. 

" Aku gak bermaksud seperti itu, hanya saja kamu tega memisahkan seorang anak dari orang tuanya? " ucap Bella memasang wajah sedih. 

" Hah! sialan kau Bella. " umpat Eden meninggalkan rumah utama itu dengan hatinya yang nyeri dan menyesakan. 

Cintanya selama ini hanya dianggap angin lalu saja kah? dengan teganya istrinya yang ia nikahi 5 tahun lalu berkhianat dan bercumbu di kamar mereka. 

" Sial! shit! " Eden tidak berhenti mengumpat sejak tadi ia melajukan mobilnya menuju Clubbing sebelum itu ia menghubungi Bibi Jas menyuruhnya membawa anaknya ke Mansion sahabatnya Alex. 

CLUB' BEING. 

" Lo kenapa mabok anying! " umpat Gerry melihat sahabatnya yang mulai tepar dan bergumam tidak jelas. 

Kedua sahabatnya itu, Gerry dan Alex baru saja tiba setelah dihubungi pihak Bartender kalau sahabatnya, Eden terkapar seperti manusia tidak punya semangat hidup sejak 3 jam yang lalu. 

" Mungkin ada masalah sama perusahaan nya kali. " sahut Alex. 

" Atau dia tahu perselingkuhan bininya. " ucap Gerry lagi. 

Mereka berdua saling terdiam sesaat, apa mungkin dalam benak mereka. Gerry dan Alex serta Deon sang asisten Eden. mereka memang mengetahui hubungan gelap istri sahabatnya itu dengan rival mereka. 

Awalnya Gerry dan Alex berniat memberitahu kebenarannya pada Eden hanya saja ia masih belum ada bukti menunjukkan nya pada Eden jadi biarlah Eden tahu sendiri kelakuan istrinya selama dibelakangnya seperti apa. 

" Aaron brengsek! kalian bajingan. " umpat Eden lirih meneguk minumannya. 

" Fiks dia udah tahu kebenarannya. " ucap Alex. 

" Bagus dong, biar mereka cepat cerai kasihan Eden tekanan batin mulu sama bini gak tahu dirinya itu. " ucap Gerry. 

" Ya kalau dia mau, kalau dia masih cinta mati? atau Bella menjadikan anaknya sebagai tameng agar mereka gak jadi bercerai. lo tahukan kelemahan Eden si Bobby. " ucap Alex. 

" Benar juga sih, tapi pokoknya mereka harus bercerai kita bantulah dia buat cerai bego. " ucap Gerry. 

" Gue sih mau aja. " jawab Alex. 

" Kita bawa dulu dia pulang, kasihan kayak anak gelandangan tapi orang kaya. " sambung Gerry. 

" Ck, lo menyusahkan gue bangsat. " umpat Alex memapah tubuh Gerry menuju mobil di parkiran. 

BLAM...

" Kita bawa kemana? apartemen Mbak Sonia atau markas nih. " tanya Gerry. 

" Apartemen aja gih, jam segini juga mereka pada masih tiduran gak bakalan kebangun. " Ucap Alex melirik arlojinya. 

" Lo tahu sandinya kan. " tanya Gerry mulai melajukan mobilnya.

" Iya gue tahu. " jawab Alex. 

Sesampainya di apartemen Sonia, kedua manusia yang masih dalam keadaan waras itu berhenti sejenak didepan pintu apartemen Sonia dengan Alex yang menekan-nekan angka sandi dan Gerry yang memapah Eden yang mulai sadarkan diri. 

TIT....

TIT...

TIT...

KLEK....

Pintu berhasil dibuka dengan kasar dan tidak punya hati sama sekali Gerry menghempaskan tubuh Eden diatas sofa. 

" AWWW! sakit bangsat. " umpat Eden memegang bokongnya. 

" Makanya, jangan mabok babi! berat. " ucap Gerry. 

" Sial, jam berapa sekarang. " tanya Eden sedikit linglung. 

" Jam 2 pagi, kita balik dulu. " ucap Alex. 

Meninggalkan Eden yang masih memejamkan matanya sejenak di ruang depan sampai ia dengar suara langkah kaki dan knop pintu terbuka dari arah lain. Eden memusatkan penglihatan nya pada seorang wanita yang lebih tua 5 tahun darinya melangkah ke arah dapur tanpa menghiraukan kehadirannya. 

Eden yang masih dibawah pengaruh alkohol dan amarah yang masih tidak stabil setelah mengingat wajah istrinya yang sama persis seperti wanita dihadapannya berpakaiannya sekarang ini. 

Eden ingin balas dendam, ia ingin membuat wanita itu tahu betapa ia mencinta dengan tulus wanita itu. 

Dan, kalian pasti sudah dapat menebaknya sendiri kan seperti episode sebelumnya. 

FLASHBACK OFF.

MALAM HARINYA, 

Eve yang berada di apartemen sendirian tampak sibuk memakan camilan yang ia beli di supermarket hanya tinggal jalan kaki kurang lebih 5 menit saja. 

Eve sesaat melupakan apa yang terjadi padanya kemarin malam dengan meminum sebotol air dingin makan camilan di sertai seblak sembari menonton film Romance betapa nikmat dunia yang Eve rasakan. 

Biasanya wanita itu jam seperti ini baru pulang dari kantor dengan wajah letih dan lelah seperti ada setumpuk batu bata menopang di bahu kanan kirinya. 

Sesekali Eve tertawa saking terhanyut nya dalam menonton ia tidak menyadari ada seseorang yang baru saja masuk bersama seorang anak kecil menatap Eve yang tidak menggubris kehadirannya. 

" Dad, siapa dia. " ucap seorang anak kecil membuat Eve terperanjat mengalihkan pandangan nya menatap kedua manusia berbeda umur itu. 

Eve membulatkan matanya, ia bukan takut melainkan marah bercampur kesal.

1
Evitha Junaedy
cakep ni kgk nunggu lama langsung duda langsung eks duda...
Evitha Junaedy
aku suka akhirnya up jg
Jaleha 88
ditunggu lanjutannya ya..
Evitha Junaedy
s Eden bs y d boongin ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!