NovelToon NovelToon
Ujung Cerita

Ujung Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: .Esperanza.

Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 30

Setelah semua orang rumah sudah pergi,Sekar melanjutkan tidurnya karena tubuhnya sangat lemas. Ia tertidur hingga sore hari.Saat terbangun ia langsung mengecek ponselnya apakah sudah ada balasan dari Raka.Namun ternyata lelaki itu masih asyik nongkrong dengan teman-teman barunya.Sekar merasa perutnya minta diisi dengan sesuatu yang pedas. Maka dari itu

 Sekar bergegas cuci muka dan berganti pakaian. Ia mengambil kunci motornya dan memakai sweater putihnya dengan celana jeans pendek. Ia pergi makan seblak langganannya dan melahap 3 porsi sekaligus.Ibu pemilik warung sempat bertanya namun hanya dibalas cengengesan oleh Sekar.Setelah menghabiskan 3 porsi seblak, otaknya sedikit encer untuk memikirkan kenapa ia tidak memastikan lebih dahulu kondisinya. Jika ke dokter terlalu ribet, dia kan bisa membeli test pack.Sekar tersenyum sumringah lalu ia pergi ke sebuah apotek terjauh dari rumahnya untuk membeli test pack agar orang-orang disana tidak dapat mengenali nya .Sekar sebenarnya amat sangat malu tetapi kasir tersebut judes dan tidak banyak bertanya. Ia hanya menyebutkan totalnya dan memberikan kresek itu kepada Sekar .Sekar yang malu buru-buru mengambilnya dan segera pulang.Sekar membeli 3 test pack untuk memastikan hasilnya. Setelah menonton tutorial cara pemakaiannya ia langsung ke kamar mandi dan mengeceknya. Ia terus menutup matanya dengan tubuh yang gemetar saat menunggu hasilnya. Sekar membuka matanya perlahan dan melihat hasilnya.Ia terdiam begitu lama saat melihat dua garis merah pada benda yang dipegang nya.Sekar mencoba berpikir itu kesalahan dan mencoba lagi dan ketiga test pack itu hasilnya positif.Sekar terduduk di lantai dan menangis. Ia merasa bersalah dengan dirinya sendiri dan juga orang tuanya. Ia telah menghapus kesempatan untuk masa depannya dan juga telah mengecewakan orang tuanya. Sekar menangis dalam diam di kamarnya.Tubuhnya masih gemetaran sepanjang ia menatap ketiga test pack yang hasilnya positif. Sekar berjalan menuju tempat tidur untuk menghubungi Raka. Namun pesan yang ia kirim sebelumnya juga belum dibaca berarti Raka masih tidur. Sekar mengurungkan niatnya dan terus merenung bagaiamana ia akan menjelaskan itu semua ke kedua orang tuanya.

"Gue harus gimana sekarang" gerutu Sekar sambil menangis tersedu.Hingga bunyi bel berbunyi membuatnya mendongak. Ada tamu. Sekar bergegas membasuh mukanya agar tidak ketahuan habis menangis. Lagi pula siapa yang bertamu sore-sore begini, batin Sekar sambil bergegas membuka pintu karena kedua orang tuanya biasa pulang malam.

" Ya elah ternyata elo Zidan " Sekar langsung memasang wajah tengil saat melihat ternyata orang yang bertamu adalah Zidan.

" Emang lo kira siapa Kar?"

" Nggak tau gue kira orang stres "canda Sekar yang kemudian mengajak Zidan masuk namun lelaki itu menolak karena tidak enak.Kedua orang tua Sekar kan tidak ada di rumah.Jika ia berduaan dengan anak gadis orang di dalam rumah, bisa- bisa nantinya akan menimbulkan cerita yang salah. Maka dari itu kini keduanya duduk di teras rumah yang selalu punya banyak cerita.

" Lo udah mendingan?" Zidan menempelkan punggung tangannya di kepala Sekar dengan lembut untuk mengecek keadaan gadis itu.

"Udah kok,udah beli seblak juga tadi"Sekar memamerkan deretan giginya yang begitu rapi pada lelaki yang seumuran dengannya itu .

" Bandel banget, baru sembuh udah nyeblak aja" Zidan menjitak pelan kepala Sekar .

" Tadi gimana di kampus?"

" Waduh parah Kar, lo bakalan rugi sih kalau nggak ikut. Pokoknya keren deh "

" Kan besok gue udah bisa ikut"

" Emang udah nggak sakit lagi?"

" Yee seneng banget lo kalau gue sakit"

" Nggak gitu Kar, cuman kalau belom mendingan ya nggak usah dipaksain juga nanti ribet"

"Udah lah santai aja gue udah mendingan kok"

Pembicaraan itu terus berlanjut hingga teh yang tadi Sekar bikin habis dan hari sudah gelap. Zidan pamit pulang karena takut Sekar akan sakit lagi jika berlama-lama di luar apalagi cuaca akhir-akhir ini sangat dingin.Sebelum Sekar melambaikan tangannya,tangan Zidan sudah lebih dulu berada di atas kepalanya dan mengusapnya lembut.

" Gue balik Kar, besok gue jemput"

" Iya hati-hati Dan"

......................

Pukul 14.00 di tempat Raka. Ia sudah pulang setelah nongkrong dengan teman-teman barunya.Ia memeriksa ponselnya ketika tiba di apartemennya dan mendapati begitu banyak panggilan tak terjawab dari kekasihnya. Raka melihat pesan yang dikirim Sekar namun tidak membalasnya . Ia langsung menghubungi gadis itu.

"Halo sayang, kamu kenapa? Maaf banget ya aku baru buka hp jadi baru liat pesan dari kamu.Kamu nggak apa-apa kan?" tanya Raka panik begitu Sekar menjawab panggilannya .

" Ka... Kalau semisalnya aku hamil gimana?"

" Aku bakal tanggung jawab lah Kar, aku bukan laki-laki brengsek yang bakal ninggalin kamu gitu aja sayang "

" Dengan keadaan kita masih sekolah gini?"

Pertanyaan dari Sekar membuat Raka sedikit terdiam.Sekar benar.Bagaimana ia akan menghadapinya jika Sekar hamil di saat mereka masih sekolah seperti itu.

" Aku nggak mau lo Ka kalau nantinya itu akan menghalangi jalan kamu buat ngejar mimpi kamu" tambah Sekar lagi dengan suara yang amat sendu. Ia terlalu menyayangi Raka hingga ia tidak ingin apa yang menimpanya sekarang bisa membuat hidup lelaki itu hancur.Raka dari keluarga yang terpandang.Berita seperti itu hanya akan membuat keluarga mereka malu. Jadi Sekar tidak ingin membebani Raka dengan berita kehamilan nya.

" Aku nggak masalah Kar, kita jalanin aja sama- sama"

" Aku hamil Ka"

Tiga kata dari Sekar membuat Raka terdiam dan tidak mampu membuka mulutnya. Ia tidak menyangka jika Sekar hamil anaknya.Di satu sisi Raka senang karena dengan begitu Sekar akan selalu menjadi miliknya namun di sisi lain ia bingung bagaiamana ia akan menjelaskan hal itu. kepada orang tuanya.

"Kamu serius Kar?"

"Serius Ka, tapi aku nggak akan bilang kalau ini anak kamu kok , kamu tenang aja "

" Lah terus gimana Kar?"

" Ya bilang aja anak orang"

" Nggak bisa gitu lah Kar, aku harus tanggung jawab"

"Orang tua kamu nggak bakal terima Raka, please biarin aku ngurus ini semua yah"

"Kamu nggak akan bisa jalanin semuanya sendiri Kar, kamu kesini aja yah tinggal bareng aku"

" Ya nggak bisa lah Ka, aku nggak mau ngerepotin kamu"

" Ngerepotin gimana sih Kar, itu kan anak aku wajar dong aku tanggung jawab"

"Kamu mikir duluh de Ka, gimana nanti kalau orang tua kamu tau. Aku sayang banget sama kamu Raka .Jangan sampai karena hal ini mimpi kamu hancur.Kita belum mulai loh Ka, ini masih awal dari semuanya " tutur Sekar yang semakin membuat Raka bingung kenapa gadis itu ngotot mau jalani semuanya sendiri.

1
✨♡vane♡✨
Wah!
Murasaki Kuhouin
Gak nyangka bakal terbawa banget sama ceritanya... ❤️
Hujan: stay terus ya⚘️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!