Kisah seorang wanita yang hidup miskin, pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, dirinya adalah tulang punggung keluarga ada adik yang masih sekolah dan ibu yang menderita sakit.
Di sisi lain ada pria mapan dan tampan namun sangat dingin dan kejam bagi lawan-lawannya, saat ini ia menjabat sebagai CEO di perusahaan keluarga miliknya, bagi sang pria wanita bukanlah prioritas bagi hidupnya.
Namun suatu insiden membuat sang pria tidak dapat melupakan wanita itu,!!
Yukkk Ikutin Ceritanya !!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan sakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Mila masuk kembali kedalam kamar setelah selesai berteleponan dengan Adit, bersamaan dengan Rafa yang juga baru keluar dari kamar mandi.
" baju mas, sudah Mila letakkan di atas tempat tidur ya, Mila mau mandi dah gerah banget ini " ucap Mila
Mila bergegas masuk ke kamar mandi, tak membutuhkan waktu lama untuk Mila membersihkan diri.
sembari menunggu waktu magrib, Mila dan Rafa berbincang tentang masa - masa Mila sewaktu masih di desa. Mila dan Rafa baru saja selesai melakukan ibadah nya.
tok... tok... tok
Rafa membuka pintu kamarnya.
" tuan, makan malam sudah siap " tutur pelayan tersebut
" iya, kami segera turun " jawab Rafa
" baik tuan " jawab nya.
Rafa menutup kembali pintu kamarnya, dilihat Mila sedang membereskan perlengkapan ibadah mereka tadi.
" sayang, makan malam sudah siap, ayo kita turun " ajak Rafa.
" baik mas ,yuk " ucap Mila sembari melingkarkan tangannya di tangan Rafa.
mereka berdua menikmati makan malam dengan hikmat, setelah selesai Rafa dan Mila duduk di ruang keluarga sambil menikmati acara televisi yang di pilih oleh Mila.
tak terasa malam kian larut, Rafa mengajak Mila untuk naik ke atas kamar mereka,
Mila Mengganti pakaian nya dengan baju tidur khusus, saat Mila keluar dari walk in closet terlihat Rafa bersandar pada kepala tempat tidur.
" mas enggak ganti baju ?" tanya Mila, karena biasanya Rafa juga akan mengganti baju sebelum tidur.
" buat apa mas ganti baju sayang, toh nanti juga akan di buka lagi " ucap Rafa.
tanpa aba - aba Rafa menarik tangan Mila dan mengkungkung Mila di bawahnya, tak banyak kata Rafa mulai memberi rangsangan yang memabukkan pada Mila.
Suara - Suara desahan mulai keluar dari mulut Mila, Rafa tak memberi jeda pada Mila untuk berucap satu kata pun.
Tanpa terasa Rafa telah berhasil melepaskan seluruh pakaian yang Mila kenakan, bahkan Rafa juga sudah tak mengenakan apa pun.
Mila mempasrahkan diri pada Rafa, sesekali Mila juga ikut membalas apa yang di lakukan Rafa, sungguh badan Mila adalah candu bagi Rafa.
" ssshhhhtttt.. mas pelan - pelan " desah Mila.
Rafa tak menjawab permintaan Mila, namun Rafa melakukan sesuai dengan yang Mila inginkan. kegiatan panas mereka berlansung cukupa lama, berbagai tempat dan gaya Rafa lakukan. Mila pun menikmati apa yang Rafa kerjakan.
" arrgghhhh ...... " kedua nya mencapai puncak bersama.
Rafa merebahkan diri ke samping Mila,
" terimah kasih sayang" ucap Rafa mencium kening Mila.
Mila hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Rafa membawa Mila ke kamar mandi untuk membersihkan diri mereka,
tak membutuhkan waktu lama untuk membuat Mila terlelap tidur, sedangkan Rafa masih membuka mata seraya mengelus rambut Mila yang tidur dalam pelukan Rafa. senyum tak pernah luntur dari bibir Rafa.
perlahan Rafa mulai memejamkan mata, mengerat kan pelukan karena merasa hawa dingin merayap ke dalam tubuh. hujan yang tadinya ringan berubah menjadi deras menemani dua insan yang kelelahan karena berbagi peluh penuh kenikmatan.
doa yang selalu di panjatkan agar mereka berdua dapat segera di beri rezeki berupa keturunan untuk penyempurna pernikahan mereka. sungguh Rafa berharap kerja keras nya dapat membuahkan hasil, sebab mengingat umur Rafa yang tak lagi muda walau wajah nya masih tampan dan memiliki tubuh yang kekar. Dan mama ayu dan papa damar yang sudah tidak sabar untuk memiliki cucu.