Bagaimana jadinya seorang mafia kejam, tapi tampan menikah dengan gadis polos, dan cantik? Apakah hidup mereka akan bahagia atau sebaliknya?.
Dan setelah perjanjian mereka,,, tak di sangka suatu malam membuat gadis itu harus menjaga kehidupan yang muncul setelah perceraiannya?
Gimana nasib anak itu? Gimana kehidupan mereka jika suatu hari mereka akan bertemu dengan keadaan berbeda?
yuk, langsung baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hyufanyav, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32: Mommy
Sebelum lanjut membaca jangan lupa vote")
...📌𝐏𝐚𝐬𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐜𝐤𝐠𝐫𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐥𝐨𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐛𝐞𝐰𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐡𝐢𝐭𝐚𝐦, 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐥𝐮𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚. 𝐃𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚....
"Hati-hati"Ucap Rose yang kini melambaikan tangan menatap kepergian ibu dan saudara kembarnya yang kini harus pulang meninggalkan rose dan kedua anaknya.
Noah dan Nathan menatap grandma dan ayah-nya yang semakin lama semakin menghilang dari pandangan mereka berdua. Rose menghela nafas dan saat berbalik ia mendapati seorang pria yang menabrak Nathan dengan kencang hingga terjatuh kelantai dan kepalanya yang terbentur cukup keras mengeluarkan bunyi.
Rose cukup terkejut. jaraknya dari Noah dan Nathan agak jauh karena saat winwin menurunkan kedua anaknya dia berada agak jauh dari rose yang saat itu memeluk ibunya yang ada di depan.
"Hey!"Teriak rose seraya menggenggam pergelangan tangan sang pria asing yang menyentak tangannya tanpa meminta maaf dan rasa bersalah.
Pria itu mengangkat sebelah alisnya lalu tersenyum licik "i found you madam jung" lalu tak lama kemudian ia berlalu pergi meninggalkan rose yang mengernyit bingung menatap kepergian pria tak manusiawi sepertinya. Hingga...
"Hiks hiks"Nathan menangis saat ia bangun dibantu Noah. Nathan menatap mommy-nya yang kini merentangkan tangannya ingin di gendong.
Rose yang tersadar dari lamunannya dengan sigap langsung menggendong Nathan dan mengelus kepala putranya yang terbentur. "Nathan anak kuat kan? Jangan nangis yah yang sakit bagian mana?"
Nathan menggeleng dan terus menangis di ceruk leher mommy-nya. "Mony hiks hiks au ulang" rose mengangguk dan menggandeng Noah yang menatap Nathan.
"Sayang kamu jalan yah"Ucap rose memberi pengertian kepada Noah.
Noah tidak peduli dan tidak mengerti dengan keadaan jadi dia hanya berjalan seraya menggandeng tangan rose dengan erat. Tak lupa sesekali ia menoleh keberbagai hal yang menurutnya menarik.
...MOMMY...
"Ayah mending batalin kontrak sama perusahaan nggak jelas itu."siwoon menatap anaknya "Ayah mau pergi sama mama. Jdi tolong kamu yang batalin kerja samanya, kalau nggak dengan cara baik cara buruk-pun ayah nggak masalah"
Jaehyun mengangguk, setelah itu ia pergi mengganti bajunya dan bersiap pergi ke perusahaan untuk membatalkan kerja sama.
Jaehyun memasuki cafe yang terlihat unik ini. Cafe yang menurutnya cukup nyaman dengan 2 objek yang berbeda. Disebelahnya toko bunga dengan desain modern masa kini, bahkan yang alergi bunga tak akan masalah jika berada disini karena tembok pembatas antara cafe dan toko bunga itu kaca unik yang bisa memancarkan keindahan bunga tanpa harus memegangnya.
"Mau pesan apa pak?"Tanya salah satu pegawai. Jaehyun menoleh "Ice coffee americano" pegawai itu mengangguk lalu menyuruh jaehyun untuk menunggu pesanannya yang akan dibuat.
Nggak lama kemudian lonceng pintu berbunyi. Mencari salah satu pengunjuk yang telah duduk di sana. Nggak lama kemudian saat ia telah menemukannya ia berjalan dengan wajah tersenyum menggoda. "Selamat pagi jaehyun"Ucap Naeun seraya tersenyum kearahnya.
Jaehyun yang sibuk dengan tablet yang sedari tadi bertengger ditangannya kini menoleh "siang"
"Maaf lama, tadi macet. Oh iya kamu udah pesan? "Tanya-nya.
Jaehyun mengangguk "Aku merasa nggak enak, maaf sek-"
"Udah nggak usah basa basi"Ucap jaehyun tanpa menatap naeun.
"Maaf, jadi ada keperluan apa kamu ingin bertemu boss aku"
"Saya ingin membatalkan kontrak"mata naeun membola "Hah?!"
Jaehyun mengernyit "kenapa? Itu hak saya dong kalau saya membatalkan kontrak"
"Tapi kenapa? Ini terlalu mendadak. Padahal baru beberapa hari yang lalu kita menandatangani kontrak"
"Entahlah itu kemauan ayah saya, mungkin saat itu otak ayah saya ke geser dikit"ucap jaehyun dengan asal.
Naeun menggeleng "kamu nggak bisa batalin kontraknya"
"Ada masalah? Anda kayaknya nggak mau saya batalin kontrak atau anda nggak bisa godain saya sampai bikin saya kepincut gitu?. Tai Intinya saya udah mau batalin kontrak, tolong ambil surat-suratnya sekarang. Jika tidak"Ucap jaehyun seraya mendekat ke arah naeun.
"I will kill you bitch"sontak naeun menatap tajam jaehyun. Jaehyun memutar bola matanya malas "Saya tunggu di sini, anda sendiri kan yang ingin bertemu di sini"Ucap jaehyun lalu meminum ice coffee miliknya yang sudah datang beberapa menit yang lalu.
Naeun menggeram kesal "Baik, tunggu saya di sini. Saya akan mengambil berkas-berkas yang anda butuhkan"ucap naeun kembali formal. Jaehyun hanya mengangguk memberi jawaban.
.
.
.
"Kalian udah istirahat?"Tanya rose seraya mendekat ke beberapa karyawannya yang kini menyusun bunga di lemari yang sama.
Semuanya menoleh dan tersenyum mendapati bos-nya yang menatap mereka khawatir "Udah kak, kita udah makan tadi. Kak rose udah makan? "Ucap lita.
Rose menggeleng "Saya sama karyawan sebelah aja. Padahal tadi saya ngajak kalian buat makan bareng-bareng juga, tapi udah duluan"
"Iya kak, tadi sebelum pengunjung jadi ramai kita sempet makan duluan aja"Ucap boy.
"Gimana? Banyak pengunjungnya? Tadi kewalahan apa nggak"
"Banyak kak, ini saya lagi pilihin sesuai selera pelanggan yang tadi ia rekomendasikan. Jadi setelah jam makan siang selesai dia akan kembali"
"Kewalahan sih nggak terlalu kak, karena pengunjung juga teratur. Jadi kita tinggal kasih tau aja"
"Oh bagus kalau gitu, kalau kalian butuh bantuan tanya sa-"Belum sempat rose berbicara. Kini pandangan matanya menoleh ke arah cafe miliknya. Menatap dua objek yang berbeda jenis dengan jarak berdekatan kini saling pandang.
Saat lelaki itu duduk kembali ia sedikit menoleh dan dapat rose lihat wajah seorang pria yang sudah 2 tahun lebih tak ia lihat lagi "Ohh udah ada yang punya:)"
"Saya balik ke ruangan yah"Ucap rose lalu berlalu seraya menghapus air matanya yang tiba-tiba keluar.
.
.
.
"Mommy matan"Ucap Noah seraya mengelus perutnya dan mengerucutkan bibirnya menatap rose.
Rose tersenyum menggeleng "Dia udah pergi kali ya? Kan udah setengah jam"
"Nathan udah laper juga? Kok diem"Ucap rose menatap Nathan yang tak seperti biasanya. Rose mendekat ke arah Nathan dan jongkok menyesuaikan tingginya dan sang anak "Nathan kenapa? Mau apa? Bilang sama mommy"
Nathan menoleh menatap rose penuh harap "Mony,,, athan aper huwaaa!!! "
"Eh ehh jangan nangis"Ucap rose seraya mengelus punggung anaknya. Rose memegang beberapa pembungkus kue dan keripik yang kini hanya tinggal kemasan "Yang makan ini siapa?"
Nathan menggeleng "Oah"Ucap nathan seraya menunjuk Noah yang berdiam memegang robot Transformers miliknya.
Noah menoleh menatap Nathan dengan bingung "Ukan! Athan uga akan. Tenapa oah aja"Ucap Noah tak terima.
"Udah-udah, mommy nggak suka anak mommy berantem. Ayo minta maaf"suruh rose.
Nathan dan Noah hanya saling tatap tanpa bergerak dari tempatnya. Rose yang melihat itu kini mendekatkan mereka "Pelukan dong terus bilang maaf"Suruh rose lagi seraya bersidekap di samping mereka. Mereka berdua menoleh ke arah rose lalu saling memeluk satu sama lain "Oah maap, Athan maap uga"Ucap mereka berdua. Rose Yang melihat itu hanya dapat menahan gemas melihat mereka berdua.
"Nah kan bagus di liatnya, oke. Sebagai hadiah mommy bikinin ice milk rasa coklat trus mommy tambahin ice cream"Ucap rose lalu menggandeng tangan anaknya keluar.
.
.
.
Setelah menunggu setengah jam menunggu akhirnya Naeun datang membawa map Yang kini berjalan ke arahnya.
"Anda yakin?"Tanya Naeun sekali lagi.
"Apakah anda harus menanyakan itu? Tak ada denda kan?"
Naeun mengangguk setuju "Bodoh, saya bukan orang yang boss anda bisa bodohi. Jadi jangan sampai saya menghancurkan saya jika kalian membodohi saya"
Setelah meresmikan pembatalan kontrak kerja jaehyun menatap naeun "Lain kali jika ingin membodohi perusahaan jangan terlihat kampungan di depannya. Anda memang dari kota tapi orang kampung aja lebih enak di pandang dari penampilan anda Yang lebih rendah"
Naeun menatap jaehyun "kenapa? Saya benar bukan? Lain kali jika bermain dengan boss anda jangan di tempat kerja, di hotel aja kyk biasa"Ucap jaehyun lagi lalu mempersilahkan Naeun untuk pergi.
Naeun dengan wajah kesal menghentakkan kakinya berjalan keluar dari cafe dengan pandangan mata tajam yang tertuju ke jaehyun yang sudah membongkar fakta dan membuatnya malu.
Jaehyun tersenyum puas lalu menoleh melihat pengunjung yang kian sepi. Jaehyun juga bisa melihat karyawan cafe yang kini tengah istirahat dan makan di pojok ruangan yang mejanya mereka sambung agar mendapatkan ruang banyak satu sama lain.
Jaehyun mengernyitkan keningnya saat mendapati 2 anak kecil yang beberapa hari lalu bertemu dengannya di jalan. Jaehyun bisa melihat kedua anak itu yang kini menatap karyawan lain yang mengajaknya bicara, jangan lupakan gaya pakaian kedua anak itu yang selalu nampak keren bak orang dewasa. Mungkin orang tua anak ini yang memang tau fashion dan memiliki kekayaan yang banyak.
Nggak lama kemudian datang seorang wanita yang membuat atensi jaehyun tertuju kepadanya. "Rosé?"Ucap jaehyun. Dari jauh jaehyun bisa melihat rose Yang bergabung dengan beberapa karyawan seraya memakan makanannya menggunakan sumpit.
Dan saat rose memakan untuk kedua kalinya ia sempat menoleh ke arah pelanggan dan mendapati seseorang yang seharusnya ia hindari kini menatapnya juga. "Jaehyun? Kukira dia udah pergi."Ucap rose dalam hati.
...
...
Rose langsung memakan makanannya dan berpura-pura tak peduli kepada jaehyun yang masih menatapnya. "Mommy! Mau uga"Ucap Noah. Seraya menunjuk makanan Yang tadi rose makan.
Rose mengangguk lalu memberikan makanan tersebut ke Noah. "Jangan malu-malu sama saya yah"Ucap rose saat melihat beberapa karyawannya yang masih canggung dengannya.
"Iya kak"Ucap Jake seraya tersenyum. "Kak Jake athan nau itu"Tunjuk Nathan ke arah Nugget yang berada tepat di samping Jake.
Jake mengangguk lalu memberikan 3 naget ke piring nathan "Nathan jangan main-main yahh"Peringat rose.
Di lain sisi jaehyun hanya menatap kedekatan kedua anak itu dengan rose tanpa berniat mendekat ke arah sana. Memperhatikan apa yang Rose lakukan saat sesekali ia menyuapi anak-anak yang duduk di kursi khusus but mereka berdua Yang terkadang selalu memanggil rose. Walau jaehyun samar-samar mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Ternyata kamu di sini, dan sebenarnya mereka itu siapa kamu Rosé? Ada banyak hal yang ingin ku tanyakan kepadamu. Namun sikap yang kau perlihatkan seolah kamu nggak menganggap aku ada "Ucap jaehyun lalu berdiri dari tempat duduknya.
Memanggil Salah satu karyawan dan itu mampu membuat atensi mereka tertuju ke arah jaehyun. Apalagi Noah dan Nathan yang kini menatap jaehyun yang sedang menatapnya juga dengan tersenyum. "Alo!"Sapa Nathan yang masih mengingat lelaki tampan banyak Tanya itu.
Jaehyun tersenyum lalu mendekati Nathan yang masih melihatnya. Senyum jaehyun tak luntur hingga ia sampai di meja yang Noah dan Nathan tempati. Jaehyun mengelus rambut Nathan dan Noah lalu menatap rose yang menatap interaksi mereka bertiga "Hai Rosié"sapa jaehyun seraya tersenyum ke arah rose yang asih makan tanpa memperdulikannya. Rose menoleh saat namanya di sebut "Ohh hai"
"Kak?"
...Tbc......
...ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇ & ᴋᴏᴍᴇɴᴛ ʙᴀɢɪ ᴘᴀʀᴀ ᴘᴇᴍʙᴀᴄᴀ...
...ᴛᴇʀᴜꜱ ʙᴇʀɪ ᴅᴜᴋᴜɴɢᴀɴ ᴋᴇᴘᴀᴅᴀ ꜱʏᴀ ° <...
...-ɪ ʜᴏᴘᴇ ʏᴏᴜ ᴀʀᴇ ɴᴏᴛ ʙᴏʀᴇᴅ🧚🏻♀️-...