NovelToon NovelToon
Tu Es Belle

Tu Es Belle

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Bepergian untuk menjadi kaya / Romansa
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kanian June

Harap bijak dalam membaca.
kesamaan nama keadaan atau apapun tidak berkaitan dalam kehidupan nyata hanya imajinasi penulis saja.

Seorang wanita muda kembali ke tanah kelahirannya setelah memilih pergi akibat insiden kecelakaan yang menimpanya dan merenggut nyawa sang Kakek.
Setelah tiba ia malah terlibat cinta yang rumit dengan sang Manager yang sudah seperti Pria Kutub baginya. Belum lagi sang Uncle dan mantan kekasih yang terus mengusik kehidupan asmaranya.

Lalu di mana hati Alice akan berlabuh? Dapatkah Alice menemukan pelaku pembunuh sang kakek..
Yuk ikutin kisahnya...
jangan Lupa Like Vote Komentar maupun Follow terimakasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kanian June, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30

Sesudah kepergian Berlian dan Moza Peter pun kembali menghubungi anak buahnya. Untuk mengetahui perkembangan selanjutnya.

Setelah Peter mendapatkan kabar bahwa mobil yang dikemudikan oleh John dan Tuan William, ia langsung menuju lokasi kejadian.

Namun ternyata mobil ambulans sudah terlebih dahulu membawa mereka ke rumah sakit.

Akhirnya Peter menghubungi anak buahnya agar melacak pelaku yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Mereka juga di perintah untuk melacak CCTV di tempat kejadian. Karena Sopir yang membawa truk sampah ternyata telah kabur sesuai keterangan pihak berwajib.

Ia baru menghubungi sang Nona sesuai dengan mandat William sebelum kecelakaan. Memastikan bahwa tetap melanjutkan meeting sampai selesai apapun yang terjadi, seperti sebuah tanda-tanda bahwa William akan mengalami hal buruk.

Padahal maksud Steven ia hanya tidak ingin Alice hawatir mendengar ia sakit dan pulang lebih awal.

Di dalam mobil Steven masih melajukan mobilnya menuju rumah sakit sesuai alamat yang di berikan oleh Peter.

Namun di tengah perjalanan Steven menepikan mobilnya ke sebuah toko roti. Ia segera turun dan mengatakan untuk menunggu sebentar kepada Alice.

Tidak membutuhkan waktu lama Steven pun keluar dengan membawa sebuah paper bag di tangannya.

Ia kembali ke dalam mobil lalu menyodorkan paper bag yang berisi beberapa roti pada Alice.

Alice hanya menerimanya tanpa berniat untuk memakan. Bukan tidak menghargai perhatian Steven, namun seleranya sudah hilang saat mendengar kedua orang yang ia sayangi sedang berjuang dengan maut.

Steven pun kembali melajukan mobilnya, menerobos jalanan yang sedikit padat. Ia kembali menoleh kepada Alice yang hanya diam melamun tanpa menyentuh makanannya.

"Al, makanlah sedikit untuk mengganjal perut. Saat mereka sadar betapa sedihnya mendengar kamu ikut sakit." Bujuk Steven yang masih fokus mengemudi.

"Tapi Stev, aku tidak selera makan mendengar bagaimana mereka belum sadarkan diri." Terang Alice yang masih memandang langit dari balik jendela

"Berdoa saja yang terbaik untuk mereka, semoga segera sadar. Peter tadi juga mengatakan bahwa Tuan William sudah mendapatkan penanganan terbaik dan telah melewati masa kritisnya. Kamu makan sedikit ya?" Tutur Steven lembut seolah ingin menghibur Alice.

Jika saat ini Alice dalam kondisi yang sadar ia akan terus bertanya-tanya apa yang telah membentur kepala Steven. Kenapa tiba-tiba ia berubah menjadi pria yang begitu lembut dan perhatian.

Walaupun sebenarnya Steven adalah sosok Pria yang sangat perhatian dan lembut. Namun ia mengubah sikapnya dengan aura dingin agar tidak di ganggu oleh para wanita yang menyukainya.

Ia akan bersikap manis kepada seorang wanita yang membuatnya nyaman.

***

Saat tiba di lantai yang di maksud Berlian dan Moza harus berjalan kembali melewati beberapa kamar. Tepat hampir di ujung lorong terdapat sebuah kamar dengan dua orang berbaju serba hitam. Ia juga melihat seorang lelaki yang familiar untuknya.

"Itu ma kayak mang Asep." Ucap Moza spontan saat melihat pria di depan kamar sedang duduk memegang ponsel.

"Ah iya! Berarti itu kamar Oma kamu. Ayo Moza!" Ajak Berlian dengan berjalan sedikit lebih cepat ke arah mereka

"Mang dimana Oma?" Kata Moza saat tiba di depan pintu ruangan.

"Ah Non Moza Nyonya Berlian. Nyonya Besar sedang beristirahat di dalam, mari silahkan masuk." Ucap mang Asep membukakan pintu.

Keduanya pun mengikuti mang Asep ke dalam ruangan VIP yang begitu luas.

Di sana terdapat ruangan tamu, dapur, kamar mandi serta dua buah kamar, salah satunya adalah ruang perawatan sang Nyonya.

"Mama.." lirih Berlian saat melihat wajah pucat sang mama sedang terbaring lemah di sebuah ranjang ranjang.

Tubuhnya terlihat begitu kecil di atas ranjang yang besar dengan selang infus yang melekat di tangannya.

Serta selang oksigen yang melekat pada indra penciumannya.

Berlian pun berjalan menghampiri sang mama dengan pilu.

Melihat sang Berlian mendekat, Bi Mirah yang semula duduk di samping Nyonya besarnya pun kemudian berdiri. Memberi tempat agar Berlian dapat duduk di sebelah sang mama.

Moza juga ikut serta duduk di ranjang sebelah kaki sang Oma.

"Oma, Oma baik-baik saja kan? Ayo bangun Oma, Moza dan mama sudah datang."

Moza tambah sedih melihat sang mama yang meneteskan matanya saat terus memegangi tangan sang Oma.

Akhirnya Moza menghampiri Bi Mirah yang sedang berdiri di belakang sang mama.

"Bi, gimana keadaan Oma?" Tanya Moza merangkul bahu Bi Mirah.

"Sepertinya Nyonya syok saat mendengar kabar bahwa Tuan William kecelakaan. Tapi Nyonya sudah membaik Non menurut dokter, kita hanya perlu menunggu sampai nyonya siuman non." Jelas Bi Mirah dengan menunduk.

"Cih! Awas saja William kalo terjadi apa-apa dengan mama!" Seru Berlian

"Ma, jangan begitu itu bukan salah Uncle. Seharusnya kita juga berdoa karena uncle sama halnya sedang berjuang melawan sakitnya." Tutur lembut Moza menanggapi kekesalan sang mama.

"Maaf Non saya tidak menghubungi langsung tadi saya bingung jadi langsung membawa Nyonya ke sini karena panik." Kata bi Mirah menunduk

"Tidak apa-apa Bi, Moza malah berterimakasih sama bibi dan mang Asep sudah sigap membawa Oma ke sini. Karena begitu Oma bisa langsung mendapatkan pertolongan pertama." Ucap Moza dengan lembut

"Terimakasih Non. Itu sudah jadi tanggung jawab kami." Ucap mang Asep yang berdiri agak jauh dekat dengan pintu.

"Ya sudah bi, kamu tolong pulang ya ambil keperluan Mama. Nanti biar di bawa ke sini lagi sama mang Asep. Oiya sama Alice mana kok dia gak ada, kelayapan kemana jam segini kok belum datang." Ketus Berlian mengomentari tentang Alice yang belum terlihat

"Anu maaf Nyonya, tadi saya belum sempat menelpon non Alice. Saat saya kesini Non Alice masih di kantor." Jawab bi Mirah lirih

"Benar-benar deh!" Geram Berlian melihat jam yang menempel di dinding kamar.

"Ma, jangan keras-keras. Kasian nanti Oma terganggu." Usul Moza yang kembali berpindah di samping sang mama, jemarinya mengusap punggung sang mama.

"Permisi Nyonya, non saya pamit pulang dulu." Pamit Bi Mirah menunduk.

"Tunggu Bi, Moza ikut ya. Ma, mama tenangkan firikan mama. Ini semua musibah dan bukan salah Uncle, mungkin kak Alice juga sedang menghandle kerjaan Uncle. Seharusnya kita berdoa agar mereka segera sadar dan kembali pulih ma." Bujuk Moza.

"Ma, Moza ikut bibi ambil keperluan Oma ya. Sekalian beli beberapa makanan untuk Mama sama oma. Mama disini sendiri gak apa-apa kan? Di depan juga ada beberapa orang penjaga ma." Jelas Moza pamit

"Iya kamu hati-hati ya?" Jawab sang mama berubah lembut.

Akhirnya Moza pun pergi dengan Bi Mirah dan mang Asep ke rumah besar untuk mengambil keperluan Oma. Moza juga berniat untuk membeli beberapa makanan dan keperluan sang mama.

1
Almora
lanjut Thor,
Kanian June
Maafkan aku anak lagi sakit gak bisa di tinggal /Sob/
Choi Jaeyi: astaga, semoga cepat sembuh🥺🤲🏻
total 1 replies
Choi Jaeyi
lanjut thor, yg semangat yaaa. btw lama nih kamu nggk mampir di tempatku, sibuk kh beb😭
Choi Jaeyi
ngeri ancamannya😭
Fatma Kodja
wah Oma berlian ternyata jahat, jangan" kecelakaan yang terjadi pada Kakek Antoni dan Alice juga ulahnya Oma berlian
Kanian June
Thankyou kak /Whimper/
Kanian June
ok aku edit thankyou yaaaaa /Grin/
Kanian June
Astaga efek sambil gendong bocil lagi sakit ini ketik nya pada ngawur/Facepalm/
Kanian June
tunggu ya
オーロラ79
William ini ternyata adiknya si Jhon kayanya...😁😁😁
オーロラ79
Darren, bukan Darah...
オーロラ79
Hampir, bukan Hamil.kak...😂😂😂
Choi Jaeyi
lanjut syangku, ttap semangat yaaa😍
Kanian June
ada udang di balik bakwan /Joyful/
Kanian June
semangat kembali /Grin/
Kanian June
biar sekali kali loh /Shhh/
Kanian June
Terimakasih support nya /Grin/
Choi Jaeyi
bisa aja kamu wkwkk
オーロラ79
Semangat kak...😊🍻
Choi Jaeyi
kiw kiw, dilirik cewek nih wkwkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!