Tangisan Emak

Matahari bersinar dengan cerahnya secerah wajah orang orang yang sedang melakukan panen raya itu

"nak ini kan tinggal sedikit lagi sebaiknya kalian mengangkut jagung jagung ini ke tempat yang telah kalian sepakati dengan pak yusuf kemarin" abah sodiq memberi saran kepada putranya itu

"apa tidak apa apa bah kita tinggal terlebih dahulu" yanto merasa tidak enak karena belum selesai yang panen

"abahmu benar nak jadi nanti kita selesai panen kamu pun juga selesai mengangkutnya jadi kita sama sama bisa beristirahat" pak ahmad pun menyetujui saran abah sodiq

"baiklah bah aku adi dan daus akan mengangkut dulu semua hasil panen ke jalan yang bisa di lewati mobil" yanto pamit kepada semuanya

Yanto dan adik adiknya segera mengangkut hasil panennya, setelah sampai di jalan yang bisa di lalui mobil mereka segera menurunkan karung karung yang berisi jagung di pondok salah satu petani

"lah bang terus siapa yang mau menunggu jagungnya disini bang kalau tidak di tunggu bisa bisa ilang jagung kita" daus mengutarakan pikirannya kepada saudaranya itu

"iya juga ya terus gimana dong ini" yanto pun juga kebingungan

"abang sedang apa disini" tanya seorang perempuan

Ketiga pemuda itu menoleh untuk melihat siapa yang menyapa mereka

"eh calon kakak ipar ini lagi panen mbak tapi kita bingung tidak ada orang yang menunggu jagung kita di sini sedangkan kita harus kembali lagi ke kebun untuk mengangkut semua jagung jagungnya" adi memberi penjelasan sama mbak anti

Anti dan yanto sama sama salah tingkah mendengar kata kata frontal dari adi tersebut muka mereka sudah memerah seperti kepiting rebus

" anti bantuin bang biar aku jaga di sini sana kalian kembali saja ke kebun aku juga lagi tidak ngapa ngapain"anti menawarkan diri kepada yanto untuk menjaga hasil kebunnya

"abang tidak merepotkan kamu an" tanya yanto yang masih ragu takut menyusahkan wanita pujaannya

"tidak bang sudah sana kembali lagi ke kebun pasti yang lain sudah nunggu" anti menyuruh mereka bertiga segera kembali ke kebun

"kakak ipar ku memang yang terbaik" kata adi sambil mengacungkan 2 jempolnya

Anti tersipu malu mendengar celotehan adi, mereka bertiga segera kembali ke kebun untuk mengangkut sisa hasil panennya, setelah mengangkut sebanyak 7 kali angkutan akhirnya semua hasil panen sudah di angkut ke pinggir jalan besar

"alhamdulillah selesai pekerjaan kita" ucap daus mengucap syukur

"iya bang alhamdulillah dan liat hasil panen kita sepertinya harus di angkut pakai truk saking banyaknya" celetuk adi

Yanto menghampiri anti yang duduk di teras pondok tersebut

"an, terima kasih banyak ya sudah membantu menjaga hasil panen kita dsn maaf sudah mengganggu waktumu" ucap yanto dengan tulus

"tidak apa apa bang anti ikhlas kok bantuin jadi jangan bersikap seperti itu" sahut anti dengan tersenyum manis

"iya an"

"bang kenapa pak yusuf belum datang ya" heran adi karena mereka sudah janji temu jam 10 pagi sedangkan sekarang sudah sudah jam 11

"kita tunggu saja" sahut yanto

sedangkan semua yang ada di kebun sudah membereskan pondok dan segera mulai pulang kampung dengan berjalan kaki

"kenapa abang tidak jemput kita kan cape kalau jalan kaki" keluh lia dengan bibir manyun

"sudah jangan kebanyakan ngeluh abang sedang sibuk sama hasil panennya sama pak yusuf, nanti giliran di kasih uang aja langsung jingkrak jingkrak" ledek yuda pada adik perempuannya

"nanti semua ke rumah abah dulu ya itu permintaan dari yanto" kata abah memberi tahu semuanya

"baik bah" jawab mereka kompak

Mereka segera melanjutkan perjalanan menuju kampung abah sodiq, sementara dari kejauhan terlihat mobil pak yusuf sudah datang adi dan daus langsung berdiri untuk menyambutnya

"maaf ya nak bapak telat tadi ada yang jual hasil panen ke rumah ga enak kalau di tinggal" jelas pak yanto memberitahu kenapa dia terlambat

"ya sudah ayo kita timbang aja pak" ajak yanto yang sudah tidak sabar melihat hasil dari panen jagung pertamanya

"baik terus siapa yang mau mencatat hasilnya nak" tanya pak yusuf

"biar anti aja bang" anti langsung menawarkan bantuannya

"ya sudah ini kertas dan pulpen nya tolong catat dengan tepat ya mbak" kata pak yusuf karena hasil panen yanto tidak main main

"siap pak" sahut anti

Mereka semua mulai menimbang, yanto dan daus bagian mengangkat karungnya sedangkan adi menatanya di atas mobil pick up, anti mencatat semua hasilnya

Setelah semua mulai di timbang mereka semua menunggu anti yang menghitung total semuanya

"ini pak hasilnya saya sudah menghitung ulang sebanyak 3 kali mungkin pak yusuf mau mengulanginya" ucap anti sambil memberikan kertas catatannya

"wah tidak usah mbak saya percaya kok" jawab pak yusuf sambil menerima kertas itu

Pak yusuf langsung melotot dan mulutnya terbuka melihat berapa hasil dari semuanya membuat yang lainnya bingung

"kenapa pak apa ada yang salah" tanya yanto bingung yang melihat raut wajah pak yusuf berubah

"kamu memang hebat nak" pak yusuf malah memuji yanto bikin semuanya tambah bingung

"maksudnya apa ya pak" tanya adi yang sudah sangat kebingungan

"hasil panen kalian luar biasa, semuanya ada 15 ton lebih" jawab pak yusuf dengan senyum sumringah karena bukan hanya yanto yang panen raya diapun juga akan mendapatkan keuntungan yang besar nantinya dari hasil jual jagung ini

Sedangkan ketiga saudara itu hanya diam mematung mendengar penjelasan pak yusuf mereka pun tidak menyangka akan sebanyak itu hasilnya apalagi ini baru pengalaman pertama

Terlihat pak yusuf mengotak atik kalkulatornya setelah beberapa saat pak yusuf berkata lagi

"nak yanto ini total uang dari jagung ini semuanya adalah 137 juta 400 ribu tapi saya tidak bawa banyak uang cash apakah bisa saya transfer nanti yang 100 juta" jelas pak yusuf

Sedangkan yanto dan adik adiknya sudah ingin pingsan saja mendengar kata kata pak yusuf, mereka seperti mimpi saja mendengar kata kata pak yusuf

"gimana nak" tanya pak yusuf lagi karena tidak segera mendapatkan jawaban dari yanto dan melihat orangnya malah bengong

Sedangkan anti langsung meneteskan air matanya setelah mendengar kata kata dari pak yusuf anti begitu bangga dan semakin kagum kepada yanto

"iya pak besok yanto ke rumah bapak untuk memberikan nomer rekening soalnya yanto tidak hapal" sahut yanto setelah tersadar kembali

"baiklah ini uang yang 37 juta 400 ribu ya" kata pak yusuf sambil menyodorkan uang tersebut

"terima kasih banyak pak sekali lagi terima kasih" yanto menerima uang tersebut sambil matanya berkaca kaca

"sama sama nak" setelah itu pak yusuf pun pamit karena mau mengantar barangnya menuju kota

Setelah kepergian pak yusuf yanto pun bersujud syukur karena mendapatkan rejeki yang tidak terkira di susul kedua adiknya melakukan hal yang sama