NovelToon NovelToon
My Teacher My Husband | Jaehyuck

My Teacher My Husband | Jaehyuck

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda
Popularitas:27.6k
Nilai: 5
Nama Author: Chryssa_Dike

Hanya menceritakan perjalanan cinta antara Achana si murid lugu dan Jeffery si guru arogan. Dengan sebuah peristiwa yang membuat mereka menjadi dekat dan menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka.

Kemudian apa jadinya jika orang yang saling mencintai itu kedatangan orang dari masa lalu mereka? Apakah mereka akan tetap bisa mempertahankan cinta mereka? Atau malah goyah karena ego masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chryssa_Dike, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Setelahnya menguatkan hatinya, Jeffery pun bangkit dan menuju kearah sang mertua, lalu bersimpuh di bawah kaki mereka.

"Hikss...daddy, mae, maafkan Jeff, tolong jangan bawa pergi Acha dari Jeff nanti. Jeff tau Jeff salah, tapi tolong jangan jauhkan Jeff dari istri Jeff. Daddy boleh kok pukul Jeff atau menusuk Jeff seperti yang Acha dapat tadi, agar Jeff bisa merasakan gimana sakitnya jadi Acha" ucap Jeffery sambil bersimpuh di bawah kaki kedua mertuanya.

"Maaf jika Jeff lali menjaga Acha, kalau saja tadi Jeff tidak ke kantor pasti Acha tidak akan berakhir disini, hikss.....maaff" racau Jeffery sambil terus bersimpuh.

Mendapati itu, Johnny pun segera angkat bicara.

"Hey Jeff, kenapa kau seperti ini, tidak ada yang marah kok, daddy juga tau pasti kamu juga nggak mau istrimu berakhir seperti ini, ini semua bukan salahmu, ini sudah jadi rencana tuhan, jadi tidak perlu kau menyalahkan dirimu sendiri" ucap Johnny sambil menepuk pundak sang menantu.

"Iya Jeff, benar kata daddy, Jeff tidak salah disini, mungkin ini benar-benar cobaan dari tuhan. Jeff harus kuat ya, Jeff tidak boleh sedih, nanti kalau Jeff sedih pasti Acha dan adik bayi juga ikut sedih" ucap Tennia lalu memeluk Jeffery.

"Makasih mae, Jeffery akan berusaha kuat demi Acha, Nono, dan dedek bayi"

Tennia pun tersenyum mendengar ucapan sang menantu, memang ini semua bukan salah Jeffery, tapi ini adalah sebuah musibah yang harus mereka lewati bersama-sama.

Setelah menunggu hampir 1½ jam, akhirnya lampu ruang operasi berganti warna menjadi hijau. Suster pun keluar ruangan secara satu persatu. Sampai pada akhirnya, sang dokter pun keluar dari ruang operasi.

Mendapati dokter yang menangani sang istri sudah keluar, Jeffery pun segera berlari menghampirinya. Ia ingin segera memastikan keadaan sang istri dan anaknya.

"Dokter bagaimana keadaan anak dan istri saya?" tanya Jeffery dengan hati bimbang.

Sang dokter yang ditanya pun segera menurunkan maskernya.

"Operasi berjalan dengan lancar dan keduanya bisa diselamatkan"

Ucapan sang dokter pun seketika membuat semua orang yang ada diluar ruang operasi pun tersenyum senang dan lega. Tapi lanjutan dari ucapan sang dokter kembali memutus semangat mereka.

"Tapi ada juga berita buruk, anak anda harus masuk inkubator karena mengalami masalah pernapasan, dan untuk istri anda dalam keadaan kritis"

Jeffery yang mendengar informasi itu pun menangis. Ia merasa kekuatannya kembali hilang digantikan dengan semua rasa khawatir yang ada.

"Ma, hikss...anak dan istri Jeff" ucap Jeffery sambil memeluk sang mama erat. Sedangkan Tiffany sendiri dengan telaten mengelus lembut punggung lebar sang anak untuk menenangkan.

"Sudah ya jangan menangis, mereka kan kuat, pasti mereka akan segera sembuh. Sekarang, Jeff cukup doakan mereka saja. Agar mereka selalu kuat" tenang Tiffany.

***

Sekarang anak Jeffery sudah diletakkan di inkubator, di dalam ruang bayi. Sedangkan Acha sendiri sudah dipindahkan ke ruang ICU.

Kini Jeffery tengah berada di ruang inkubator untuk menjenguk sang anak. Tak terasa air matanya jatuh ketika melihat tubuh sang anak yang lebih kecil daripada bayi-bayi yang lainnya.

Tubuh yang terlihat kecil dan rapuh dengan beberapa selang yang terpasang di badan anaknya. Membuat Jeffery kembali merasa bersalah.

"Hikss....maafkan daddy karena tidak bisa menjaga adek. Maaf karena daddy, adek harus merasakan rasa sakit ini. Daddy minta maaf sayang" ucap Jeffery sambil menyentuh kaca pembatas inkubator.

"Adek harus kuat ya, daddy akan selalu ada untuk adek dan mommy"

"Sekarang adek tidur ya, daddy akan ke mommy untuk memastikan keadaan mommy juga. Selamat malam sayang. Mimpi yang indah ya" ucap Jeffery sambil mencium kaca inkubator seakan sedang mencium bayi rapuh yang ada di dalamnya.

Setelahnya, laki-laki itu pun keluar meninggalkan sang bayi yang tengah tertidur di dalam ruang inkubator.

Melihat sang anak yang sudah keluar dari ruang inkubator. Tiffany pun segera berjalan mendekati sang anak.

"Sudah tenang?" tanya Tiffany pada sang anak dan dibalas anggukan.

"Karena semua akan baik-baik saja. Berarti sekarang jay harus makan untuk menjaga kedua princess Jeff"

"Sekarang Jeff makan ya? Jeff kan belum makan dari siang" ucap Tiffany pada sang anak.

"Tidak ma, Jeff tidak lapar" tolak Jeffery

"Walaupun Jeff tidak lapar, Jeff harus tetap makan"

"Jeff tidak mau ma, Jeff mau menunggu Acha bangun saja" ucap laki-laki itu sambil berjalan memasuki ruangan sang istri.

Di dalam ruangan, Jeffery langsung saja memposisikan untuk duduk di kursi samping sang istri. Ia genggam jari-jari lentik itu sambil sesekali ia cium punggung tangan halus itu.

"Sayang, masih belum ingin bangun ya?" tanya Jeffery semakin erat menggenggam tangan sang istri.

"Kamu masih marah sama mas ya? Karena mas telat nolongin kamu? Kamu nggak kangen sama mas? Hmm?" ucap Jeffery terus mengajak bicara sang istri yang masih betah memejamkan matanya.

***

Dua minggu telah berlalu...

Banyak yang mulai berubah. Sang anak kini tidak perlu lagi tidur di inkubator, karena sudah tumbuh dengan sehat dan beratnya sudah sama dengan bayi-bayi seumurannya. Jeffery sangat senang ketika mendapati sang anak yang sudah bisa keluar dari ruang inkubator. Tapi dua minggu ini Acha sama sekali belum mau membuka matanya.

Pagi ini Jeffery sedang menjemur anaknya di taman rumah sakit. Ia menidurkan sang anak di dalam stroller setelah melepaskan baju dan memasang kacamata milik sang anak.

Setelah menghabiskan waktu selama 15 menit, akhirnya Jeffery pun membawa sang anak untuk masuk ke dalam rumah sakit. Tidak lupa ia juga memakaikan kembali baju sang anak.

Saat ini Jeffery tengah berada di ruangan Acha dengan menggendong sang anak yang tengah tertidur di gendongannya.

"Acha kamu tidak ingin bangun?" Tanya Jeffery sambil mengelus punggung tangan istrinya.

"Kamu tidak ingin melihat anak kita, Nono dan mas?" Tanyanya lagi.

"Sayang cepatlah bangun, mas kangen sama celotehan kamu, candaan kamu, dan semua tentang kamu" ucap Jeffery panjang lebar.

Namun saat akan membuka suaranya kembali, suara tangisan sang anak membuatnya mengurungkan niat.

"Oeekk....Oeekk....."

Mendapati sang anak menangis pun ia langsung menimang sang anak lagi, tapi tangisannya tidak kunjung berhenti juga. Akhirnya Jeffery pun memutuskan untuk membuatkan sang anak susu.

"Tunggu disini sebentar ya, adek sama mommy, biar daddy buatkan susu" ucap Jeffery sambil meletakkan sang anak disebelah sang istri.

Setelah dirasa sang anak sudah aman, Jeffery pun membuatkan sang anak susu. Saat Jeffery sedang membuatkan susu tiba-tiba suara tangisan sang anak terdengar lagi semakin keras.

"Iya sebentar sayang masih daddy buatkan susunya" ucapnya sambil berjalan dan mengocok susunya.

Suara tangisan sang anak pun tiba-tiba mereda kembali.

'Ah..mungkin dia tertidur karena lelah menangis' batin Jeffery.

1
Dewi Nuraeni
ga nyambung bnget panggilan ortunya Acha masa Daddy sm Mae sih
Haura Az Zahra
Luar biasa
Reni Anjarwani
lanjut
Susana Ana
semangat kak
Tōshirō Hitsugaya
Terperangkap di dalamnya
Meyla
Ceritanya sangat bagus...
Meyla
Semangat updatenya kakak❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!