A Villain Are Still A Villain

Akuma sekarang sudah berdiri di hadapan tempat dimana buku itu berada, dia langsung mengambil nya dan membaca judul buku itu.

"Boneka"

Setalah membaca judul buku itu, Akuma langsung mengerti kalau buku ini berisi tentang cara membuat boneka yang dia lawan tadi, ini merupakan sebuah jakpot yang sangat besar.

Jika Akuma dapat membuat ratusan atau bahkan ribuan boneka maka dia dapat dengan mudah menguasai dunia seperti yang tersirat di relief tadi, Akuma langsung menyimpan buku itu ke space room nya lalu menoleh ke arah partynya.

saat ini Sia dan Alina sedang mengumpulkan semua benda berharga bahkan Emilia tidak terkecuali, Akuma hanya menggeleng kan kepalanya karena dia sendiri tidak tertarik dengan itu, yah itu dikarenakan keluarga nya sudah kaya bahkan melebihi semua benda berkilau yang ada di sini.

Lalu Akuma menyuruh partynya berhenti melakukan hal bodoh itu.

"hei hentikan tindakan bodoh kalian" teriak Akuma, seketika semuanya langsung berhenti.

"itu tidak lah penting, carilah benda-benda yang tidak dapat di beli bahkan di jual bukan benda-benda yang bahkan langsung musnah jika terkena semburan api naga" kata Akuma.

Setelah mengatakan itu dia memperhatikan di sekitar tempat buku tadi berada, terdapat ada 4 peti di sekitarnya yang masing-masing mengarah 4 mata angin utama.

Akuma tau kalau ini adalah reward yang akan secara random mengeluarkan hadiah yang berupa item atau scroll sihir namun itu jika di game, Akuma tidak tau apakah itu akan menjadi random juga atau malah sebaliknya.

Akuma memanggil Partynya lalu menyuruh mereka mengambil bagian posisi satu-persatu peti itu, mereka langsung mematuhi nya dan Akuma mengambil peti yang lebih mencolok warnanya, yah menurut nya semakin bagus warnanya semakin bagus hadiahnya.

Cara pemberian hadiahnya itu menyesuaikan kemampuan yang membuka peti itu, jika tidak sesuai maka di anggap ampas atau zonk.

Lalu Akuma menyuruh Sia untuk membuka yang pertama kali, saat sia membuka peti itu keluar cahaya kuning terang yang menandakan itu item legendaris, melihat ini Akuma menampilkan wajah kusam karena itu seperti melihat kehokian player baru.

hadiah yang di dapat Sia merupakan dua item kalung couple, masing-masing berbentuk setengah hati bewarna putih, item ini termasuk item support jika pengguna memberikan pada seseorang yang di cintai nya maka mereka akan tau dimana posisi mereka satu sama lain dan juga saat berdekatan maka akan menambah kecepatan mereka dan juga pertahanan.

Item ini mengartikan sepasang kekasih yang saling berlari mencari satu sama lain dan saling melindungi.

*ughhh sedikit aneh menulis kan paragraf ini

Itu tertulis di kertas yang ada di dalam peti itu setelah sia membaca isi dan kegunaan item ini dia mendekati Akuma, Akuma yang tau maksudnya langsung mengarah kan kepalanya kehadapan Sia.

Sia yang senang karena akuma mengerti keinginan nya langsung memasang salah satu kalung setengah hati itu kepada Akuma, melihat ini Alina cemburu.

setelah kalung itu terpakai warna mata kalung Akuma langsung berubah menjadi hitam yang menandakan ini menyesuaikan element sang pemakai.

Sia juga memberikan kalung satunya lagi ke tangan Akuma dan berharap Akuma memasangkan juga untuk nya, karena akuma adalah pria yang peka dia menuruti keinginan sia dan memasang kalungnya.

Mata kalung sia juga ikut berubah dan itu berubah menjadi biru muda yang menyesuaikan element angin Sia.

Ada terlihat wajah senang dan senyuman terpancar dari sia, tidak bisa berlama-lama Akuma juga langsung menyuruh Alina yang memasang wajah cemburu untuk membuka petinya.

Saat Alina membuka petinya keluar cahaya terang yang sama dengan milik Sia sebelum nya namun bukan item yang keluar melainkan sebuah scroll sihir, Akuma lalu meminta Alina untuk di berikan kepadanya untuk dilihat.

Akuma membaca nya dan terlihat kalau scroll sihir ini berisi dua skill sekaligus yaitu skill Heal {High} dan skill Buffer {High}, melihat ini Akuma terkejut bukan main, ini merupakan sebuah jakpot bagi Allina dan ada raut senang terlihat di wajah akuma, Allina yang melihat ini ikutan senang karena jika Akuma seperti itu berarti itu sangat penting dan bagus.

Setelah melihat Akuma menyuruh Allina untuk merobek scroll itu, Allina dengan patuh melaksanakan nya dan langsung merobek nya, setelah merobek scroll itu keluar cahaya dari scroll nya dan memasuki tubuh Allina, Allina yang melihat ini langsung memandang Akuma, Akuma yang tau maksud dari pandangan Allina langsung berkata:

"itu adalah scroll sihir yang berisi dua skill yang cocok untuk mu, skill itu berupa heal dan buffer" kata Akuma kepada Allina, mendengar ini Allina langsung tersenyum karena mendapatkan skill yang dapat membantu Akuma dan membuat nya sedikit berguna.

Setelah itu Akuma melirik Emilia, paham dengan maksud akuma Emilia juga membuka petinya dan keluar juga sebuah cahaya yang sama persis seperti sebelumnya ini membuat akuma terheran bukan main, bagaimana tidak dia sudah melihat tiga newbie yang mendapat kan Gacha wangi walaupun ada dua yang menguntungkan baginya.

Sekarang yang keluar adalah sebuah item, itu merupakan staff dengan rank Legendary juga, staff yang sangat indah dengan warna merah delima nya, di tulis di kertas kalau kegunaan staff ini dapat membuat seorang penyihir tidak perlu untuk mengucapkan mantra dan hanya perlu membayangkan nya saja, itu membuat Emilia sangat senang karena dia mendapatkan sesuatu yang cocok untuk nya.

Namun kebahagiaan nya langsung hilang saat akuma memandang nya dengan aneh, sekarang akuma sedang mengingat tentang relief tadi yang menceritakan seseorang mengendalikan prajurit boneka untuk menghancurkan sebuah kerajaan, dia menebak-nebak kalau isi dari peti dia ini berupa item juga karena 1 item dan 1 scroll sihir merupakan sangat cocok untuk perempuan dan item 1 item lagi merupakan item couple.

Namun pikiran nya langsung teralihkan oleh Emilia yang memberikan staff dengan kristal merah delima di atasnya dengan wajah yang sedih.

"kenapa?" tanya Akuma kebingungan

"hummm, karena aku tidak melakukan apa-apa selama perjalanan ini dan juga kamu seperti nya menginginkan nya" ucap sedih Emilia.

"hahaha, kamu cukup lucu aku tidak sejahat itu, itu sudah menjadi milik mu dan aku tidak menginginkan nya karena untuk apa aku memakai staff jika bisa mengeluarkan sihir dengan tangan?" kata Akuma membalas dan memberikan alasan yang masuk akal

"juga aku memberikan nya padamu karena kau tidak membuat masalah selama perjalanan" kata Akuma tersenyum.

Mendengar ini ada kemerahan di wajah Emilia karena merasa malu akan tindakan nya, dia langsung mundur kebelakang dan menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangan nya.

Melihat ini akuma tertawa lagi karena tingkah lucu Emilia, sekarang Giliran Akuma membuka petinya ada rasa penasaran pada wajah sia dan Alina dengan apa yang akan di dapat tuan mereka, juga Emilia yang melihat jauh karena masih malu dengan Akuma.

Saat Akuma membuka peti nya keluar cahaya hijau yang terangnya bukan main, karena kesal Akuma langsung menutup peti itu sebentar lalu setelah cahaya nya menghilang dia membuka lagi.

Terdapat di dalam peti ada sebuah pedang putih, melihat cahaya hijau tadi Akuma berasumsi kalau ini di tingkat epic dan yang terkuat di bawah satu tingkat di tingkat Mythic, ada raut senang di wajahnya namun kecewa karena tidak ada kertas yang menjelaskan kegunaan dan fungsi pedang ini.

Akuma hanya menghela nafas kecewa dan langsung menggantungkan pedang putih itu ke pinggang nya, sekarang di kiri dan kanan Akuma sudah terdapat dua pedang bewarna hitam dan putih.

Melihat wajah kecewa tuan mereka, Alina dan sia segera mendekat dan berusaha melakukan sesuatu untuk menghibur tuannya, mereka pikir kalau tuan nya tidak dapat hal yang bagus.

Akuma yang melihat kedua maidnya berusaha melakukan sesuatu untuk menghibur dirinya tersenyum dan langsung memeluk mereka berdua.

"humm tuan apakah hadiahnya tidak memuaskan mu?" tanya sia

"ya tuan apakah itu tidak bagus?" tanya Alina

"walaupun itu tidak berharga sama sekali, yang paling berharga adalah kalian berdua" ucap gombal Akuma dengan nada menggoda.

*dasar om om genit

Mendengar ini Alina dan sia tersipu malu namun karena dipeluk Akuma mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Emilia yang melihat ini tidak bisa percaya kalau ada seorang bangsawan yang berbaik hati dan bahkan berkata seperti itu kepada pelayan nya sendiri, karena sifat bangsawan yang di kenal Emilia adalah sifat yang seperti ditunjukkan Akuma saat mengamuk tadi.

Setelah memeluk mereka akuma lalu melihat seluruh harta benda di ruangan ini, lalu Akuma mengeluarkan gelang penyimpanan, kenapa bukan cincin penyimpanan? Karena cara kerja gelang dan cincin itu adalah memasukkan benda ke dalam tetapi berat cincin atau gelang akan mengikuti berat yang ada di dalam.

Akuma menggunakan yang gelang agar digunakan di kakinya dan di tangan nya sebagai beban, ini juga di gunakan Akuma sebagai alat pelatihan nya waktu di mansion sebelum nya.

setelah mengambil semuanya Tampa tersisa, Akuma langsung memasang 4 gelang masing-masing beratnya 100kg di kedua tangan dan kakinya, sekarang gerakan Akuma sedikit melambat namun itu tidak dipermasalahkan kedua maidnya hanya Emilia yang merasa aneh dibuat Akuma.

"kenapa ada orang aneh yang melakukan hal bodoh seperti yang di lakukan nya" kata hati Emilia, mereka sekarang keluar dari reruntuhan dan Akuma memblokir jalan menuju pintu reruntuhan dengan merobohkan dinding di sekeliling nya.