NovelToon NovelToon
Imperfect Marriage

Imperfect Marriage

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: Olive Oil

Aku tidak pernah menginginkan semua musibah ini terjadi. Bagi ku semuanya terasa salah, pernikahan ini, hubungan kami, semuanya. Aku menikah dengan David karena berlandaskan perjodohan semata. Namun aku tahu kakak ku dan David memiliki hubungan khusus. Bagaimana bisa aku menjalani pernikahan ini setelah menikung cinta kakak ku sendiri?

Aku tidak bisa. Aku harap semua ini berakhir. Tapi aku tidak berharap kecelakaan ini terjadi. Semuanya menjadi serba salah sekarang... aku harap aku bisa mengubah dan menyusun ulang segalanya sekarang. Aku harap, aku sangat berharap... semuanya bisa terulang kembali...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Olive Oil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

”David... David baik-baik aja kan? Nggak ngerasa aura-aura hangat gitu? Panas gitu? Takutnya David demam karena kena hujan,” kataku dengan nada sedikit risau.

”Aku baik. Tara gimana? Udah makan?”

”Aku mah jangan di tanya. Udah makan kok. Ah, David juga jangan lupa makan, biar nggak masuk angin. Oh iya, vitamin tadi... udah di minum kan?”

”Udah Tara...”

”Hah.. syukurlah.”

”Sampai selega itu, jangan khawatir, aku baik-baik aja Tar. Seharusnya aku yang nanya ke Tara. Soalnya tadi aku nggak sempat nemui Tara di kantor sampai Tara jadinya pulang sendiri,”

”Tapi tadi kan aku udah nge-chat David kalau aku pulang bareng Anggi... sama Fadi juga sih.” belaku cepat.

”Iya, aku tau. Tapi tadi, aku sempat ngeliat Tara di parkiran bareng Adam. Adam itu tamu yang aku bilang tempo hari yang aku nggak sempat ketemu dia karena sibuk. Tadi aku ada urusan mendesak jadi nggak sempat nemuin Tara. Sepertinya Tara kenal dengan Adam ya?”

Lihat, David tidak menyeruput kopinya lagi. Apa susunya kebanyakan ya aku campur tadi? ”ya... Adam itu teman SMA aku. Dulu kami teman dekat. Tapi saat kuliah, ia pindah keluar negeri. Terus baru minggu lalu ketemu lagi. Kebetulan banget ya, ternyata dia yang jadi teman bisnisnya David.”

”Ternyata benar.”

Aku mendongak. Menatap wajah David seksama. Benar tentang apa? ”karena penasaran aku bertanya pada Fadi mengenai hubungan kalian.”

Tanpa sadar aku menelan ludah. Perasaan ku mendadak tegang, seakan sedang di sidang perihal sesuatu yang berbahaya. ”lalu... apa kata Fadi?”

”Dibanding aku... lebih baik Anda lebih mengawasi Adam. Tara pernah bercerita padaku siapa Adam itu. Dia lebih dari sekadar teman dekat. Tara menganggapnya lebih dari itu. Tara bilang, di SMA dulu ia terlibat masalah dengan cowok di sekolahnya. Tapi karena Adam, ia jadi merasa terlindungi. Meski Tara tidak bilang, aku sadar dia masih mengharapkan si Adam itu, jadi berhati-hatilah. Aku mengatakan ini hanya karena aku sadar Tara sudah mulai menerima Anda sebagai suaminya. Aku juga mulai belajar untuk menghargai hubungan kalian. Aku sadar posisiku di hidup Tara. Tapi aku tetap merasa bertanggung jawab untuk melindungi Tara. Anggap saja ini sebagai saran dari teman baiknya.”

”David,” David tercenung. Aku mengerjap pelan, ”apa kata Fadi?”

”Emh? Tidak banyak. Dia hanya bilang, kalian teman dekat.”

Ya itu memang benar. Hah, kenapa aku malah merasa khawatir gini? Aku ingat dulu pernah bercerita tentang Adam pada Fadi. Tapi rasanya aku tidak mengatakan hal yang aneh deh. Kenapa aku jadi khawatir begini?

”Oh ya, mengenai Adam, Adam tadi mengundang aku ke pesta peresmian cabang baru perusahaannya. Ia bilang ia juga mengundang perusahaan David, iya kan?”

David memicing, ia meletakkan kembali cangkirnya ke meja, tidak jadi meminumnya kembali. ”iya. Dia memang mengundangku. Lalu kenapa ia mengundang mu juga?”

”Ia bilang ini sebagai undangan pribadi. Mungkin karena pesta formal, ia pikir ada kemungkinan aku tidak datang.”

”Emang baginya apa untungnya jika Tara datang? Maksudku, Tara bukan pihak paling penting kan di pestanya? Kenapa ia sampai repot-repot memastikan mu untuk datang?”

Aku mengerjap. Jarang sekali David sewot begini. Aneh, apa hubungannya dengan Adam tidak baik ya? ”David lupa? Kami tuh udah lama kenal. Mungkin aja sebagai teman ia berharap aku datang. Karena aku ya... teman lamanya.”

”Itu berarti kamu udah setuju dengan undangannya?”

”I, iya.”

”Tanpa memberitahu aku dulu?”

”Hah? Kenapa? Bukannya nanti David juga akan datang?”

”Belum pasti.” Belum pasti? Apa maksudnya?

”Emh, begini, Adam agak mendesak ku untuk datang tadi. Aku tidak tahu harus bagaimana untuk menolaknya. Lagi pula aku tidak punya alasan untuk tidak datang.”

”Tentu saja kamu punya,” gumam David pelan. Ia melihat ke arah lain. Wajahnya tampak kesal, apa ia tidak suka dengan Adam ya? Kenapa? Apa kerja sama perusahaan mereka bermasalah atau bagaimana? Aku jadi bingung sendiri harus berpendapat apa lagi. Rasanya jadi serba salah. Lama kami berdiam diri, akhirnya David kembali membuka suara. ”Ini mengingatkanku mengenai pesta butik yang bulan depan akan diadakan mamaku. Tara ingat kan mamaku punya butik?” aku mengangguk, ”bulan depan butiknya ulang tahun jadi mau mengadakan pesta perayaan. Makanya tadi Karina datang ke kantorku untuk membicarakan hal itu,”

1
Me Ta
masih mantau
Me Ta
ngga paham ni cerita ngajak cerai tapi nunggu setahun lagi🤦🤦🤦
Ida Nur Haryono
semoga tara d david menjadi saling pengertian d cinta seterusnya happy ending
Ida Nur Haryono
lanjut ya kyknya makin seruh nich bs happy ber2 d tdk jadi cerai he..he...
Ida Nur Haryono
ceritanya bagus walaupun agk ber liku2 ya d bnyk flashback....btw okey bangetlah....
Istiana Bela
ini novel sebenernya bagusss loo kok gak ada yg komen atau dikit bgt yg baca sihh... ayo di ramaikan ini novel bagus bgt...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!