ayu ningtias binti Zaki harus merelakan pernikahannya berantakan karena mempelai pria tidak datang bersama keluarga nya.
tanpa di sangka bima Triadityatama paman mempelai pria yang datang menghadiri acara pernikahan. ayu yang di selimuti amarah dan dendam memaksa bima untuk menikahinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridha Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
Ibu yang Rupanya tetangga seza yang biasa ikut berkumpul dan bergosip di rumah Siti, itu lantas sedikit mendekat membuat Kahiyang merasa aneh " kabarnya sih Hamil Duluan"bisiknya
"Kahiyang!! ngapain sih! " ucap mama sinta teriak mama sinta dari dalam mobil.
"Jadi rumahnya Pak Jaki ayahnya Ayu di mana ?"tanya Sinta menahan geram dengan volume yang lebih keras.
"Dari sini lurus aja Bu, ada perempatan masih lurus aja, sampai nemu perempatan agak gede, belok kanan. rumah ke tiga dari sana, kanan jalan yang cat ijo depan rumah pohon mangga "
" Oh ya terima kasih "
" ngomong-ngomong , ini rombongan dari mana? Ada apa Mau ke rumah Pak Zaki?" tanyanya melihat kebelakang mobil yang Kahiyang tumpangi tadi ada satu mobil dan dua Pick Up full muatan
"Oh ini "ucap Kahiyang menyegarkan rambutnya ke belakang
" kami dari keluarga besan, datang membawa hantaran dua pick up dan tronton di belakang yang bawa mobil baru itu juga"
" mari ,bu'" sambung nya tersenyum dan masuk kedalam mobil .
ibu bertubuh Tambun itu kaget sampai melotot tak percaya memandang mobil yang berderet melewati nya. bahkan penumpang yang ada di belakang mobil Kahiyang dengan ramah tersenyum menganggukkan kepalanya .
"Astaga aku harus kasih tau Siti !ibu-ibu RT 2 harus tahu" gumam nya mengeluarkan handphone.
Di dalam mobil
"Emang Bima ini pinter sekali kalau bikin malu !" gerutu Mama Sinta geram pendengar Bagaimana ibu-ibu yang dicegat tadi bergosip tentang anaknya.
"Harus Mama Timpuk dia nanti "
Kahiyang sendiri tak begitu kaget mendengar, karena Bima sudah bercerita sebelumnya tentang dirinya yangx terpaksa menggantikan dapa karena tak datang tentang Bima yang hanya kasih mahar lima puluh ribu dia baru tahu sekarang.
"Kayaknya ini udah melebar ke mana-mana mah statusnya Ya ampun bima Kenapa anak bungsuku ini benar-benar bikin malu ah pusing mamah"
tiba-tiba handphone mama Shinta berdering panggilan dari Bima.
"Nih lihat baru telepon dia "ngomel Mama Shinta menggeser tombol biru "halo "
"Assalamualaikum Ma Maaf Bima sama Ayu lagi sibuk di dapur baru sempat buka handphone, mamah udah sampai mana ?"
"Telat, sudah di depan !"
"Hah?"
Sambungan mama sinta itu matikan bertepatan dengan kendaraan yang suami nya kendarai berhenti di depan rumah .
"bener ini kan? Cat ijo,ada pohon mangga , rumah ke tiga"
"bener , pah tuh ayu sama bima sudah keluar" tunjuk Kahiyang.
Rombongan mobil mulai memasuki halaman Pak Jaki ,para Tetangga sejak tampak bermunculan di depan rumah sambil berbisik dan tunduk-tunjuk
Pak Zaki menyambut dengan ramah pun dengan Seza ,Papa Idris dan Mamah Sinta sangat antusias dan tak kalah ramah juga
"Terima kasih ,Sudah datang ,Pak Idris dan juga Bu Shinta Maaf seadanya gubuk kami ini " Ucap pak Zaki.
"Ah Bapak ini bisa saja gubuknya bagus kok kelihatan nyaman dan asri "
"Oh iya Pak Zaki dan Bu seza ini ada sedikit hantaran, untuk Ayu yang kemarin terlewat, kira-kira bisa bongkar muatan tidak yah ? disini sudah ada mobil Bima yang menuh-menuhin " Mama Shinta terkekeh
Pak Zaki dan Bunda saja yang tadi sempat terheran heran dengan banyak seketika Saling pandang. para para tetangga pun semakin histeris mendengar kata hantaran.
"Eh dengar nggak tadi ?hantaran katanya bukan kata Siti mantunya Zaki kere ?"
"Apa aslinya kayak ? Lihat tuh , hantaran nya aja gak main main "
segemoyyy ituhhh