NovelToon NovelToon
Peri Cintaku

Peri Cintaku

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / cintapertama / spiritual
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Kisah ini bermula saat wanita itu mulai menarik perhatianku. Entah mengapa segala pola tingkahnya membuatku jatuh cinta. Ia tidak membuatku terbuai lama di dalam angan. Tanpa basa-basi dia bersedia menjadi kekasihku. Namun, semuanya semakin pelik untuk dipercayai. Dia yang kuanggap gadis manis yang butuh perlindungan, rupanya seorang peri yang ditugaskan untuk melindungiku.

Jika bersamaku hanya akan membuat peri itu merasakan sakit dan pedih menjalani hidup sebagai manusia, apakah mengakhiri hubungan ini adalah satu-satunya jalan keluar agar aku tidak menyakitinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

“Lalu kenapa kamu tidak menanggapi perkataanku tadi?" tanya Fara.

“Maaf Fara, aku larut dalam keindahan alam ini. Sebenarnya di mana tempat ini berada? Apakah jauh dari tempat tinggalku?” tanya Leon yang berusaha untuk menyelidiki keberadaan tempat itu, agar dia bisa meminta bantuan kepada siapapun untuk menolongnya.

“Kamu tidak perlu tahu, Sayang. Sebab tempat ini jauh dari keramaian manusia. Tempat ini begitu aman dan nyaman sehingga kita bisa selalu bersama,” jawab Luna.

“Aku sangat mengidamkan kita pergi ke tempat ini berdua dan ternyata keinginanku terkabul saat ini juga,” tutur Fara sambil kembali merangkul Leon. Leon terdiam lagi.

Dia sebenarnya ingin meminta kepada Fara untuk dipulangkan ke rumahnya, tetapi Leon jika Fara akan kembali marah lalu menyerang Leon.

Saat ini Leon hanya ingin menenangkan Fara sambil mencari cara bagaimana dirinya bisa segera kabur dari cengkraman Fara.

“Aku tahu, Fara. Kamu sepertinya begitu mengharapkan kebersamaan denganku. Tetapi apakah kamu yakin kalau kita tetap bisa bersama? Sebab aku tidak tahu apa yang terjadi di kemudian hari, kita semua harus menjalani takdir yang sudah digariskan oleh Tuhan," kata Leon.

“Apa maksudmu, Leon? Apakah kamu tidak menginginkan untuk bersatu denganku?" tanya Fara sambil membulatkan mata indahnya kepada Leon. Leon mengelengkan kepalanya.

“Bukan begitu maksudku, Fara. Tetapi bagaimana jika hubungan cinta kita ini melanggar garis takdir dari Tuhan, karena kita berbeda alam?" ujar Leon.

“Aku adalah manusia yang nanti akan menjadi tua lalu meninggal dunia, sedangkan kamu bisa hidup selama ribuan tahun dan akan terus cantik jelita seperti ini. Apakah kamu siap untuk menerimaku apa adanya?” sambungnya.

“Tentu saja, Sayang. Asalkan kamu terus bersamaku aku tidak akan pernah meninggalkanmu,” tutur Fara. Dia merasa bahagia saat bersama dengan Leon.

“Kalau saja dari dulu aku dengarkan saran dari Ratu Peri untuk menambah kekuatanku. Aku pasti bisa mendapatkan Leon sepenuhnya tanpa harus baku hantam dengan Rio sialan itu,” gumam Fara.

Fara memang mengadukan nasibnya kepada Ratu Peri, dan Ratu Peri menyarankan Fara untuk meningkatkan kemampuannya dengan berjalan di atas bara api di kawah sebuah gunung sampai 40 kali, sehingga dia bisa meningkatkan kekebalannya.

Fara pun akhirnya sanggup untuk menjalankan semua itu dalam waktu singkat, sehingga kini kesaktiannya semakin bertambah ajian kulhu geni pun tidak sanggup untuk mengalahkan atau membinasakan Fara saat ini.

Sementara itu, Rio berhasil membawa Kakeknya menuju ke rumah Leon. Mereka tidak menemukan tanda-tanda kepulangan Leon.

“Sepertinya Fara masih bahwa Leon ke alamnya, aku takut jika Leon meninggalkan jasadnya, Kakek. Dan Fara tidak akan mengembalikan jiwa Leon lagi, sehingga Leon bisa saja meninggal dunia,” tutur Rio dengan perasaan cemas tentang nasib sahabatnya itu.

“Kamu tenang saja, Rio. Jangan berpikiran negatif dulu! Aku merasa yakin kalau sahabatmu pasti bisa ditemukan,” tutur Sambo. Rio pun segera membawa Sambo ke halaman belakang rumah Leon, dimana Leon dibawa pergi oleh Fara. Kemudian Sambo pun memfokuskan pikirannya untuk mencari keberadaan Leon pada saat itu.

“Semoga saja Kakek Sambo bisa menemukannya Leon secepatnya, aku khawatir jika Luna akan bertanya kepadaku lagi, pikir Rio.

Namun tiba-tiba ponsel Rio pun berdering, sehingga mengganggu fokus Sambo.

“Matikan dulu ponselnya, Rio! Agar aku bisa berkonsentrasi,” perintah Sambo. Rio pun menganggukkan kepalanya, dia mengetahui jika Luna sedang menghubunginya.

Saat ini Luna merasa resah dan ingin mendapatkan informasi dari sahabatnya itu.

'Maafkan aku, Luna. Kami ingin fokus dulu untuk menjadi Leon. Nanti akan kukabari kamu lagi,' ujar Rio sambil mematikan ponselnya.

Di seberang sana, Luna merasa heran kenapa saat ini Rio malah menolak panggilannya. Lalu saat Luna kembali menghubungi Rio, ponsel Rio malah dalam kondisi tidak aktif.

'Ada apa dengan Rio? Kenapa dia mematikan ponselnya? Apakah dia tidak mau kuhubungi untuk saat ini? gumam Luna dalam hatinya.

Luna sebenarnya ingin bisa menemui Leon di rumahnya, karena dia juga selalu mencemaskan kekasihnya itu.

Tetapi kedua orang tua melarang Luna untuk pergi ke rumah Leon. Sebab mereka berpikir Luna belum pantas untuk mengunjungi calon suaminya itu, sebelum ada lampu hijau dari kedua belah pihak keluarga.

Bahkan mereka tidak ingin Luna menemui Leon di rumahnya sebelum mereka resmi menikah. Tentu saja Luna harus menuruti perkataan kedua orang tuanya itu.

Namun Luna masih merasa cemas, akankah Leon saat ini baik-baik saja dan Luna pun selalu menunggu kabar dari Rio.

Berulang kali Luna menghubungi Rio, tetapi ponselnya selalu tidak aktif. Bahkan Luna pun mengirimkan pesan berkali-kali kepada Rio untuk menanyakan tentang kabar Leon saat ini.

Ternyata sampai beberapa jam kemudian, ponsel Rio masih saja belum aktif sehingga membuat Luna semakin merasa khawatir.

'Bagaimana ini? Apakah aku harus ke rumah Rio saja untuk menanyakannya secara langsung? Siapa tahu dia ada di rumah, pikir Luna.

Setelah Luna mau minta izin kepada kedua orang tuanya, sayangnya kedua orang tua Luna tidak mengizinkan Luna pergi ke rumah Rio.

Mereka menginginkan Luna banyak beristirahat, apalagi Luna saat ini sudah berangkat bekerja pasc operasi.

Luna pun merasa kecewa, tetapi dia merasa kalau kedua orang tuanya begitu peduli dengan kesehatan Luna. Sehingga Luna harus menuruti nasihat ayah dan ibunya tersebut.

Luna terus menanti dan berharap jika Rio bisa segera menghubunginya, bahkan Luna juga menginginkan Leon segera balik menghubungi atau membalas pesan darinya

Sementara itu, kini Sambo sudah berhasil melacak dan menemukan keberadaan Leon.

“Sepertinya Leon dibawa oleh peri itu ke suatu tempat yang sangat jauh, dan kita tidak bisa menjangkaunya hanya dengan menggunakan kendaraan, sebab tempatnya sangat jauh sekali dan tidak terjamah oleh manusia,” kata Sambo. Rio terperanjat mendengarnya.

“Tetapi apakah Leon masih berada di alam manusia, Kakek?" tanya Rio. Sambo pun menganggukkan kepalanya, sehingga membuat Rio merasa lega mendengarnya.

“Namun kita harus segera ke sana untuk menyelamatkan sahabatmu, Rio. Tetapi tidak dengan kendaraan biasa,” tandas Sambo. Rio pun merasa heran dengan menggunakan apa mereka pergi untuk menemui Leon saat itu.

“Tenang saja, Rio. Aku mempunyai cara yang ampuh," jawab Sambo. Dia kemudian memanggil salah satu pengawalnya yang bernama Hadamba.

Hadamba memang merupakan genderuwo yang berbulu hitam dan bertubuh besar, ada taring kecil di sudut bibirnya.

Sambo mengatakan kalau Hadamba adalah genderuwo yang baik, dan salah satu penjaga rumahnya, sehingga rumahnya sangat aman dari jangkauan makhluk jahat yang lainnya.

Bahkan jauh dari perampokan, pencurian, atau ilmu hitam.

“Hadamba! Antarkan aku ke tempat yang aku tunjukkan kepadamu!" perintah Sambo.

Hadamba menganggukkan kepalanya, dia lalu membungkukkan badannya, sehingga membuat Rio merasa heran.

“Apa yang Hadamba lakukan, Kakek?" tanya Rio.

“Hadamba akan mengantarkan kita ke tempat, di mana Leon berada saat ini,” jawab Sambo yang kemudian naik ke punggung Hadamba. Rio pun masih tercengang.

“Ayo tunggu apalagi? Kamu juga harus ikut dengan kami!" perintah Sambo.

Tanpa menunggu waktu lama, Rio lalu naik ke panggung Hadamba dan tubuh soso itu pun kemudian membuat menjadi ringan seperti kapas, dia lalu melayang dengan membawa Rio dan Kakeknya.

1
Rembulan009
belum baca, tapi kaya nya seru
Star Kesha
Suka banget endingnya!
Odette/Odile
Mantap lah!
Beatrix
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!