Dikhianati oleh seseorang yang kita sayang adalah hal yang sangat menyakitkan, sama halnya yang dirasakan oleh Rahma dan Bagas, sama2 pernah dikhianati oleh cinta. Rahma seorang janda beranak satu yang bercerai karena suami selingkuh hingga harus berjuang sendiri membesarkan anaknya, sedang Bagas seorang pemuda yang pernah gagal menikah karena calon istrinya selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Rahma dan Bagas yang sebelumnya pernah saling kenal pun tanpa sengaja bertemu kembali, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Itu Bukan pak Shaka
Pagi hari, Rahma yang sudah siap untuk berangkat kerja di kejutkan dengan kedatangan Bagas yang berniat mengantarnya ke kantor.
Senyuman Rahma terus terukir ketika menghampiri Bagas.
"Kak Bagas, kok ngga bilang mau ke sini? " Tanya Rahma
"Sengaja, biar jadi kejutan buat kamu" jawab Bagas lalu mereka saling senyum.
"Ayo kakak antar kamu ke kantor, sekalian kakak juga mau berangkat kerja" ajak Bagas
"Oke" Jawab Rahma lalu segera menaiki motor Bagas.
Angin berhembus disepanjang perjalanan, motor yang mereka kendarai melaju dengan kecepatan yang standar, mereka menikmati perjalanan sambil mengobrol.
Tanpa terasa mereka telah sampai di tujuan yaitu perusahaan tempat Rahma bekerja.
"Terimakasih kak sudah anter Rahma sampe kantor" Ucap Rahma ketika memberikan helm setelah turun dari motor.
"Iya Ra, mulai sekarang kakak akan antar jemput kamu kerja, dan tidak ada penolakan. oke?"
"Iya kak, ya udah Rahma masuk dulu ya kak, kakak cepet berangkat, nanti telat loh"
"Ya udah, sampe ketemu nanti sore sayang" pamit Bagas. Rahma melambaikan tangan ketika Bagas sudah menjalankan motornya.
Rahma memasuki gedung tempatnya bekerja, namun dia merasa tidak nyaman saat orang orang yang berpapasan dengannya menatap dengan tatapan aneh.
"Kenapa ya mereka semua menatapku seperti itu? apa ada yang salah dari yang aku pakai?" Rahma memperhatikan dirinya di kaca yang ada di lift.
"Tidak ada, tapi kenapa mereka menatapku begitu" Ucap Rahma heran.
Tring!
Pintu lift terbuka, Rahma segera melangkahkan kaki menuju ruangannya. Namun lagi lagi ia mendapatkan tatapan dari orang orang yang melihatnya.
"Rahma" Teriak Tiara memanggil Rahma
Rahma menghampiri Tiara yang berdiri di depan ruangannya.
"Kamu kenapa seperti kebingungan gitu? " Tanya Tiara
"Aku heran deh Bu, sepanjang perjalanan masuk tadi semua orang menatapku dengan tatapan yang tidak biasa" Jawab Rahma
"Ohhh, kamu belum tau tentang ini" Jawab Tiara lalu menunjukan sebuah foto di ponselnya.
"Loh ini kan... "
"Iya, ini foto yang membuat semua orang menatap kamu aneh, Bahkan gosipnya kamu mendekati pak Shaka supaya bisa naik jabatan" Potong Tiara menjelaskan.
"Hah? Gosip murahan macam apa itu, aku mendekati pak Shaka? boro boro deketin, lihat wajahnya aja aku udah takut duluan. lagian itu bukan pak Shaka bu, Itu Bagas calon suamiku"
"Apa kamu bilang, dia bukan Shaka?" Tanya Tiara kaget
"Iya Bu itu bukan pak Shaka, kalau ngga percaya Ibu tanya saja sama pak Shaka! Coba deh Ibu lihat baik baik fotonya, mana mungkin pak Shaka naik motor dan penampilannya? Ibu bisa lihat sendirikan beda banget bu sama pak Shaka" Terang Rahma menjelaskan.
"Bener juga apa yang dibilang Rahma, tapi wajah mereka sangat mirip, atau jangan jangan dia... Aryas adikku" Gumam Tiara
***
"Assalamualaikum sayang" Sapa Bagas ketika menjemput Rahma yang sudah menunggunya di depan gerbang perusahaan.
"Wa'alaikumsalam kak" Jawab Rahma tersenyum.
"Maaf ya lama, tadi macet" Ucap Bagas meminta maaf karena telat menjemput karena sempat terjebak macet.
"Iya ngga apa apa kak, Rahma juga baru keluar kok tadi"
"Ya udah kita langsung jalan aja" Ucap Bagas yang kemudian memakaikan helm pada kepala Rahma. Saat ini keduanya berada di jarak yang sangat dekat. Mata Bagas dan Rahma saling bertemu dan menatap untuk beberapa detik.
Deg...
Jatung Rahma berdebar begitu cepat, senyuman terus terukir di wajah Rahma, membuat jantung Bagas pun berdebar kencang.
Setelah Bagas selesai memakaikan helm, Rahma pun bergegas naik ke atas motor.
Tanpa mereka sadari, Tiara memperhatikan mereka dari kejauhan, dia sangat penasaran sekali dengan laki laki yang sangat mirip dengan Shaka adiknya.
"I..itu.. a..aku..yakin i..itu Aryas" Ucap Tiara terbata saat melihat Bagas, membuat hatinya semakin yakin kalau itu Aryas.
"Ka..kamu masih hidup Aryas, kamu masih hidup" Gumamnya lagi yang matanya mulai berkaca kaca.
"Papah harus tau ini" Ucapnya kemudian memfoto Bagas dari kejauhan.
Tiara hendak mendekat namun motor itu sudah melaju.
"Aryas" Teriak Tiara namun tak terdengar oleh Rahma maupun Bagas karena motor yang mereka kendarai sudah melesat jauh.
"Hikss...hikss..Aryas dia Aryas"
"Kakak? apa yang kamu lakukan disini? dan kenapa kamu menangis?" Tanya Shaka yang heran melihat kakaknya berada didepan kantor sembari menangis.
"Sha. Shaka. Kakak melihat Aryas,,, Aryas masih hidup, tadi... Tadi Aryas.." Ucap Tiara terbata sembari menunjuk jalan yang tadi dilalui Bagas.
"Kakak melihat Aryas?" Tanya Shaka
"I..iya,, tadi dia bersama Rahma" Jawab Tiara
"Kakak yang tenang ya, nanti kita cari tau apa benar yang kakak lihat Aryas atau hanya mirip saja, sekarang kita harus pulang, tadi papah bilang ada yang ingin dia bicarakan dengan kita"
Tiara hanya mengangguk kemudian mengikuti Shaka yang berjalan menuju mobilnya.