NovelToon NovelToon
Clara Sang Primadona SMA

Clara Sang Primadona SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Fantasi Wanita
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nada Mahase

Clara seorang gadis SMA yang sering mendapat bully disekolah nya. Apakah ia mampu bertahan dan menjadi primadona sekolah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nada Mahase, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Ancaman dari Bayang bayang

Hari-hari berikutnya setelah penangkapan Tuan Hartono adalah masa-masa yang penuh ketegangan dan harapan bagi Clara dan Richard. Meskipun Tuan Hartono sudah ditahan, Clara menyadari bahwa masih ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk memastikan dia benar-benar diadili dan semua kejahatannya terungkap.

Pagi itu, Clara menerima pesan teks dari Inspektur Marquez yang meminta mereka untuk datang ke kantor polisi. Ada perkembangan baru yang perlu mereka ketahui. Clara merasa cemas namun bersemangat, bertanya-tanya apa yang telah ditemukan polisi.

---

Setibanya di kantor polisi, Clara dan Richard disambut oleh Inspektur Marquez yang terlihat serius. Dia mempersilakan mereka duduk dan mulai menjelaskan situasi terbaru.

"Setelah penangkapan Tuan Hartono, kami menginterogasinya lebih lanjut dan menemukan bahwa ada lebih banyak orang yang terlibat dalam jaringan kejahatannya. Kami juga mendapatkan informasi tentang adanya ancaman terhadap Anda berdua," kata Inspektur Marquez dengan tegas.

Clara merasa ada ketegangan baru. "Ancaman? Siapa yang mengancam kami?"

Inspektur Marquez mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Menurut informasi yang kami dapatkan, ada sekelompok orang yang masih setia kepada Tuan Hartono dan mereka mungkin akan mencoba untuk membalas dendam. Kami mendeteksi beberapa percakapan yang menunjukkan niat mereka untuk mengganggu Anda dan Richard."

Richard mengerutkan kening. "Apa yang harus kita lakukan?"

"Kami akan meningkatkan keamanan di sekitar rumah Anda dan memberikan perlindungan lebih ketat. Selain itu, kami menyarankan Anda untuk tetap waspada dan melaporkan segala hal mencurigakan kepada kami," jawab Inspektur Marquez.

Clara mengangguk. "Kami akan melakukan apa yang Anda sarankan. Kami tidak akan lengah."

---

Malam itu, Clara dan Richard merasa suasana di rumah mereka semakin tegang. Mereka memastikan semua pintu dan jendela terkunci rapat dan memeriksa sistem keamanan. Setiap suara kecil atau gerakan mencurigakan membuat mereka merasa waspada.

Clara duduk di ruang tamu bersama Richard, mencoba menenangkan diri. "Kita harus tetap kuat. Kita sudah sejauh ini dan tidak bisa membiarkan mereka mengintimidasi kita."

Richard merangkul Clara. "Kita akan melewati ini bersama. Kita sudah menghadapi banyak hal dan kita akan terus berjuang."

Tiba-tiba, ponsel Clara berdering. Itu adalah panggilan dari nomor tak dikenal. Clara merasa cemas namun memutuskan untuk menjawabnya.

"Halo, Clara di sini," kata Clara dengan suara tegang.

Di ujung telepon, terdengar suara laki-laki yang tidak dikenalnya. "Clara, Anda dan Richard sebaiknya berhati-hati. Kami tahu semua gerakan kalian dan kami tidak akan membiarkan kalian lolos begitu saja."

Clara merasa jantungnya berdebar kencang. "Siapa Anda? Apa yang Anda inginkan?"

Pria itu tertawa kecil. "Kami adalah bayang-bayang yang selalu mengawasi. Jangan pernah merasa aman. Kalian sudah bermain api dan sekarang saatnya merasakan panasnya."

Telepon itu tiba-tiba terputus, meninggalkan Clara dengan perasaan ketakutan dan marah. Dia segera memberi tahu Richard tentang panggilan tersebut dan mereka memutuskan untuk menghubungi Inspektur Marquez.

---

Inspektur Marquez segera datang ke rumah mereka dengan timnya. Mereka memeriksa panggilan tersebut dan mencoba melacak asalnya. Namun, panggilan itu berasal dari nomor yang tidak terdaftar dan sulit dilacak.

"Ini adalah taktik intimidasi. Mereka ingin membuat Anda takut dan kehilangan fokus," kata Inspektur Marquez. "Tapi kita tidak akan membiarkan mereka berhasil. Kami akan memastikan bahwa Anda aman."

Clara merasa marah namun juga lebih tekad untuk melawan. "Kami tidak akan menyerah. Kami akan terus berjuang sampai kebenaran terungkap."

---

Hari-hari berikutnya dipenuhi dengan ketegangan dan kewaspadaan. Clara dan Richard selalu diawasi oleh polisi yang menjaga rumah mereka siang dan malam. Meskipun ancaman itu terus membayangi, mereka tetap fokus pada misi mereka untuk membawa Tuan Hartono ke pengadilan.

Sementara itu, penyelidikan terhadap jaringan kejahatan Tuan Hartono terus berlanjut. Polisi berhasil menangkap beberapa anggota kunci yang memberikan lebih banyak informasi tentang aktivitas ilegal mereka. Clara dan Richard terlibat dalam setiap langkah penyelidikan, memberikan informasi dan bukti yang mereka miliki.

Pada suatu hari, Clara menerima panggilan dari Pak Hasan yang mengatakan bahwa dia memiliki informasi penting yang perlu segera disampaikan. Clara merasa penasaran namun juga khawatir tentang apa yang akan dia dengar.

---

Mereka bertemu dengan Pak Hasan di sebuah tempat yang aman dan jauh dari keramaian. Pak Hasan tampak gelisah namun bertekad untuk membantu.

"Saya menemukan sesuatu yang mungkin bisa membantu penyelidikan ini," kata Pak Hasan sambil menyerahkan sebuah berkas kepada Clara. "Ini adalah dokumen yang menunjukkan keterlibatan Tuan Hartono dalam beberapa transaksi gelap yang tidak tercatat."

Clara memeriksa dokumen tersebut dan merasa ada harapan baru. "Ini adalah bukti yang sangat berharga. Terima kasih, Pak Hasan. Kami akan menyerahkan ini kepada polisi."

Pak Hasan mengangguk. "Hati-hati, Clara. Mereka tidak akan berhenti sampai mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Anda harus tetap waspada."

Clara merasa ada ketegangan baru namun juga lebih tekad untuk melawan. "Kami akan berhati-hati. Terima kasih atas bantuan Anda."

---

Malam itu, Clara dan Richard kembali ke rumah dengan perasaan campur aduk. Mereka tahu bahwa ancaman itu masih ada, namun mereka juga merasa semakin dekat dengan kebenaran. Mereka memutuskan untuk terus berjuang dan tidak menyerah.

Saat mereka duduk di ruang tamu, Clara merasakan perasaan tenang dan yakin bahwa mereka berada di jalur yang benar. "Kita harus terus berjuang, Richard. Kita tidak bisa membiarkan mereka menang."

Richard merangkul Clara dengan penuh kasih sayang. "Kita akan terus berjuang bersama. Kita akan mengungkap kebenaran dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan."

Clara merasa semangat baru dalam dirinya. Dengan dukungan dari Richard, keluarga, dan teman-temannya, dia siap untuk menghadapi segala tantangan yang mungkin muncul di masa depan. Mereka akan terus berjuang untuk kebenaran dan keadilan, dan tidak akan pernah menyerah sampai semuanya terungkap dan pelaku kejahatan dihukum.

---

Bersambung

1
Kuroi tenshi
Gemesin banget sih tokoh utamanya, bikin hati meleleh😍
Nada Mahase: Halo kak, makasih ya udah baca, kalau boleh, dukung novel ini ya
total 1 replies
Yukishiro Enishi
Kocak abis
Nada Mahase: makasih kak sudah mau mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!