Cinta Yang Pernah Tersakiti

Cinta Yang Pernah Tersakiti

BAB 1 Keputusan Hakim

"Dengan ini pengadilan memutuskan bahwa Rahma azzahra dan Aska Aditya resmi bercerai" Ujar seorang hakim sembari memukul palu tiga kali

Rahma yang mendengar ini tak kuasa menahan air matanya lagi, bagaimana tidak, pernikahan yang baru saja dia bangun harus kandas dalam usia belum genap 2 tahun. Diam diam Rahma melirik kursi yang seharusnya diisi oleh Aska mantan suaminya yang kala itu tidak hadir.

Sidang perceraian berjalan lancar karena Aska suami rahma atau lebih tepatnya mantan suami rahma tak hadir selama proses mediasi dan sidang kedua, hingga pada sidang ketiga pihak pengadilan dengan tegas mengambil keputusan verstek.

Satria yang saat ini menjadi pengacara Rahma yang mendengar keputusan hakim pun segera berdiri dan menyalami beberapa petugas pengadilan.

***

Di dalam Mobil saat perjalan pulang dari pengadilan agama, air mata Rahma masih tetap mengalir, Impiannya untuk memiliki Rumah tangga yang bahagia hancur. Bahkan bukan rumah tangga bahagia yang ia dapatkan justru hanya penderitaan yang ia rasakan.

"Apa yang akan aku katakan pada Syifa, dia masih sangat kecil untuk memahami semua ini" Ucap Rahma dalam hati ketika mengingat putrinya.

"Jangan bersedih hanya karena laki laki pengecut dan tidak pernah menghargai kamu Rahma, airmata kamu terlalu berharga untuk menangisi laki laki itu, kamu berhak bahagia, masa depanmu masih sangat panjang" Ujar Alvian ayah Rahma yang sedang mengemudikan mobilnya.

"Iya ayah, Rahma tidak sedih karena perceraian ini, justru Rahma merasa sangat lega karena lepas dari pernikahan ini" Jawab Rahma

"Tapiii, Rahma bingung yah, bagaimana dengan Syifa, sekarang Syifa memang masih kecil dan jarang sekali menanyakan ayahnya, tapi suatu saat pasti Syifa akan menanyakan ayahnya, Rahma takut yah, entah apa yang Rahma takutkan yang jelas Rahma khawatir dengan Syifa yah" Lanjut Rahma dengan air mata yang masih menetes.

"Kamu yang sabar ya nak, untuk sekarang tenangkan pikiran dan hati kamu, jangan terlalu memikirkan yang belum pasti terjadi, kita hadapi bersama sama ya, kamu tidak sendiri, masih ada ayah,bunda, kakak kakakmu dan juga adikmu, kami akan selalu ada untuk kamu dan Syifa" Ucap ayah Rahma berusaha menenangkan Rahma

"Iya ayah, Terimakasih ayah selalu ada untuk Rahma" Ucap Rahma sambil bersadar di pundak ayahnya

"Sudah seharusnya nak" Jawab Alvian mengelus kepala Rahma

***

Malam hari di dalam kamar, Rahma sedang menidurkan putri kecilnya dengan sebuah nyanyian sholawat sambil mengelus elus rambut Syifa.

"Allâhumma shalli 'alâ Sayyidinâ Muhammadin thibbil qulûbi wa dawâ-ihâ wa 'âfiyatil abdâni wa syifâ-ihâ wa nûril abshâri wa dliyâ-ihaa wa 'alâ âlihî wa shahbihî wa sallim"

Setelah Syifa tertidur, airmata Rahma pun kembali menetes.

"Maafkan mamah nak, mungkin mamah bukan ibu yang baik, diusia kamu yang masih sangat kecil mamah dan papah harus berpisah, mungkin ini yang terbaik untuk kita nak, mamah janji akan selalu membahagiakan kamu nak walau tanpa papah, biarlah papah mu bahagia dengan pilihannya, kita juga harus bahagia disini ya nak, do'ain mamah ya sayang, supaya mamah bisa menjadi ibu sekaligus ayah buat kamu, mamah akan selalu berjuang demi kebahagiaan kamu nak" Ucap Rahma seraya mencium kening Syifa.

"Besok tanggal 30, hari ulang tahun kamu nak, tidak terasa kamu sudah 1 tahun ya sayang, dan di hari ulang tahun kamu, mamah dan papah malah berpisah" Gumam Rahma kembali meneteskan airmatanya.

Rahma teringat akan awal pertemuannya dengan Azka, dimana keduanya merupakan teman satu kampus dan satu jurusan yaitu manajemen keuangan, Hanya saja mereka beda kelas. Rahma yang merupakan mahasiswi terbaik di kampus menjadi pusat perhatian dan menjadi rebutan para mahasiswa.

Aska pun merasa tertarik dan mencoba mendekati Rahma, hingga akhirnya Rahma jatuh Cinta pada Aska dan mereka berpacaran.

Setelah Rahma mengenalkan Aska kepada kedua orang tuanya, mereka langsung melarang Rahma untuk melanjutkan hubungannya. Entah kenapa kedua orang tua Rahma memiliki firasat yang tidak baik pada Aska.

Tapi Rahma tidak mundur, dia tetap mempertahankan hubungannya dengan Aska. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menikah, awalnya kedua orang tua Rahma tak merestui nya, namun Rahma terus membujuknya hingga kedua orang tuanya memberikan restu.

"Andai dulu aku menuruti kedua orang tuaku, mungkin ini semua tidak akan pernah terjadi pada hidupku." Gumamnya lalu ikut terlelap bersama putrinya.

***

Sementara di tempat lain, Bagas berniat untuk memberikan kejutan kepada calon istrinya. Dengan menggunakan motornya bagas menuju tempat kost Sintia calon istrinya.

Ya saat ini Bagas dan Sintia sedang merantau ke kota, Bagas dan Sintia berkerja sebagai buruh pabrik di tempat yang berbeda.

Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit, akhirnya Bagas sampai di kosan Sintia.

Bagas turun dari motor setelah memarkirkan motornya di depan teras kosan Sintia.

Tok tok tok

"Assalamualaikum?"

Bagas mengetuk pintu kosan Sintia dan mengucap salam beberapa kali, namun tidak ada jawaban.

"Apa Sintia sedang tidak ada di kosan ya, coba saya telpon aja deh" Gumam Bagas sembari mengambil benda pipih didalam saku celananya.

Bagas pun segera menghubungi Sintia, namun dering ponsel Sintia terdengar.

"Itu suara ponsel Sintia, berarti dia ada didalam, dan aku lihat juga sandal Sintia ada di rak"

"Hahahahaha" Terdengar riuh tawa dari dalam kost Sintia.

Bagas yang mendengarnya merasa bingung karena bukan hanya tawa Sintia yang terdengar, melainkan ada suara seorang laki laki juga dari dalam

"Sintia, sedang bersama siapa dia, sepertinya ada suara laki laki juga" Gumam Bagas sembari perlahan menekan handle pintu.

Ceklek

"Pintunya tidak dikunci, apa aku masuk saja ya" Gumam Bagas lagi seraya membuka pintu pelan.

Entah kenapa tiba tiba perasaan Bagas jadi tidak enak, dan jantungnya berdegub kencang, dengan hati hati Bagas masuk kedalam kamar kost Sintia.

Alangkah terkejutnya Bagas mendapati Sintia sedang bersama seorang laki laki yang tak asing baginya dalam satu ranjang.

"Sintia" Panggil Bagas dengan suara agak tinggi

"Ba ba Bagas" Kaget Sintia

Dengan langkah gontai Bagas mendekati ranjang tempat Sintia dan Rayyan berada.

"Brengsek kau" Teriak Bagas dan langsung mencengkram kaos singlet yang di kenakan oleh Rayyan

Bugh bugh bugh

Bagas tak kuasa menahan amarahnya dan memukuli Rayyan, Rayyan pun tak tinggal diam, Rayyan membalas pukulan dari Bagas, terjadilah baku hantam antara Bagas dan Rayyan.

"Hentikan Bagas" Teriak Sintia mencoba melerai Bagas dan Rayyan, namun tak membuat Bagas dan Rayyan berhenti. Hingga akhirnya Rayyan tak sanggup lagi melawan Bagas.

Mendengar suara keributan dari salah satu kamar kost, satpam yang kala itu sedang ronda pun bergegas lari dan berusaha melerai perkelahian antara Bagas dan Rayyan.

Hingga akhirnya Yusuf salah satu teman Bagas yang memang tinggal di salah satu kamar kost itu datang dan langsung memegangi Bagas untuk menghentikannya memukuli Rayyan.

"Hantikan Bagas, jangan seperti ini, semua bisa kita bicarakan baik baik" Ucap Yusuf sambil memegangi Bagas agar tak memukuli Rayyan

Bagas pun berhenti dan terdiam sejenak dengan mengatur nafas untuk menghilangkan amarahnya.

Sintia dan satpam pun segera menghampiri Rayyan yang sudah tak berdaya dengan luka lebam di wajahnya.

"Pernikahan kita batal Sintia" Ucap Bagas lalu melepaskan cincin pertunangannya dan melemparnya di hadapan Sintia dan bergegas pergi.

Sintia yang mendengar itu pun segera bangun dan mendekati Bagas.

"Tidak Bagas, jangan lakukan ini" Ucap Sintia saat mengejar Bagas.

"Bagas dengarkan penjelasanku dulu" Teriaknya lagi

"Aku mohon bagas jangan seperti ini, aku tau aku salah tapi pliss jangan batalkan pernikahan kita, aku minta maaf bagas, aku khilaf" Ucap Sintia berusaha menahan Bagas agar tak melajukan motornya, namun Bagas tak menghiraukannya dan tetap melajukan motornya.

"Tunggu Bagas, aku mohon hentikan Bagas, kita bisa bicarakan baik baik Bagas" Ucap Sintia lagi dengan berusaha menahan laju motor Bagas.

Hingga motor Bagas menjauh Sintia pun jatuh menatap kepergian Bagas.

"Hiks hiks hiks" Tangis Sintia pun pecah.

Terpopuler

Comments

momnaz

momnaz

menarik... setelah sekian lama cari² kisah yg sederhana,,, karena udah teramat bosan sama CEO ceo an...yg galak dan dingin tapi bucin ala..ala korea

2024-07-20

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Keputusan Hakim
2 BAB 2 Pertemuan
3 BAB 3 Pesta Ulang Tahun Syifa
4 BAB 4 Curhat
5 BAB 5 Keputusan bercerai
6 BAB 6 Pernikahan batal
7 BAB 7 Terungkap
8 BAB 8 Jangan jangan jodoh
9 Melamar pekerjaan
10 mendesak bu Minah
11 Syifa Demam
12 Syifa rewel
13 Bukti yang cukup kuat
14 Pradipta
15 Terbukti
16 Bu Minah tak sadarkan diri
17 Kecelakaan
18 Hilang ingatan
19 Hari pertama Rahma bekerja
20 Sangat mirip
21 Berusaha mengingat sesuatu
22 kami akan segera menikah
23 Mendadak dilamar
24 Aryas?
25 Kasmaran
26 Bagai pinang dibelah dua
27 Belum muhrim
28 Sintia dan Rayyan kecelakaan
29 Rayyan koma
30 Itu Bukan pak Shaka
31 Hari Lamaran
32 Keluarga Burhan berkunjung
33 Perkelahian
34 Tangis kerinduan
35 Ketakutan Rahma
36 Sudah jalan Takdir
37 Motor Butut itu?
38 Bicara serius
39 Masa lalu Rahma 1
40 Masalalu Rahma 2
41 Cenayang
42 Perkenalan
43 penjahit rumahan
44 Tomi Effendi
45 Bertukar peran
46 Hari pertama menyamar
47 Mahar
48 Menjemput Nek Galuh
49 Meminta Izin
50 Wedding Day Aryas dan Rahma
51 Ciuman pertama
52 Sahabat sejati
53 Malam yang indah
54 Bee dan Honey
55 Kado pernikahan
56 Nama makanannya aneh aneh
57 Yusuf sedikit beda
58 Mode cemburu
59 Manager aneh
60 Pertemuan Bu Ratih dan Bu Ira
61 Rekaman CCTV
62 Meminta maaf
63 Sehari bersama Dinda
64 Air terjun yang indah
65 Tak diketahui kehadirannya
66 Tes DNA
67 Transfusi darah
68 Hasil Tes DNA
69 kebahagiaan Aryas
70 Panti Asuhan
71 Peniti dan gunting
72 Jantung Dinda berhenti berdetak
73 Dinda sadar
74 Tidak dianjurkan bukan berarti tidak boleh
75 Di Culik
76 Pencarian
77 26 tahun yang lalu
78 Kabur
79 Perkelahian
80 Pendarahan
81 Berduka
82 Rahasia Pak Burhan
83 Memberitahu Laras
84 Aku tidak marah mas, aku hanya kecewa
85 Menyadari
86 Kembali berkumpul
87 Harga baju setara dengan gaji Dinda
88 Gara gara aladin
89 Lamaran dadakan untuk Dinda
90 Menusuk ke hati
91 Aku ingin pulang kerumah orang tuaku
92 Mencari Tiara
93 Noda darah
94 Calon menantu Mami
95 Bertemu Aska
96 Amarah Shaka
97 Meminta Izin untuk melamar
98 Melamar
99 Kembali ke Jakarta
100 Terungkap
101 Mengkhawatirkan
102 Pukulan terberat
103 Apa kamu tidak bahagia menjadi nyonya Aryas?
104 Empat lawan satu
105 Tiara hanya akan menjadi milik Yusuf Al Fahri Effendi
106 Dia Terluka kak
107 Ruang operasi
108 Dia kembali
109 Hukuman
110 Merindukan
111 Dugaan Shaka
112 Hasil USG
113 Sadar
114 Memberitahu
115 Tangis kesedihan menjadi tangis kebahagiaan
116 SAH
117 Mas akan tunggu sampai Dinda siap
118 Kamu menyentuhnya
119 Berkunjung ke kostan lama
120 Hanya butuh pelukan bukan ucapan
121 Di hina anak Jin
122 Positif
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1 Keputusan Hakim
2
BAB 2 Pertemuan
3
BAB 3 Pesta Ulang Tahun Syifa
4
BAB 4 Curhat
5
BAB 5 Keputusan bercerai
6
BAB 6 Pernikahan batal
7
BAB 7 Terungkap
8
BAB 8 Jangan jangan jodoh
9
Melamar pekerjaan
10
mendesak bu Minah
11
Syifa Demam
12
Syifa rewel
13
Bukti yang cukup kuat
14
Pradipta
15
Terbukti
16
Bu Minah tak sadarkan diri
17
Kecelakaan
18
Hilang ingatan
19
Hari pertama Rahma bekerja
20
Sangat mirip
21
Berusaha mengingat sesuatu
22
kami akan segera menikah
23
Mendadak dilamar
24
Aryas?
25
Kasmaran
26
Bagai pinang dibelah dua
27
Belum muhrim
28
Sintia dan Rayyan kecelakaan
29
Rayyan koma
30
Itu Bukan pak Shaka
31
Hari Lamaran
32
Keluarga Burhan berkunjung
33
Perkelahian
34
Tangis kerinduan
35
Ketakutan Rahma
36
Sudah jalan Takdir
37
Motor Butut itu?
38
Bicara serius
39
Masa lalu Rahma 1
40
Masalalu Rahma 2
41
Cenayang
42
Perkenalan
43
penjahit rumahan
44
Tomi Effendi
45
Bertukar peran
46
Hari pertama menyamar
47
Mahar
48
Menjemput Nek Galuh
49
Meminta Izin
50
Wedding Day Aryas dan Rahma
51
Ciuman pertama
52
Sahabat sejati
53
Malam yang indah
54
Bee dan Honey
55
Kado pernikahan
56
Nama makanannya aneh aneh
57
Yusuf sedikit beda
58
Mode cemburu
59
Manager aneh
60
Pertemuan Bu Ratih dan Bu Ira
61
Rekaman CCTV
62
Meminta maaf
63
Sehari bersama Dinda
64
Air terjun yang indah
65
Tak diketahui kehadirannya
66
Tes DNA
67
Transfusi darah
68
Hasil Tes DNA
69
kebahagiaan Aryas
70
Panti Asuhan
71
Peniti dan gunting
72
Jantung Dinda berhenti berdetak
73
Dinda sadar
74
Tidak dianjurkan bukan berarti tidak boleh
75
Di Culik
76
Pencarian
77
26 tahun yang lalu
78
Kabur
79
Perkelahian
80
Pendarahan
81
Berduka
82
Rahasia Pak Burhan
83
Memberitahu Laras
84
Aku tidak marah mas, aku hanya kecewa
85
Menyadari
86
Kembali berkumpul
87
Harga baju setara dengan gaji Dinda
88
Gara gara aladin
89
Lamaran dadakan untuk Dinda
90
Menusuk ke hati
91
Aku ingin pulang kerumah orang tuaku
92
Mencari Tiara
93
Noda darah
94
Calon menantu Mami
95
Bertemu Aska
96
Amarah Shaka
97
Meminta Izin untuk melamar
98
Melamar
99
Kembali ke Jakarta
100
Terungkap
101
Mengkhawatirkan
102
Pukulan terberat
103
Apa kamu tidak bahagia menjadi nyonya Aryas?
104
Empat lawan satu
105
Tiara hanya akan menjadi milik Yusuf Al Fahri Effendi
106
Dia Terluka kak
107
Ruang operasi
108
Dia kembali
109
Hukuman
110
Merindukan
111
Dugaan Shaka
112
Hasil USG
113
Sadar
114
Memberitahu
115
Tangis kesedihan menjadi tangis kebahagiaan
116
SAH
117
Mas akan tunggu sampai Dinda siap
118
Kamu menyentuhnya
119
Berkunjung ke kostan lama
120
Hanya butuh pelukan bukan ucapan
121
Di hina anak Jin
122
Positif

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!