Cinta Yang Pernah Tersakiti
"Dengan ini pengadilan memutuskan bahwa Rahma azzahra dan Aska Aditya resmi bercerai" Ujar seorang hakim sembari memukul palu tiga kali
Rahma yang mendengar ini tak kuasa menahan air matanya lagi, bagaimana tidak, pernikahan yang baru saja dia bangun harus kandas dalam usia belum genap 2 tahun. Diam diam Rahma melirik kursi yang seharusnya diisi oleh Aska mantan suaminya yang kala itu tidak hadir.
Sidang perceraian berjalan lancar karena Aska suami rahma atau lebih tepatnya mantan suami rahma tak hadir selama proses mediasi dan sidang kedua, hingga pada sidang ketiga pihak pengadilan dengan tegas mengambil keputusan verstek.
Satria yang saat ini menjadi pengacara Rahma yang mendengar keputusan hakim pun segera berdiri dan menyalami beberapa petugas pengadilan.
***
Di dalam Mobil saat perjalan pulang dari pengadilan agama, air mata Rahma masih tetap mengalir, Impiannya untuk memiliki Rumah tangga yang bahagia hancur. Bahkan bukan rumah tangga bahagia yang ia dapatkan justru hanya penderitaan yang ia rasakan.
"Apa yang akan aku katakan pada Syifa, dia masih sangat kecil untuk memahami semua ini" Ucap Rahma dalam hati ketika mengingat putrinya.
"Jangan bersedih hanya karena laki laki pengecut dan tidak pernah menghargai kamu Rahma, airmata kamu terlalu berharga untuk menangisi laki laki itu, kamu berhak bahagia, masa depanmu masih sangat panjang" Ujar Alvian ayah Rahma yang sedang mengemudikan mobilnya.
"Iya ayah, Rahma tidak sedih karena perceraian ini, justru Rahma merasa sangat lega karena lepas dari pernikahan ini" Jawab Rahma
"Tapiii, Rahma bingung yah, bagaimana dengan Syifa, sekarang Syifa memang masih kecil dan jarang sekali menanyakan ayahnya, tapi suatu saat pasti Syifa akan menanyakan ayahnya, Rahma takut yah, entah apa yang Rahma takutkan yang jelas Rahma khawatir dengan Syifa yah" Lanjut Rahma dengan air mata yang masih menetes.
"Kamu yang sabar ya nak, untuk sekarang tenangkan pikiran dan hati kamu, jangan terlalu memikirkan yang belum pasti terjadi, kita hadapi bersama sama ya, kamu tidak sendiri, masih ada ayah,bunda, kakak kakakmu dan juga adikmu, kami akan selalu ada untuk kamu dan Syifa" Ucap ayah Rahma berusaha menenangkan Rahma
"Iya ayah, Terimakasih ayah selalu ada untuk Rahma" Ucap Rahma sambil bersadar di pundak ayahnya
"Sudah seharusnya nak" Jawab Alvian mengelus kepala Rahma
***
Malam hari di dalam kamar, Rahma sedang menidurkan putri kecilnya dengan sebuah nyanyian sholawat sambil mengelus elus rambut Syifa.
"Allâhumma shalli 'alâ Sayyidinâ Muhammadin thibbil qulûbi wa dawâ-ihâ wa 'âfiyatil abdâni wa syifâ-ihâ wa nûril abshâri wa dliyâ-ihaa wa 'alâ âlihî wa shahbihî wa sallim"
Setelah Syifa tertidur, airmata Rahma pun kembali menetes.
"Maafkan mamah nak, mungkin mamah bukan ibu yang baik, diusia kamu yang masih sangat kecil mamah dan papah harus berpisah, mungkin ini yang terbaik untuk kita nak, mamah janji akan selalu membahagiakan kamu nak walau tanpa papah, biarlah papah mu bahagia dengan pilihannya, kita juga harus bahagia disini ya nak, do'ain mamah ya sayang, supaya mamah bisa menjadi ibu sekaligus ayah buat kamu, mamah akan selalu berjuang demi kebahagiaan kamu nak" Ucap Rahma seraya mencium kening Syifa.
"Besok tanggal 30, hari ulang tahun kamu nak, tidak terasa kamu sudah 1 tahun ya sayang, dan di hari ulang tahun kamu, mamah dan papah malah berpisah" Gumam Rahma kembali meneteskan airmatanya.
Rahma teringat akan awal pertemuannya dengan Azka, dimana keduanya merupakan teman satu kampus dan satu jurusan yaitu manajemen keuangan, Hanya saja mereka beda kelas. Rahma yang merupakan mahasiswi terbaik di kampus menjadi pusat perhatian dan menjadi rebutan para mahasiswa.
Aska pun merasa tertarik dan mencoba mendekati Rahma, hingga akhirnya Rahma jatuh Cinta pada Aska dan mereka berpacaran.
Setelah Rahma mengenalkan Aska kepada kedua orang tuanya, mereka langsung melarang Rahma untuk melanjutkan hubungannya. Entah kenapa kedua orang tua Rahma memiliki firasat yang tidak baik pada Aska.
Tapi Rahma tidak mundur, dia tetap mempertahankan hubungannya dengan Aska. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menikah, awalnya kedua orang tua Rahma tak merestui nya, namun Rahma terus membujuknya hingga kedua orang tuanya memberikan restu.
"Andai dulu aku menuruti kedua orang tuaku, mungkin ini semua tidak akan pernah terjadi pada hidupku." Gumamnya lalu ikut terlelap bersama putrinya.
***
Sementara di tempat lain, Bagas berniat untuk memberikan kejutan kepada calon istrinya. Dengan menggunakan motornya bagas menuju tempat kost Sintia calon istrinya.
Ya saat ini Bagas dan Sintia sedang merantau ke kota, Bagas dan Sintia berkerja sebagai buruh pabrik di tempat yang berbeda.
Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit, akhirnya Bagas sampai di kosan Sintia.
Bagas turun dari motor setelah memarkirkan motornya di depan teras kosan Sintia.
Tok tok tok
"Assalamualaikum?"
Bagas mengetuk pintu kosan Sintia dan mengucap salam beberapa kali, namun tidak ada jawaban.
"Apa Sintia sedang tidak ada di kosan ya, coba saya telpon aja deh" Gumam Bagas sembari mengambil benda pipih didalam saku celananya.
Bagas pun segera menghubungi Sintia, namun dering ponsel Sintia terdengar.
"Itu suara ponsel Sintia, berarti dia ada didalam, dan aku lihat juga sandal Sintia ada di rak"
"Hahahahaha" Terdengar riuh tawa dari dalam kost Sintia.
Bagas yang mendengarnya merasa bingung karena bukan hanya tawa Sintia yang terdengar, melainkan ada suara seorang laki laki juga dari dalam
"Sintia, sedang bersama siapa dia, sepertinya ada suara laki laki juga" Gumam Bagas sembari perlahan menekan handle pintu.
Ceklek
"Pintunya tidak dikunci, apa aku masuk saja ya" Gumam Bagas lagi seraya membuka pintu pelan.
Entah kenapa tiba tiba perasaan Bagas jadi tidak enak, dan jantungnya berdegub kencang, dengan hati hati Bagas masuk kedalam kamar kost Sintia.
Alangkah terkejutnya Bagas mendapati Sintia sedang bersama seorang laki laki yang tak asing baginya dalam satu ranjang.
"Sintia" Panggil Bagas dengan suara agak tinggi
"Ba ba Bagas" Kaget Sintia
Dengan langkah gontai Bagas mendekati ranjang tempat Sintia dan Rayyan berada.
"Brengsek kau" Teriak Bagas dan langsung mencengkram kaos singlet yang di kenakan oleh Rayyan
Bugh bugh bugh
Bagas tak kuasa menahan amarahnya dan memukuli Rayyan, Rayyan pun tak tinggal diam, Rayyan membalas pukulan dari Bagas, terjadilah baku hantam antara Bagas dan Rayyan.
"Hentikan Bagas" Teriak Sintia mencoba melerai Bagas dan Rayyan, namun tak membuat Bagas dan Rayyan berhenti. Hingga akhirnya Rayyan tak sanggup lagi melawan Bagas.
Mendengar suara keributan dari salah satu kamar kost, satpam yang kala itu sedang ronda pun bergegas lari dan berusaha melerai perkelahian antara Bagas dan Rayyan.
Hingga akhirnya Yusuf salah satu teman Bagas yang memang tinggal di salah satu kamar kost itu datang dan langsung memegangi Bagas untuk menghentikannya memukuli Rayyan.
"Hantikan Bagas, jangan seperti ini, semua bisa kita bicarakan baik baik" Ucap Yusuf sambil memegangi Bagas agar tak memukuli Rayyan
Bagas pun berhenti dan terdiam sejenak dengan mengatur nafas untuk menghilangkan amarahnya.
Sintia dan satpam pun segera menghampiri Rayyan yang sudah tak berdaya dengan luka lebam di wajahnya.
"Pernikahan kita batal Sintia" Ucap Bagas lalu melepaskan cincin pertunangannya dan melemparnya di hadapan Sintia dan bergegas pergi.
Sintia yang mendengar itu pun segera bangun dan mendekati Bagas.
"Tidak Bagas, jangan lakukan ini" Ucap Sintia saat mengejar Bagas.
"Bagas dengarkan penjelasanku dulu" Teriaknya lagi
"Aku mohon bagas jangan seperti ini, aku tau aku salah tapi pliss jangan batalkan pernikahan kita, aku minta maaf bagas, aku khilaf" Ucap Sintia berusaha menahan Bagas agar tak melajukan motornya, namun Bagas tak menghiraukannya dan tetap melajukan motornya.
"Tunggu Bagas, aku mohon hentikan Bagas, kita bisa bicarakan baik baik Bagas" Ucap Sintia lagi dengan berusaha menahan laju motor Bagas.
Hingga motor Bagas menjauh Sintia pun jatuh menatap kepergian Bagas.
"Hiks hiks hiks" Tangis Sintia pun pecah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
momnaz
menarik... setelah sekian lama cari² kisah yg sederhana,,, karena udah teramat bosan sama CEO ceo an...yg galak dan dingin tapi bucin ala..ala korea
2024-07-20
2