"OM... KAMU MENGATAI SAYA OM? ah sudahlah, saya tanya kenapa kamu memeluk saya tiba tiba, padahal saya tidak kenal dengan mu"ujar Angkasa dengan tidak suka.
"Saya berpikir tadi om itu kekasih saya, jadi saya peluk aja om nya tapi btw om tampan banget.." ucap Bella yang tidak lepas untuk menatap wajah Angkasa yang mulai terlihat sangat marah.
Arrabella yang salah peluk orang jadi simbol pertengkaran dengan seorang pria yang bernama Angkasa elbar dharma.
Seorang anak pengusaha terkenal, bukan itu saja dikenal dengan ketampanan nya. Memiliki seorang kekasih idol penyanyi bernama Keyla Salsabila. Karena sebuah kejadian mengharuskan nya menikahi seorang Arrabella Shafira.
Bagaimana lika liku kisah percintaan diantara ketiga nya, yuk simak cerita ku 🥀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon utayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
"Angkasa siapkan dirimu, kau akan bertemu dengan calon istri mu."
"Baik papa."
Angkasa langsung berjalan masuk ke kamar untuk bersiap siap, tetapi terlebih dahulu ia menelpon Pluto untuk mengetahui kabar pelayannya itu. Belum beberapa menit suara seseorang terdengar dibalik ponsel.
"Angkasa bagaimana?" tanya Pluto sehingga Arrabella yang duduk di hadapan nya itu mendegar bahwa yang menelpon ialah angkasa.
"Papa, mama akan menikahkan aku ." jawab Angkasa dengan helaan napas yang begitu berat .
"lalu kau menerimanya ?"
"Mau apalagi, mama sakit karena memikirkannya ."
"Berarti kau akan menikah dengan pilihan kedua orang tuamu." Sesekali Pluto menatap wajah Arrabella terlihat jelas ada raut yang berbeda tercetak di sana.
"Oh ya, di mana Arrabella apa dia sudah kau bawa ke apartemen ku ?" tanya Angkasa mengalihkan pembicaraan nya.
"Dia sedang bersamaku, dia ada di depanku. Apa kau mau berbicara dengan nya ?"
"Tidak, aku akan tutup telponnya. Kau jagalah dia sampai aku kembali ke Indonesia." Ujar Angkasa membuat Pluto tersenyum begitu sinis dengan sifat angkasa yang berbeda.
"Apa kau mulai mencintainya sampai kau harus menitipkannya bersamaku." Pluto sedikit menggoda sekretaris sekaligus sahabat kecilnya.
"Aku tidak mencintai nya, untuk apa aku mencintai nya! ya, aku.. aku hanya kasihan saja padanya karena ia tidak punya rumah selain rumahku.. sudahlah aku tutup." Angkasa pun memilih menutup ponselnya dengan mengusap wajah nya .
Ia memilih merebahkan tubuhnya, kembali duduk setelah mengingat sesuatu.
"Astaga, aku lupa untuk bersiap-siap." gumamnya, ia sedikit merasa salah tingkah mengingat ucapan Pluto terhadap nya.
...
sementara Pluto hanya saling terdiam dengan Arrabella, mereka sekarang berada di kafe setelah perjalanan panjang mereka dari Jepang ke Jakarta.
"Aku boleh bertanya kepada mu?" Pluto mulai bersuara setelah keheningan diantara mereka terjadi.
"Mau bicara apa?" tanyanya menatap wajah Pluto, membuat Pluto menyadari akan tatapan mata Arrabella terlihat jelas tidak ada birahi kehidupan disana lagi.
"Seperti nya ada sesuatu yang terjadi padamu dan angkasa saat di Jepang, kau jujurlah padaku apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Pluto semakin mulai penasaran, hatinya sejak berada di pesawat ingin menanyakannya tapi ia tidak memiliki keberanian ditambah raut wajah Arrabella yang murung.
Arrabella menggelengkan kepalanya.
"Tidak ada. " ujar Arrabella singkat dengan suara begitu lemah.
Bahkan, salah seorang menghampiri mereka dan itu di sadari Pluto laki laki itu terdiam.
"Dengan nona Arrabella ." Arrabella pun menoleh pada seseorang itu.
"siapa?"
"Bisakah anda ikut kami, tuan kami ingin bertemu dengan anda ." ujar salah seorang pria berkacamata hitam .
Arrabella, tidak menolaknya sedikitpun ia membiarkan dua pria yang tidak dikenalinya itu membawanya pergi.
"Hey tunggu!" Pluto pun menarik lengan Arrabella. "Kalian siapa beraninya membawa dia, tanpa meminta izin dari ku?!" bentak Pluto, menghempaskan tangan dua orang asing itu dari Arrabella.
"Maaf tuan, ini perintah dari tuan Gibran jadi saya harap anda jangan ikut campuri urusan kami." ujar pria berkacamata hitam itu menyentak tangan Pluto dari Arrabella.
"Hadang dia." perintah pria berkacamata hitam.
Pria lainnya pun menahan pergerakan Pluto yang baru menyadari siapa itu Gibran . Tapi setiap manusia tidak ada satu namanya Gibran, kemungkinan besar Gibran yang lain bukan papa dari angkasa ?
Arrabella pun di bawa pergi dengan di gotong oleh dua pengawal itu.
"Lepaskan aku!" Pluto menghempaskan lengan kekar dari pria yang menahannya itu.
Mereka pun melepaskan nya.
"Eehh kalian, Gibran siapa yang dimaksud temanmu itu ?" tanya Pluto dengan muka datarnya.
"Tentu saja gibran elbar dharma."
Pluto begitu sangat terkejut, "Om gibran untuk apa menyuruh pengawalnya untuk membawa Arrabella ?" gumam Pluto, pupilnya membulat sempurna. "Atau jangan-jangan, om gibran mau nikah lagi ?!" pekik nya.
Bersambung ~
JANGAN LUPA VOTE
KOMENTAR
LIKE
GIFTTT
permintaan update ❤️
