NovelToon NovelToon
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:19k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia bukan pembunuh, namun dia di cap sebagai pembunuh oleh pria yang menjadikannya istri atas dasar dendam. Adiknya yang meninggal terjatuh dari atas gedung, dan menjadikan Laras sebagai tersangka pembunuhnya.

Kehidupan pernikahan yang tidak seperti Laras bayangkan. Hanya penuh dengan penderita dan siksaan. Namun, Laras tidak bisa terlepas dari Lin sampai dia puas melampiaskan dendamnya.

"Aku akan membuatmu menderita, sampai kau memilih untuk mengakhiri hidupmu sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kata Maaf Yang Terlambat

Lin terbangun saat hari sudah hampir siang, bahkan dia tidak berniat pergi ke Kantor saat ini. Dia masih memeluk baju milik Laras semalaman, dan tidur di kamar yang ditempati oleh istrinya itu.

Saat dia bangun dan terduduk di atas tempat tidur, Lin kembali menatap baju Laras di tangannya. Rasanya begitu sesak dan sakit sekali ketika dia mengingat perlakuannya pada Laras. Bagaimana bisa dia menyakiti wanita yang dia cari selama ini.

"Laras, kenapa tidak kembali lagi? Aku tidak akan menyiksamu lagi, tolong beri aku kesempatan" lirihnya.

Air mata kembali menetes mengenai baju Laras dalam genggamannya. Nyatanya begitu sakit yang dia rasakan. Dia sendiri yang telah membuat gadis masa kecilnya pergi begitu saja. Meninggalkannya sampai sekarang dia saja tidak tahu harus melakukan apa.

"Maafkan aku"

Entah pada siapa dia berucap, karena jelas perkataan maaf itu tidak akan berguna lagi ketika dia saja sudah tidak bisa melihat lagi wanita yang dicintainya. Penyesalan pun sudah tidak berguna, karena Laras jelas sudah pergi dan entah dimana dia sekarang.

Lin turun dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar. Sepertinya dia harus mencari tahu semua tentang Laras. Dengan wajah kusut dan pakaian yang kacau, bahkan Lin tidak sempat ganti baju dan mandi. Dia hanya cuci muka saja dan langsung pergi ke rumah Viona. Rumah yang masih dia ingat jika itu adalah rumah gadis masa kecilnya. Meski suasana rumah itu sudah mulai berubah, karena mungkin banyaknya renovasi.

"Kak Lin?"

Viona begitu terkejut melihat kedatangan Lin siang ini. Bahkan dia melihat penampilan pria itu yang sangat jauh berbeda dari biasanya. "Kak Lin kenapa? Ada apa tiba-tiba datang kesini? Padahal aku mau menemui Kakak di Kantor untuk makan siang bersama hari ini"

Tatapan Lin yang awalnya menunduk, kini dia mendongakan wajahnya dan menatap Viona dengan tajam. Tentu saja membuat gadis itu langsung terdiam ketakutan. Dia sering melihat tatapan ini ketika Lin sedang marah pada Laras. Dan sekarang kenapa tatapannya bisa tertuju padanya.

"Ada apa Kak?" tanya Viona dengan sedikit gugup.

Lin memegang bahu Viona dan mencengkramnya dengan kuat. Tatapannya semakin tajam menusuk. "Katakan padaku, ada hubungan apa kau dengan Laras sebenarnya? Kenapa kau bisa tinggal di Rumahnya?"

Viona terdiam seketika, dia mulai bisa memahami kenapa Lin tiba-tiba datang dan menatapnya seperti itu. Pria itu sudah mengetahui semuanya, dan sekarang Viona jadi bingung harus bagaimana dia menjelaskan semuanya.

"Kak, aku bisa jelasin semuanya. Ini semuanya tidak seperti yang dibayangkan. Apa yang Kak Laras bicarakan pada Kakak pasti sebuah kebohongan. Dia memang tinggal disini, tapi dia bukan saudaraku"

Lin tersenyum tajam mendengar itu, tangannya beralih pada leher Viona dan mencengkramnya dengan kuat. "Jika dia memang tinggal disini, mau itu saudaramu atau bukan. Kenapa saat pertama kali bertemu, kau seolah tidak mengenalnya. Kebohongan apa yang sedang kau mainkan? Bahkan Laras tidak pernah bicara apapun, dan aku bisa tahu sekarang siapa yang berbohong!"

Wajah Viona sudah merah padam, dia memegang tangan Lin dan berusaha melepaskan cengkraman tangan itu di lehernya. Bahkan dia sudah merasa sesak nafas sekarang.

"Lepaskan aku Kak" ucap Viona dengan terbata.

Lin hanya tersenyum, dia melihat wajah Viona yang merah padam itu. Namun, entah apa yang terjadi saat tiba-tiba dia melihat bayangan Laras yang sering dia siksa seperti ini. Tatapan matanya yang memohon meminta belas kasihan. Bibirnya yang seolah ingin berucap, namun tidak bisa. Lin tertegun dengan bayangan itu dan langsung melepaskan cengkraman tangannya dari leher Viona. Gadis itu jatuh terduduk ke atas lantai dengan terbatuk-batuk.

Lin berjongkok di depan Viona yang masih mengatur nafasnya. Wajahnya saja masih begitu memerah. "Aku tidak akan pernah melepaskan orang yang berbohong padaku!"

Lin berlalu pergi dari sana, masuk ke dalam mobilnya. Lin memukul kemudi dengan penuh amarah. Bayangan wajah Laras yang begitu terluka dan lemah, membuat Lin benar-benar merutuki kebodohannya saat ini. Bahkan saat dia melakukan kekerasan itu pada Laras, dia tidak pernah merasa kasihan pada istrinya itu. Dan sekarang, dia menyesali semuanya. Namun sudah terlambat.

"Maafkan aku Laras, aku memang suami yang jahat. Tolong kembali dan izinkan aku memperbaiki semuanya"

Air mata menetes begitu saja, entah sudah berapa kali dia meneteskan air mata sejak kepergian Laras. Rasa penyesalan yang semakin besar dan sekarang dia juga semakin terluka karena sadar penyesalannya sudah sangat terlambat.

"Ya Tuhan, kenapa aku bisa sebodoh ini dan melukai istriku sampai seperti itu"

Lin menyandarkan kepalanya di kemudi mobil. Hanya memikirkan tentang Laras dan semua yang dia lakukan pada istrinya saat itu. Bagaimana mungkin dia bisa melupakan semuanya saat ini. Ketika Laras menatapnya dengan begitu penuh luka, namun tidak pernah LIn pedulikan saat itu.

"Maafkan aku"

Lagi, entah kata maaf yang dia tujukan pada siapa saat ini. Karena nyatanya dia tidak bisa langsung mengungkapkan perkataan maaf itu pada istrinya. Laras yang sudah terlanjur pergi dan lelah dengan semuanya.

*

"Aku harus menemuinya Sayang, aku yakin dia sedang gila sekarang"

Nara yang yang sedang mengambilkan makan malam untuk suaminya, langsung menghembuskan nafas pelan. "Terserah kamu saja. Tapi jangan pernah mengatakan keberadaan Laras. Aku tidak mau kalau sampai Laras kembali lagi padanya"

Zayyan menghela nafas pelan. "Jangan seperti itu. Kau juga tahu bagaimana aku begitu kacau saat kau tiba-tiba pergi begitu"

Nara terkekeh pelan, tentu saja dia ingat tentang dirinya yang dulu pergi meninggalkan Zayyan. "Tapi 'kan kamu tidak pernah melakukan kekerasan apapun padaku. Kamu hanya melakukan sebuah kebohongan padaku. Tapi situasi Laras saat ini begitu berbeda"

Zayyan mengangguk mengerti, dia juga tidak  menyangka kalau sahabatnya itu akan begitu tega menyiksa istrinya sampai seperti itu. Zayyan juga belum sepenuhnya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi diantara Lin dan Laras sampai mereka bisa menikah.

"Makan dulu saja" ucap Nara.

Zayyan mengangguk, pada saat itu Laras datang menghampiri mereka. Laras terlihat sangat lesu dan pucat. Di lehernya dan beberapa anggota tubuhnya juga masih ada bekas luka.

"Ras, ayo makan dulu" ucap Nara.

Laras mengangguk, dia harus banyak bersyukur sekarang karena sudah bisa dipertemukan dengan wanita sebaik Nara.

"Iya Nar, terima kasih"

"Kamu jangan segan-segan, kalau ada apa-apa cerita saja sama kami. Pasti kami akan berusaha bantu kamu" ucap Nara.

Laras mengangguk, bisa dibantu untuk keluar dari rumah suaminya saja sudah cukup bagi Laras. Karena selama ini dia juga bingung harus pergi kemana jika dia ingin keluar dari rumah suaminya. Dan akhirnya dia bertemu dengan Nara dan dia yang menjadi tempat pulang untuk Laras saat ini.

Bersambung

1
Pujiati Astuti
pasti hatimu makin lega kan Lin setelah mendengar apa yang oma mu katakan
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh senangnyaaa oma dah ngrestuin laras ma lin,,,smoga gk ada masalah lagi ya,,,
Pujiati Astuti
hati² Laras bisa² bangun pagi kamu ngak bisa jalan karena hukuman si Lin 😁😁😁🤭🤭🤭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
bahagia slalu kalian,,,smoga gk di kasih rintangan lagi ma othor ya,,,
Pujiati Astuti
pengacara Lin sudah ter,,,,, ter,,,,, sama Laras 😁😁🤭🤭

lanjut kak tetap semangat 💪💪💪
Pujiati Astuti
dulu cucunya sekarang omanya semangat ya Laras buat meluluhkan dan mendapat kan restu dari oma
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
sungguh berat ya ras unt kmu bahagia,,,masih ada rintangan lagi yg harus kamu hadapi,,,
Fera Susanti
konflik baru
Pujiati Astuti
tukang bener si oma meminta Lin menceraikan Laras, apa yang akan Lin lakukan ya menurutin permintaan si oma atau menolaknya ya 🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
waduh apakah Lin akan dipisahkan dari Laras sama omanya 🤔🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
akhirnya Loh sudah bisa melihat Laras dan bertambah lagi suami bucin selain Zayyan 😁😁😁
Olvin Doe
Biasa
Olvin Doe
Buruk
Nita.P: Terima kasih atas penilaian anda terhadap novel saya. semoga jika nanti anda membuat karya, tidak ada yang menilai dengan bintang satu seperti ini ya..
total 1 replies
Pujiati Astuti
lanjut kak tetap semangat upnya 💪💪💪
Pujiati Astuti
lanjur kak semangat 💪💪
Pujiati Astuti
yang dipanggil sayang sama suaminya malah bengong 🤭🤭🤭
Pujiati Astuti
semangat kak
Pujiati Astuti
lanjut kak 💪💪💪
Pujiati Astuti
sudah begini aja baru sadar kalau kalian sudah jahat sama Laras, mangkanya jadi orang tua itu jangan pilih kasih pak semua anak itu sama jangan dibeda²kan
Pujiati Astuti
ayo Rama dan Dimas bantu Lin dan Laras buat bersatu jangan sampai. mereka berpisah,,,,,,

lanjut kak tetap semangat 💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!