Mencintai Ipar Ku Sendiri

Keesokan harinya mereka sudah berkumpul di ruang makan dan akan menikmati sarapan bersama. Lia Putri sudah sejak pagi membantu mertua nya menyiapkan makanan untuk seisi rumah. Mereka menikmati makanan dengan sesekali mengobrol santai.

"Selesai sarapan aku mau ngomong sebentar." ucap Daniel ketika dia tengah menikmati makanannya.

Semua mata memandang ke arah Daniel. Dan semua berpikir bahwa Daniel akan membicarakan tentang dirinya dengan Lia. Semua pun mengiyakan permintaan Daniel.

Selesai sarapan anak-anak Yohanes sudah mulai bermain bersama, Lia Putri dan Bu Dina membersihkan meja makan dan mencuci piring kotor, sedangkan para lelaki sudah berada di ruang keluarga mereka menunggu Lia Putri dan Bu Dina menyelesaikan pekerjaan mereka lebih dulu.

Semua sudah berkumpul di ruang keluarga, dengan Bu Dina dan Pak Hangga yang duduk bersebelahan, Yohanes dan istrinya juga duduk bersebelahan sedangkan Daniel berada di depan mereka.

"Apa yang mau kamu sampaikan Daniel?" tanya Pak Hangga membuka pembicaraan mereka.

Daniel menatap mereka satu persatu, sejak semalam dia sudah memutuskan akan berbicara jujur kepada keluarganya. Dan apapun nanti konsekuensi yang akan dia terima Daniel akan menerimanya dengan lapang dada. Daniel menghembuskan nafas berat, dia harus bisa menyelesaikan kesalahannya hari ini dari pada nanti akan menjadi bebannya ketika menjalin hubungan dengan orang baru.

Lia Putri menatap Daniel dengan penuh tanya, dia juga merasa takut apa yang akan kakak iparnya katakan itu adalah kebenaran tentang apa yang mereka sembunyikan selama ini. Karena Lia Putri juga bersalah, dia tidak menolak Daniel dengan keras waktu itu tetapi justru hanya pasrah dan seakan menikmati.

"Sebelumnya Daniel minta maaf sama Papa, Mama dan Yohanes." ucap Daniel membuka pembicaraan.

Deg!.

Sepertinya perasaan Lia Putri tidak salah, pasti Daniel akan mengatakan tentang mereka. Lia Putri terus menatap Daniel dan merasa ditatap Daniel pun melihat ke arah Lia Putri. Sekilas dia bisa melihat Lia Putri menggelengkan kepalanya perlahan seakan memberikan tanda bahwa dia melarang Daniel untuk berkata jujur.

"Minta maaf kenapa?" tanya Bu Dina penasaran dan tidak sabar.

"Aku dan Lia Putri pernah melakukan kesalahan terbesar." ucap Daniel perlahan tetapi masih bisa di dengar oleh semuanya.

Seketika mereka yang berada di sana pun menatap Daniel dan Lia Putri bergantian dengan mengerutkan kening karena merasa tidak paham dengan ucapan Daniel. Sedangkan Lia Putri hanya memejamkan matanya dan tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti.

"Maksudnya apa Mas?" tanya Yohanes akhirnya membuka suara karena ternyata ada sangkut pautnya dengan istrinya.

"Maaf Yohanes aku pernah melakukan hal itu dengan istrimu." jawab Daniel dengan menatap sendu Yohanes karena merasa bersalah.

"Apa???" teriak Yohanes dengan bangkit berdiri karena merasa terkejut dan tentu saja dia tahu apa yang dimaksud oleh Kakaknya.

Yohanes menatap istrinya yang sejak tadi hanya menundukkan kepala dan memejamkan mata. Karena memang dia bersalah sehingga dia hanya bisa diam.

Sedangkan kedua orang tuanya terlihat sangat shock mendengar kejujuran dari Daniel. Mereka tidak menyangka bahwa anak dan menantu bisa berbuat seperti itu.

"Aku yang salah, waktu itu aku menginap di rumah kamu dan kamu gak ada sehingga membuatku khilaf. Maafkan aku Yohanes." ucap Daniel dengan putus asa.

Karena dia tidak yakin keluarganya akan memberi maaf kepadanya apalagi kepada Lia Putri yang hanya sebagai menantu, pasti dia akan di anggap menantu yang gak bisa menjaga diri untuk suaminya.

Yohanes pun terduduk lemas di kursinya, dia memijat pelipisnya karena tiba-tiba saja dia merasa pusing. Entah dia harus melakukan apa. Di satu sisi adalah Kakaknya sedangkan di sisi lain adalah ibu dari anak-anaknya. Dan untuk bercerai pun itu tidak mungkin karena ada anak yang akan menjadi korbannya nanti.

"Ma, Pa maaf atas kesalahan ku ini, tapi aku harus berkata jujur aku terima apapun keputusan kalian nanti. Yang penting aku sudah mengatakan yang sebenarnya kepada kalian." ucap Daniel kepada kedua orang tuanya karena Yohanes hanya diam saja.

"Apa benar itu Lia Putri?" tanya Pak Hangga kepada menantunya yang hanya diam saja.

Karena Pak Hangga mencoba bersikap netral tidak akan membela anaknya sendiri jika memang anaknya yang berbuat salah. Pak Hangga ingin mendengar dari kedua belah pihak yang melakukan.

Perlahan Lia Putri menatap mereka satu persatu, dan dia menatap suaminya lebih lama karena Yohanes memang juga sedang menatapnya seakan menunggu jawaban dari Lia Putri.

"Maaf..." hanya satu kata itu yang terucap dari bibir Lia Putri, kemudian kembali menundukkan kepalanya.

"Ya sudah kita bicarakan dengan kepala dingin, jangan sambil emosi." ucap Pak Hangga menengahi karena beliau pun tidak ingin membuat anak-anaknya bermusuhan dan tidak ingin rumah tangga anaknya hancur.

"Mama pusing Pa. Mama ke kamar dulu." ucap Bu Dina bangkit dari duduknya kemudian segera meninggalkan ruang tamu dan menuju ke kamarnya tanpa menatap siapapun yang ada di sana.

Sebagai seorang Ibu tentu saja beliau merasa kecewa karena tanpa dia tahu bahwa anak-anaknya sudah berbuat jauh seperti itu. Daniel, Yohanes, Pak Hangga dan Lia Putri pun hanya bisa menatap sendu kepergian Bu Dina. Apalagi bagi Daniel dan Lia Putri, rasa penyesalannya pun semakin dalam hanya dengan melihat kesedihan di wajah Ibu mereka.

Tetapi Daniel cukup merasa lega karena dia berani mengakui kesalahannya di depan keluarganya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Enaknya di apain nih gaes Daniel dan Lia Putri? 🤭🤪

Dukung terus yah, biar semangat aku nya 😁