Artis terkenal bernama Li Nuwa, karena sebuah sekandal dia di cemooh oleh seluruh negeri.
Saat itu hari dimana bulan merah muncul, Nuwa yang duduk sendiri ditaman dekat apartemennya, dia melihat seekor kucing tengelam dalam sungai.
Dia yang bermaksud menolongnya, tiba-tiba saja kakinya seperti ada yang menarik dirinya.
"Tubuhku kenapa terasa berat? " Pikir Nuwa.
Dia lalu yang merasa tenggelam, dia berusaha terus berenang sekuat tenaga dan akhirnya muncul kepermukaan.
Dia merasa ke binggungan ada banyak orang didepannya dengan pakaian zaman dulu dan mereka semua merasa khawatir dengan dirinya.
Lalu dia menyadari kalau tubuhnya membengkak alias gemuk dan itu membuat Nuwa jadi bingung.
Apa yang sudah terjadi pada Nuwa?. kenapa dia berada di tubuh gadis gemuk?
akankah Nuwa bisa menemukan kedamaian hatinya saat melakukan perjalanan waktu?
bagaimana kisah selanjutnya saat Nuwa berada di tubuh Qiao feng?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ms. simple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perayaan pesta lampion.
Semua orang yang melihat itu menjadi khawatir dengan Qiao feng, terutama Wei dia ingin menghampiri nona nya dihentikan oleh kedua pengawal mereka karena bahaya jika mendekat Qiao feng sekarang.
Kereta kuda itu pun berhenti tepat didepan Qiao feng, Qiao feng yang juga ketakutan tidak berani melihat dia hanya menutup matanya.
"Apa aku juga akan berumur pendek lagi di dunia ini? " Pikir Nu wa.
Qiao feng pun membuka matanya setelah mendengar suara yang meneriaki dirinya.
"Jangan berhenti ditengah jalan seperti itu!, apa kamu mau mati? " Ucap Wu dengan berteriak keras sambil marah-marah.
Tiba-tiba Wei datang menghampiri Qiao feng, yang mengambil nafas lega karena tidak terjadi kecelakaan pada dirinya.
Wei pun marah kepada Wu yang seenaknya marah-marah pada Qiao feng.
"Justru kamu yang bersyukur diselamatkan dari dosa oleh nona ku, karena hampir saja kereta mu itu menabrak anak kecil dipinggir jalan ini" Ucap Wei dengan marah-marah kepada Wu.
Qiao feng yang tidak perduli dengan amarah dari Wu, dia lebih memilih menyelamatkan anak kecil tersebut.
"Kamu tidak apa-apa? " Tanya Qiao feng.
"Kakiku sakit" Jawab anak kecil itu dengan memegangi kakinya.
"Pengawal!" Panggil Qiao feng pada salah satu pengawal mereka.
"Iya, nona" Jawab salah satu pria pengawal Qiao feng.
"Tolong antar anak ini ke orang tuanya, sebelum pulang bawa dia ke tabib untuk mengobati lukanya" Perintah Qiao feng.
"Baik nona" Jawab tegas pengawal tersebut.
Pengawal itu lalu menggendong anak itu, tapi sebelum pergi dia sudah diberikan uang oleh Qiao feng untuk berobat ke tabib.
Qiao feng lalu menoleh kearah Wei yang terus bertengkar dengan Wu, dia lalu menghampiri mereka.
"Wei, sudahlah sebaiknya kita melanjutkan perjalanan kita" Ucap Qiao feng dengan tenang.
"Tapi nona, pria ini malah nyolot tidak mau minta maaf pada kita! " Seru Wei dengan kesal.
"Minta maaf katamu, kamu yang mengganggu perjalanan kami. Seharusnya kamu yang minta maaf! " Ucap tegas Wu.
Qiao feng yang mulai terpancing amarahnya, mendekati Wu yang masih berada duduk di kursi depan kereta.
"Tuan muda, bisa kita bicara baik-baik tanpa emosi! " Permintaan Qiao feng dengan sopan dan lembut.
Wu yang melihat Qiao feng yang bersikap seperti itu, dia dengan tenang menuruti permintaan Qiao feng.
"Seharusnya nona beri pelajaran sama pelayan mu itu, sopan santun dan kelembutan seperti nona! " Ucap Wu sambil turun dari kereta.
"Yang harus diberikan pelajaran bukan pelayanku tapi dirimu, br#$$$@" Ucap Qiao feng dengan memaki sambil meninju wajah Wu dengan keras.
"Aww! " Suara teriakan kesakitan Wu, yang sambil memegangi mata kirinya.
Ye lu, yang dari tadi diam mendengar keributan itu. Tiba-tiba dia keluar dengan membuka tirai keretanya, dan melihat perkelahian Wu dengan wanita itu.
"Wu, kenapa berisik sekali? " Tanya Ye lu.
Wu pun mengadu pada Ye lu kalau, dia dipukul oleh Qiao feng.
"Gadis itu berani memukul mataku, lihat ini! " Ucap Wu sambil menunjukkan matanya yang merah.
Ye lu melihat itu menahan tawa, setelah melihat kondisi sahabatnya itu.
"Siapa yang berani memukulmu?, hehe! " Tanya Ye lu dengan tertawa kecil.
"Dia! " Seru Wu, sambil menunjuk kearah Qiao feng.
Qiao feng yang membelakangi Ye lu, dia pun menoleh kearah Ye lu.
Betapa terkejut nya dirinya bertemu dengan Qiao feng disini, dan dia juga yang berani memukul sahabatnya itu.
"Aku yang memukul pengawal mu itu! , seharusnya dia kamu mengajarinya sopan santun pada wanita. Sebelum berani memarahi pelayanku" Ucap Qiao feng yang marah.
Ye lu hanya memandang Qiao feng, tanpa memperdulikan kata-kata Qiao feng. Dia hanya termenung melihat Qiao feng yang sedang marah.
"Saat marah, dia tambah cantik! " Suara hati Ye lu.
Qiao feng yang merasa, tidak dihiraukan oleh Ye lu. Dia menjadi marah dan menginjak kaki nya.
"Aww! " Seru Ye lu, sambil menahan rasa sakit di kakinya.
"Lihat.., gadis pemarah ini! " Seru Wu yang melangkah maju.
"Apa kamu mau memukul wanita? " Tanya Wei yang sudah terlalu kesal saat melihat Wu.
"Sudah hentikan!" Seru Ye lu.
Wu pun terdiam dengan wajah yang ditekuk, mau tidak mau dia harus mematuhi perintah atasannya tersebut.
"Maafkan saya nona karena sikap dari anak buah ku ini" Ucap Ye lu dengan menundukkan kepalanya.
"Bagus, kalau kamu mengaku salah. Wei! " Ucap Qiao feng sambil memanggil Wei.
"Ya nona" Jawab Wei.
"Kita lanjutkan perjalanan ini, dan kita tidak perlu lagi bertemu dengan mereka" Ucap Qiao feng yang masih kesal pada mereka.
Mereka bertiga lalu berjalan menjauh dari kereta mereka.
"Wu, gaji satu bulan mu akan aku potong! " Ucap Ye lu.
"Apa!, tapi untuk apa? " Ucap Wu yang bingung.
"Karena kamu kalah taruhan" Jawab Ye lu.
Wu pun terdiam memikirkan ucapan dari Ye lu tadi, lalu dia ingat dengan taruhannya kemarin pada Ye lu.
"Maksudmu nona itu, yang sudah menolong mu! " Seru Wu yang kaget.
"Iya, dia" Jawab Ye lu dengan senyum.
"Kalau dia yang menolong mu, itu berarti dia adalah Hua Qiao feng! " Ucap Wu yang terkejut untuk kedua kalinya.
Wajah Wu langsung lesu, karena uangnya bulan ini sudah habis.
"Ayo cepat kita ke keluarga Hua, aku tidak mau nenek Hua menungguku" Ucap Ye lu yang tidak sabar bertemu dengan keluarga jauhnya.
_____________________________
Hubungan Ye lu dengan keluarga Hua adalah saudara jauh dari permaisuri pertama yaitu ibu Ye lu.
Sebenarnya yang akan menjadi suami Qiao feng adalah Ye lu.
Ibu Ye lu yang senang dengan sikap Qiao feng kecil, dia pun mengusulkan pada kaisar agar putra nya saat dewasa menikah dengan Qiao feng.
Dan kaisar menyetujui permintaan permaisuri tersebut. Tapi takdir berkata lain, setelah permaisuri meninggal Ye lu gelarnya sebagai putra mahkota diambil oleh saudaranya begitu juga dengan Qiao feng.
Setelah berusia 11 tahun Ye lu memilih tinggal di Dun ming, sampai sekarang sebagai jenderal.
Saat sedang berjalan menikmati pesta lampion dikalangan rakyat, Qiao feng mulai mengingat Ye lu.
"Aku seperi pernah bertemu dengan pria yang barusan turun dari kereta" Ucap Qiao feng dengan mengingat-ingat.
"Mana mungkin nona!, dia itu jendral besar dan anda juga selama ini tidak keluar rumah. Mana mungkin anda kenal dengan Jendral Ye lu" Ucap Wei yang tidak percaya dengan ucapan Qiao feng.
"Jadi maksudmu?, pria itu adalah pangeran terbuang Ye lu! " Ucap Qiao feng dengan kaget.
"Iya, itu dia! " Jawab tegas Wei.
Setelah itu Qiao feng dengan pelayannya menikmati pesta lampion dikalangan rakyat, setelah menikmati perayaan ditengah kota Dun ming mereka semua kembali dikediaman keluarga Hua.
makin seru....
ye lu di buat cembukur siap2 kena hukuman nh