NovelToon NovelToon
The Mask Painter

The Mask Painter

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / spiritual / Iblis / hantu
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Asha Krajan

Odessa adalah pelukis topeng yang melanjutkan karir dari leluhur ayahnya.

Keluarganya memiliki sebuah toko topeng kecil yang buka di sebuah gang sepi yang jarang didatangi oleh pengunjung, pada awalnya Odessa tidak mengerti sama sekali mengapa keluarganya harus berjualan dan membuka toko di tempat yang sepi orang lewat.

Namun setelah Odessa mengambil alih bisnis itu, ia mengerti alasannya.

'Mereka' tidak menyukai tempat yang ramai.

Ya, yang Odessa layani sama sekali bukan manusia, melainkan 'mereka' jiwa yang tersesat atau pun arwah yang terjerat oleh masalah di bumi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asha Krajan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Menginap

     Odessa mengangguk menyeringai menatap Amir, "Ya, ini aku. Amir." Mendengar namanya keluar dari mulut gadis itu membuat sudut mata Amir berkedut, ia mendengus kesal. "Kenapa kamu bisa ada di sini?" Amir bertanya dengan sinis, namun di saat berikutnya kepalanya dipukul oleh ibunya dan dipelototi.

"Jangan berbicara seperti itu!" Ibu Amir berkacak pinggang dan menatap putranya dengan tajam, mata Amir terbelalak tidak percaya. Amir tidak pernah terpikir sama sekali bahwa ibunya yang selama ini selalu memanjakannya dan tidak pernah memukulnya akan memukul untuk pertama kalinya hanya karena seorang gadis!

"Ibu … bagaimana kamu bisa…"

"Baiklah, hentikan semua ini." Ayah Amir menggelengkan kepalanya dan mengerutkan kening menatap Amir, "Jangan bertindak tidak sopan, lagi pula gadis ini satu-satunya orang yang mungkin bisa menolongmu nak."

"Apa?" Amir menatap ayahnya kaget, ia beralih menatap Odessa yang menatapnya dengan seringai bangga. Ibu Amir mengangguk menatap putranya, "Ya, aku dengar bahwa kalian pernah berjumpa sebelumnya dan Amir, kamu pasti mengenal Odessa, kan?" Amir mengangguk.

"Amir, Odessa adalah seorang penjaga yang memiliki tanggung jawab untuk melindungi wilayah di negeri kita." Jelas Ayah Amir dengan serius, "Ayah pikir mungkin ini satu-satunya cara terakhir untuk membantumu melepas semua ini, keadaanmu sudah sangat parah karena iblis yang mengikutimu. Kali ini bukan hanya mimpi, kamu bahkan sampai-sampai kerasukan dan kehilangan ingatan."

Amir terdiam mendengar ucapan ayahnya, namun ia sedikit kaget dan linglung ketika mendengar kalimat terakhir, "Kerasukan…?"

Odessa mengangguk, "Ya, sebelumnya kamu kerasukan bahkan hampir meluluhlantakkan kota A ini." Odessa menatap Amir dengan serius, "Aku tidak bercanda, jika kamu ingin tahu bahkan iblis di tubuhmu sebelumnya menggunakan tubuhmu untuk mengundang makhluk-makhluk halus dalam satu kota ini dan memberi makan mereka dengan darahmu."

Mata Amir terbelalak, ia tidak bisa berkata-kata karena ia terlalu terkejut bahwa keadaannya memang sudah separah itu. Mau tidak mau Amir teringat akan ramalan yang dibuat oleh kakek tua ketika ia terlahir beberapa tahun yang lalu. Takdir wadah iblis, pemusnahan jiwanya dan penghancuran dunia … apakah itu sudah dimulai dari sekarang?

Ayah Amir menghela nafas, ia mengangguk, "Ya Amir, keadaanmu sudah sangat parah. Beberapa jam yang lalu ketika aku sedang di perusahaan aku ditelpon oleh ibumu bahwa kamu saat ini dilarikan ke rumah sakit secara tiba-tiba, ketika kami datang di bangsalmu kami menemukan bahwa kamu sebenarnya sudah tidak ada dan botol infusan kamu sudah tergeletak di lantai kamar mandi. Bahkan kaca di kamar mandi telah dipukul hingga pecah olehmu."

Odessa menatap Ayah Amir dan memikirkannya juga, "Jadi pecahan kaca di kaki sebenarnya bukan hanya karena dari menginjak kacamata? Tetapi juga dari kaca jendela." Ayah Amir mengangguk, "Ya, kami menemukan ada sedikit bercak darah di bekas pecahan kacanya."

Ibu Amir menghela nafas, ia menatap Amir yang tampak menatap kosong dengan khawatir. Amir mendengarkan obrolan kedua orang itu di depannya dan baru sadar bahwa memang benar ingatannya yang masih dapat ia ingat sebelum pingsan hanyalah kepalanya kesakitan dan ia melihat bahwa iblis yang mengikutinya menyeringai licik dari kaca spion di jok paling belakang mobilnya.

Setelah itu ia tidak dapat mengingat apapun lagi, bahkan apapun yang dibicarakan oleh Odessa dan ayahnya ia tidak dapat menemukannya sama sekali ia melakukan semua itu dan menjalani begitu banyak kejadian ketika ia kehilangan kesadaran.

Jadi memang benar bahwa iblis itu mengendalikan tubuhnya ketika ia pingsan?

"Mohon maaf sebelumnya kepada ayah dan ibu Amir, jika kalian tidak keberatan bolehkah aku meminta izin untuk membawa Amir menginap di rumahku sementara waktu hingga aku bisa menemukan cara agar dapat menyelesaikan kasus Amir?" Ucap Odessa dengan sopan, perhatian Amir serta ayah dan ibunya segera tertuju padanya. Amir tampak terkejut mendengar pengakuan berani dari gadis itu, mau tidak mau ia menatapnya curiga.

"Sebelumnya … aku juga perlu untuk mengamati apakah iblis di dalam tubuh Amir memiliki tanda-tanda untuk kembali muncul dan sebenarnya apa niatnya untuk mengincar Amir?" Odessa melirik Amir dengan serius, "Aku juga perlu melaporkan dan melakukan beberapa ritual pencegahan agar iblis itu tidak timbul dan merasuki Amir untuk sementara waktu ini."

Ayah dan Ibu Amir saling memandang untuk sejenak sebelum mereka akhirnya kembali menatap kepada Odessa dan mengangguk, "Baiklah, tidak apa-apa Odessa. Jika memang benar dibutuhkan untuk keselamatan dan menyelesaikan sepenuhnya kasus ini, kami tidak keberatan berapa lama pun Amir menginap, maafkan kami jika kami harus menyusahkanmu dengan mengurusi kasus dari anak kami."

Odessa tersenyum lega dan mengangguk, "Tidak apa-apa Tuan dan Nyonya, lagi pula ini juga kewajiban yang harus aku laksanakan dan tanggung jawab yang sudah lama diberikan kepadaku untuk melindungi dan membantu semua orang yang mengalami kejadian supranatural." Ayah Amir mengangguk, "Terima kasih sekali lagi, Odessa."

"Hei! Tunggu, tunggu! Kalian tidak meminta pendapatku terlebih dahulu apakah aku akan setuju atau tidak?!" Amir terbelalak tidak percaya, ia menunjuk dirinya sendiri dan memelototi Odessa. Ibu Amir tertawa kecil dan memutar matanya mengejek, "Ayolah, mengapa kamu perlu persetujuanmu? Lagi pula ini juga untuk keselamatanmu sendiri."

"Oh ya." Ibu Amir tiba-tiba berhenti, tanpa aba-aba ia langsung mencubit dan menarik telinga bagian kanan Amir dengan keras penuh amarah. "Aku dengar dari Odessa bahwa sebelumnya ia mengatakan ingin membantumu tapi kamu menolak! Apakah kamu benar-benar ingin masalah ini tidak pernah selesai? Pantas saja kamu tidak pernah menemukan jawaban bagaimana membuat semua ini selesai!"

Kepala Amir miring dan ia berteriak kesakitan ketika telinganya dijewer, "Aduh, aduh, ibu! Sakit tahu!"

"Biar kamu tahu rasa! Kamu tidak tahu betapa khawatirnya ibu mendengar kamu masuk rumah sakit!" Bukannya berhenti Ibu Amir justru meningkatkan tenaganya untuk menarik telinga Amir hingga telinga pemuda itu yang putih seperti giok menjadi merah seperti tomat.

Odessa tertawa puas meskipun ia mendapatkan tatapan tajam dari Amir, masalah pada hari itu akhirnya selesai. Odessa hanya bisa menunggu keadaan Amir menjadi lebih baik sebelum menjemput Amir untuk menginap lebih dulu ke rumahnya. Ketika Odessa akhirnya pulang ke rumahnya, ia sudah kelelahan karena tenaganya telah banyak terkuras, namun pikiran Odessa belum bisa berhenti sampai di sini.

Mau tidak mau Odessa memikirkan bagaimana caranya agar bisa menyelesaikan kasus milik Amir, ini bukan hanya tentang keselamatan Amir atau orang-orang biasa di sekitar, tapi ini juga untuk dirinya sendiri!

Meskipun award penjaga masih cukup lama, namun Odessa masih mengingat ancaman dari Boss Yama yang mengatakan bahwa jika ia tidak segera mungkin menyelesaikan kasus iblis Amir, ia mungkin akan gagal mendapatkan medali penjaga paling berbakti, dan belum lagi jika mendapatkan award Odessa bisa mendapatkan uang tambahan, mungkin saja ia bisa merenovasi rumah dan membesarkannya sedikit agar dapat lebih banyak menampung koleksi topeng arwah yang menumpuk di rumahnya.

Sekitar akhirnya dua Minggu berlalu, keadaan Amir tidak lagi terlalu parah. Kondisi darahnya sudah stabil dan normal, luka sayatan di tubuhnya juga tidak lagi terlalu sakit seperti sebelumnya, meskipun masih terlalu sakit ketika tersiram air secara langsung, namun kini Amir sudah bisa lagi mengerjakan aktivitasnya lagi secara normal.

Amir kini tidak lagi hanya berbaring di ranjang, namun juga sudah bisa duduk dan berjalan-jalan, bahkan sudah bisa makan sendiri tanpa perlu harus disuapi meskipun tangannya masih tetap gemetar ketika memegang sendok karena luka di telapak tangannya belum sepenuhnya sembuh.

Dalam waktu dekat akhirnya setelah Amir dapat keluar dari rumah sakit dalam keadaan yang stabil, Amir langsung diantar oleh supir keluarganya untuk membawa pakaian-pakaiannya ke rumah Odessa. Pada saat itu Amir setelah sekian lamanya, akhirnya ia mendatangi kembali toko topeng Odessa yang pada saat itu ia hanya datang tergesa-gesa pada malam hari karena rekomendasi temannya yang juga bisa sedikit supranatural.

Amir menyentuh guci putih yang terletak di dalam toko dekat dengan pintu masuk, ia mendengar suara langkah kaki yang perlahan turun ke lantai bawah. Benar saja ia mendengar suara Odessa yang datang menghampirinya dari lantai dua ketika Amir sedang duduk di meja tunggu di dekat jendela mengarah keluar.

Odessa tersenyum nakal dan menyambut Amir dengan ramah sembari duduk di depannya, "Halo Amir, kita berjumpa di sini lagi."

"Oh ya! Selamat datang kembali di toko topeng Odessa," Ujarnya.

"Tidak—! Selamat datang di rumah sementaramu ini untuk kedepannya." Odessa menyeringai menatap Amir dengan tatapan licik penuh kesombongan.

1
bbyylaa
Semangat author💘
A.K: Terima kasih bbyylaa! 🎉❤️🔥
total 1 replies
bbyylaa
sukakk banget sama konsep novelnya, underrated banget!!! semangat ya thorr
bbyylaa: ayooo thor semangat updatenyaa
A.K: Terima kasih banyak bbyylaa❤️🔥
total 2 replies
L K
hahahhaha tasnya ilang di gedung hotel
Setsuna F. Seiei
Tiap habis baca chapter pasti bikin aku pengen snack sambil lanjut baca!
A.K: Terima kasih telah berkomentar! komenmu membuat thor bersemangat deh!✨
total 1 replies
Desi Natalia
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
A.K: Terima kasih telah memberi dukungan! nantikan bab selanjutnya ya~😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!