NovelToon NovelToon
TRUE LOVE For MAYA

TRUE LOVE For MAYA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Fantasi / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: non esee

Mohon bijak dalam membaca.

Maya Mawanda harus menerima kenyataan bahwa suaminya tak mampu lagi menafkahinya lahir dan batin. Menjadi menantu yang pertama dengan ekonomi terendah di banding menantu yang lainnya.

Kesetiaan, di remehkan, perselingkuhan, dan hubungan terlarang akan mewarnai perjalanannya hidupnya.

Pertemuannya dengan seorang pria. Membuatnya sadar akan cinta yang sesungguhnya. Akankah berahir bahagia??

Ikuti kisahnya yaaa..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon non esee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AYO AKU OBATI

Hampir 3 bulan wanita itu berada di rumah pemulihan, setelah sebelumnya ia sempat menempati dinginnya jeruji besi selama 2 hari. Sebagai suami, Lingga sudah semaksimal mungkin mengusahakan agar Lisa bisa di pindahkan ke tempat rehabilitasi.

Sebesar apapun rasa kecewanya, ia masih bertanggung jawab sebagai suami. Ia tidak akan tega membiarkan istrinya menjadi penghuni sel tahanan. Sampai hari ini kasusnya terus berjalan, wanita itu masih harus di mintai keterangan karena keterlibatannya dengan seorang pria yang menjadi buronan dari negara tetangga

"Belum ada keputusan dari pengadilan berapa lama kamu akan berada di sini. Dengan tidak berada di penjara, aku rasa itu sudah cukup baik untukmu. Cobalah untuk mengerti Sa, kamu harus sembuh."

Lingga menyampaikan apa yang harus di sampaikan, mau bagaimana-pun Lisa masih menjadi tanggung jawabnya. Ia berharap wanita yang belum lama berstatus istrinya itu mau menerima dan mengerti keadaan.

"Harus berapa kali aku katakan kepadamu Ling. Aku tidak sakit! Dan aku bukan pemakai. Saat itu, hanya kebetulan, aku menggunakan barang itu agar staminaku fit. Kamu tau kesibukanku kan?"

Lisa terus membela dirinya. Wanita itu tidak mau mendengar ucapan Lingga. Yang ia inginkan hanya bisa keluar dari tempat yang tidak bisa memberikan kebebasan dan kenyamanan seperti saat ia berada di luar.

"Kalau aku teralu lama berada di sini, bagaimana dengan karirku? Papamu, memiliki nama besar dan berpengaruh, kenapa tidak kamu coba meminta bantuannya? Dan kamu, kenapa tidak menggunakan lawyer yang hebat untuk bisa mengusahakan agar bisa mengeluarkanku dari sini? Aku rasa, tidak ada salahnya kalau kita menyuap pihak-pihak yang bersangkutan."

"Hentikan ucapanmu Sa, kamu sadar apa yang kamu bicarakan Alisa? Aku tidak ingin menggunakan kekuasaan hanya demi kebebasan yang malah akan menjerumuskanmu. Sudah cukup aku membungkam para media." Lingga benar-benat tidak habis pikir dengan jalan pikirannya wanita yang biasanya bicara santun. "Aku rasa obat-obatan itu telah merusak otakmu, Sa.."

"Apa kamu masih marah? Karena aku bersama pria lain di dalam kamar saat penangkapan? Sehingga kamu tak mau mengusahakan kebebasanku? Aku kan sudah bilang kalau dia hanya teman yang akan menjadi patner kontenku Ling. Aku tidak tau kalau dia sedang bermasalah dengan hukum. Kamu percaya aku kan?"

Dengan umur pernikahan yang belum genap 6 bulan, seharusnya mereka sedang merasakan indahnya pernikahan sebagai pasangan pengantin baru. Tetapi sayangnya, baru menginjak 3 bulan pernikahan. Kabar mengejutkan menghancurkan segalanya. Berpacaran selama 2 tahun tak membuat Lingga mengenal Alisa dengan baik.

Sifat buruknya sedikit-sedikit mulai ia tunjukkan setelah pernikahan. Wanita itu sangat mengilai pekerjaannya, hingga terkadang, Lingga merasa terabaikan.

Tingal berdua di apartemen membuat ia banyak di tinggalkan, Lisa lebih sering ke luar negri untuk project konten yang di buatnya.

"Ling!... Linggaa...!" wanita itu berteriak memanggil pria yang pergi begitu saja, meninggalkan ruangan, tanpa menjawab ucapannya.

Tak ingin berdebat yang pasti akan membuat hatinya meradang, Lingga memutuskan pergi, ia tidak ingin berlama-lama di dalam gedung ini.

©©©©©

Menggunakan ojek langganannya, siang ini Maya ijin keluar untuk mengantarkan berkas yang di titipkan Haris kepadanya. Sesuai alamat, Kang ojek itu memberhentikan motornya tepat di depan gedung bertuliskan 'Kabar Grup'

"Kang, tunggu ya.. Gak lama kog."

"Siappp Neng Maya.. Saya tunggu."

Melangkah masuk, Maya memperhatikan kesibukan di sekitarnya. Gedung itu terlihat ramai siang hari ini, beberapa karyawan keluar masuk dengan segala kepentingan dan kesibukannya.

Memberanikan diri, Maya memilih bertanya ke bagian informasi.

"Selamat siang.." Maya menyapa satu orang wanita yang berada di balik meja dengan plat bertuliskan resepsionis.

"Siang.. Ada yang bisa saya bantu?" wanita itu menyambut Maya dengan ramah.

"Saya ingin bertemu dengan Lingga.. Emm... Maksud saya.." Maya melihat lagi kartu nama yang berikan oleh haris.

"Lingga Hanunggara, di bagian organisasi media cetak sebagai wartawan." Maya menjelaskannya dengan sangat lengkap.

"Wartawan?" wanita bernama Ana itu mengerutkan dahinya.

"Mbak sudah ada janji dengan Bapak Lingga?" wanita itu bertanya memastikan.

"Belum, saya tidak punya janji …tetapi saya harus bertemu dengan Bapak Lingga." Maya ikut menyematkan kata Bapak, setelah mendengar wanita itu menyebut Lingga, dengan sebutan Bapak.

Maya berfikir, mungkin pria yang bernama Lingga itu pria tua.

"Sebentar, saya hubungkan dulu ke ruangannya." wanita itu menekan sambungan telfon dan bicara dengan seseorang di ujung tidak di ketahuinya.

"Maaf, Mbak. Bapak Lingga sedang tidak ada di tempat." Ana menyampaikan setelah menutup telfonnya.

"Mbak bisa menitipkan pesan kepada saya.. Nanti akan saya sampaikan. Sekalian Mbak bisa menyantumkan nomor telfonnya, supaya saya bisa menghubungi Mbak kembali, kalau ada pertanyaan dari Bapak Lingga."

Maya menyerahkan berkas kepada wanita itu agar di serahkan kepada yang bersangkutan. Dan ia mencatat nomor telfonnya di secarik kertas yang di minta.

Meninggalkan meja resepsionis, Maya berjalan keluar dengan kepala tertunduk. Ia merasa heran kenapa harus membuat janji hanya untuk bertemu seorang wartawan. Apakah memang seperti ini peraturannya?

Ia tidak mengetahui kalau temannya Haris yang bernama Lingga mempunyai kedudukan sebagai pemimpin umum ( General Manager ) di bagian Top Management lebih tepatnya Manajemen puncak. Dan dia yang akan mewarisi perusahaan ini nantinya.

Terlalu asik dengan pikirannya, tanpa di sengaja bahunya saling bersenggolan dengan pria yang juga tengah menunduk, berjalan dengan langkah cepat.

Dengan postur tubuhnya yang tinggi dan memiliki pundak yang lebar, tentu saja mampu membuat tubuh kurus Maya terdorong ke samping dan menabrak pintu kaca dengan list alumunium bersisi tajam.

"Aww..." Maya memegang pelipisnya yang langsung terasa sakit.

"Maaf, maaf... Aku tidak sengaja."

Pria itu menghentikan langkahnya saat menyadari wanita yang bersenggolan dengan pundaknya terbentur kaca.

"Apa ada yang terluka?" Lingga bertanya saat melihat Maya menekan pelipisnya.

Dan ia terkejut, ketika melihat pelipis Maya yang terlihat memerah karena memar dan sedikit tergores.

Dengan reflek, Lingga menyentuh wajah Maya agar bisa melihat dengan jelas.

Untuk beberapa detik Maya dan Lingga saling menatap. Sorot mata seolah menjadi jembatan untuk keduanya saling mengagumi akan ketampanan dan kecantikan alami Maya.

Hingga keduanya tersadar dan saling memalingkan wajah dan menjauhkan diri

"Ayo aku obati."

Seperti kerbau di cucuk hidungnya, Maya menurut saat tangannya di tarik dan di bawa ke sebuah ruangan masih di lantai dasar. Mesin proyektor dengan layar lebar terpampang besar di dinding dengan kursi yang berderet sejajar. Maya bisa menebak kalau ruangan ini tempat meeting.

"Duduk. Jangan kemana-mana."

Tanpa membantah, Maya hanya menganggukkan kepalanya. Tak lama, pria itu datang dengan baskom kecil berisi air hangat dan washlap. Pria itu mulai membasahi kain berbahan handuk yang di pegangnya. Ia merapatkan duduknya agar bisa berhadapan dan mulai mengompres pelipis Maya.

Apa yang di lakukan pria itu, membuat Maya sedikit grogi. Ia tersadar jarak wajah mereka sangatlah dekat.

"Emm.. Biarkan aku saja Kak." Maya segera mengambil Washlap yang berada di tangan Lingga. Ia mengompres sendiri pelipisnya yang mulai terasa berdenyut.

"Minum-lah." Lingga menyodorkan satu butir kapsul kepada Maya.

Maya menatap kapsul itu dengan seribu tanda tanya. Ia khawatir akan menjadi korban seperti di film dan novel yang di bacanya, seorang pria memberikan obat tidur ataw obat perangsang untuk memperdaya si wanita. Otak Maya mulai berselanjar mengikuti gendre yang di tontonnya.

Seperti mengetahui jalan pikiran Maya. Lingga tertawa renyah, menyadari wanita itu korban dari tontonannya di layar kaca.

"Ini hanya obat generik, penghilang rasa nyeri, bukan obat yang seperti kamu pikirkan."

Merasa di ketahui jalan pikirannya, Maya menerimanya dengan wajah malu, ia tersenyum meringis, karna sudah berpikiran negatif kepada pria yang baru di jumpainya.

"Sedang apa di sini?" Lingga bertanya setelah Maya meminum obatnya.

"Aku ingin bertemu dengan seorang wartawan, tetapi kata resepsionis, aku harus membuat janji dulu."

"Membuat janji?

"Iya Kak, aku heran deh, Masa mau bertemu dengan wartawan saja harus membuat janji? Peraturan yang aneh bukan?" Maya mengerutu sambil tangannya terus menekan pelipisnya.

"Siapa namanya? Mungkin aku bisa membantumu."

"Bapak Lingga.."

Sutan Lingga Hanunggara.

****

Bersambung ❤️

Terimakasih sudah mendarat di sini yaa.. Jangan lupa jempolnya 👍 untuk Maya,

Karena karya ini masih gratis dan belum terikat dengan NT

1
Mari Anah
🤣🤣🤣rasain kamu jun kopi gretongan 2 bwt dina&mang oleh
Mari Anah
Luar biasa
Mari Anah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mari Anah
lanjut thor
altanum
ketika semua hepi ending jadi ikut hepi.dari awal cerita menderita akhirnya jadi hepi.
makasih untuk nya ceritanya thor.semangat terus berkarya thor
SUSANTI SUTISNA
baguuus bangeeet ceritanya... ditunggu karya2 barunya /Heart/
Mari Anah
cerita y seru thor,bikin nagih pngn baca trs😊😊lanjut thor
Andietha Amanda
Luar biasa
Mimin Maryani
lexus sama dina aja thor...
Mari Anah
sedih bgt thor baca y😢😢part ini mengandung bawang
Mimin Maryani
kak non esse ayo donk bikin karya baru lagi, yg 2 ini udah the best banget. aku selalu nunggu karya kaka selanjut nya lohh..
𝐀⃝🥀🍁sҽlҽղα❣️
bah bengek Alisa keknya ankknya Lusiana sma mantan lakinya deh🤧pantes aja kelakuannnya gajauh beda ma emaknya ,bibitnya punya sifat licik egois mau menang sndiri y ankny jga begitu ga jauh beda lah
𝐀⃝🥀🍁sҽlҽղα❣️
di part ini ko ikutan cedih sii🥺🥺akhirnya Lingga dteng jga menemui ibu kandungnya Rossa😭kuy peluk Ibumu Lingg🥺🥺
Mari Anah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/dasar si maya
𝓐𝓵𝓮𝓽𝓱𝓪
bner" pilihan yg sangay berat untuk Maya😭😭
jd kmana Maya pergi kasian sekali sih,
Stien
Luar biasa
🍁sҽlҽղα❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
emg Haris g bisa introspeksi diri egois🤧🤧stelah mengabaikan Maya selama ini dteng" ngamuk kyk org kesetanan🤧🤧yg sabar May masih ada Lingga yg akan membatumu
𝐀⃝🥀🍁sҽlҽղα❣️
ahh So Sweet bngt sih Lingga😭😭😭😭🤣🤣😘😘beruntung bngt kamu May bisa ktemu calsum macam Lingga nih🤧🤧jgn smpai lepas pokoknyaa
Mari Anah
seru ky y nih thor,aku mampir ya
𝐀⃝🥀🍁sҽlҽղα❣️
haduh namaku ada dsni🏃‍♀🏃‍♀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!