NovelToon NovelToon
My Teacher My Husband

My Teacher My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kaikia

Azzalea menyukai gurunya, Pak Dimas. Namun, pria itu menolaknya, bagaimana bisa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaikia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 30

Makan siang yang disajikan Pak Dimas begitu menyelerakan dimata. Tanpa tunggu apa pun, Azzalea menyantapnya dengan semangat.

“Pelan-pelan.. Nanti kamu tersedak” ujar Pak Dimas menuangkan segelas air untuk Azzalea.

“Sa..ya.. sudah.. lama tidak makan masakan, Pak Dimas..” ungkap Azzalea yang mulutnya dipenuhi oleh makanan.

Pak Dimas tersenyum senang melihat reaksi yang diberikan oleh sang murid pada masakannya, entah mengapa pujian kali ini terasa berbeda.

“Setelah ini, kamu istirahat, perjalanan 7 jam pasti melelahkan”

“Siap, Pak Dimas”

***

“Masakan Pak Dimas emang the best “ puji Azzalea diakhir santapannya.

“Saya senang kalau kamu suka”

Pak Dimas menyusun piring, Azzalea dengan cepat mengikuti gerak sang guru. Namun, dengan isyarat lewat mata geraknya tertahan.

“Kamu duduk aja di sofa tengah. Biar saya yang bereskan. Tamu adalah raja”

Azzalea tersipu mendengar ucapan Pak Dimas. Tanpa basa-basi ia pun segera menuju ruang tengah, yang mana menjadi ruang menonton. Ia duduk di atas sofa abu-abu. Sepiring buah semangka yang telah di potong-potong tersedia di atas meja, dan tak lupa dengan garpu kecil.

Ia menjadi senang dengan perlakuan kecil yang diberikan sang guru. Hatinya semakin tidak tenang dengan sikap seperti ini. Melihat Pak Dimas yang belum tiba, ia pun mengambil remote tv, mencari saluran tv yang dapat di tonton. Sudah lama ia tidak menonton dengan layar sebesar itu. Saluran yang diberikan juga tidak banyak, Pak Dimas bukan sosok yang akan menghabiskan waktu seharian di depan tv.

Ia mengingat sebuah film yang belum sempat ia selesaikan. Tanpa ragu, ia pun menyambungkan ponselnya dengan tv tersebut agar dapat menampilkan apa yang ada di layar ponselnya.

“Apa yang kamu tonton?”

Suara Pak Dimas akhirnya terdengar. Azzalea menoleh, betapa terkejutnya ia mendapati Pak Dimas berjalan ke arahnya dengan menggendong kucing putih diantara kedua tanggan gagah itu. Tubuh Azzalea menegang.

“Sepertinya mengasyikkan” ucap Pak Dimas yang mengambil duduk di sebelah Azzalea.

Gadis itu langsung bangkit. Pak Dimas menatapnya bingung.

“Anu.. Pak Dimas... Saya ada keperluan penting.. Saya pamit.. Terimakasih atas makan siangnya, Pak...” ucap Azzalea yang gelagapan dan berjalan cepat meninggakkan rumah Pak Dimas.

Belum sempat Pak Dimas mengucapkan sepatah kata, muridnya itu hilang begitu saja secepat kilat.

“Sesuatu yang sangat darurat?”

***

Azzalea berjalan goyah. Ia berhasil mencapai pintu depan rumahnya. Alergi bulu kucingnya kumat. Ia harus mengambil obat penawar. Namun, tubuhnya terasa panas dan kepalanya pusing. Knop pintu itu terasa kosong ditangannya hingga pintu itu terbuka dari dalam.

“Azza?”

Gyu segera menahan tubuh Azzalea yang jatuh dalam pelukannya. Ia memeriksa tubuh gadis tersebut.

“Azza? Badan kamu panas”

“Ah... O..o..bbbat..”

Belum selesai kalimat itu terucap. Azzalea jatuh pingsan membuat Gyu panik bukan main.

“ROSE!! SIAPKAN MOBIL!!!”

***

“Bagaimana keadaan istri saya, Dok?” tanya Gyu panik.

“Syukurlah segera mendapat penanganan. Pasien mengalami gejala trauma dan alergi”

“Apa dia baik-baik saja, Dok?”

“Kami sudah memberi obat penawar. Dikarenakan kondisi pasien yang sedang masa datang bulan menyebabkannya lemah seketika. Pasien harus diberi waktu istirahat maka akan baik-baik saja”

Gyu menghela nafas lega. Jantungnya seakan kembali ke tempat semula. “Terimaksih, Dok”

Sang dokter pun keluar dari ruangan . Gyu mengambil kursi. Duduk menatap sendu pada gadis yang baru saja ia jahili beberapa jam yang lalu. Ia tidak menyangka akan merasa sedih melihat gadisnya berbaring lemah di atas kasur rumah sakit.

“Kau membuatku hampir kehilangan jantung” cetus Gyu yang membenarkan selimut itu.

Duduk seraya menggenggam telapak tangan yang masih terasa hangat tersebut.

“Apa ini sering terjadi?” tanya Gyu pada Rose yang baru masuk membawa beberapa buah.

“Ini yang pertama kali, Tuan”

“Apa tetangga kalian itu tidak tahu bahwa Azza alergi kucing?”

“Maaf, Tuan. Ini kesalahan saya yang tidak mengetahui bahwa Pak Dimas memelihara kucing”

Gyu mendengus kesal. “Sudah ku tebak ini cinta bertepuk sebelah tangan”

Rose meletakkan beberapa buah di atas nakas. “Apa Tuan akan menginap disini?”

“Iya. Aku ingin disisinya”

“Jangan beri siapa pun izin masuk”

“Baik. Tuan”

Rose segera membawa beberapa potong buah keluar untuk dibersihkan. Ia memberikan ruang pada majikannya tersebut.

***

1
Kia Kai
/Coffee//Cake/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!