Wanita Malam Milik CEO

Kini Elard dan yura masuk ke dalam mobil, dan elard melajukan mobilnya meninggalkan restoran itu. di sepanjang jalan tidak ada percakapan di antara mereka.

Yura melihat suaminya yang masih fokus menyetir, dia tidak suka perasaan canggung seperti ini. karena sifanya perasaan suaminya menjadi tidak tenang.

"Stopp!!!!" sahut yura, membuat elard terkejut dan langsung menghentikan mobilnya.

"Ada apa? apa kau tau itu sangat berbahaya??" tanya elard dengan cemasnya, yura membenarkan duduknya kemudian ia menghadap ke arah suaminya.

"Aku lapar" jawab yura sambil mengerucutkan bibirnya.

Elard benar benar lupa jika seharian ini istrinya belum makan, padahal yura sangat butuh nutrisi untuk dirinya dan calon anaknya yang masih ada di kandungan yura.

"Maafkan aku, aku lupa jika kamu belum makan" ucap elard.

Kemudian ia mengambil sapu tangan dan membersihkan sisa sisa minuman yang menempel di wajah dan bagian leher istrinya, tidak lupa elard membuka jasnya dan memberikan kepada yura.

"Pakai ini agar kamu tidak kedinginan" ucap elard. Yura segera memakai jas itu, meskipun ia terlihat lucu mengenakan jas suaminya yang ukurannya sangat besar.

"Terima kasih" kata yura.

"Kamu ingin makan di restoran mana?" tanya elard.

"Aku ingin makan sate ayam" jawab yura.

"Sate??" tanya elard, dan yura mengangguk.

"Di mana ada sate?" tanya elard lagi sambil memperhatikan sekitar.

"Aku tau dimana tempatnya" sahut yura.

Karena yura tau tempatnya dimana, maka elard menjalankan mobilnya sesuai dengan petunjuk yura.

Setelah 10 menit akhirnya mobil elard berhenti di pinggir jalan, dengan cepat yura turun dari mobil dan di susul oleh elard.

"Dimana? aku tidak melihat rumah makan yang menjual sate" tanya elard.

"Itu el" kata yura sambil menunjuk sebuah gerobak sate di pinggir jalan.

"Apa kita akan makan disana?" tanya elard.

"Iya" jawab yura singkat.

Kemudian yura berjalan menuju penjual sate meninggalkan suaminya yang masih tercengang.

Pada saat akan memesan, tiba tiba suaminya menghentikannya.

"Tunggu!" sahut elard.

"Biar aku saja yang memesan, kamu duduk disana" ucap elard, kemudian yura duduk di sebuah kursi plastik yang sudah di sediakan.

"Ehem.. sate apa ini?" tanya elard.

"Sate ayam boss" jawab bapak penjual sate yang sedikit berlogat madura.

"Ayamnya aman kan? bukan ayam tiren? terus nyucinya bersih gak? itu arangnya jangan sampai nempel ke dagingnya. kamu sudah cuci tangan gak?" tanya elard secara borongan membuat penjual sate itu kebingungan.

Sedangkan yura hanya tertawa melihat suaminya yang terlalu berlebihan.

"Apa kamu mendenngarku?" tanya elard kepada penjual sate.

"Iya boss, tapi saya susah jawabnya" kata penjual sate.

baru saja elard akan berbicara yura langsung memanggilnya.

"Ada apa?" tanya elard saat duduk di samping yura.

"Kamu duduk sini saja, jangan mengganggu nanti bapaknya gak fokus" ucap yura.

"Tapi kamu sedang hamil, harus makan makanan yang steril" sahut elard dan hendak berdiri lagi, namun dengan segera yura memegang tangan suaminya.

Membuat elard duduk di tempatnya semula.

"Pak pesen dua porsi ya, jangan pedes" kata yura kepada penjual sate.

"Siap boss" jawab penjual sate itu.

Elard pun diam sambil melihat tukang sate itu mengipas ngipas satenya.

Ingin rasanya elard menjauhkan arang yang menempel pada daging ayam itu.

Elard memperhatikan tukang sate itu yang meracik bumbu di atas piring mereka.

"Kenapa harus makan disini? aku jadi tidak tenang" kata elard.

"Dia yang meminta" jawab yura sambil menunjuk perutnya.

"Benarkah?" tanya elard lagi, dan yura mengangguk.

"Haii baby apakah kamu ingin makan sate disini?" tanya elard sambil mengelus perut yura dan sedikit mendekatkan wajahnya.

Tentu itu membuat wajah yura merah merona, lagi lagi yura di buat salah tingkah oleh tingkah suaminya.

"Silahkan dimakan" ucap penjual sate dan meletakkan dua porsi sate di atas meja.

"Makan dulu yuk" kata yura, elard pun melepas tangannya dari perut yura.

Yura mulai menyantap sate itu dengan nikmatnya, sedangkan elard memperhatikan istrinya yang seperti orang kelaparan.

Elard membersihkan sudut bibir yura yang terdapat bumbu sate menempel disana.

Yura yang gugup langsung menjauhkan wajahnya.

"Kamu juga makan el" kata yura yang tertunduk malu.

Kemudian elard tersenyum melihat istrinya yang gugup.

"Lumayan enak sih" kata elard saat ia mencicipi sate itu.

"Dulu sepulang kerja aku makan disini bersama jeny" kata yura.

"Siapa jeny?" tanya elard.

"Dia temanku dulu pada saat bekerja di tempat madam" jawab yura.

Sangking menikmatinya elard hanya merespon dengan anggukan.

Setelah selesai makan dan membayar elard kembali lagi membawa istrinya ke dalam mobil.

"Ada lagi yang kamu inginkan?" tanya elard memastikan.

"Sepertinya tidak ada" jawab yura.

Elard melihat jam yang melingkar di tangannya, tidak terasa sudah pukul 10 malam.

Berhubung tidak ada lagi yang dibeli, elard segera kembali menuju rumahnya.

Setelah beberapa menit meraka sudah sampai, elard memarkirkan mobilnya di pekarangan rumahnya.

dan masuk ke dalam rumah mewah itu.

"Apa ibu sudah tidur?" tanya yura, karena beberapa lampu sudah di matikan.

"Sepertinya ibu sudah tidur, lebih baik kita istirahat ya" ucap elard.

Elard dan yura pun berjalan menuju kamarnya.

sesampainya dikamar yura mengambil baju tidur miliknya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Tidak lupa yura membersihkan wajahnya.

Setelah selesai yura keluar dari kamar mandi, dilihatnya elard sudah membaringkan tubuhnya di atas tempat didur.

Yura duduk di tepi tempat tidur, ia bingung harus tidur dimana.

"Kemarilah" ucap elard sambil menepuk tempat tidur yang masih kosong di sebelahnya.

Kemudian yura duduk disana.

"Apa aku tidur disini?" tanya yura.

"Tentu. aku tidak akan membiarkan anakku tidur disofa" jawab elard.

"Berbaringlah disini, aku tidak akan mengganggumu" ucap elard lagi. Yura pun berbaring di dekat suaminya, dan menutupi tubuhnya menggunakan selimut yang sama dengan elard.

"Selamat malam" ucap elard dan mencium kening yura.

"M..malam" jawab yura gelagapan.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam namun yura masih belum bisa tertidur.

Yura membolak balikkan tubuhnya kekanan dan kekiri.

Sedangkan elard sudah nyenyak di dalam mimpinya.

"Apa aku bangunkan dia? tidak tidak elard pasti lelah" gumam yura.

Karena yura tidak bisa diam, itu membuat elard terganggu.

Elard membuka matanya dan melihat istrinya yang masih belum tertidur.

"Ada apa?" tanya elard. yura yang terkejut langsung melihat ke arah suaminya.

"Kamu sudah bangun?" tanya yura.

"Lebih tepatnya aku terbangun karena ulahmu" jawab elard sambil mengusap wajahnya pelan.

"Maaf" ucap yura.

"Tidak apa apa, kenapa kamu tidak tidur?" tanya elard lagi.

"Mmm aku.. aku.." jawab yura kebingungan.

Elard mendekati istrinya dan memegang sebelah pipi yura.

"Katakan ada apa?" tanya elard untuk yang ke tiga kalinya.

"Aku ingin Es Cendol" jawab yura.

"Hah apa?? cendol!! apa itu??" tanya elard.

Ternyata sedari tadi yura tidak bisa tidur karena menginginkan sesuatu.

Elard segera membuka ponselnya ia mencari apa itu Cendol, elard menggelengkan kepalanya setelah tau makanan apa itu.

*****

happy reading🥰 jangan lupa like n vote karya author yaa🥰