Perseteruan cinta antara agen cantik dan agen mafia, mereka berada di dua sisi yang berbeda, tetapi hati mereka tetaplah memiliki rasa yang sama, gejolak cinta nya begitu besar namun berada di dua sisi yang berbeda, membuat kedua nya sulit untuk bisa bersama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SNSC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Titik Temu
Si boy mulai menceritakan semua kisahnya sedari ia sadar dari koma, satu persatu, perlahan ia mencoba mengingat seluruh ingatan nya itu, ia tidak tahu tentang pekerjaan nya sebelum ia hilang ingatan.
"Boy, siapa yang merawat mu saat kau koma? , bagaimana kau membayar sewa apartemen ini jika kau pengangguran" Tanya alya lebih jauh.
Boy hanya menggelengkan kepala nya, "mereka bilang, aku sudah membeli apartemen ini, aku bahkan lupa, kapan aku membelinya, karena aku seorang pengangguran dan butuh pemasukan, Aku sedang mencari pekerjaan, untuk menyambung hidup". Ucap si boy kepada Alya.
Hari itu alya mencatat semua yang di katakan si boy, sedikit demi sedikit kata per kata, alya mulai mendapatkan inspirasi untuk tulisan nya.
" Boy,, karena sudah larut, aku permisi, aku harus pulang. Besok,datang lah ke kantor ku, jika kau memang membutuhkan pekerjaan,"
Lalu Alya bergegas pergi meninggalkan rumah si boy.
Alya menulis semua cerita itu,dan ia rangkum di dalam tulisan nya, alya semakin ingin tahu lebih jauh latar belakang si boy.
Keesokan harinya , boy datang ke kantor alya,
Namun satpam menolaknya, karena ia terlihat sangat kotor, dan di anggap orang gila.
"Berhenti,!!!!!! ada apa ini ribut-ribut pak ?" Alya yang turun dari mobil nya itu berlari ke arah pos satapam, ketia ia melihat si boy sedang di seret seret oleh petugas security itu.
"Ohh,,, selamat pagi bu alya, maaf bu, sepertinya orang ini orang dalam gangguan jiwa, maka dari itu kami hendak mengusirnya, sbelum mengganggu ketenangan" Ucap pak satpam dengan nada sopan.
"Sudah sudah, hentikan!!!!!!, orang itu adalah tamu saya, seharusnya kalian antar dia masuk ke kantor saya!!!" Ucap alya yang agak marah karena si boy mulai sedikit babak belur.
Para petugas security itu terlihat tak percaya, mereka semua sampai terkejut.
Lalu alya membawa si boy masuk ke dalam kantor nya, "maaf ya boy, kalau petugas security itu sudah Keterlaluan," Ucap alya sembari mengobati luka di bagian wajah si boy.
" Aww,,,, tidak apa apa, mereka sudah benar dengan tindakan nya, wajar saja mereka mencurigai aki yang dalam penampilan ini" Ucap nya sambil menahan perih di wajah nya akibat bogeman para petugas security.
Setelah oengobatan nya selesai, Boy duduk di kursi yang ada di dalam kantor itu, ia hanya melihat alya sibuk dengan komputer nya.
"Alya, maaf, apakah aku di terima bekerja di tempat ini? " Tanya si boy yang merasa canggung itu.
"Kau di terima boy, hari ini kau sudah mulai bekerja" Ucap alya yang tetap sibuk dengan komputer nya.
"Lalu, apa yang harus aku kerjakan? " Tanya si boy yang agak bersemangat itu.
"Tetap Duduk di kursi itu juga bagian dari tugasmu" Ucap alya yang mengalihkan perhatian nya ke arah si boy, lalu tersenyum, dan kembali ke komputer nya.
Lama kelamaan boy merasa jenuh, ia berjalan bolak balik, sana sini di dalam kantor alya.
"Alya, aku ingin ke luar sebentar, aku ingin melihat kantor mu" .
"Lakukan apa yang membuatmu nyaman" Ucap alya yang masih sibuk dengan komputer nya.
Boy pergi ke luar, dan berjalan menuruni tangga, lalu ia bertemu dengan seorang office boy yang sedang membawa alat kebersihan.
"Mas saya mau tanya, toilet dimana? ".
" Ada di lantai bawah, anda siapa? "
Tanya office boy itu yang tidak mengenal si boy.
"Salam kenal mas robi, saya boy, teman alya", ucap boy yang melihat kantung seragam robi.
Robi melirik boy dari ujung kepala sampai ujung kaki nya, seakan tak percaya kalau alya punya teman sepertinya.
" Ohh mas boy mau ke toilet, ayok ikut saya" Ajak robi membawa boy ke ruangan cleaning service.
"Nah itu toilet nya" Ucap robi ketika telah tiba di ruangan tempat pekerja itu.
"Itu siapa rob? " Tanya seorang teman robi.
" Egak tahu, kayak nya rada kurang waras, dia ngaku ngaku temen nya bu Alya " Robi tidak mempercayai boy.
Setelah boy keluar dari kamar mandi, roby memanggil nya, "mas boy, sinii, sinii, kita santai aja di sini, sambil ngopi".
Boy pun menghampiri nya, karena ia merasa bosan terus-menerus duduk di ruangan alya.
Lalu Nimbrung dengan para petugas cleaning service lain.
Setelah berjam jam mereka berbincang-bincang, dan tertawa bersama, karena saking asik nya circle mereka, " Eh, hari ini jadwal oiket nya robi kan? " Ucap salah satu teman nya itu.
"Yaaahhhh,,, jadwal aku ya, babtuin dong, masa aku sendirian,,,,,, " Ucap robi yang sambil tertawa canda itu.
"Ayok mas robi, saya bantu". Ucap boy.
" Oohhhh boleh banget tuh, sekalian training ya mas boy" Dengan semangat nya robi langsung bergegas mengambil alat tempur nya.
Mereka semua tertawa cekikikan di ruang itu melihat tingkah robi dan boy yang sedang bersih bersih ruangan hingga toilet.
Tiba tiba tawa ramai itu seketika hilang, mereka semua diam membisu.
Sedangkan robi dan boy tetap fokus menyikat lantai toilet.
Sangat jarang sekali Alya masuk kedalam ruangan itu, "booy!!!!!!!!,,,, kamu ngapain si!!!!!!, kan aku udah bilang, kamu itu cukup diam di kursi itu, pantesan aku cari cari kamu enggak ada" . Boy diam melongo, terkejut tiba tiba akya berdiri di depan toilet itu.
Mereka semua terkejut, dan saling tatap mata, karena tidak menyangka, ternyata memang benar kalau si boy sangat dekat dengan alya.
"Sudah!!!!!, hentikan itu, ayo!!! Kita masih banyak urusan, siapa yang menyuruh mu melakukan pekerjaan ini? "
Mereka semua panik, takut jika di salahkan karena sudah bermain dengan si boy.
"Ohhhh, egk ada, ini memang mau aku aja, kan kamu sendiri yang bilang, lakuakn apa yang membuatku nyaman" Ucap boy, membela dirinya.
Lalu alya menarik boy, dan beralalu meninggalkan ruangan itu.
Sedangkan para petugas kebersihan itu masihbtak menyangka nya, "ihhh hampir aja kita kena sangsi tuh".
