NovelToon NovelToon
Antara Benci & Cinta

Antara Benci & Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:22.2k
Nilai: 5
Nama Author: Eflin Manopo

Liana Mikha Smith

Ibarat jatuh tertimpa tangga lagi, mengalami buta dan harus menerima pernikahan yang tak berdasar pada cinta.

Arsen Christoper Miller

Dengan dalil menjaga nama baik keluarga harus bersedia menikah tapi dengan mengajukan satu syarat. cerai setelah pulih kembali.


Ikuti kisahnya AB&C...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eflin Manopo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30

...****************...

Seminggu kejadian itu berlalu, Selama itu Arsen jadi aneh. Dia lebih suka menghabiskan waktu dengan pekerjaan.

Rio yang baru dua hari kembali ketanah air, sempat dibuat bingung. Pasalnya, Arsen tidak sekalipun memberi perintah lagi seperti sebelumnya. Apa-apa dikerjakan sendiri bosnya, bahkan menyetir sekalipun.

Arsen jadi rajin sekali. Dimansion nya dia mengurung diri diruang kerja dengan segala kesibukannya. Bahkan laporan perusahaan dari bertahun-tahun lalu, dia rekap kembali. Pokonya Arsen ingin sibuk saja.

Datang kekantor paling awal dan pulang paling akhir. Rio sungguh-sungguh bingung.

"Tuan...apakah saya dipecat?" Ujar Rio setelah dua hari dia merasa bukan lagi seperti asisten pribadi pada umumnya.

"Duduk saja dan diam.." Perintah Arsen. Entah sudah berapa kali hanya itu saja perintah CEO perusahaan itu.

"Apakah sekarang saya digaji untuk itu saja?" Balas Rio.

"Hmm..." Gumam Arsen.

"Ya ampun...tapi saya bosan kalau hanya digaji untuk duduk diam tuan.." Ujar rio. Dia berpikir sejenak. Beberapa saat kemudian dia mendapat ide. "Bagaimana kalau saya jadi asisten nyonya Liana saja?" Ujar Rio akhirnya.

Arsen tiba-tiba menghentikan pekerjaannya sambil melotot.

"Apa maksud kamu..? Kamu pikir dia lebih penting dari aku CEO perusahaan MAC?" Bentak Arsen. Entah kenapa hatinya langsung gusar saja.

"Tapi kan..disini aku jadi nganggur, tidak bekerja lagi seperti sebelumnya...mending jadi pengawal istrimu saja..mengantar ke dokter, belanja, atau jalan-jalan, menjaganya dirumah....bisa jadi kan.?" Ucap Rio. Namun baru saja selesai dia bicara, vas bunga hias yang berada diatas meja Arsen seketika melayang kearah kepalanya. Untung dia cepat menghindar.

PRANK. Bunyi suara benda itu jatuh.

"Jaga ucapanmu..dia istriku..tak perlu pengawal lagi.." Ucap Arsen kesal setengah mati.

"Wah...apa ternyata karena itu..anda sesibuk ini tuan..!? nyonya muda sudah bisa membuat seorang CEO Perusahaan bisa berubah dalam sekejap..!? Tapi bagaimana mungkin anda bisa meninggalkan nyonya Liana..kalau anda peduli padanya...aneh juga.." Ucap Rio tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Dia mulai paham apa yang ada diotaknya Arsen. Mungkinkah bosnya sudah jatuh cinta pada istrinya? Tapi enggan untuk mendekat. Jadi lebih baik bersibuk ria saja?

"Tak ada hubungan dengan gadis itu...memangnya dia siapa..? Kalau tak tau apa-apa jangan sok tau.." Ujar Arsen semakin kesal sekali.

Rio pun berdiri dari sofa tempat dia duduk, dan berjalan kearah pintu.

"Saya akan bicara dengan tuan Leon, untuk resign dari perusahaan..dan melamar pekerjaan sebagai pengawal nyonya Liana saja.." Ujar Rio mantap. Dia seperti memancing singa yang sedang lapar. Itu tujuannya menggali informasi mengenai perilaku seseorang yang tiba-tiba aneh.

Rio tak tau kalau Arsen sedang berusaha agar tenang tanpa memikirkan istrinya itu.

Dilansir Verywell Mind, Jody Clarke, selaku konselor profesional mengatakan bahwa menyibukkan diri juga bisa menjadi cara untuk menghindari atau menghilangkan perasaan dan situasi yang menyakitkan. Jika kamu sangat sibuk, kamu tidak dapat fokus pada apa yang mengganggumu atau menyebabkan dirimu tidak nyaman.

Arsen berdiri dan langsung menuju kearah Rio. Pria itu tiba-tiba saja memegang kerah baju Rio. Dia marah dengan ucapan asisten nya. Saat ini dia sedang galau, tapi asistennya sedang tak tau diri menggodanya.

"Jangan coba-coba kamu bertindak seenaknya..." bentak Arsen. Lalu melepas kembali genggamannya pada Rio. Tapi tangannya masih mengepal erat. Mungkin dia sekedar mengingatkan asistennya saja.

Rio tercengang dengan apa yang dilakukan Arsen padanya. Secara Arsen tidak pernah dia lihat semarah itu. Rio membenahi kembali pakaiannya. Tapi ada sorot tak percaya dimatanya dengan sikap bosnya itu. Pria itu kembali duduk disofa sambil menatap kearah Arsen yang juga menatapnya sinis.

Rio semakin ingin menggoda Arsen.

"Baiklah..aku tidak berani..tapi boleh tau karena apa anda jadi sedikit aneh..begini..!? Tempo hari aku jadi seperti suami nyonya muda...jangan lupa kalau anda menyuruh saya yang menggendongnya..sampai dokter....." Ucapan Rio disela bosnya.

"Bisa diam..tidak..!" Arsen semakin kasar. Dia bergerak kearah Rio.

"Woi..tenanglah.." Ucap Rio mengangkat kedua tangannya, seperti sedang ditodong senjata saja. " Ini seperti ada bau-bau orang sedang jatuh cinta yah..!? Haha ha.." Ujar Rio lagi sambil tertawa. Dan pura-pura mengendus untuk mencari aroma tersembunyi.

"Jangan sinting.." Ujar Arsen gusar sekali.

Rio tersenyum dan berdiri. Dia mendekati bosnya yang sedang melongo mendengar penuturannya barusan. Rio menguap panjang, kemudian, menepuk-nepuk bahu Arsen. "Aku akan pulang dan beristirahat di rumah saja...takut juga kalau tidur disini..siapa sangka kamu nanti mengira aku ini istrimu...ih..ngeri.." Ucap Rio nyengir, segera bergegas keluar ruangan itu, dan tertawa lagi sampai diluar ruangan itu.

"Hei..awas kau..!" Teriak Arsen tapi keburu pintu ditutup asistennya.

"Ahh..!" Arsen mendesah kasar.

Seminggu ini dia ingin melupakan perkataan Liana. Dia tak ingin mengingat kejadian yang membuatnya sakit hati tanpa sebab.

Flashback On

Liana menghabiskan sarapan pagi yang agak telat itu, dan minum obat penghilang nyeri bersama antibiotik yang tersedia dimansion itu. Arsen yang menyuapi dan mengurus semuanya.

Liana ingin membersihkan diri jadi berniat mengusir Arsen dari situ. Secara dia belum sempat be bersih.

"Bisa kah anda keluar dari sini..tuan..!" Ujar Liana datar dengan kepala menoleh kearah samping. Seperti enggan wajahnya dilihat suaminya. Bukan karena malu atau apa. Dia memang tak suka Arsen disana. pria itu selalu menyakitinya dan dia benci hal itu.

Arsen mendengar itu jadi kesal. Baru juga dibantu, bukannya mendapat ucapan terimakasih tapi malah diusir. Enak aja.

"Apa..? saya diusir dari kediaman saya sendiri..? Wah..dasar tidak tau terimakasih.." Ujar Arsen tak terima.

"Baguslah kalau anda tau saya seperti itu.." Balas Liana masa bodoh. Kini dia tak takut Arsen macam-macam lagi padanya. Dia hanya buta, bukan tidak bisa bicara. Jadi senjatanya sekarang adalah kata-katanya untuk membalas perbuatan Arsen. Itu yang dia pikirkan.

"Oh...mulai melawan yah..sekarang kamu merasa hebat hanya karena aku sudah menolong kamu semalam dan menyuapi mu juga..haha ha..jangan geer..aku juga pernah melakukan hal seperti ini pada orang lain...itu karena aku memang orang baik.." Ucap Arsen sinis sekali tanpa formalitas lagi.

Liana tak peduli. Dia hanya ingin Arsen pergi.

"Itu bagus..berarti anda juga bisa menolong saya lagi kan.." Ujar Liana. Dia bergerak meluruskan arah pandangnya kini. Masih dengan tatapan datar dan polos seperti khasnya dia. "Bisakah anda keluar dan panggilkan Rosa..saya tau anda orang baik yang selalu bisa membantu.." Katanya lagi sambil mengeluarkan senyum hanya dengan bibirnya saja seperti bulan sabit. Lucu juga.

Arsen terperangah. Dia terjebak kata-katanya sendiri. Tapi dia tak ingin kalah. Ini menyenangkan bisa saling menantang satu dengan yang lain.

"Rosa banyak pekerjaan..bagaimana kalau saya saja yang membantu anda..secara saya orang baik..kan..!?" Ujar Arsen membalas tersenyum mirip Liana.

Kalau ada orang lain yang melihat dua pasangan ini pasti merasa gemas.

"Tidak perlu..saya tak mau merepotkan anda karena sudah terlalu banyak berbuat baik..biar Rosa saja..!" Balas Liana. Saat ini dia kesal dengan keras kepalanya tuan muda ini. Mana mungkin Liana menerima bantuan Arsen? Dia ingin ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Masa iya.. laki-laki ini ikut kekamar mandi dengannya.

"Saya mau kekamar mandi..jadi saya butuh Rosa sekarang..bukan anda tuan..jadi tolong yah..panggilkan Rosa saja.." Ujar Liana lagi. Dia berusaha lembut seperti domba.

Entah apa yang merasuki jiwa Arsen. Dia malah tersenyum senang ingin bermain-main sedikit. Anggaplah ini boneka berbentuk domba.

"Apa kamu lupa kalau aku ini suami kamu..? Atau kamu malu?" Ujar Arsen pura-pura bego. Padahal ada maunya. Ingin menggoda saja.

"Terserah..saya hanya ingin Rosa saja..tolonglah saya harus secepatnya kekamar mandi..!" Ujar Liana. Dia seperti sedang menahan sesuatu. Pasti sedang kebelet.

Arsen tau kodrat manusia kalau baru bangun tidur. Dia juga merasakan hal yang sama. Tapi karena ini baginya sangat menyenangkan, jadi Arsen jadi usil sementara ini.

"Anggap saja saya Rosa.." Ujar Arsen mulai aneh.

Liana terbelalak. Dasar orang bekas terbentur.

"Jangan aneh tuan..saya ini masih waras..jadi bisa tau mana anda dan mana Rosa.." Ujar Liana mulai naik rasa kesalnya diubun-ubun.

"Anda kan tidak bisa melihat..mana mungkin tau..jadi santai saja..oke..!?" Ujar Arsen.

Dia tak sadar kalau Liana kini tersinggung dan marah besar dengan keras kepalanya Arsen. Pria itu mengucapkan kalimat penghinaan baginya. Arsen sedang mempermainkan dirinya dengan keadaannya seperti ini.

Liana tak terima ucapan Arsen. Selalu saja menyakitkan dan seenaknya tanpa perasaan.

"Saya tau keadaan saya tuan..dan saya tak mau dipermainkan apalagi dihina seperti ini...anda tau..?saya lebih baik mati daripada berada dekat dengan anda...jadi saya mohon keluar dan pergi dari sini..! saya juga mohon dengan sangat..jangan lama-lama mengurus pengobatan untuk saya..pasti saya sangat berterimakasih pada anda..meski kelak saya pergi dan menjauh...anda tak perlu takut...saya akan terus mengingat kalau didunia ini ada orang BAIK seperti anda tuan Arsen Christoper Miller..!!" Ujar Liana panjang lebar tanpa menangis tanpa menyedihkan tapi penuh amarah dan kebencian. Dia benar-benar benci.

Arsen terperangah. Dia tak tau dramanya akan berakhir seperti ini. Pria itu berdiri dalam diam tak tau harus berkata apa. Tapi hatinya pedih dan terguncang juga. Dadanya sesak karena jantungnya berpacu antara sedih dan menyesal. Apa yang sudah diperbuatnya lagi?

Flashback Off

Arsen menunduk dan menengadah sejenak. Dia berusaha untuk menghilangkan lagi kisah itu. Seminggu ini dia berusaha tapi Rio mengungkitnya kembali.

Seketika Arsen terpaku mengingat ucapan Rio asistennya. Jatuh cinta? Benarkah? Secepat itu. Apakah benar kata Rio kalau ada bau-bau jatuh cinta dari dirinya? Itukah yang membuatnya sesak jika mengingat kata-kata Liana. Benarkah Arsen meradang mendengar Liana berkata akan pergi dan menjauh?

"Sialan..itu tidak mungkin..aku cuma kasihan karena rasa bersalah.." Gumam Arsen pelan.

Hari semakin sore. Dikantor tinggal beberapa karyawan. Arsen masih menyelesaikan beberapa pekerjaannya.

Dret Dret Dret.

Ponsel Nya bergetar. Nomor tak terdaftar dikontak. Tapi Arsen mengangkatnya juga.

"Halo..siapa ini..!" Ujar Arsen datar dan tegas.

"Ini aku Tania.." Suara dari dalam ponselnya.

"Ada apa.." Tanya Arsen.

"Kapan bisa kita bertemu..? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan mu..ini tentang Rebecca.." Ujar Tania diseberang.

"Maaf..tapi saya tak bisa..saya masih sibuk dan banyak pekerjaan..kalau tidak ada yang penting lagi...." Ucapan Arsen langsung disela.

"Tunggu..apa kamu tak ingin tau keadaan Rebecca..? Kasihan dia.." Ucap Tania menyela.

Arsen sempat terkejut juga mendengar keadaan Rebecca yang mungkin tidak baik-baik saja sekarang.

"Baik..besok kita bertemu..biar saya yang menghubungi anda..jika ada waktu luang.." Balas Arsen akhirnya menerima ajakan Tania dengan alasan ingin tau tentang Rebecca.

"kita ketemu dimana? Apa aku kekantor kamu saja..?" Ujar Tania. Arsen tau suara itu mengisyaratkan apa. Pasti senang sekali gadis itu. Pikir Arsen.

"Tidak..dikantor hanya boleh kalau membicarakan pekerjaan..kita bertemu di restoran dekat kantor saja.." Ujar Arsen datar, segera memutuskan panggilan itu.

Sebenarnya dia risih untuk bertemu Tania. Dia tau siapa Tania dan apa tujuannya bertemu. Arsen bisa menebak kalau Tania sejak dulu mengingini dirinya. Itu karena Rebecca dulu sering mencuri-curi pandang padanya.

Pernah juga dia dijebak Tania yang katanya Rebecca menyuruhnya datang ke acara waktu itu, yang diadakan di ballroom hotel. Dan ternyata Rebecca tidak ada disana. Untung Arsen bertemu rekan bisnisnya dan membantunya keluar dari sana. Jadi Arsen pulang dalam keadaan pening dan hampir tak sadarkan diri.

Arsen memang tak melihat batang hidung Tania. Tapi dia tidak bodoh kalau Tania punya maksud tertentu menyuruhnya datang. Secara Tania bukan anak orang sembarangan.

1
Rania Rania
sangat bagus
Mia Syara
lanjut lagi thor..tak sabar ni😁
Maya Ellydarwina
lanjut yang banyak dong thor 🥰🥰🥰🥰🥰🙏
Eve❤️: 👍👍semoga suka 😁
total 1 replies
Mia Syara
lanjut thor👍
nita bonita
lanjutt thoooorrrrr
Eve❤️: mohon dukungannya yah nona bos😁🙏👍
total 1 replies
Maya Ellydarwina
ceritanya sungguh bagus dan menarik,di tunggu kelanjutan nya thor 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Eve❤️: mohon dukungannya yah😁🙏
Eve❤️: makasih 🙏...semoga suka
total 2 replies
Maya Ellydarwina
cerita nya bagus,mampir ah 🥰🥰🥰🥰
Eve❤️: kasih saran dan kritiknya yah😁🙏
total 1 replies
Pertama Satu
asyik..lanjut
Eve❤️: tq👍👍👍👍👍💪💪💪💪💪👏👏👏👏
total 1 replies
Pertama Satu
lanjutttttt
Eve❤️: ok...mohon🙏dukungannya yah
total 1 replies
Pertama Satu
up
Pertama Satu
👏👏👏mantap
Pertama Satu
👍👍👍👏👏💪💪
Mia Syara
update lagi thor👍
Eve❤️: makasih udah mampir🙏
total 1 replies
Mia Syara
Cerita nya bagus..salam dari Malaysia thor👍
Eve❤️: makasih🙏
mohon saran dan kritiknya yah😁
total 1 replies
aimi Lyy
Lumayan
Anita Jenius
Salam kenal kak.
Ceritanya keren kak.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Rima R P
pusinh thor baca nya mending jangan di ganti nama liana nya biar tetep enak di baca nya
Eve❤️
👍👍👍👍👍
Nrh 👠👄💥💫
yaah bisa2nya liana dsuruh ngumpet diapartment bang, nti sesak lho hati abang arsen, sungguh terlalu, semangat othor love love
nita bonita
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!