Tidak pernah terbayangkan sebelumnya pernikahan yang di awal sangat bahagia, harus hancur dengan air mata karena Laura Renita tidak juga memiliki seorang anak.
Ibu mertua nya selalu mendesak meminta cucu kepada anak nya, Barra di buat kebingungan dengan permintaan ibu nya tersebut. Karena Laura tidak juga bisa hamil seperti yang di inginkan oleh ibunya.
Rosalinda meminta anaknya untuk menikah lagi, mencari perempuan lain yang bisa memberikan keturunan untuk keluarga nya.
Tapi Laura lebih memilih untuk mengiklaskan suami nya untuk menikah dengan adik kandung nya sendiri dari pada harus menikah dengan wanita lain.
Lalu bagaimana perasaan Laura ketika melihat suami yang dia cintai harus terpaksa menikah dengan adik kandung nya sendiri.
Akan kah cinta mereka berdua akan bertahan sampai akhirnya mereka mempunyai anak bukan rahim istri nya sendiri ???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlyta Hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29.
Sesampainya di tempat tersebut Gisella semakin kelihatan gugup sekali dan Laura pun memperhatikan nya.
Laura memilih untuk mempersilahkan Barra untuk masuk duluan ke villa tersebut.
"Gisella kamu baik-baik saja kan,? kamu tarik nafas panjang dulu saja untuk membuat kamu semakin membaik."
Gisella pun mengikuti apa yang di perintahkan oleh Laura dan Gisella pun seketika langsung membuka pintu mobil nya tersebut.
"Ayoo kita segera masuk ke dalam dalam."
Suara Gisella terdengar sangat percaya diri sekali.
Dan Laura dan kedua orang tuanya pun turun dari mobil nya.
Gisella di temani oleh kedua orang tuanya sedangkan Laura memilih untuk berjalan di belakang mereka.
Laura membiarkan Gisella dan kedua orang tuanya masuk sedangkan dirinya masih berada di depan pintu.
Pandangan mata Laura begitu sangat tajam sekali dan dia pun mencoba untuk mempersiapkan diri nya.
"Aku harus kuat dan aku tidak boleh terlihat sedih, aku harus bisa menerima kenyataan ini. Ini adalah hari yang kamu tunggu-tunggu Laura kamu harus tersenyum."
Laura pun akhirnya masuk ke dalam untuk menjauh dari dari keluarga.
Villa di buat sangat begitu indah walaupun tidak banyak orang yang menghadiri pernikahan ini.
"Pernikahan kuu dulu memang sangat mewah sekali tapi berujung dengan kesedihan, semoga pernikahan sederhana ini akan berujung kebahagiaan."
Acara pun segera di mulai dan saat nya Barra harus mengucapkan janji suci nya kepada Gisella.
Laura begitu sangat bergetar sekali dia pun terus saja memegang dada nya, ibu nya pun langsung merangkul nya.
Dan memeluk erat Laura dengan tangisan membuat Laura yang tegar seketika menjadi rapuh.
Barra menarik nafas panjang nya dia pun mulai mengucapkan janji suci nya kepada Gisella.
Seketika tangisan Laura tumpah ketika terdengar suara Sah, Gisella dan Barra resmi menjadi pasangan suami istri.
Laura tidak bisa mengendalikan emosi nya dia memilih untuk pergi dari tempat tersebut.
Laura dengan sangat cepat berlari ke luar villa dia mencari tempat yang nyaman untuk mengeluarkan semua perasaan hati yang dia pendam.
Laura menangis tersedu-sedu ketika melihat Barra yang mulai mencium kening Gisella.
"Aku sakit melihat nya dan dada aku seketika sesak sekali, aku tidak kuasa melihat semua ini. Aku tidak rela suami menikah dengan wanita lain tapi kenyataan aku yang menyuruh nya dan aku harus bisa menerima kenyataan ini semua."
Air mata Laura terus saja mengalir dan mengalir membasahi pipinya.
"Aku tidak bisa seperti ini terus aku harus menghampiri mereka berdua dan mengucapkan selamat kepada mereka."
Laura pun memilih untuk pergi ke dalam mobil nya dia memperbaiki make up nya agar tidak terlihat jika dirinya sudah menangis.
Ketika sudah selesai akad nikah Barra pun mencari keberadaan Laura.
"Di mana Laura Mam,? kenapa dia tidak ada di ruangan ini. Apakah Laura tidak mau masuk ke sini."
Suasana berubah menjadi sangat hening seketika ketika Barra mempertanyakan keberadaan Laura.
"Laura hadir di samping ibu, tapi dia langsung pergi ke luar ketika mendengar kata Sah yang di sebutkan oleh wakil pernikahan."
Barra pun langsung berlari meninggalkan Gisella dan mencari Laura.
Tapi ketika Barra hendak keluar dari villa tersebut, Laura pun berada di depan pintu keluar dan membuat Barra menghentikan langkah nya.
Laura tersenyum manis kepada suaminya tersebut.
