NovelToon NovelToon
Dewa Abadi Vs Dewa Perusak

Dewa Abadi Vs Dewa Perusak

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ex_yu

Menjalani hidup sebagai seorang dewa, mengharuskan Dewa Abadi berhadapan dengan berbagai macam masalah; masalah keluarga, percintaan, musuh yang menghalanginya menjadi yang terkuat, dan lain sebagainya.

Sampai suatu ketika Dewa Abadi harus melindungi seluruh alam semesta dari kehancuran. Menyelamatkan kehidupan di alam semesta dan harus menjadi beban bagi Dewa Abadi? Tidak perlu terpikirkan sebelumnya, dan juga bukan keinginannya.

Namun, keadaan yang memaksanya harus menyelamatkan alam semesta dari kekejaman Dewa Perusak dan Pasukan Omniverse.

Apakah Dewa Abadi sanggup menghadapi keganasan mahkluk-mahkluk super raksasa yang disebut Pasukan Omniverse, iblis bermata satu?

Ikuti kisah perjalanan terakhir Dewa Abadi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ex_yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketegangan.

Bab 27. Ketegangan.

Pepohonan roboh ketika dilalui oleh binatang besar itu yang bertubuh panjang, sisik-sisiknya berkilauan berwarna hijau lumut, panjang tubuhnya mencapai 45 meter, sepasang tanduk menambah keganasannya, sorot mata tajam seolah-olah dunia dan seisinya harus tunduk kepadanya. Yang membuatnya semakin agung, binatang itu memiliki mahkota emas dan sepasang sayap, binatang itu adalah Naga Azure

Seorang peserta kompetisi tiba-tiba menyerang Naga Azure, namun peserta itu dengan mudah dikalahkan hanya dengan ayunan ekornya. Yang mengerikan lagi, peserta itu langsung tewas di tempat dengan dada hancur.

Naga Azure mengangkat kepalanya menatap musuh bebuyutannya yang terbang di langit, Phoniex Api juga memandang musuhnya. Mereka tidak menganggap penting semua orang ada di dekatnya, kultivator terkesan dipandang sebelah mata.

"Bersaing dengan sesama peserta saja sulitnya minta ampun, dan sekarang berdatangan binatang kelas berat, apakah tidak ada keadilan bagi yang lemah?"

Salah satu peserta mengomel karena persaingan merebutkan Pohon Jiwa semakin berat, dan mungkin tidak mendapatkan apapun bagi yang lemah. Bersikeras untuk bersaing, luka dan kematian yang didapatkan.

Lalu datang binatang lain yang mampu melompat tinggi, dan bergelantungan di pohon. Gerakannya sangat lincah ketika lompat ke pohon lainnya, seolah-olah pohon itu adalah jalan yang landai. Setelah pohon dilaluinya, pohon tersebut langsung patah, lalu mengambil patahan pohon dan melemparkannya ke depan. Di belakangnya mengikuti rasnya dengan gerakan yang sama.

Semua orang melihat ke arah datangnya binatang itu, dan lagi-lagi mereka dibuat terbelalak. Kali ini yang datang adalah Kera Putih yang dikenal dengan nama Zhu Yan, membawa ratusan kera yang berkumpul di belakangnya.

Zhu Yan si Kera Putih, tinggi badannya mencapai 5 meter, tubuhnya kekar berotot yang diselimuti bulu-bulunya yang berwarna putih, memiliki sepasang tanduk berwarna keemasan. Bangsanya justru berukuran kecil, ukuran tubuhnya hampir semua dengan Suku Shiren Zu.

Dan lagi-lagi, semua peserta dipandang sebelah mata oleh Zhu Yan si Kera Putih dan bangsanya. Mereka justru menatap Naga Azure yang tidak jauh dari tempatnya.

Boom...

Semua orang dikejutkan dengan suara ledakan keras, lalu melihat ke arah sumber ledakan itu. Mereka melihat seorang pria dari Suku Shiren Zu tergeletak bersimbah darah dan tak bernyawa. Lalu semua mata tertuju kepada mahkluk yang membunuh anggota Suku Shiren Zu.

Peserta dengan basis kultivasi rendah langsung menelan ludah sendiri melihat binatang itu, bulu-bulunya berwarna hitam dan mengeluarkan api, binatang itu adalah Hou Dao, anjing hitam berekor api, keempat kakinya juga mengeluarkan api, memuntahkan api sebagai senjatanya. Ukuran tubuhnya dua kali lebih besar daripada anjing penjaga, mampu bergerak cepat seperti angin. Suaranya tidak pernah berubah, selalu menyalak, dan mengeram ketika mengincar mangsa atau memberikan ancaman pada pemburunya.

Musuh bebuyutan Hou Dao muncul dengan gagahnya, berjalan pelan namun langkah kakinya menggetarkan tanah. Dari lubang hidungnya mengeluarkan hembusan napas panas dan mampu mencairkan salju. Binatang itu bernama Fei, ada yang menyebutnya sebagai Bei. Wujud kerbau bermata satu, kepala putih berekor ular, tubuhnya berwarna abu-abu, dengan tanduk khasnya yang menjadi senjatanya.

Hou Dao dan Fei berhadapan, berjalan memutar mencari kelemahan masing-masing. Terlihat juga seperti sedang berkomunikasi. Setelah itu, mereka dengan kompak mundur, dan melihat para peserta yang menontonnya.

Para peserta perlahan mundur karena khawatir ada serangan mendadak dari dua binatang itu, binatang yang masuk golongan Four Disaster Beast. Peserta yang sudah takut dengan dua binatang itu, kini lebih takut lagi dengan binatang yang baru datang, berjalan di belakang Hou Dao dan Fei, binatang itu adalah Qiong Qi, salah satu dari Four Fierce Beast yang legendaris.

Wujud Qiong Qi berkepala singa dengan bulu-bulu diwajahnya berwarna putih, tubuhnya seperti harimau berwarna coklat keemasan, sepasang sayap menambah kesan berbahaya, dan matanya tajam penuh dengan kemarahan kepada manusia.

Swosh...

Hembusan angin kencang yang datang tiba-tiba. Semua mata berpindah ke pendatang baru, dan terbelalak melihat binatang lain bertengger di puncak pohon, dan itu adalah Vermilion Bird (Suzaku). Sekali lagi, peserta kompetisi dipandang sebelah mata oleh binatang legendaris, Vermilion Bird memandang musuh bebuyutan yaitu Phoniex Api.

Baru saja datang Vermilion Bird, semua orang dikagetkan dengan pekikan keras dari kejauhan. Kembali mata berpindah melihat sosok yang datang. Semua orang hanya bisa melongo menyaksikan kedatangan binatang-binatang legendaris.

Kali ini yang datang dan melayang di langit adalah Phoniex Es. Setiap kepakan sayap yang menghembuskan angin mampu membekukan apapun di sekitarnya. Perlahan semua peserta kompetisi yang lemah mulai mundur, mereka tidak ingin terkena imbas dari pertarungan antara binatang dan kultivator kuat.

Namun, binatang legendaris ini masih belum lengkap. Masih ada beberapa binatang yang belum berpatisipasi dalam perebutan Pohon Jiwa. Dan, yang mengejutkan semua orang, datang dua binatang lain jenis yang berjalan beriringan, binatang itu juga tidak kalah ganasnya walaupun terlihat lemah dan indah.

Bintang itu adalah Basalt si kura-kura hitam berekor ular, dan Fu Zhu si rusa putih bertanduk empat. Satu bertubuh sangat kuat dan yang satu bergerak seperti kilat. Dua binatang yang sangat sulit ditaklukkan.

Namun, itu masih belum lengkap tanpa kehadiran binatang legendaris yang lain.

Tiba-tiba datang dari kejauhan segumpalan awan hitam yang mengeluarkan petir. Semua mata memandang sosok yang akan tiba. Dalam waktu singkat, ternyata gumpalan awan hitam itu adalah Thunderbird. Kedatangannya menciptakan suara petir yang menggelegar keras memekakkan telinga.

Belum sempat peserta kompetisi berkomentar, datang lagi binatang legendaris yang lain, dan kali ini yang datang ada tiga. Kedatangannya menimbulkan angin kencang, suhu dengan cepat menjadi panas, dan salju yang mencair bergerak menuju datangnya binatang legendaris.

Mereka adalah Four Fierce Beast, Gluttonous, yang mencairkan salju dengan suhu panasnya. Lalu ada Fierce Beast dengan wujud seperti singa tapi tubuhnya berwarna hijau tua, bertanduk tiga dengan taring berjumlah empat, dan berekor panjang yang ujungnya berbulu seperti duri.

Yang terakhir datang bersamaan adalah Chaos Beast, adalah binatang aneh tanpa kepala, memiliki empat sayap yang menciptakan hembusan angin kencang. Qiong Qi termasuk golongan ketiga binatang yang baru datang itu, Four Fierce Beast.

Akan tetapi, banyaknya binatang legendaris yang datang, itu masih belum lengkap. Namun, kedatangan mereka saja telah membuat para peserta kompetisi menjadi was-was. Bahkan sekuat Mahaguru Agung tidak mau memulai perebutan.

Semua orang dan binatang legendaris berkumpul hanya untuk merebutkan Pohon Jiwa. Tetapi, masih belum ada yang mendekati Pohon Jiwa yang berada di tengah-tengah kepungan binatang dan kultivator.

Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang dan binatang, setelah mengalahkan semua pesaing, belum tentu pemenangnya mendapatkan Pohon Jiwa, sebab pohon itu memiliki kesadaran sendiri, dan jelas tidak akan membiarkan siapapun mendekatinya.

Semua orang dan binatang melihat Pohon Jiwa yang menggiurkan, aroma wangi membuat orang meneteskan air liur, aroma wangi itu juga membuat yang menciumnya merasakan energi jiwa masuk ke dalam tubuhnya. Karena aroma harum dari Pohon Jiwa menyebar ke seluruh Pegunungan Berkabut, yang menyebabkan banyak binatang dan kultivator berdatangan.

Mahaguru Agung Pertama dan Kedua saling menjauh dan melirik. Jika salah satu dari mereka bergerak ke Pohon Jiwa, maka yang lain akan ikut bergerak. Namun, mereka tidak mungkin mendapatkan Buah Jiwa sebelum mengalahkan semua pesaing.

"Lebih baik kita bekerja sama!" Mahaguru Agung Pertama mengawali rencana untuk membentuk aliansi sementara selama kompetisi berlangsung.

"Pembagian harus adil dan sama!" Mahaguru Agung Kedua tidak mau mendapatkan bagian sedikit dari Mahaguru Agung Pertama.

"Jangan lupakan aku."

Suara keras menggelar. Semua mata melihat ke arah sumber suara itu. Datang Mahaguru Agung Ketiga bersama dengan pengikutnya. Para Binatang legendaris hanya melirik kedatangan Mahaguru Agung Ketiga, dan menganggapnya sebagai lalat.

"Luasnya Pegunungan Berkabut di telapak tanganku. Di telapak tanganku, aku bisa melihat semuanya!"

Muncul dua orang yang mengenakan pakaian dari kulit binatang. Mereka adalah Kepala Suku Shiren Zu yang bernam Song Chun, di sisi kirinya adalah dan Panglima Hu. Di belakang mereka berdatangan anggotanya yang berjumlah lebih dari 120 orang. Para tetua yang memburu Bing Bingzu ada di antara anggota Suku Shiren Zu.

Maksud dari perkataan pemimpin Suku Shiren Zu, Pegunungan Berkabut adalah wilayahnya dan sudah seharusnya semua orang meminta izin jika ingin mendapatkan keuntungan dari Pohon Jiwa, dan juga menghormatinya.

Mahaguru Agung Pertama menatap jijik Song Chun dan Panglima Hu, tapi dibalas dengan senyuman sinis. Mahaguru Agung Pertama berkumpul dengan kedua sahabatnya untuk menghadapi mereka.

Semua peserta berkelompok dan binatang legendaris menebarkan sikap permusuhan, aura kekuatan saling mengintimidasi satu sama lain. Burung-burung legendaris bertengger di puncak pepohonan, menatapnya pesaing di udara.

Bagi basis kultivasi rendah, aura intimidasi menyesakkan dada, membuat mereka memilih untuk mundur dan melihat dari kejauhan. Pemikiran mereka hampir sama, berharap mendapatkan kesempatan, dan memanfaatkan momentum untuk memperoleh secuil kue dari kekacauan.

Ketika aura kekuatan saling mengintimidasi, semua orang dan binatang legendaris dikejutkan dengan kemunculan pusaran angin kencang yang mengeluarkan cahaya. Semua mata tertuju kepada pendatang baru.

Setelah pusaran angin menghilang, semua mata melihat Rubah Ekor Sembilan (Nine Tail Fox), bulu-bulunya putih nan halus, penampilannya yang cantik menebarkan pesona. Mata kesombongan menambah kesan wibawanya.

"Kwok... Kwok...!"

Suara binatang bernyanyi membuat semua mata berpindah. Mereka melihat Katak Emas berkali tiga yang sedang melompat-lompat kegirangan, itu adalah Gold Told, tubuhnya berwarna hijau dengan mahkota emas di kepalanya, memiliki punuk berduri berwarna emas, mengigit koin emas sebagai makanannya.

Namun Hou Dao segera memuntahkan api ke arahnya. Katak Emas itu segera melompat terbirit-birit menjauhi area Pohon Jiwa, dan dalam sekejap mata menghilang. Untuk sesaat, ketegangan mencair gara-gara kekonyolan Gold Told yang ingin mendapatkan sepotong kue, Buah Jiwa.

1
Joni Anwar
lanjut thir
Anton Setianto
lanjut kah?
John de Joenk
hajarr teruss shimoo
Antho Seven
nanggung
Ahmad Mulyana
laah ini kemana author nye yech
butiran debu
ok
herry bjb
bahasa inggrisnya bikin gak sedap untuk di baca,gak cocok sama nama tokoh
herry bjb
kau.kamu,mu.....bukan semua jadi kau
Sianying
lanjut up thor
zian
mantap 👍👍👍👍👍👍
Manthou Hermanto
mantap. lanjutkan thor
Rhakean Djati
pelajaran apa lagi Thor ?
Rhakean Djati
sama² psikopet kayak suamine.
mcgregor
kok lama bos q kelanjutannya?
Rhakean Djati
murid durhako. guru sendiri dikerjain.heheee
Rhakean Djati
bareng Ama kredit panci yaa ? hahaa
Qing shan
🙏🙏🙏
Qing shan
🤩🤩🤩
Sianying
bagus thor
Qing shan
🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!