NovelToon NovelToon
Tuan Adipati, Sang Putri Hanya Ingin Punya Bayi

Tuan Adipati, Sang Putri Hanya Ingin Punya Bayi

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Time Travel / Identitas Tersembunyi / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:435.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Zhuzhu

Setelah bertransformasi menjadi bayi, mantan kepala badan intelijen rahasia, Cheng Yao yang tumbuh besar dan dikenal sebagai Putri Danyang yang malas dan tidak berguna ditipu oleh Kaisar dan dikirim ke perbatasan untuk menikahi Adipati Ning. Adipati Ning adalah adik sepupu Kaisar, dan Cheng Yao menganggap bahwa suaminya adalah pria tua yang jelek.

Namun, setelah melihat wajah asli Adipati Ning, Cheng Yao mengubah pemikirannya dan berkata ingin punya anak dengan Adipati Ning.

Adipati Ning mengabaikannya, namun dia kemudian menyadari bahwa Cheng Yao berkaitan erat dengan Master Qiheng dari Paviliun Zhanbai, organisasi intelijen rahasia nomor satu di dunia persilatan.

Akankah Cheng Yao mendapatkan keinginannya untuk memiliki anak dari Adipati Ning, Ning Ziyu tanpa menyingkirkan bayangan yang ia sembunyikan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 30: Gagal

Cheng Yao sudah kembali ke kediaman saat matahari hampir terbenam. Setelah membersihkan diri dan menyantap hidangan makan malam, dia duduk di dalam kamarnya sambil terus memikirkan hal yang sangat mengganggunya hari ini.

“Putra Mahkota Jin yang bernama Yemu Jin itu usianya dua tahun lebih tua dari Ning Ziyu. Dia berani-beraninya mencoba menculikku!”

Dari informasi yang diberikan oleh Jun Heng tadi siang, Cheng Yao mengetahui beberapa hal mendasar terkait orang itu. Yemu Jin adalah putra pertama Kaisar Jin, ibunya adalah Permaisuri Jin.

Yemu Jin sudah dua kali berperang dengan Ning Ziyu. Pertama saat Ning Ziyu berusia tujuh belas tahun, dan yang terakhir adalah lima tahun lalu saat Ning Ziyu terkena racun bunga Hongluo.

Dia paham alasan mengapa Yemu Jin begitu ingin menekan Ning Ziyu. Kalah oleh seorang adipati yang lebih muda darinya, bukankah itu mengesalkan?

Cheng Yao juga mendapat informasi lain. Dia baru tahu kalau beberapa bulan lalu kekaisaran Jin mengirimkan utusan ke Dayan untuk mendiskusikan pernikahan politik kedua negara. Dia jadi penasaran siapa yang akan terpilih menjadi putri utusan yang akan menikah ke Negara Jin kali ini.

Kalau Negara Jin ingin mengajukan pernikahan politik, mengapa Yemu Jin harus mengacau dengan menculik Cheng Yao?

Semua orang tahu Cheng Yao tidak berguna untuk kekaisaran. Juga, semua orang di Kota Feng dan daerah perbatasan juga tahu kalau pernikahannya dengan Ning Ziyu hanya berdasarkan dekrit. Apakah Yemu Jin menemukan sesuatu tentang Cheng Yao?

Kalau tidak salah, pernikahan politik itu pasti akan segera terjadi. Kaisar pasti akan mengirimkan salah satu putrinya ke Negara Jin tidak lama lagi. Pada saat itu, bukankah rombongannya akan melewati Kota Feng? Cheng Yao jadi sangat penasaran siapakah orang yang diutus itu.

“Pikirkan saja nanti. Mengapa Ning Ziyu masih belum datang juga?”

Cheng Yao melirik pintu yang masih tertutup. Hari sudah begitu larut, tapi mengapa Ning Ziyu belum datang juga?

“Xiuli!”

“Ya, Putri?”

“Apakah Adipati belum kembali?”

“Sepertinya belum. Putri, apakah kamu masih akan menunggu?”

“Tentu saja. Ini adalah kesempatan langka yang tidak boleh aku lewatkan. Cepat pergi ke kediaman timur, lihat apakah Ling Ren dan Ling Yun sudah kembali.”

Tapi, meski Xiuli pergi dan kembali ke halaman belakang, dia tidak dapat menemukan keberadaan Ning Ziyu. Katanya, Adipati Ning masih sibuk mengurus urusan resmi dan sedang membahas hal penting dengan beberapa pejabat kota. Kemungkinan, Adipati Ning tidak akan kembali malam ini.

“Putri, sekarang sudah larut. Tuan Adipati sepertinya tidak akan pulang, apakah Putri masih akan menunggu?”

Xiuli mencoba membujuk Cheng Yao agar tidur lebih awal dan berhenti menunggu suaminya. Hari ini mereka telah menempuh perjalanan jauh dari markas utama, rasa lelah itu seharusnya belum hilang. Xiuli tahu ini adalah momen yang paling ditunggu oleh Cheng Yao, tetapi memaksakan diri juga bukan hal yang baik.

“Tidak bisa. Aku masih harus menunggunya.”

“Putri, besok bisa menunggu satu malam lagi. Tubuhmu bisa sakit kalau tidak istirahat lebih awal.”

“Aku tidak lemah. Pergi sana, jangan ganggu aku!”

Xiuli terpaksa keluar. Cheng Yao kembali menunggu di dalam kamar sendirian. Sambil menunggu, dia memakan beberapa potong camilan malam. Jadi, begini rasanya menunggu seorang suami. Cheng Yao dulu tidak pernah membayangkannya. Rasanya memang agak aneh tapi juga agak menyenangkan.

Sudah tengah malam. Xiuli tertidur di depan pintu, menjaga pintu untuk majikannya. Cheng Yao juga diserang kantuk dan tidur dengan kepala menempel di meja. Satu piring camilan sudah habis, dan teh juga sudah habis diminum.

Pada saat itu, pintu kamar terbuka secara perlahan. Sosok Ning Ziyu muncul dan berjalan ke dalam ruangan dengan langkah pelan. Wajahnya tampak lelah. Ning Ziyu tidak menduga kalau urusan resmi yang harus dia tangani ternyata bisa memakan waktu hingga larut malam begini.

Jika itu dulu, dia pasti akan menginap di kantor pemerintah dan baru akan pulang besok pagi. Tapi, sekarang sudah berbeda.

Ada seseorang yang menunggunya dan harus dia temui. Ternyata beginilah rasanya ditunggu oleh seseorang. Ada sedikit kehangatan, tapi juga perasaan aneh yang tidak pernah ada sebelumnya.

“Kucing kecil hanya tahu mengeong. Kamu benar-benar tidur lebih dulu,” ucap Ning Ziyu.

Dia duduk sebentar di kursi di hadapan Cheng Yao, menatap dengan tenang pada wajah tidur istrinya yang ternyata sangat cantik itu. Ini kedua kalinya dia melihat Cheng Yao tidur di kursi.

Ning Ziyu menyunggingkan senyumnya. Tangannya terulur membersihkan sisa camilan yang tersisa di sudut mulut Cheng Yao.

“Aku membuatmu menunggu hingga larut begini. Yaoyao, apakah kamu benar-benar menginginkanku? Atau, kamu hanya menginginkan tubuhku?”

Entah mana yang benar, tapi yang jelas Ning Ziyu sudah membuatnya menunggu selama ini. Dia bertanggungjawab pada Cheng Yao, dia berutang banyak pada wanita ini. Pengingkarannya terhadap kesepakatan mereka memang salah, dan sudah saatnya Ning Ziyu menebusnya.

Tapi, kalau begini, bagaimana dia bisa menebusnya?

Ning Ziyu kemudian menggendong tubuh Cheng Yao dan membaringkannya di tempat tidur. Dia melepas sepatunya sendiri dan menanggalkan pakaian luarnya, lalu ikut berbaring di sisi wanita itu.

Meski dia tidak menyentuhnya sekarang, berbaring dan tidur seperti ini malam ini masih termasuk menepati janjinya, kan?

Ning Ziyu juga lelah. Dia enggan memikirkan masalah apapun, dan memilih untuk memejamkan matanya juga.

Pagi harinya saat cahaya matahari belum masuk melalui jendela, Cheng Yao mulai bangun. Ketika dia membuka mata, dia merasakan ada napas hangat berembus di ubun-ubunnya. Tangannya seperti sedang memeluk guling yang sangat besar tetapi sangat hangat.

Dengan ragu dia mendongakkan kepala. Matanya membelalak saat melihat fitur wajah tampan Ning Ziyu yang sedang tidur beberapa senti di atasnya. Ternyata, dia sedang memeluk Ning Ziyu.

Karena tinggi badannya tidak setinggi Ning Ziyu, kepalanya hanya mencapai dada pria itu. Cheng Yao tanpa sadar menjadikan dada bidang Ning Ziyu sebagai bantalan.

“Kapan dia kembali?” gumamnya. Seingatnya, malam sudah sangat larut tadi. Apakah Ning Ziyu memaksakan diri tetap datang kemari meski pulang larut malam?

Cheng Yao diam-diam tersenyum. Pria ini, memang menepati janjinya untuk mengunjunginya malam tadi. Namun sesaat kemudian, Cheng Yao menggeram dengan pelan karena kesal. Ya Tuhan, bukankah seharusnya malam tadi menjadi malam yang panas untuk mereka?

Cheng Yao mengutuk kebodohannya sendiri yang malah tidur lebih dulu. Rasa kantuk memang sulit dikalahkan. Bisa-bisanya dia melewatkan kesempatan yang sangat berharga! Apakah misi malam pertamanya yang tertunda itu gagal lagi?

Cheng Yao ingin menangis sekarang. Dia sendiri yang melewatkan kesempatannya, dia sungguh ingin menangis dengan keras!

“Kamu sudah bangun?”

Suara serak khas bangun tidur yang keluar dari mulut pria tampan itu tiba-tiba terdengar. Hati Cheng Yao yang sedang kesal tiba-tiba merasa tenang. Ning Ziyu sudah bangun sejak pertama kali Cheng Yao membuka matanya, hanya saja dia pura-pura tidur untuk membiarkan istrinya itu menikmati waktunya sendiri.

“Kamu…. Jam berapa kamu pulang?”

“Tengah malam.”

Cheng Yao enggan mengubah posisi mereka, dan Ning Ziyu juga tidak protes. Mereka bicara dalam posisi ambigu yang jika dilihat orang lain maka akan membuat orang yang melihatnya berpikir sembarangan.

Tunggu dulu, untuk apa berpikir sembarangan? Bukankah mereka sudah suami istri?

“Aku, aku malah tidur duluan, ya?”

“Ya. Kamu malah tidur duluan.”

Cheng Yao cemberut. Ning Ziyu diam-diam tersenyum lagi.

“Ini masih sangat pagi. Kamu bisa tidur lagi,” ucap Ning Ziyu.

Cheng Yao kecewa pada diri sendiri yang begitu bodoh. Tapi setelah mendengar perkataan Ning Ziyu yang seakan memberinya sinyal, hati Cheng Yao jadi hangat. Sambil tersenyum senang, Cheng Yao mengeratkan pelukannya pada Ning Ziyu dan memejamkan matanya lagi.

“Malam kemarin gagal. Ziyu, malam nanti tidak boleh gagal lagi.”

1
Fansco
sukaaa lho thor aku sm cerita ini, beda sm novel2 lain yg langsung gede dan balas dendam...
princesskay
taraaaa maak jreeeengg 🤣🤣🤣
Anita noer
lucu....ha...ha....si kui ini....
Sarifah Sarifah
mau nangis jadinya. di tunggu kisah barunya thor.
Ulla Hullasoh
Tetimaksih Author karya yang sangat bagus. semoga ada karua karya yang bagus lainnya.saya sangat menantikannya
Anita noer
aq nerusin baca storymu yg lain thor
sisil prasada
Luar biasa
sisil prasada
Lumayan
CR
Terima kasih otor udah buatin cerita ini, bagus banget ceritanya, bikin penasaran di setiap alurnya, semangat terus torrr/Smile/
sisil prasada
Luar biasa
NIA DJOHAN Djohan
suka
Oti Sadiah
Buruk
Rizky Anindiya
sedih liat keadaan yemu jin..sekaligus terharu liat pertemuan dgn anak nya chenming
Sun Flower: itu balasan karena dia jahat
total 1 replies
Rizky Anindiya
Luar biasa
Sharon
🤣🤣🤣
Sharon
Tegas ku suka 😍
erna wijayanti
yuhui kakak author

sudah bikin novel baru belum

aku menunggu mu /Grin//Smile//Kiss//Beer//Beer/
Sun Flower: sedang dalam proses
total 1 replies
Nining Chili
👍👍
Ibu Ibu
Lumayan
anonim
Naik ... naik ke puncak gunung tinggi ... tinggi sekali .... ... .... .... .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!