Hana Amelia adalah perempuan yang mencintai seorang pria yang bernama Fikri Firmansyah ditahun 2019. Bukan pertama kalinya Hana menjalin hubungan dengan seorang pria, tetapi tidak membuat dirinya begitu mencintai pasangannya. Ketika dia mengenal Fikri, dunia percintaanya pun semakin gila karena Hana terlalu berlebihan mencintai Fikri hingga akhirnya dia yang memang sudah memiliki riwayat gangguan mental semakin hancur karena ternyata Fikri hanya mencintainya karena nafsu bukan atas dasar cinta yang tulus. Setelah mendapatkan apa yang ditujunya selama ini. Fikri meninggalkan Hana begitu saja setelah berjanji bahwa dirinya tidak akan meninggalkan Hana. Penasaran dengan kisahnya? Lanjut baca kehalaman selanjutnya guyss……….
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sagi-tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Waktu pulang pun tiba, kini hana dan syla pulang bareng dengan grab car karena kepala hana kembali sakit dan syla tidak mengizinkan hana untuk naik grab sendirian
“Hana apa kita perlu keklinik dulu buat diperiksa”tanya syla yang khawatir pada hana
“Aku gapapa la cuma butuh istirahat aja lagi pula obatnya juga masih banyak”jawab hana sambil menutupkan matanya dan menyenderkan badannya dikursi mobil karena kepalanya merasa sangat sakit
“Beneran gapapa? Besok mending kamu jangan dulu masuk kerja istirahat yang total dulu sampai bener-bener sembuh”ucap syla
“Iya gimana besok aja”ucap hana
Mereka pun sampai dikostan dan hana pun langsung masuk kedalam dan merebahkan badannya langsung dikasur
“Yaampun hana aku lupa tadi kan mau beli makan dulu dijalan biar kamu bisa langsung minum obat”ucap syla
“Udah gapapa aku pesan makanan online aja”jawab hana
“Kamu mau makan apa la”tanya hana
“Aku nasgor aja deh han yang spesial ya”jawab syla dan diiyakan hana
“Mau kamu dulu atau aku yang duluan kekamar mandi”tanya hana pada syla
“Aku dulu deh,gapapa kan han? Aku udah ga betah mau ganti pemb*lut”jawab syla dan hanya diiyakan hana
Hana pun memainkan hp nya dan ternyata ada panggilan tidak terjawab dari dela, hana pun kembali menelpon dela dan ga lama kemudian telpon itu diangkat.
“Halo del, ada apa tadi aku lagi dijalan pulang”ucap hana
“Gimana keadaan kamu apa udah membaik?”tanya dela
“Udah tapi gatau kenapa kepala aku masih sering sakit”jawab hana
“Coba kamu banyakin minum dan coba beli obat penambah darah kayanya sakit kepala yang kamu rasa itu karena kurang darah. Apa kamu masih dirumah sakit han?”tanya dela
“Tapi aku kemarin udah diinfus abis 3 botol del, aku udah pulang kemarin pagi”jawab hana
“Itu mah paling cuma nambah cairan doang karena kan kamu kemarin dehidrasi kan. Terus barusan baru pulang dari mana”tanya dela
“Pulang kerja”jawab hana singkat
“Yaampun hana kamu kan baru masa pemulihan ya pantes aja kepala kamu masih terasa sakit. Harusnya kamu setelah pulang dari rumah sakit istirahat minimal 3/4 hari cukup ini mah baru pulang kemarin hari ini udah masuk kerja”ucap dela yang kesal mendengar hana sudah masuk kerja lagi setelah keluar dari rumah sakit
“Tapi aku udah cuti 2 hari dirumah sakit dan aku juga kerja baru sebulan dikantor jadi aku ga enak kalo ambil cuti lama”jawab hana
“Kamu memang susah dikasih tau hana”ucap dela yang udah nyerah sama hana
“Apa kamu cuma mau nanyain aku udah pulang atau belum doang dari rumah sakit?”tanya hana
“Ngga. Ada hal lain yang mau aku omongin” ucap dela
“Apaan, apa hal penting?”tanya hana
“Penting ga penting sih”jawab dela
“Yauda apa”ucap hana
“Apa kamu masih ingat fikri?”tanya dela yang membuat hana kembali mengingat fikri setelah beberapa bulan bahkan hampir satu tahun hana berusaha melupakan laki-laki itu
“Menurut kamu?”tanya balik hana
Dela pun terdengar menarik napas dalam dari sebrang sana yang membuat hana kebingungan “Aku tau kamu masih mengingatnya bahkan kamu belum melupakannya kan?”tanya dela
Lagi-lagi dela tau soal perasaannya pada laki-laki itu kalo hana belum bisa melupakan fikri walaupun tanpa bertemu dan tanpa komunikasi.
“Ga mudah dela, aku udah coba buat lupain dia bahkan sampai aku tau kalo dia sudah punya pacar lagi waktu itu dengan adek kelasnya dan perempuan lainnya juga aku tetap tidak bisa lupain dia bahkan hati aku masih ingin dia kembali”jawab hana sesungguhnya
Dela pun dibuat terkejut dengan kejujuran hana selama ini masih menyimpan rasa pada laki-laki itu. Dela yang kenal hana jika dia sudah mencintai laki-laki itu bakal benar-benar jatuh kedalam cinta itu tapi hana juga akan benci pada laki-laki yang selingkuh dan suka berbohong padanya. Hana juga benci pada laki-laki yang gila perempuan dan hana akan meladeni laki-laki yang hanya bermain-main pada dirinya.
