NovelToon NovelToon
GLOW UP PADA WAKTUNYA

GLOW UP PADA WAKTUNYA

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:555.2k
Nilai: 5
Nama Author: Savana Alifa

"Gak tahu malu! Lo gak ngaca? Lo itu jelek, gendut, item lagi! Bisa-bisanya mimpi mau jadi pacar Alder."

Suara sumbang itu terus terlontar dari banyaknya murid yang mengelilinginya, melemparnya dengan kertas bahkan dengan botol air mineral kosong.

Dimana letak kesalahannya? Gadis bernama Jasmine itu hanya mencoba menyatakan perasaannya pada pemuda bernama Alder, tapi ternyata di situ lah awal kehancurannya.

Mendapat perlakuan buruk dan bullying dari teman-teman sekolahnya, tak lantas membuat Jasmine menyerah. Meski nyaris tak waras, ia berhasil merubah dirinya. Dari seekor itik, menjadi angsa cantik!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Alifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DI TINGGAL

"Kamu cape gak?" Tanya Alder, mereka tengah berada di parkiran apartemen. Alder dan Jasmine tak kembali ke perusahaan, mereka memutuskan untuk pulang.

Dan jahatnya, mereka meninggalkan Oryza yang entah dimana rimbanya. Kata Alder, tinggalkan saja Oryza, nanti juga pulang sendiri.

"Emangnya kenapa?" Jasmine balik bertanya.

"Aku lapar sayang," Alder merengek, sebelah tangannya mengusap perut. "Aku gak makan siang gara-gara panik nyariin kamu."

"Astaga, Al. Kenapa gak bilang? Ya udah turun dulu, aku masakin." Padahal ia sendiri pun melewatkan makan siangnya karena galau, rasa lapar kalah dengan rasa sakit hati yang tadi menggebu-gebu.

"Beneran? Kamu gak cape kan?"

Jasmine menggeleng, melepas set belt yang masih melingkar di tubuhnya, "Badan gak cape, cuma hati aja yang cape."

"Maaf," Alder yang tahu diri sudah membuat Jasmine kabur tak hentinya meminta maaf.

"Belum lebaran," ledek Jasmine menirukan kata-kata yang selalu Alder ucapkan saat ia minta maaf.

Alder tertawa, mencubit pipi Jasmine dengan gemas. Ia lalu buru-buru turun karena Jasmine pun sudah turun. Gadis itu tampak menggerutu karena pipinya di cubit.

Alder tak ingin jauh dari Jasmine, ia terus menggenggam tangan gadis itu. Sesekali ia melotot ke arah pria yang kedapatan menatap Jasmine. Ia tak suka Jasmine di tatap sedemikian rupa oleh pria lain.

"Kenapa sih kamu cantik banget?" Kata Alder tiba-tiba.

Jasmine menoleh, "Karena kalau aku jelek kamu juga gak akan mau."

"Bahas itu lagi, kalau di suruh milih, mending kamu kaya dulu aja. Aku gak rela ada laki-laki lain yang melihat kamu dengan tatapan kagum."

"Dih, begitu. Kalau aku kaya dulu, pas aku jalan sama kamu semua orang pasti ngira aku pembantu kamu, bukan pacar kamu."

"Gak akan ada yang ngira kaya gitu, kalau perlu aku umumin ke semua orang, biar mereka tahu kamu itu pacar aku. Di hadapan dunia aku mendeklarasikan cinta aku ke kamu. Atau aku bawa poster, kalau Jasmine itu miliknya Alder!"

Jasmine menahan senyum, meski masih kesal, tapi sayangnya dia cinta.

"Aku berubah kaya gini juga awalnya karena kamu. Karena rasa sakit hati aku dan rasa kecewa aku ke semua orang, aku sempat gak mau keluar rumah. Aku mau sembunyi aja dari dunia, tapi dari rasa sakit itu aku berhasil bangkit dan berubah seperti sekarang ini. Ini juga berkat produk dari perusahaan kamu, karena itu aku jadi marketing terbaik. Karena selain memasarkan produknya, aku juga memakainya sendiri."

"Hebat banget pacar aku, makin cinta deh," Alder menarik Jasmine, melingkarkan tangannya dengan posesif di pinggang ramping gadis itu.

"Modus," celetuk Jasmine.

***

"Lah, mana mobilnya? Kok hilang? Astaga, apa jangan-jangan mobilnya di curi orang?" Oryza yang baru saja kembali dari warung celingukan, mencari mobil mewah milik Alder yang tak ada di tempat parkir semula.

Panik, tentu saja ia panik. Sepuluh tahun gaji pun ia tak akan mampu mengganti mobil itu. Alder pasti marah besar, bagaimana kalau dia meminta ganti rugi atas kelalaiannya meninggalkan mobil?

Harusnya ia tak meninggalkan mobil itu, menjaga mobil itu dengan segenap jiwa raganya. Tapi karena haus, ia pergi ke warung. Di warung, ibu-ibu mengajaknya mengobrol ngalor ngidul, niatnya hanya lima menit, akhirnya jadi Enam puluh menit.

Dengan langkah kaki tergesa, Oryza menuju tempat dimana ia menemukan Jasmine. Mereka pasti masih mengobrol di sana, begitu pikirnya.

Padahal hari mulai gelap, sial mobil itu malah hilang.

"Al, Nara ..." Panggilnya saat tak mendapati siapapun di sana. Ia bahkan sampai mengelilingi kursi yang tadi di duduki Jasmine, melihat ke kolong kursi lalu mengelilinginya lagi, "Jasmine dan Alder juga ikut hilang? Astaga..." Pekiknya.

Panik karena mengira mobil mewah itu hilang, otaknya jadi buntu. Ia tak bisa berpikir dengan benar.

Dengan tubuh lemas, Oryza duduk pasrah. Bibirnya bergerak-gerak menahan tangis. "Bagaimana ini? Mobil hilang, Alder dan Jasmine juga hilang? Kalau keluarga Alder dan Jasmine minta ganti, aku harus cari duplikat mereka dimana?"

Mata sipitnya mengerjap, sepertinya ia menyadari sesuatu, "Mobil hilang? Alder dan Jasmine juga hilang? Tunggu tunggu tunggu, ini aku yang bodoh atau gimana? Bisa aja mereka ninggalin aku kan? Sial!"

Pria berkaca mata itu lalu merogoh ponselnya, ingin menghubungi Alder atau Jasmine untuk memastikan sesuatu.

***

"Oryza nelpon aku, Al," kata Jasmine seraya memperlihatkan layar ponselnya pada Alder. "Dia pasti panik nyariin kita. Ish, ini gara-gara kamu. Kalau dia marah kamu ya Al yang harus tanggung jawab."

"Kenapa jadi aku sih sayang? Dia itu udah gede loh, gak usah terlalu di pikirin. Kalau dia mau pulang pasti pulang sendiri. Kalau jatuh juga pasti bangun sendiri," jawab Alder dengan entengnya. Pria itu bahkan membuka pintu apartemen dengan begitu santai.

Jasmine berdecak, ia lalu menggeser tombol berwarna hijau di layar ponselnya.

"Halo, Za," sapa Jasmine lebih dulu.

"Jasmiiiiiiiiiiiine, kamu dimana? Jangan bilang kalian ninggalin aku di sini?"

Suara pekikan itu membuat Jasmine sontak menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Oryza! Aku gak tuli," kata Jasmine. Ingin kesal tapi ia juga yang salah meninggalkan pria itu tanpa kabar apapun.

"Kamu gak tuli, tapi gila. Tega-teganya ninggalin aku di sini?" Oryza kesal, dari suara Jasmine yang terdengar baik-baik saja, ia tahu Alder dan Jasmine sengaja meninggalkannya. Itu artinya mobil itu juga tak hilang, melainkan di bawa Alder.

"Maaf, jangan salahin aku. Salahin Alder tuh, aku udah bilang buat cari kamu dulu tapi kata dia kamu udah gede, kamu bisa pulang sendiri," jelas Jasmine. Ia melirik Alder yang tampak tertawa, benar-benar terlihat menyebalkan. Ternyata Alder punya sisi kejahilan.

"Hey, seenggaknya jangan bikin aku kaya orang stress nyariin mobil sama nyariin kalian. Aku sampai panik banget takut di suruh ganti mobil yang hilang, belum lagi kalian yang ikut hilang."

"Iya iya, maaf. Besok aku traktir buat nebus rasa panik kamu. Gimana?" Jasmine mencoba bernegosiasi, lagi pula, Oryza tak pernah bisa marah terlalu lama padanya.

"Beneran yah? Awas aja kalau mangkir! Untung aja bawa uang cash, kalau enggak aku gak bisa pulang."

"Kan bisa numpang naik truk yang lewat, Za. Gak usah manja," celetuk Alder yang menguping pembicaraan Jasmine dan Oryza.

Di seberang sana Oryza mengomel, namun Alder mengambil ponsel Jasmine lalu mematikan sambungan telponnya.

"Al, dia bisa tambah ngamuk nanti," kata Jasmine.

"Biarin aja, nanti aku sogok pake bonus. Mandi sana, terus masakin aku makanan enak," Alder mendorong pelan Jasmine, menggiring gadis itu menuju tangga agar segera membersihkan diri di kamarnya.

1
www.ok
bguw
Suci Dava
cinta memang buta, pernah sedemikian rupa ngga pernah di hargai dgn mudahnya meng iya kan dan menerima cintanya, klo Dion punya prasangka perempuan materialistis jg ngga salah, karena motto hidup Jasmin mengejar UANG bkn CINTA
#ayu.kurniaa_
.
Miss Yeye
Luar biasa
Yudahni Septidar Butet
Lumayan
Noneng Quinza
Luar biasa
Anita Choirun Nisa
g odd
Vitasa
walaupun Jasmine ga slh apa² tp ibunya Jasmine salah,ya wajar dia benci bnget ke Jasmine
Lesti Dahliana
Buruk
Tracy Kay Gabriela
keren
April
Setuju
Mending nila sama sahabatnya aja daripada sama alder yang auka nyakitin hati
Erni Kusumawati
bukan hanya yg jelek, gembul yg di bully bahkan yg pintar, yg cantik, yg tampan pokoknya yang berbeda dr merek semua pun akan di bully..
Erni Kusumawati
anakku skr pun di bully hanya krn dia terlalu putih dan pendiam,, sampai saya harus memindahkan nya ke sekolah lain, pdhl sekolah itu adalah sekolah berbasis Agama☹️
Erni Kusumawati: iya kk sekarang setiap pulang sekolah saya suka periksa tubuhnya ada lebam atau apa gtu, sekalian diajak ngobrol ttg kegiatan di sekolah antisipasi takut dia kena bully
Iluhwid Ajha: anakku juga di bully karna dia tipenya pendiam kak, pas mau SMP malah takut dia,takut nanti di bully katanya.
total 2 replies
Meyla A'ulia
Luar biasa
Anisanisa Nisa
aku berharap endingnya jasmeennya tetap dengan Ardel.....🙏🙏🙏
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Yetti Damayanti
sini yg korban si oryza..sabar ya oryza moga kamu dpat yg terbaik.. pengorbanan mu dah banyak..jangan ya ada kejadian nyata kaya gini.cukup di novel aja.nguras emosi.sumpah
Mulyana
ya ampuuun sesak dadaku
Sennja
aq tunggu crita'a raga thor
aca
uda dapet segel mau cerai ini oh kadal buaya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!