NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Untuk Keponakanku

Menjadi Ibu Untuk Keponakanku

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Menikah Karena Anak
Popularitas:803.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: syitahfadilah

S 4

Rangga begitu terpuruk saat Fiona, istri tercintanya meninggal dunia setelah melahirkan anak kedua mereka. Di saat duka masih menyelimuti, ia dipaksa menikahi Flora yang merupakan adik kembar mendiang istrinya, demi memberikan kasih sayang sosok ibu untuk kedua anaknya.

Mampukah Flora menghadapi sikap Rangga yang dingin dan terkadang tak ramah padanya, sementara hatinya pun sedang tak baik-baik saja. Selain duka atas kepergian saudari kembarnya, ia juga terpaksa harus memutuskan hubungannya dengan sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30. TIDAK MUDAH

Sudah hampir setengah jam Rangga tiba di rumah mertuanya, namun niat dari tujuan kedatangannya belum juga tersampaikan. Di ruang tengah, mereka duduk bersama tanpa ada obrolan, hanya mama Zana dan Kiara yang sesekali mengobrol.

Beberapa kali Rangga tampak menghela nafas, dia benar-benar merasa gugup saat ini. Tekad yang katanya sudah kuat itu seakan melemah karena ketegangannya, terlebih sorot mata sang papa mertua yang tidak bersahabat menatapnya.

Rangga tahu, pria paruh baya yang menjadi papa mertua kedua kalinya itu tidak terima atas sikapnya terhadap Flora, dan ia akui perbuatannya itu memang salah. Maka dari itu kedatangannya hari ini ingin meminta maaf sekaligus ingin meminta kesempatan untuk memperbaiki.

"Pa, ada hal penting yang ingin aku bicarakan." Dengan segenap keberanian, melawan rasa yang berkecamuk Rangga mulai bersuara.

Papa Farhan mengalihkan pandangannya pada istri dan cucunya, "Bee, bawa Kia ke kamar Flora." Titahnya pada sang istri.

Mama Zana mengangguk, ia menggenggam tangan mungil Kiara lalu mengajak cucunya itu ke kamar Flora di lantai atas.

Kiara tampak enggan, dia ingin bersama papanya menunggu kedatangan Flora. Namun, melihat papanya mengangguk pelan iapun menurut ikut bersama neneknya.

"Kenapa sampai hari ini, pengadilan agama belum juga mengirimkan surat panggilan pada Flora?" Tanya papa Farhan dengan tatapan datar.

"Aku belum mendaftarkan perceraian kami, Pa." Jawab Rangga.

Papa Farhan menatap rangga dengan kening mengkerut, lalu menegakkan posisi duduknya. "Kenapa, belum sempat?" Tanyanya lagi.

Rangga mengangguk, "Beberapa hari ini aku sibuk, Pa. Banyak sekali pekerjaan di kantor, belum lagi Azka dan Kia bergantian demam." Jawabnya lirih. Ada rasa malu dihatinya saat mengatakan anak-anaknya bergantian demam. Secara tak langsung ia menjatuhkan harga dirinya sendiri yang telah dengan yakin mengatakan bisa merawat anak-anaknya sendiri.

Papa Farhan menarik sudut bibirnya, "Baiklah kalau kamu tidak sempat untuk mengurusnya. Biar pengacara Papa yang akan mengurus semuanya, dan Papa harap kamu hadir dalam setiap panggilan." Ucapnya dengan tegas.

Rangga terperangah, "Pa, kedatanganku kemari bukan untuk membahas perceraian. Aku ingin...

"Ingin meminta bantuan Flora untuk merawat anak-anakmu selama proses perceraian kalian, begitu?" Potong papa Farhan.

"Bukan begitu, Pa."

"Lalu?"

Rangga tak langsung menjawab, ia menatap sang papa mertua dengan penuh damba. Meskipun belum mengatakan niatnya tapi dalam lubuk hatinya sangat berharap papa Farhan memberi restu.

Setelah merasa lebih tenang ia pun berkata, "Sebelumnya aku ingin meminta maaf atas sikapku selama ini pada Flora, aku sadar tak seharusnya aku bersikap demikian padanya." Rangga menjeda kalimatnya sebentar, menghela nafas panjang lalu kembali berkata.

"Seperti saat aku meminta Fiona untuk menjadi istriku, hari ini aku juga ingin meminta restu untuk membina rumah tanggaku bersama Flora." Setelahnya Rangga menghela nafas lega telah mengatakan niatannya.

Papa Farhan terdiam sejenak, sesaat kemudian ia terkekeh pelan yang membuat Rangga mengernyit heran. Kata membina itu sudah sangat terlambat dikatakan dalam pernikahan yang sudah berjalan selama 6 bulan lamanya. Bukankah membina rumah tangga itu dilakukan sejak saat mengucapkan ijab kabul, bukan setelah pernikahan itu telah berjalan selama berbulan-bulan.

"Jadi, sekarang kamu mengakui bahwa selama 6 bulan kamu hanya menganggap Flora sebagai pengasuh anak-anakmu, bukan sebagai istrimu, hum?''

Rangga bungkam, netranya bergerak gelisah. Meminta kesempatan untuk membina rumah tangganya bersama Flora, ternyata tak semudah saat ia meminta Fiona menjadi istrinya. Saat itu papa Farhan adalah orang yang paling pertama merestui lamarannya, dan yang terjadi hari ini, papa Farhan seakan mempersulit dirinya dengan berbagai pertanyaan yang memang jelas adalah kesalahan yang ia perbuat sendiri.

"Maaf, Pa. Aku mengaku salah, maka dari itu aku ingin memperbaiki kesalahanku." Ucap Rangga akhirnya. "Aku sudah mengatakan tentang ini pada Flora, dan dia menyerahkan semuanya pada Papa dan Mama." Lanjutnya, menatap sang papa mertua dengan penuh harap. Ia sudah siap menerima apapun konsekuensi dari perbuatannya, asalkan ia diberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya itu.

Papa Farhan tersenyum samar mendengarnya, "Beberapa hari ini Papa berpikir Rangga, bukan hanya kamu yang salah karena menganggap pernikahanmu dengan Flora itu hanya sebatas memberikan sosok ibu untuk anak-anakmu. Papa dan Mama bahkan kedua orangtuamu juga bersalah karena tidak mendengar usulan Flora sejak awal." Papa Farhan terdiam beberapa saat.

"Yah, seharusnya kami mendengarkan Flora, dia bersedia merawat anak-anakmu tanpa harus menikah denganmu. Tapi kami tidak mendengarnya, kami tetap ngotot agar kalian menikah. Dan asal kamu tahu, saat kalian berdua memutuskan bersedia untuk menikah, kami sangat senang mendengarnya. Dibalik ketidak keinginan cucu kami dirawat oleh orang lain, kami juga berharap Flora bisa menjadi pelipur dukamu dan yang pasti akan mendampingi mu sepanjang usiamu. Tapi ternyata, kami salah. Begitu bodohnya kami tertipu dengan sandiwara yang kalian lakukan. Tapi sudahlah, Papa rasa itu tidak perlu dibicarakan lagi, dan kamu juga sudah mengakui itu salah."

"Jadi bagaimana Pa? Apa Papa memberikan izin untuk...

"Kali ini bukan para orang tua lagi yang akan membuat keputusan, tapi aku." Ucap Farzan dengan lantang yang baru saja datang bersama Flora dan juga Arkan.

Rangga dan papa Farhan serentak menoleh. Lagi-lagi Rangga merasa tidak nyaman atas kehadiran Arkan, kenapa pria itu selalu saja hadir di mana pun. Ia berharap Arkan segera pergi.

"Arkan, tolong bantu Flora naik ke atas atas. Pastikan Flora sampai ke kamarnya." Ucap Farzan menegaskan.

Namun Arkan masih mematung di tempatnya berdiri. Jika itu perintah urusan kantor, Arkan akan dengan sigap mengerjakan. Tapi perintah Farzan kali ini membuatnya menjadi dilema. Dengan senang hati ia akan mengantarkan Flora ke kamarnya tapi disisi lain ia tidak enak pada Rangga yang notabenenya masih suami Flora. Terlebih Rangga yang langsung menatapnya tajam ketika Farzan memberikan perintah itu padanya.

"Arkan, kamu tidak dengar apa yang aku katakan?" Suara Farzan meninggi yang membuat Arkan terkesiap.

"Iya Kak," dengan berat hati akhirnya Arkan menuntun Flora menaiki anak tangga.

Rangga menatapnya dengan tatapan tak suka. Ingin menyusul tapi langkahnya langsung terhenti ketika tiba-tiba saja Farzan telah berdiri di hadapannya. Ia hanya dapat menghela nafas panjang, sepertinya perjuangannya benar-benar tidak mudah. Selepas dari mertuanya, kini ia akan berhadapan dengan Farzan, seorang kakak yang sangat menyayangi adik-adiknya. Ia masih ingat peringatan yang diberikan Farzan saat itu jika ia sampai menyakiti Fiona. Dan sekarang ia melakukan itu terhadap Flora, adik yang paling disayangi Farzan.

1
Nuryati Yati
malu2 meong 😅
Nuryati Yati
sabar ya Arkan semoga Dea menerima dan membuka hati utk Arkan
Nuryati Yati
isinya apa hayo penasaran🤔
Nuryati Yati
selamat Arkan Dea semoga bahagia selalu🤗
Nuryati Yati
gemes sama Dea dan Arkan
Nuryati Yati
👍
Jumaiyah Iyah
Biasa
Jumaiyah Iyah
Kecewa
Adriana Wiriadinata
rangga..rangga..mssa gitu aja ga ngrti..
Nuryati Yati
semangat berjuang Rangga
Nuryati Yati
wis sakerepmu Rangga
Nuryati Yati
emang kamu suami gk becus Rangga
Nuryati Yati
cemburu bilang bos gk usah mrh2
Nuryati Yati
semangat Flo
Nuryati Yati
pengen tak tapok mulutnya Rangga pake sandal sejuta umat
Nuryati Yati
demi keponkana Flo ikhlas jd istri kakak ipar
Nuryati Yati
mampir thor..
Nurlinda: mampir jg di karya baru. kak 🤭
total 1 replies
Siti Ramsah
Luar biasa
Nurlinda: terima kasih kk 🤗
total 1 replies
Anda Anda
Lumayan
Anda Anda
baru nyadar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!