NovelToon NovelToon
Bersaing Dengan Masa Lalu

Bersaing Dengan Masa Lalu

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / duniahiburan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Susah payah Jasmine berjuang meluluhkan hati Juna, pria yang terkena kaku dan sangat sulit di dekati wanita mana pun. 2 Tahun berjuang hingga akhirnya dia dan Juna resmi menjalin hubungan. Jasmine pikir, dia telah berhasil mendapatkan hati Juna, menjadi satu-satunya wanita yang menempati hatinya.

Namun ternyata anggapannya salah besar, sebab ada seseorang di masa lalu yang mampu bertahta di hati Juna selama bertahun-tahun lama. Jauh sebelum Jasmine mengenal Juna.

Di saat Jasmine dan Juna sudah menikah, Tiba-tiba sosok wanita di masa lalu Juna muncul kembali dan mengalihkan semua perhatian Juna. Haruskah Jasmine meneruskan pernikahannya, atau melepaskan Juna begitu saja setelah melewati perjuangan yang sulit.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Sudah seminggu ini Jasmine tinggal di rumah orang tuanya. Selama itu pula, Jasmine tidak pernah bertemu langsung dengan Juna. Walaupun sebenarnya mereka bisa mencuri-curi waktu untuk bertemu di luar ketika jam kerja, namun Juna tak pernah mengajak Jasmine untuk sekedar makan siang bersama. Begitupun sebaliknya, Jasmine tak pernah meminta Juna menemuinya.

Waktu selama 1 minggu ini benar-benar di manfaatkan keduanya agar bisa merenung, saling introspeksi diri dan menyelami perasaan masing-masing. Terlebih Jasmine, karna hampir setiap hari Mama Kinanti selalu mengingatkannya tentang status Juna yang telah memiliki anak bersama wanita lain. Dengan Jasmine menyelami dan memahami perasaannya selama 1 minggu ini, dia pasti bisa menentukan keputusan apa yang harus di ambil.

"Kamu sudah seminggu di sini, apa Juna tidak menyuruh mu pulang.?" Papa William menatap putri bungsunya. Dari sorot matanya seakan menyiratkan rasa curiga. Karna merasa tidak wajar selama 1 minggu ini Jasmine tinggal di rumahnya dan Juna tidak pernah datang berkunjung. Papa William jelas saja berfikir buruk. Pasti ada sesuatu yang terjadi dalam rumah tangga putrinya.

"Mas Juna sangat sibuk seminggu ini, hampir setiap hari pulang larut malam. Tadi sore Mas Juna baru mengabari kalau pekerjaannya sudah berkurang dan bisa pulang lebih awal seperti biasa, jadi malam ini Jasmine mau pulang." Senyum di wajah Jasmine merekah. Ada binar bahagia dalam sorot matanya.

Papa William jadi sedikit lebih lega, karna artinya hubungan Jasmine dan Juna memang baik-baik saja. Dia berfikir terlalu jauh, sampai berfikir yang tidak-tidak soal rumah tangga putrinya. Walaupun pada kenyataan memang sempat terjadi sesuatu, tapi sampai detik ini Papa William belum tau masalahnya. Mama Kinanti dan Jasmine masih sepakat untuk merahasiakannya. Mereka baru akan memberi tau Papa William kalau kesehatannya cukup bagus. Karna tidak mau mengambil resiko.

"Jam berapa Juna akan menjemput kamu.?" Tanya Papa William. Dia berencana untuk bicara 4 mata dengan menantunya kalau nanti datang ke rumah. Meski sudah sering meminta Juna supaya menjaga dan tidak menyakiti Jasmine, tapi Papa William tidak pernah bosan melakukannya. Sebab putrinya sangat berharga, jadi harus memastikan Juna memperlakukan Jasmine dengan baik.

"Mas Juna tidak bisa datang ke sini, Jasmine yang akan menyusul Mas Juna ke hotel. Dia sedang ada jamuan makan malam dengan rekan bisnisnya." Sahutnya.

Mama Kinanti langsung melirik Jasmine dengan tatapan protes, seperti tidak suka karna bukan Juna yang datang menjemput putrinya.

"Kalau memang masih sibuk dan tidak bisa menjemput kamu, lebih baik suruh Juna jemput kamu besok pagi sekalian dia berangkat kerja." Ujar Mama Kinanti.

"Jasmine bisa minta tolong di antar Pak Yudi, Mama tidak usah khawatir. Nanti Mas Juna juga jemput Jasmine di lobby hotel."

Mama Kinanti tampak tidak puas mendengar jawaban Jasmine, namun memilih diam dan membiarkan Jasmine melakukan apa yang dia mau. Lagipula di situ masih ada Papa William, kalau Mama Kinanti terkesan melarang Jasmine bertemu Juna, bisa-bisa Papa William curiga.

...******...

Tokk,, tokk,, tok,,,

"Jasmine, Mama boleh masuk.?" Seru Mama Kinanti di depan kamar Jasmine

Di dalam kamarnya, Jasmine baru saja menggantikan baju santai dengan dress selutut warna cream tanpa lengan. Jasmine sedang bersiap menemui Juna.

"Masuk saja Mah, pintunya tidak di kunci.!" Seru Jasmine setengah teriak.

Mama Kinanti langsung membuka pintu setelah di ijinkan. Dia kemudian menghampiri putrinya yang sedang memoles make up.

"Kamu yakin ingin tetap melanjutkan pernikahan ini.?" Mama Kinanti berdiri di belakang Jasmine, wanita berusia lebih dari setengah abad itu menatap Jasmine dari pantulan kaca meja rias.

"Mas Juna tidak sepenuhnya bersalah, semua yang terjadi juga bukan atas kehendaknya. Mas Juna memiliki cinta untukku, begitupun sebaliknya. Kami saling mencintai, bagaimana mungkin harus di akhiri.?" Mata Jasmine mulai mengembun. Ada perasaan sedih yang sebenarnya bercampur khawatir. Sedih karna Mamanya tampak tidak mendukung penuh keputusannya. Namun Jasmine khawatir jika sesuatu yang lebih buruk terjadi dalam kehidupannya kelak, pasti Mama Kinanti yang akan lebih kecewa.

"Ya sudah kalau memang itu keputusan kamu. Mama hanya bisa mendoakan yang terbaik. Mama harap, kamu sanggup melewatinya."

Jasmine mengangguk lega, dia memutar badannya untuk memeluk Mama Kinanti. Jasmine bersyukur karna Mamanya tidak memaksakan kehendaknya.

...******...

Sekitar 40 menit perjalanan, Jasmine akhirnya sampai di salah satu hotel berbintang di kota Jakarta. Mobil yang di tumpangi Jasmine berhenti d depan hotel. Jasmine segera turun dari mobil lantaran melihat Juna sudah berdiri di lobby sambil menatap ke arahnya dengan senyum lebar.

Juna merentangkan kedua tangannya ketika melihat Jasmine turun dari mobil dan berjalan cepat ke arahnya.

Rindu yang tertahan selama seminggu sudah menggebu. Sorot mata keduanya dipenuhi binar bahagia ketika pertama kali bersitatap setelah 1 minggu tidak bertemu.

"Sayang, aku sangat rindu padamu." Ucap Juna. Jasmine tersenyum lebar mendengarnya.

Keduanya sama-sama merasakan rindu yang tertahan selama 1 minggu, hingga berakhir saling memeluk ketika bertemu, untuk melepas rindu. Pada kenyataannya mereka berdua memang memiliki perasaan yang sama, yaitu saling mencintai. Meski perasaan cinta Juna pada Jasmine datang terlambat.

Setelah cukup lama saling memeluk sebagai pengobat rindu, Juna lantas mengajak Jasmine masuk ke hotel. Pria itu menggandeng tangan Jasmine tanpa melepaskannya, sampai mereka berdua masuk ke dalam salah satu kamar VIP.

Juna sengaja memesan kamar hotel, dia perlu bicara dan melepas rindu dengan Jasmine dengan suasana yang berbeda. Jadi sebelum makan malam dengan rekan bisnisnya, Juna sudah lebih dulu memesan kamar.

Di dalam kamar, Juna menyiapkan buket bunga yang dia letakan di atas ranjang. Jasmine menoleh dan tersenyum pada Juna. Suaminya itu makin romantis saja.

Juna duduk lebih dulu di tepi ranjang, lalu mengarahkan Jasmine agar duduk di pangkuannya. Tangan Juna melingkar di pinggang Jasmine, sedangkan tangan Jasmine bergelayut di leher Juna. Mereka berdua saling menatap.

"Kamu tidak ada tinggal di rumah Mama tanpa aku lagi kan.?" Tanya Juna dengan wajah frustasi. Dia baru di tinggal menginap 1 minggu oleh Jasmine, tapi sudah seperti LDR 1 tahun.

Jasmine terkekeh mendengar ucapan Juna yang sedikit merengek.

"Aku senang karna akhirnya bisa melihat binar cinta dan rindu yang menggebu di mata Mas Juna." Ucap Jasmine seraya membelai pipi Juna dengan jemarinya.

"Sudah tujuh tahun aku menantikannya. Sejak dulu aku memang percaya kalau penantianku tidak akan sia-sia." Jasmine berucap pilu meski masih menunjukan senyum di wajahnya.

Juna menjadi diam. Dia di ingatkan lagi pada kesalahan yang membuatnya merasa menjadi orang paling jahat karna tega menyia-nyiakan ketulusan orang yang mencintainya.

"Sayang, aku janji akan membayar semua kesedihan yang kamu rasakan selama 7 tahun akibat ulahku, dengan memberikan kebahagiaan setiap hari untukmu." Kata Juna seraya mendekap jasmine.

"Dengan Mas Juna mencintai ku, itu sudah lebih dari cukup. Terimakasih,," Jasmine meneteskan air mata bahagia dan segera menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Juna.

"Kamu manusia atau bukan, kenapa sebaik ini." Komentar Juna yang kehabisan kata-kata karna sikap baik Jasmine.

1
Yani Mulyani
Biasa
Datu Zahra
malem pertama, pake pengaman. asli kalau gue ogah sih, enggak mau bikin bini hamil ada cara lain. penghinaan sumpah
Dee
Luar biasa
Dee
Ucapan adalah do'a kalau jadi berarti baby nya made in rumah sakit 🤭
Elicia Yeung
Luar biasa
Rina Rina
Alhamdulillah akhirnya
Shisiel Afwan
Kecewa
Shisiel Afwan
Buruk
Rina Rina
aduh Juna gk jentel bgt sih
Rina Rina
Thor tega bgt sih Ama Jasmine kasian Lo dia
berbaik hati la sama dia
Rina Rina
amin
Wahyu Ningsih Aiug
Kecewa
Wahyu Ningsih Aiug
Buruk
Akun Lima
samapi bab ini kesimpulannya gw doain athornya mati kecelakaan kelindes mobil amin
Supiah Susilawati
Luar biasa
Ayna Adam
kak Icha q menunggu kelanjutannya kisah Joshua dan Jenny😘
Marliah
kesian sama jasmine/Sob/
Marwah Rahman
iya kali abang ❤️ adik nya nggak masuk akal🙄
Wahyuningsih
kpn dilanjut?
melting_harmony
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!