Bukan Single Mom

kamipun pulang, cinta di gendong encus sedangkan aku menyetir mobil, bau parfum boy masih tercium di hidungku..

"encus, besok kita jadi pergi" ucapku

"mencari orang tua cinta non??"

"iya encus"

"yeah encus gak bakalan kerja sama non Olivia lagi dong"

"kan bisa kerja di kantor"

"i-iya" terlihat jelas kesedihan di wajah encus

mobil memasuki halaman rumahku,.cinta masih tidur pulas di pangkuan encus, kamipun masuk kedalam rumah..

Bibik sedang membereskan barang barang mamah, encus langsung masuk kedalam kamar cinta..

"bik, mamah sama papah belum pulang??" tanyaku

"udah non, .lagi di halaman belakang rumah"

"oke bik, Olivia beres beres dulu"

"siap non"

melangkahkan kakiku menuju lantai atas, menaruh tas dan juga sepatuku, tubuhku sangat Lelah sekali..

mau mandi mengumpulkan niat dulu,nah ini ini kalo udah malas mandi suka sebel,,akupun mengambil kimono..

Sesampainya di kamar mandi aku langsung mandi, sesudah mandi aku langsung memakai piama merebahkan tubuhku diatas sofa sekat ranjangku..

Ting ..

Sita mengirimkan pesan untukku..

Sita [ besti, apa kamu udah pulang?? ]

Aku [ udah, ada apa sit ]

Sita mengetik lama sekali, heran mau chat apa dia,,akupun menunggu sita membalas chatku sambil melihat story..

tidak ada story dokter arka, adanya Adrian yang memposting fotonya dan calon tunangannya..

hatiku udah bisa menerima kenyataan bahwa Adrian bukan untukku, memang cinta tak harus memiliki..

Ternyata kehilangan adrian tidak sulit yang aku takutkan,,bahkan sekarang aku sudah bisa move on dari Adrian..

Sita [ kamu tau gak Olivia, tadi mamah dan papahku bilang aku mau di jodohkan karena aku lama ngejomblo, kan ngejomblo bukan berarti gak laku kan?? Aku jomblo sebab memilih orang yang tulus mencintai aku bukan karena jabatanku ]

hahaha, untung tidak telepon kalo dia mendengar ketawaku pasti marah,,jomblo bukanya gak laku,,itu kata yang membuatku ketawa..

Aku [ wah, terima aja sita,, siapa tau kamu cocok sama dia ]

Sita [ kamu tau anaknya dosen Budi gak?? ]

Aku [ tau lah, jangan bilang kamu di jodohkan sama reyhan playboy cap ayam ]

hahahaha, aku cekikikan.. Aku yakin pasti wajah sita mendung bibirnya Lagi manyun lima Senti

Sita [ iya Olivia !! gak mau banget aku di jodohkan sama pria seperti Reyhan ]

ddrrt Drrrttt drrrtt

dia meneleponku, hahhaha

Aku [ Hallo sita, udahlah di terima aja dia kan tampan ]

Sita [ tampan kamu bilang?? Playboy cap ayam kok bangga, dan kamu tau kata mamah dan papah reyhan orangnya seperti apa?? ]

Aku [ mana aku tau sita !! ] kesalku

Sita [ dia bilang Reyhan itu begitu baik dan sangat penyayang ]

Aku [ hahahaha Haha hahaha ]

Sita [ jangan ketawa Olivia !! ]

Aku [ lucu tau sita !! ]

Sita [ tau ih, aku tu kesal banget !! Parahnya sii ayam itu tidak menolak perjodohan ini,, gila kan dia ]

Aku [ hahahaha, sumpah lucu banget tau sit..mana nolak ayam di jodohkan sama kamu gak mau ]

Sita [ tolongin aku dong livia, jangan ketawa saja !! Kesal aku tu !! ]

Aku [ di cuekin aja kali, kamu buat dia gak betah sama kamu ]

Sita [ gimana caranya?? ]

Aku [ pokoknya apa apa kamu minta tolong sama dia !! terus di suruh antar jemput, kalo lagi jalan atau shopping, sii ayam kampret di suruh membawa belanjaan kamu, aku yakin dia gak akan betah sama kamu ]

Sita [ ide cemerlang tuh, akan aku coba ]

Aku [ nah gitu dong ]

Sita [ jadi lega kan aku sekarang,terima kasih ya udah dengerin curhatan aku ]

Aku [ oke siap, Udah dulu ya aku lapar banget, jangan lupa besok ke rumahku pukul sembilan pagi kita otw ]

Sita [ oke siap]

aku matikan panggilan telepon dari Sita, perutku sudah sangat lapar aku pun turun ke bawah..

"malam anak mama" sapa mama

"malam juga mah, papah mana??" tanyaku

"lagi ikut pengajian di masjid"

"Oo" ucapku membentuk huruf O

aku duduk di dekat mamah, masakan bibi Emang sangat menggiurkan apalagi dengan gulai sapinya udah pasti aku nambah nih..

"gulai sapinya,uwuw" seruku

"besok berangkat jam berapa nak??" tanya mamah

"jam sembilan pagi mah" sahutku

"oke nak"

aku dan Mamah makan bersama bibik berjalan ke arahku dan juga mama, bibik menuangkan air putih ke dalam gelas..

"makasih bik" Ucapku

"sama sama non"

"bik, suruh satpam, Pak sopir sama Pak kebun dan encus makan malam" seru mamah

"bentar non belum matang" jawab bibik

"oke bik"

aku makan dengan lahapnya kalau nggak ingat badan akan melar aku pasti nambah dua kali..

"mo mo momy" panggil cinta

aku menoleh kearah cinta, ia jalan lambat ke arahku,

"sayang momy, sini nak" pekikku

cinta berjalan perlahan menuju ke arahku, Aku berharap setelah kamu menemukan kedua orang tuamu, kamu tidak melupakan aku cinta..

"o o Oma" sapa cinta

"cucu Oma, sini nak sama oma"

cinta berjalan kearahku, kini tangan kecilnya menyentuh lututku, segera aku angkat tubuh mungilnya duduk di pangkuanku..

"ma ma matan"

"cinta mau makan?? Encus cinta udah makan belum" lantangku

encus berlari ke arahku,

"apa non??"

"ini si cinta udah makan belum??"

"Udah non tapi dia mau ngemil, cemilannya udah habis"

"tadi kok nggak beli sekalian"

"lupa non"

"ya udah sih kamu nanti beli di depan kan ada tuh toko" ucap mamah

"nggak berani malam-malam keluar nanti kalau di Gondol satpam sebelah gimana nyonya, kan serem" meringisnya

"Hahaha sama Tarno itu maksud kamu encus" ledekku

"nah itu, apa gak horor"

"loh nggak papa kan encus, lagian dia masih muda siapa tahu emang jodoh kamu itu Tarno" ledek mamah hehehe

"ah nyonya"

"nah betul itu kata non Olivia sama nyonya,,Tarno jodoh kamu kali ncus" hahahaha

"bibik" teriak encus

Semua tertawa, encus wajahnya jadi merah merona, sesudah puas ngledekin encus kami duduk di ruang keluarga..

"encus ini cinta, aku mau istirahat dulu,"

"baik non"

Aku duduk di sofa ruang keluarga, memainkan ponselku sambil menunggu papah pulang..

Mamah sibuk memilih tas branded limited edition,. biasa emak emak sosialita jaman sekarang..

"Olivia mamah belikan ini??" ucap mamah menyodorkan katalog

"mana mah??"

"yang ini" menunjukkan tas berwarna pink

"berapa mah harganya??"

"la ini"

"iya nanti aku transfer ke rekening mamah"

"seriusan nak??"

"iya mah"

"makasih nak" mamah memelukku

papa datang dengan membawa martabak kacang coklat kesukaan aku, ia meletakkan ke atas meja..

"bibik" teriak mamah

"iya nyonya"

"ini ambil untuk kalian"

"wah, martabak.. makasih tuan nyonya"

"iya"

Aku memakan martabak kesukaan aku, papah emang selalu menganggap aku gadis kecilnya papah, papah selama ini masih menganggap aku gadis Kecil papah..

*****