NovelToon NovelToon
Bercerailah, Bunda

Bercerailah, Bunda

Status: tamat
Genre:Tamat / Pelakor / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:675.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Muliana95

Vina, seorang Ibu yang rela dan sabar menahan sakitnya perlakuan KDRT dari suami terhadap dirinya selama sepuluh tahun terakhir.
Ketika, Adit anak pertamanya berkata bercerailah bunda. Saat itulah dia tersadar akan sakitnya dan sia-sia semua perngorbanannya.

Akankah semua berjalan lancar?
Yuk, ikuti kisahnya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 30

Tadi Iqbal mengabarkan pada Vina, jika Rangga suami Rasti meninggal dunia. Dan Vina menyuruh agar Iqbal ikut melayat. Karena Iqbal mengenal keluarga Rasti.

Tetapi Iqbal menolak datang jika tidak bersama dengan Vina. Iqbal ingin memperkenalkan istrinya pada semua orang.

Akhirnya, mereka datang ke tempat kediaman Rasti. Saat sampai di sana. Para pelayat sudah ramai. Dan jenazah sudah siap untuk dibawa ke pemakaman.

Di sana mereka berpisah. Vina pergi untuk berjumpa dengan Rasti. Ia ingin mengucapkan bela sungkawa. Sedangkan Iqbal memilih duduk bersama para bapak-bapak lainnya.

"Pak." panggil Iqbal pada Ayah Rasti, yang bernama Pak Husin.

"Nak, kemari lah." ajak Pak Husin. Sambil menepuk kursi di sampingnya.

"Nanti jangan pulang dulu. Ada yang ingin Bapak sampaikan." pinta Pak Husin.

"Baik Pak." jawab Iqbal.

Ditempat lain, Vina menemui Rasti yang berada di kamarnya. Rasti tak berhenti nangis. Dia takut jika Rangga meninggal harta Rangga akan di ambil alih oleh keluarganya. Apalagi dia tak kunjung hamil. Makanya dia lebih baik pura-pura kehilangan. Biar dapat simpati dari keluarga suaminya.

"Rasti, yang sabar ya. Aku ikut bela sungkawa." ucap Vina.

"Makasih Vina. Kamu duduk saja ya." ucap Rasti berlinang air mata.

Setelah pemakaman selesai. Pak Husin menemui Iqbal. Dia meminta Iqbal untuk menepi dari keramaian. Sekarang mereka sedang berada di kamar gazebo taman belakang. Mereka hanya duduk berdua.

"Sebelumnya Bapak minta maaf, atas apa yang Rasti lakukan dahulu." ucap Pak Husin buka suara.

"Sudah berapa kali aku bilang Pak, semua sudah berlalu. Jadi jangan pernah Bapak minta maaf. Kita ini keluarga. Bapak sudah aku anggap seperti Bapakku." ucap Iqbal.

Pak Husin menghela napas.

"Karena kamu mengganggap Bapak seperti Bapakmu. Bolehkah Bapak memintamu untuk menjaga Rasti? Bapak sudah tua. Dia anak Bapak satu-satunya. Hanya kamu lah yang Bapak percayakan." pinta Pak Husin.

"Nikahilah Rasti, setelah masa Iddah nya selesai." lanjut Pak Husin.

Iqbal menghela napas. Dia memikirkan cara menolak dengan halus permintaan Pak Husin. Sebab dia tidak mau menyinggung Pak Husin.

"Bapak tau kamu sudah menikah. Tapi apa salahnya poligami. Kamu mampu dari segi manapun. Bapak yakin kamu pasti bisa adil." ucap Pak Husin lagi.

"Pak, aku mencintai istriku. Dia bahkan menerima aku walaupun tau jika aku seorang lelaki mandul. Lagipula pasti Vina tidak akan mengizinkannya." papar Iqbal.

"Dia pasti mengizinkannya. Apalagi jika seorang istri memberi restu pada suami untuk menikah lagi. Dia akan di janjikan surga." ucap Pak Husin.

"Memang benar, aku pun pernah mendengarkan hadist tersebut. Tetapi jika Vina saja yang masuk surga. Aku pun tidak mau. Sebab jika aku poligami. Sudah pasti nanti aku akan menyakiti salah satunya. Aku akan dzalim di antara salah satunya. Jadi aku menolak untuk poligami." tolak Iqbal.

"Bapak ingin kamu pikirkan dulu. Bukan mendengar jawabanmu sekarang. Pikirkanlah tentang permintaan Bapak. Jika kamu masih menganggap kami orangtuamu pasti kamu akan mempertimbangkan permintaan Bapak." tegas Pak Husin berlalu tanpa mendengarkan jawaban Iqbal.

Iqbal menolak tegas permintaan Pak Husin. Dia berniat tidak akan memberitahu Vina tentang hal ini. Karena dia tidak akan menyakiti perasaan Vina. Iqbal paham betul, perempuan umumnya pasti akan sedih jika suami membahas tentang poligami.

Iqbal masuk kedalam untuk mencari keberadaan Vina. Dia melihat Vina sedang berbincang dengan keluarga dari almarhum Rangga. Kemudian memanggil Vina. Karena ia akan mengajak Vina untuk pulang. Iqbal hanya pamit sama keluarga Rangga. Tanpa pamit pada keluarga Rasti.

Di perjalanan Iqbal tampak lebih murung. Vina berpikir mungkin Iqbal lagi banyak masalah dalam pekerjaannya.

Sampai di rumah, Iqbal dan Vina sampai berbarengan dengan Adit dan Saka.

"Dari mana Bun?" tanya Adit.

"Dari tempat orang meninggal, kebetulan yang meninggal kenalan Bapak." sahut Vina.

Kebetulan tadi, di perjalanan mereka singgah di resto untuk makan malam. Karena Vina pun belum masak. Untuk Adit sama Saka. Biasanya mereka akan makan di tempat kerjanya.

Saat di kamar, Vina memberanikan diri untuk bertanya sama suaminya.

"Mas, kamu capek?" tanya Vina pada Iqbal yang sedang bersandar di atas kasur.

"Gak sayang." jawab Iqbal.

" Terus kenapa dari tadi aku melihat Mas, kayak banyak pikiran gitu!" seru Vina.

"Mas lagi mikirin kerjaan saja. Sini!" suruh Iqbal pada Vina agar mendekat.

"Mas sangat mencintaimu sayang. Apapun akan Mas lakukan untuk membahagiakanmu. Andai Mas bisa, Mas ingin mengubah masa lalu mu. Biar cuma Mas saja yang pernah ada di hatimu." papar Iqbal memeluk Vina.

🍁🍁🍁🍁🍁

Keesokan harinya. Adit dan Saka memutuskan untuk menemui adiknya. Mereka sudah memberi tahu Anwar akan kedatangannya. Jadi Anwar memutuskan untuk libur bekerja.

Adit dan Saka membeli mainan dan beberapa stell pakaian. Mereka ingin memberi yang terbaik untuk adiknya. Apalagi kata Vina, jika suatu hari nanti Ayah mereka telah tiada. Maka adik perempuan mereka merupakan tanggung jawab mereka. Sebab ia adalah saudara satu Ayah.

"Adik Abang. Cantiknya." puji Saka.

"Memang cantik. Mamanya aja cantik. Makasih ya bawaannya." ucap Nadin ramah. Dia sudah di beritahu sama Anwar. Jika Anwar ingin memiliki rumah kontrakan yang diwarisi Bu Fatma kepada anak-anaknya. Makanya Nadin berubah jadi baik.

"Sama-sama tante." balas Saka. Adit hanya diam saja.

"Bagaimana keadaan Bunda kalian? Kenapa gak kesini sama kalian." tanya Nadin.

"Bunda lagi ada urusan sama Bapak. Rania, ini kenalin Mas Saka. Yang itu Abang Adit." tunjuk Saka.

"Mas. Bam" sapa Rania. Sekarang umur rania sudah 20 bulan. Jadi dia sudah mulai paham. Saat dilihat Adit, Rania bersembunyi di samping Mamanya.

Kemudian mereka pamit undur diri. Karena mereka akan siap-siap untuk pergi kerja. Tetapi Anwar menyuruh mereka untuk mampir ke rumah Neneknya. Karena Bu Fatma pasti sangat merindukan mereka. Terutama Saka. Akhirnya, mereka mampir ke rumah Bu Fatma.

"Nenek sehat? Maafin Saka baru ke tempat Nenek. Saka rindu Nenek." papar Saka memeluk Bu Fatma.

"Nenek apa kabar? Maafin Adit juga baru ketempat Nenek. Maaf Nek. Adit juga rindu Nenek." Adit memeluk Bu Fatma.

Bu Fatma masih terdiam. Dia sebenarnya juga merindui cucunya. Tetapi dia gengsi untuk mengatakannya.

"Nenek tidak memaafkan Saka? Maaf Nek, setelah ini Saka janji akan selalu mengunjungi Nenek." bujuk Saka.

"Kenapa kalian kesini?" tanya Bu Fatma.

"Tadi kami dari rumah Ayah. Terus mampir ke sini." sahut Saka.

"Kalian kesini pasti sudah mendengar dari Anwar. Jika Nenek akan mewarisi satu kontrakan untuk kalian masing-masing kan? Bukan memang karena kalian rindu." rajuk Bu Fatma.

"Kami tidak butuh Nek, lagian kami beneran rindu. Cuma kami gak enak kesini. Karena perkataan Nenek. yang selalu nyakitin hati kami. Jika kami kesini Nenek pasti menjelekkan Bunda." jawab Adit.

"Tapi kalian tetap cucu Nenek. Terlepas Nenek menyukai atau tidaknya Bunda kalian." jawab Bu Fatma.

"Maaf Nek." kesal Adit.

"Nenek ingin kalian kunjungi. Nenek rindu sama kalian." akhirnya Bu Fatma mengakuinya.

"Tante Sarah mana Nek? Kami juga rindu padanya." tanya Saka.

"Dia pergi sama temannya." sahut Bu Fatma.

Akhirnya mereka saling memaafkan dan melepas kerinduan. Bu Fatma berpesan, jika ia ingin menemui Vina. Ia minta agar cucu-cucunya mau mengantarkannya untuk bisa ketemu sama Vina.

1
Siti S
Luar biasa
Suriyani Laba
kok mau ya di bikin kaya babu 🤦
Suriyani Laba
ngapain juga masih bertahan🤦
Gktau
Luar biasa
Happy Family
biadabnya
Happy Family
melamar ke org tuanya...
Happy Family
entahlah keluarga apa itu ..... Nauzubillah
Happy Family
aku tak suka lelaki anggap perempuan tak pernah salah.... lelaki jenis ini menganjing, dan tak mahu mengakui pernah berbuat salah dan tak pernah tahu memang sudah berbuat salah
Happy Family
sudah terbiasa membual.... penipu besar .... seperti kaum Yahud
Happy Family
Laaaa cara Nandin aku gak sokong ... hahahaha ... lain Nandin buat Anuwar masuk penjara...
Happy Family
cr penyakit
Happy Family
bapak durjana
Happy Family
balas je ... aku sokong ....
Happy Family
iblis jantan.... bukan mau insaf..... rasa nk bg penerajng je...
Happy Family
kan kan celaka punya perangai ...
Happy Family
nk ngintai bekas bini...nk mencari celah
Happy Family
kan kan kan.... dia tak berubah ... masih tamak ... masih tak nk usaha sendiri... sakit hati aku
Happy Family
tapi sekeliling kamu Vin... perhatikan dgn lebih saksama.... Anak² yg ada mak bapak , banyak yg gak benar tingkahnya... Nandin,Resti,Anuwar .. bagaimana hidup mereka? Apa yg mereka perbuat ... Hikmahnya kamu dibuang ADA . Walau perit, ia berhujung kebahagiaan.. lihat mereka yg ada mak bapaknya? Mak bapak yg egois... mak bapak kamu Vin, mereka tahu, mereka gak becus jd org tua,maka kamu di titipkan ke panti(asbab lain juga ada kemungkinannya)... Tidak semua anak² yg membesar dgn mak bapaknya berujung kebahagiaan... dan tidak semua anak² yang dibuang menderita di penghujung hidupnya. Kebahagiaan itu kita yg memilihnya. Bahagialah Vin... Kamu harus bangga, Kamu adalah seorang ibu ,dan anak² mu masih memiliki ibunya dan bapaknya( walau tiri ) ...
Muliana: Bapak tiri pun, berasa kandung. Baiknya, minta ampun /Heart/
total 1 replies
Happy Family
kn dh tua ... mestilah dh nikah ... bukan anak kelmarin sore.... aduhaiiii hahahahahaha
Happy Family
gila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!