Bercerailah, Bunda

Bercerailah, Bunda

Bercerailah, Bunda

"Bercerai lah, Bunda!" kata Adit anak pertama Vina dan suaminya Anwar.

"Sudahi semua deritamu, Bunda. Bercerai lah. Karena sekarang aku sudah bisa melindungi mu. Tinggalkanlah lelaki yang telah menyakitimu," lirih Adit lagi sambil membersihkan luka Bundanya.

Adit tahu, pasti Ayahnya telah memuk*l Bundanya lagi. Terbukti dengan adanya bekas lebam disudut mata dan bibir Bundanya.

"Tapi, bagaimana dengan masa depanmu dan adikmu Saka? Bagaimana dengan sekolahmu juga adikmu? Di dunia ini cuma kalian harapan Bunda." lirih Vina dengan mata sembamnya.

Vina, seorang anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan Kasih Sayang di sebuah desa. Dulu, dia pernah diadopsi sama keluarga yang belum memiliki anak di kota. Tetapi, setelah tiga tahun kemudian sang istri hamil dan Vina diusir tanpa diantar kembali ke panti. Sebab mereka terlalu malu dan sibuk sampai tidak ada waktu untuk mengembalikan Vina.

Setelahnya, untuk bertahan hidup. Dia bekerja apa saja dari memulung sampai jadi tukang cuci piring. Saat dewasa, dia bekerja di rumah sakit sebagai tukang bersih-bersih. Saat itulah dia bertemu dengan Anwar yang sedang menjenguk teman kerjanya di rumah sakit.

"Lagipula, Bunda masih mencintai Ayahmu, dan Bunda selalu berharap agar Ayahmu bisa berubah seperti dulu. Maafkan Bunda," lirih Vina.

"Ayah takkan pernah berubah Bun, selama Nenek dan Tante masih mencampuri kehidupan kita selama itulah Ayah takkan berubah." ujar Adit. Sebenarnya dia jengkel melihat Bundanya. Pasalnya bukan pertama kalinya sang Ayah memuk*l, menc*ci Bundanya. Namun, sudah sering, makanya dia memilih untuk tidak tinggal seatap dengan sang Ayah.

Adit dan Saka. Mereka ngekos nggak jauh dari tempat sekolahnya. Adit berusia tujuh belas tahun, dan duduk di bangku kelas tiga SMA. Sedangkan Saka umur enam belas tahun, dia kelas dua SMA.

Dulu, pernah juga Adit dan Saka berontak atas perlakuan Anwar terhadap Bundanya. Anwar tak segan-segan memuk*l mereka berdua. Bahkan, dia tega mengusir kedua anaknya. Sampai Vina memohon untuk memaafkan anak-anaknya kepada Anwar, dan berjanji akan menjaga mereka dengan baik.

"Maafkan Bunda"lirihnya lagi sambil bangkit meninggalkan Adit.

Adit menghela napas, andai dia punya uang. Pasti dia bisa mencukupi dan memberi uang untuk Bundanya dan Saka. Adit tau, selain alasan cinta. Bundanya pasti bertahan hanya untuk mereka berdua. Karena, dia pernah mendengar Ayahnya mengancam Bundanya, agar menghentikan nafkah dan sekolah mereka semua.

Setelah memukul istrinya, Anwar langsung pergi ke rumah Ibunya. jarak rumah Ibunya dan rumah Anwar hanya memakan waktu 15 menit menggunakan sepeda motor.

"Kenapa nggak kau ceraikan saja si Vina sih? Kan sudah Ibu bilang Vina itu, anak yang nggak jelas asal-usulnya. Sudah pasti dia anak haram, pembawa sial." gerutu Bu Fatma. Ibunya Anwar.

"coba deh, kamu pikirin, mana ada orang tua yang rela menyerahkan anaknya ke panti, kalau bukan dia anak haram?" kata bu Fatma lagi.

"Bener itu Mas, kata Ibu. Lagian nanti, Mas akan Sarah kenalkan sama temen Sarah." ucap Sarah.

"Atau Mas mau kembali lagi sama Mbak Nadin? Sarah dengar-dengar Mbak Nadin sudah janda lo Mas." lanjut Sarah.

"Aku kesini mau istirahat. Jadi, tolong kalian pergilah." bentak Anwar.

Bu Fatma dan Sarah langsung pergi meninggalkan Anwar di ruang tamu. Sebenarnya Bu Fatma tidak menyukai Vina. karena Vina miskin. Dia bercita-cita mempunyai menantu yang kaya. Agar bisa di pamerkan pada tetangga-tetangganya.

"Benarkah yang Ibu bilang, kalau Vina pembawa sial?'' gumam Anwar.

" Bukankah selama kami menikah, rezeki kami selalu seret? Jika tak di bantu Ibu. Mungkin untuk makan pun tak cukup." gumamnya lagi.

"Tapi, kalau aku menceraikannya, siapa yang ngurus rumah, dan aku. Sedangkan Sarah dan Ibu mana mau. Mereka taunya cuma menghabiskan uang saja." pikir Anwar.

🍁🍁🍁🍁🍁

Bu Fatma, seorang janda yang mempunyai dua orang anak. Anwar dan sarah. Dia termasuk janda kaya. Dia juga mempunyai kontrakan dan beberapa toko. Juga setiap bulannya mendapatkan uang pensiun suaminya. Maka, dari itu dia sangat marah saat mengetahui Anwar mau melamar gadis tanpa asal usul. Cuma, karena dulu Anwar pernah patah hati dengan mantan pacarnya, Nadin. Makanya, dia tak terlalu menentang sang anak. Dia takut sang anak bersedih terlalu lama. Apalagi orang-orang berkata Anwar setengah gila saat ditinggalin mantannya.

Setelah Anwar menikah dengan Vina, ia bertekad akan membuat rumah tangga anaknya hancur. Karena, Bu Fatma berfikir jika Anwar yang meninggalkan Vina, itu takkan mengganggu mental dan fisik anaknya.

Puncaknya, ketika ia mengatakan kepada Anwar, supaya memiliki anak perempuan. Sebab anak perempuan penting dalam sebuah keluarga.

"Gimana, caranya ya agar Mas mu, mau ceraikan Vina?" tanya Bu Fatma sama Sarah.

"Padahal, kita sudah mengatakan sama Anwar agar Vina bisa melahirkan anak perempuan. Karena, anak perempuan itu bisa menjaga orangtuanya sampai tua. Beda sama anak lelaki, nanti sudah dewasa menikah, dan meninggalkan orang tua." kata Bu Fatma lagi.

Bagi Bu Fatma, anak laki-laki hanya memberi uang untuk masa tuanya, berbeda dengan anak perempuan yang menjaga ibu bapaknya sampai tua.

Padahal, anak itu semuanya sama. Baik laki-laki atau perempuan. jika, memang anak baik, lelaki pun bisa bertanggung jawab terhadap orang tua. Karena anak durhaka tidak memandang laki-laki atau perempuan.

"Atau kita suruh Mas Anwar nikah lagi aja Bu? Siapa tau dengan menikah lagi Mas Anwar akan punya anak perempuan. Nanti pasti dia cerai in Vina." usul Sarah, yang malas manggil Vina dengan sebutan Mbak.

"Nantilah, kita katakan sama Mas mu. Sekarang biarkan dia istirahat." tutur Bu Fatma.

🍁🍁🍁🍁🍁

"Bagaimana keadaan Bunda Bang?" tanya Saka.

Menghela napas, tanpa menjawab pertanyaan sang adik.

"Kamu pulanglah menjaga Bunda dik. Kasihan Bunda, setidaknya dia ada yang menjaga." kata Adit.

"Tapi kata Bunda, Adik disini saja sama Abang." ungkap Saka.

Sebenarnya, Vina menyuruh Saka agar ngekos juga bareng Adit. supaya nanti jika Anwar memuk*linya Saka tidak melihat.

"Dengerin Abang, nanti jika kamu tinggal sama Bunda, kamu bisa menghibur Bunda. Kalau abang yang tinggal disana yang ada malah abang kebawa emosi. Tolong ya turuti abang untuk kali ini saja." mohon Adit pada Saka.

Adit memang orangnya kebawa emosi berbeda dengan Saka yang lebih sabar.

"Kalau gitu, aku siap-siap aja dulu ya bang. Nggak usah kasih tau Bunda." ucap Saka berlalu keluar dari kamar kos Adit.

Sesampainya Saka dirumahnya. Setelah memberi salam dia langsung masuk ke dalam. Walaupun salamnya tanpa balasan. Vina tinggal seorang diri di rumah tanpa ART. Karena rumahnya yang tak terlalu besar namun nyaman untuk ditempati.

"Bunda, adik kembali!" teriak Saka.

"Bunda" Panik Saka.

Terimong gaseh, saleum dari pidie

Terpopuler

Comments

Muhammad Kusman

Muhammad Kusman

lanjut thor
/Smile/

2024-06-16

0

Muhammad Kusman

Muhammad Kusman

lanjut thor
/Smile/

2024-06-16

0

🌷Mita Sari 🌷

🌷Mita Sari 🌷

salam kenal juga, saya dari medan (authornya orang Aceh ya )

2024-01-05

2

lihat semua
Episodes
1 Bercerailah, Bunda
2 Pingsannya Vina
3 Menyerah lah
4 Kembalinya Nadin
5 episode 5
6 pertemuan kembali
7 Ceraikan aku
8 Bercerai
9 Episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 Persiapan lamaran
16 maukah jadi pendampingku?
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 Akhirnya sah
23 Gadis itu.
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 Episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 Episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 42
44 Episode 44
45 Permintaan Adit
46 kenangan masa lalu
47 episode 47
48 Mulainya karma untuk Nadin
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 Hukuman untuk Anwar
54 episode 54
55 episode 55
56 Meninggalnya, Bu Fatma.
57 Anwar menyesal
58 Saka bertemu keluarga Gina
59 Persahabatan Gina dan Intan
60 Gina bertemu Vina
61 Cinta yang terpendam
62 episode 62
63 Anwar, manfaatkan situasi
64 Anwar, menemui anak-anaknya
65 Bertemu masa lalu
66 episode 66
67 Hilangnya Vina
68 episode 68
69 Kesetiaan Intan
70 episode 70
71 Pelajaran untuk Anwar
72 Penyesalan Anwar
73 Benarkah, Anwar Menyesal?
74 Sisi Lain Tiara
75 Terbukanya Perasaan Adit dan Saka
76 Langkah Pertama Dari Adit
77 Akhirnya ...
78 Ingin melihat kesungguhan mu
79 episode 79
80 Episode 80
81 Akhirnya, Ketahuan Juga
82 Rencana Nadin
83 Akhirnya Sah
84 Andai Kita Bercerai
85 Lakukan Lah
86 Menyelidiki
87 Episode 87
88 Kebaikan Adit
89 Kisah Intan
90 Episode 90
91 Ketahuan
92 Sasa Melahirkan
93 Niat Baru Nadin
94 Maafkan Ayah! Benarkah?
95 Dituduh Pelakor
96 Kemarahan Adit
97 Tentang Bara dan Sasa
98 Pengakuan Karin
99 Episode 99
100 episode 100
101 episode 101
102 Yuk, Pacaran
103 Episode 103
104 Nadin, Di Rumah Sakit Jiwa.
105 Burhan dan Anita
106 Anita Dan Burhan 2
107 Pernikahan Adit
108 ekstra part
109 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bercerailah, Bunda
2
Pingsannya Vina
3
Menyerah lah
4
Kembalinya Nadin
5
episode 5
6
pertemuan kembali
7
Ceraikan aku
8
Bercerai
9
Episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
Persiapan lamaran
16
maukah jadi pendampingku?
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
Akhirnya sah
23
Gadis itu.
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
Episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
Episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 42
44
Episode 44
45
Permintaan Adit
46
kenangan masa lalu
47
episode 47
48
Mulainya karma untuk Nadin
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
Hukuman untuk Anwar
54
episode 54
55
episode 55
56
Meninggalnya, Bu Fatma.
57
Anwar menyesal
58
Saka bertemu keluarga Gina
59
Persahabatan Gina dan Intan
60
Gina bertemu Vina
61
Cinta yang terpendam
62
episode 62
63
Anwar, manfaatkan situasi
64
Anwar, menemui anak-anaknya
65
Bertemu masa lalu
66
episode 66
67
Hilangnya Vina
68
episode 68
69
Kesetiaan Intan
70
episode 70
71
Pelajaran untuk Anwar
72
Penyesalan Anwar
73
Benarkah, Anwar Menyesal?
74
Sisi Lain Tiara
75
Terbukanya Perasaan Adit dan Saka
76
Langkah Pertama Dari Adit
77
Akhirnya ...
78
Ingin melihat kesungguhan mu
79
episode 79
80
Episode 80
81
Akhirnya, Ketahuan Juga
82
Rencana Nadin
83
Akhirnya Sah
84
Andai Kita Bercerai
85
Lakukan Lah
86
Menyelidiki
87
Episode 87
88
Kebaikan Adit
89
Kisah Intan
90
Episode 90
91
Ketahuan
92
Sasa Melahirkan
93
Niat Baru Nadin
94
Maafkan Ayah! Benarkah?
95
Dituduh Pelakor
96
Kemarahan Adit
97
Tentang Bara dan Sasa
98
Pengakuan Karin
99
Episode 99
100
episode 100
101
episode 101
102
Yuk, Pacaran
103
Episode 103
104
Nadin, Di Rumah Sakit Jiwa.
105
Burhan dan Anita
106
Anita Dan Burhan 2
107
Pernikahan Adit
108
ekstra part
109
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!