*Important*
novel ini ekslusif ada hanya di NovelToon,bila ada di platform lain, bearti plagiat
tolong bantu report
"Ketika dunia mengandalkan pedang dan sihir, aku membawa napalm dan artileri. Oh, dan saldoku? Error Tak Terbatas." Rian, seorang buruh pabrik yang mati karena kelelahan, mengira hidupnya berakhir. Namun, dia membuka mata sebagai Zephyrion IV, Kaisar boneka di dunia Terra Vasta—sebuah planet yang 1.000 kali lebih luas dari Bumi. Nasibnya buruk: Negaranya di ambang kebangkrutan, dikelilingi musuh, dan nyawanya diincar oleh menterinya sendiri. Tapi, Rian tidak datang dengan tangan kosong. Dia membawa "Omni-Store System"—sebuah toko antardimensi yang mengalami ERROR fatal. Saldo Poin: UNLIMITED (∞).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3: "Hantu Bermata Hijau"
Zephyr tidak langsung berlari keluar. Langkah pertamanya adalah pengendalian informasi.
Dia menatap dua prajurit garda yang masih bersujud gemetar di lantai. Membunuh mereka mudah, tapi mereka hanyalah prajurit rendahan yang menuruti perintah.
"Kalian," suara Zephyr terdistorsi sedikit karena masker wajah taktis yang baru saja ia kenakan. "Tidur."
Sebelum mereka sempat mendongak, Zephyr memukulkan gagang pistol beratnya ke tengkuk mereka satu per satu. Buk. Buk. Keduanya ambruk tak sadarkan diri.
Zephyr berdiri di depan cermin besar lemari pakaiannya. Pantulan di sana aneh dan mengerikan.
Dia masih mengenakan celana sutra dan kemeja tidur putih khas bangsawan abad ke-18, tapi sekarang dadanya terbungkus Tactical Vest (Rompi Taktis) hitam pekat. Di kepalanya terpasang helm balistik High-Cut dengan Quad-Eye Night Vision Goggles (NVG) yang menyala hijau redup. Di tangannya, senapan sub-mesin HK MP5SD dengan peredam suara integral terlihat sangat kontras dengan ukiran emas di dinding kamar.
"Perpaduan yang buruk dalam fashion, tapi sempurna untuk pembantaian," gumamnya.
Dia keluar ke lorong.
Lorong istana remang-remang, hanya diterangi obor dinding setiap sepuluh meter. Bagi mata manusia biasa, ada banyak titik buta yang gelap. Tapi bagi Zephyr, lorong itu terang benderang dalam spektrum hijau fosfor.
Di ujung lorong, terdengar suara langkah kaki berat.
"Ada suara ledakan tadi! Cepat periksa kamar Kaisar!"
Empat anggota Red Scorpions berlari mendekat. Mereka mengenakan zirah kulit keras, membawa pedang lengkung dan satu orang memegang flintlock pistol. Mereka terlihat garang, veteran banyak perang.
Tapi di mata Zephyr, mereka bergerak dalam slow motion.
Zephyr tidak bersembunyi. Dia berdiri tegak di tengah lorong yang gelap, membiarkan mereka mendekat sampai jarak 20 meter.
"Siapa di sana?!" teriak pemimpin merceneries, mengangkat obornya tinggi-tinggi. Cahaya api tidak sampai ke tempat Zephyr berdiri.
Zephyr mengangkat MP5-nya. Dia membidik bukan dengan mata, tapi dengan titik laser inframerah yang hanya terlihat oleh NVG-nya. Titik itu menari di dahi orang pemegang obor.
Pfft. Pfft.
Dua suara desisan pelan. Seperti orang bersin tertahan.
Api obor jatuh ke lantai saat pemegangnya ambruk seketika, lubang merah kecil muncul rapi di antara kedua matanya.
"Apa—?!"
Tiga rekannya belum sempat bereaksi ketika kematian datang.
Pfft. Pfft. Pfft.
Tiga tembakan presisi. Tiga tubuh jatuh dengan suara gedebuk keras. Tidak ada teriakan. Tidak ada duel pedang yang dramatis. Hanya efisiensi dingin.
Zephyr melangkah melangkahi mayat-mayat itu. Di dalam helmnya, suara napasnya terdengar teratur. Sistem adrenalin tubuhnya memang meningkat, tapi pikirannya setenang air. Ini jauh lebih mudah daripada shift malam di pabrik. Di sini, masalah bisa diselesaikan dengan menarik pelatuk.
Dia terus bergerak menuju Aula Utama. Di sepanjang jalan, dia memadamkan setiap obor yang dia lewati, menciptakan zona kegelapan di belakangnya.
Di persimpangan koridor sayap barat, sepuluh merceneries sedang berjaga. Mereka mendengar suara tubuh jatuh tadi dan sekarang berdiri melingkar, pedang terhunus ke arah kegelapan.
"Keluarlah!" teriak salah satu dari mereka, suaranya bergetar. "Kami tahu kau di sana! Tunjukkan wujudmu, Pengecut!"
Zephyr berhenti di batas cahaya. Dia mengaktifkan fitur pengeras suara eksternal di helmnya, mengubah suaranya menjadi berat dan bergema, seperti iblis dari neraka.
"Kalian menyukai kegelapan?"
Suara itu memantul di dinding batu, membuat para merceneries berputar-putar panik mencari sumber suara.
"Kalau begitu, matilah di dalamnya."
Zephyr melempar benda bulat kecil ke tengah-tengah lingkaran mereka.
Flashbang.
BANG!
Cahaya putih menyilaukan meledak, diikuti suara dentuman yang memekakkan telinga. Para merceneries menjerit, memegangi mata mereka yang buta sesaat.
Saat itulah Zephyr masuk ke dalam "pesta".
Bukan sebagai kaisar, tapi sebagai malaikat pencabut nyawa.
Dia bergerak di antara musuh yang buta dan tuli, moncong MP5-nya menyala redup setiap kali memuntahkan timah panas. Dia tidak menembak sembarangan. Kaki, bahu, kepala. Dia melumpuhkan ancaman terbesar dulu.
Dalam 10 detik, lorong itu sunyi kembali. Hanya terdengar rintihan kesakitan mereka yang tidak mati langsung.
Zephyr mengisi ulang pelurunya. Klik-klak.
Di depannya, berdiri pintu ganda raksasa setinggi lima meter. Pintu Aula Takhta.
Di balik pintu itu, Menteri Valdus sedang berpesta, merayakan penjualan negaranya, tidak tahu bahwa Grim Reaper sedang berdiri di depan pintu rumahnya.
Zephyr menempelkan telinganya ke pintu. Terdengar alunan musik harpa dan tawa mabuk.
Dia tersenyum di balik maskernya. Dia menyimpan MP5-nya ke punggung, dan kembali mengambil Desert Eagle di pinggangnya. Dia ingin mereka mendengar kedatangannya kali ini.
Dia menempelkan Breaching Charge (Peleda Tempel C4 Mini) di engsel pintu.
"Sistem," bisiknya. "Mulai musik latar."
[Memutar: Mozart - Lacrimosa (Bass Boosted Version)]
Zephyr mundur tiga langkah, menggenggam detonator di tangan kiri dan Pistol di tangan kanan.
"Tiga... Dua... Satu..."
Jadinya seperti pertarungan Fantasy sihir dengan teknologi modern/militer keren banget
Semoga semakin ramai pembacanya ya kakak author tetap semangat berkarya
Tetap semangat thor 💪
tetap semangat thor 💪
sudah di riview
Keren thor lanjutkan 💪💪