Menjadi penghalang bagi hubungan saudarinya sendiri bukanlah pilihan yang mudah. Mau tidak mau Ran relakan dirinya demi keutuhan keluarga. Cacian, hinaan, tak dianggap, itu bukanlah hal yang baru. Ran memasang wajah palsu yang ia pertontonkan pada siapa pun.
“Di sini aku Ran. Apa kalian melihatku? Aku ada dan hidup di planet yang sama dengan kalian, tolong jangan abaikan aku ... aku sendiri.”
Setelah menikah apa hidup Ran akan berubah? Atau malah sama saja? Menjadi sosok yang dibenci banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rinnaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
[Miz, tangkap orang-orang yang ada di video yang aku kirim, kecuali Pasya.]
Setelah membaca pesan Guren, Miztard melihat rekaman CCTV yang dikirim Guren. Ada Pasya beserta empat temannya, juga dua laki-laki yang masuk sebelum mereka ke gudang lama.
“Ini keterlaluan,” gumam Miztard yang mulai paham akan situasi.
Sedangkan Guren di sini ... dia memijat pangkal hidung sebab mengetahui Ran dibius dengan obat laknat. Dirinya jadi bimbang namun tak dipungkiri Ran berhasil memancing sesuatu yang seharusnya tidak dibangunkan.
“Hentikan, Ran. Kau akan menyesal nanti,” ucap Guren, tapi dia membiarkan Ran duduk di atas perutnya.
Gadis itu menggelengkan kepala, sungguh ini benar menyiksa. Ran sadar dengan apa yang ia lakukan sekarang, tubuhnyalah yang beraksi kehilangan kendali akan logika.
Guren sudah telanjang dada sejak tadi oleh Ran. Pria itu terkapar pasrah dengan mulut yang mengingatkan akan apa yang Ran lakukan sekarang, sama sekali tak berniat untuk lari dari Ran.
“A-aku ... tidak apa-apa,” setelah itu Ran mengukung Guren di bawahnya, wajahnya semakin dekat dengan Guren dan selanjutnya menyatukan bibir dengan sangat amatir.
Dalam benaknya Guren merayakan kemenangan. Dia mengambil alih posisi gadis amatir ini, bergantian menatap mata Ran lekat bersama kabut gairah, menyadarkan Ran akan berbahaya.
“Jangan menyesalinya nanti.”
Ran memalingkan kepalanya untuk menghindari mata Guren, dan mengangguk yakin tak peduli dengan hati yang menolak. Saat ini efek bius itu menyiksa Ran, dia tak ingin terjebak rasa hina itu lebih lama, mau tak mau Ran harus merelakannya dan siap menjadi janda yang sesungguhnya saat Guren memutuskan meninggalkan kelak.
Entah kapan.
Oh, inikah gadis yang kemarin mengaku menjebak Guren? Batinnya mengejek akan air mata Ran yang jatuh, tak seperti wanita malam yang selama ini Guren hinakan pada Ran. Gadis itu ketakutan, tapi juga tak punya pilihan. Kasihan sekali, Guren akan memanfaatkan situasi ini dengan baik.”
“Mau direkam? ... Biar kau memiliki video yang sebenarnya tak kau miliki itu.”
Mata Ran membulat merasa tersinggung, kekehan Guren terdengar sangat mengejek. Selanjutnya Ran kembali dibuat terkejut dengan aksi Guren melepas pakaian atas Ran.
“A-apa—”
“Shut, memang beginilah seharusnya.”
Tak terbantah lagi rasanya memang sangat mendamba bagi Ran yang sekarang tidak dalam keadaan normal. Tangan yang memainkan serta menyesap dada Ran, semakin memanaskan reaksi tubuh Ran.
Perlahan dan lembut, Guren menyentuh titik tubuh Ran memberikan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan.
Refleks Ran melebarkan pahanya ketika satu tangan membelai tonjolan kecil di antara belahan apel. Digesek pelan, Ran bergerak gelisah menikmati jari Guren yang pandai memuaskan.
“Sangat basah, kau ingin lebih, Ran?”
Ran mengangguk.
Bagus sekali. Guren melepaskan seluruh pakaian yang melekat, sekarang mereka sama-sama polos di pencahayaan yang terang. Mereka sama-sama bisa melihat tubuh masing-masing dan saling menginginkan.
Ran sudah sebasah itu, Guren tak perlu melakukan pemanasan lebih lama lagi. Selanjutnya penyatuan pun terlaksana, rintihan Ran juga er*ngan Guren. Awal yang menyiksa bagi Ran, tapi setelah beberapa saat dia mengerti kenapa banyak orang menyukai hal yang seperti ini.
Di sebut sebagai surga dunia. Ya, Ran menyukainya begitu pula dengan Guren yang memang tidak asing dengan perasaan seperti itu.
Setelah itu, entah sampai kapan mereka melakukan hal yang seharusnya mereka lakukan sejak lama. Hanya mereka yang tahu, tapi pastinya cukup lama.
***
Pukul sembilan siang, ponsel Guren terus berdering hingga Guren yang tadinya ingin mengabaikan akhirnya merasa risi juga. Matanya menyipit melihat siapa yang menjadi ayam berkokok di ponselnya. Oh ternyata Miztard.
“Apa?” ketus Guren.
“Suara serak khas bangun tidur. Hei kau semalam bolos, apa sekarang berniat meninggalkan kelas lagi?!” teriak Miztard di seberang sana.
“Kau hanya ingin mengatakan itu?”
Terdiam sesaat, sebab itu Guren mendengar suara tangisan wanita dan minta ampun beberapa laki-laki.
“Kau dengar suara mereka?” Tadi Miztard sengaja diam agar Guren mendengar suara yang ada di sekian Miztard.
Seketika Guren paham akan kepentingan Miztard yang meneleponnya seperti ayam berkokok berisik. “Yang cewek-cewek bisa kau gunakan untuk ditawarkan pada Pak Ruby, tua bangka penikmat daun muda itu pasti akan menerima kerja sama perusahaan Kakek.”
“Oh ide bagus, terus dua anak cowok ini mau diapakan?”
“Suruh mereka nge-gay, rekam dan sebarkan melalui internet juga grub sekolah. Aku mau lihat apa mereka masih memilih hidup setelah menanggung malu seperti itu.”
“Wow kejam, tapi kayaknya seru. Ok Bos akan saya laksanakan perintah Anda.” Miztard sangat bersemangat, dia memang suka bermain seperti ini.
Setelah panggilan terputus, Guren menolak ke arah Ran yang masih terlelap, bibirnya terangkat membentuk senyuman tipis. Sebelum dia beranjak dari kasur, dia mengelus rambut Ran pelan.
Ada pekerjaan yang harus ia lakukan, semalam papanya Miztard yang kirim dan baru sekarang Guren sempat. Tak mandi lagi, Guren melilitkan handuk kemudian duduk di meja kerjanya yang memang tak dipisahkan dari kamar.
“Orang dalam sialan,” umpat Guren. Perusahaan Kakek tidak menerima orang yang tidak berkemampuan, termasuk orang yang masuk melalui orang dalam. Sebagai Cyber Security yang andal, dia menjadi andalan keluarga.
Mencari tahu juga mengeksekusi mereka yang tidak berguna, dan itu tidak cukup melalui data, tentu Guren akan turun kelapangan untuk melihatnya sendiri dengan cara menyamar. Tapi setidaknya Guren sudah menentukan targetnya.
Dia sering melakukan hal itu, seperti seorang inteligen. Tak hanya masalah internal, bahkan eksternal pun tugas Guren untuk mencari tahu.
Seperti kasus Pak Rudy, Guren sudah mencari tahu tentang orang itu agar proses tanda tangan berjalan dengan lancar.
>>>
“Saya membawa beberapa wanita untuk bersenang-senang. Bagaimana?”
Mata Pak Rudy menilik dari atas sampai bawah para wanita yang dibawa Miztard, dia tergiur, apalagi melihat mereka berdandan seperti anak SMA yang butuh Sugar Daddy.
“Kenapa kau membawa mereka ke sini?”
Ya, ini soal harga diri. Butuh dorongan tak menyinggung untuk ikan mesum berharga diri memakan umpan yang dilempar. Miztard tahu apa yang harus ia lakukan.
“Mereka mencari pria kaya.” Miztard melirik Pak Rudy sembari menyesap kopi, dia tersenyum melihat pria itu bereaksi menahan senyum. “Aku pikir Bapak tertarik memelihara mereka, saya akan tawarkan ke orang lain jika tidak mau.”
“Sa-saya mau. Bukan apa-apa, tapi saya kasihan dengan mereka yang sepertinya membutuhkan uang.”
“Wah sudah saya duga, Anda adalah sosok Ayah yang baik.”
“Iya. Mereka akan saya rawat seperti anak sendiri. Sebagai ayah, bukan sebagai Sugar Daddy.”
Miztard pura-pura percaya, saat Pak Rudy sibuk memindai cewek-cewek itu, Miztard melirik teman-temannya Pasya yang hanya pasrah sebab sebelumnya mereka sudah diancam.
Sebagai ayah katanya? Miztard tertawa dalam hati. Tak ada yang tahu kebiasaan Pak Rudy yang membangun fila khusus para simpanan juga kebiasaan mengoleksinya itu. Karena Guren, Miztard jadi tahu juga.
‘Sepupuku memang luar biasa,’ batinnya.
Bersambung....
akhir yang manis.
semangat💪🏻💪🏻💪🏻 selalu untuk karya2 mu yg lain.
perbaiki masa lalu kamu.
terbuka lah dg ran.
semangat up kak author
guren cinta sama kamu ran jadi tidak akan menyakiti kamu, semoga arif dapet balesan nya.
dan guren mau mendengarkan alasan dn penjelasan dr ran kenapa ran sampai pergi.
kasih pelajaran buat arif mak othor.
kuranga ajar si arif mau misahin ran sama guren kan kasian bayinya.
mak othor semoga sehat selalu😘😘😘.
syemangat💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
jangan lama2 yah thor buat ran perginya